Cherry Cute Edouard Matulessy nama yang begitu panjang, tapi tak sepanjang kisah asmaranya. Gadis 23 tahun dengan fisik sempurna, tapi lagi-lagi tak sesempurna kisah percintaannya.
Yang pada akhirnya memilih berlayar untuk melupakan nasib percintaannya atau malah menemukan cinta baru di dalam kapal pesiar.
Bagaimana cherry si gadis cantik menyempurnakan kisah cintanya???
Yang penasaran bisa mampir!!! 🥰🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riska nur agustin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Satu Keluarga Sedih
Diluar club dengan suasana malam semakin larut tapi malah semakin banyak orang berdatangan.
Sepasang ayah dan anak sedari tadi masih terus berdebat tanpa peduli pandangan setiap orang yang mereka lewati, menggendong seperti bayi koala dan kepala princess nya bersandar nyaman di bahunya, jangan lupakan 3 pria berbadan besar terus mengikuti keduanya, membuat atensi orang semakin mengarah ke pada mereka.
Lebih tepatnya Cherry yang terus mengomel karena setengah kesadarannya mulai menghilang, serta konyolnya sang daddy yang malah meladeni saking kesal akan tindakan sang putri.
"Kenapa penghianat itu masih berputar-putar di otak ku! wajah tak berdosa wanita sialan !!!Akkhhhh, sialan!! sialan!!!! syuhh... syuhhh...!! " rancau Cherry seolah mengusir sepasang penghianat yang merasa terus berada di sekitarnya.
"Hey!!! mulutnya!! ", Peringatkan Daddy Matteo yang tak suka mulut indah putrinya berkata kasar, ia sangat kelimpungan tadi saat mendengar laporan princess nya pergi ke club dari bodyguard bayangan yang selalu mengikuti putrinya, salahnya juga yang malah melupakan putri patah hatinya karena rasa kangen untuk sang istri.
"Apa? " nyolot Cherry dengan berani menatap mata tajam daddy Matteo. " Kau pria tua, sama saja!! kau juga menyakiti hati ku, teganya tinggalin Cherry sendirian di kantor!! Hati ini semakin terpotek potek!! " lanjut Cherry mendramatisir keadaan, yang di respon gelengan kepala sang dad.
Daddy Matteo tak lagi meladeni rancau an anaknya, sesampainya di mobil dengan berlahan ia mendudukkan anak gadisnya di jok belakang tepat di sampingnya, samar samar masih terdengar rancau an sang anak yang sedang meluapkan sakit hati dan kekecewaannya.
Daddy Matteo hanya bisa menghela nafas cukup berat bersamaan sang sopir mulai menjalankan tugasnya, ia merasakan apa yang di rasakan putrinya, sakit hati, kecewa, marah bercampur jadi satu. Matanya menerawang jauh kembali mengingat alasan calon menantunya yang berkhianat.
Khilaf, Satu alasan yang sangat menjijikkan untuk seorang Matteo, pria yang selalu setia pada satu wanita, dan kabar terbaru yang ia dapat yaitu wanita selingkuhannya sedang berbadan dua.
Booommm...
Otak pria paruh baya itu seakan ingin meledak dengan kemarahan meluap luap di dalamnya, ia tak habis pikir alasan khilaf tadi sampai hamil. Di tatap wajah mabuk putrinya, terbesit kekhawatiran saat nanti sang anak mendengar berita menyakitkan ini, ia tak berani membayangkan betapa hancurnya hati princess tercintanya.
Sekali lagi, helaan nafas berat kembali daddy Matteo keluarkan menetralkan rasa sesak di hatinya, apa lagi sang ratu yang tak kalah khawatir saat mendengar ceritanya sebelum menjemput paksa anaknya.
Istrinya sangat setuju dengan keputusan nya dan sang anak yang membatalkan pertunangan besok, lebih cepat lebih baik, tak ada yang bisa di pertahankan jika tentang perselingkuhan.
Sesampainya di Mansion, terpantau sang ratu yang menunggu rajanya di depan pintu dengan wajah penuh kekhawatiran.
"Cute! " panggil lirih Mommy Diolinda melihat Cherry memejamkan matanya di gendongan daddy sembari berjalan masuk ke dalam Mansion.
"Princess kita hanya mabuk mom, tak perlu terlalu khawatir, Dia gadis yang kuat sepertiku, hm! " ucap Daddy Matteo lembut pada sang pujaan hati, " Masuklah ke kamar! aku tau kamu cukup lelah hari ini! " lanjut perintahnya lalu melangkahkan kakinya di setiap tangga menuju kamar sang anak yang berada di lantai dua.
Mom Diolinda tak membantah, hanya menatap sedih kepergian anak dan suaminya, lalu masuk ke kamarnya sendiri yang tak jauh dari tempat ia berdiri saat ini.
Di dalam kamar Cherry, dad Matteo merebahkan berlahan tubuh anaknya di kasur berukuran king size, melepas satu persatu sepatu cherry serta membersihkan sisa sisa make up di wajah. Pria dengan satu anak itu begitu lihai merawat putri tercintanya.
Sebelum beranjak, di tatapnya wajah yang sedang tertidur di depannya, tatapan sayu penuh rasa bersalah. " Tidak apa apa, masih ada daddy di sini, serahkan semuanya pada daddy, dan semua akan kembali baik baik saja, I love you princess daddy! " ucap lirih dad Matteo di akhiri dengan kecupan di kening, lalu pergi keluar kamar tanpa menimbulkan kebisingan.
.
.
. la... lanjut 😊