apa jadinya jika pewaris tunggal keluarga konglomerat terobsesi kepada anak dari pembantu dirumahnya sendiri?
terbiasa bermain bersama dari kecil membuat Alvarez Abigail William mencintai diam diam anak seorang pembantu dirumahnya sendiri.
Viola Calista gadis cantik pemilik kornea mata berwarna biru itu sebenarnya selalu menolak saat berdekatan dengan sang tuan muda, karena sikap Alva sang tuan muda yang tak segan segan memaksanya untuk melakukan apapun yang Alva mau, tapi viola tidak bisa melakukan apapun karena statusnya hanya seorang pembantu.
akankah cinta Alva terbalaskan, ataukan viola akan pergi menjauh darinya karena perbedaan status sosial yang begitu tinggi diantara mereka?
yuk ikutin cinta penuh lika liku Alva dan viola
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Alvarez pun sampai disekolahnya, tak jauh beda kedatangannya menjadi pusat perhatian siswa siswi yang baru saja memasuki koridor sekolah elit itu.
Mobil Bugatti Centodieci yang baru memasuki kawasan sekolah itu menarik perhatian para siswa siswi, sekolah itu Memang sekolah elit dan isinya adalah anak dari orang kaya kaya dan kendaraan yang dibawa para siswa siswi pun bisa bilang mahal, tapi mobil Bugatti Centodieci yang harganya diatas 100M itu tentu saja terbilang sangat mewah.
Dan keluarlah Alvarez dengan kaca mata hitam bertengger dihidung mancungnya, sungguh pahatan tuhan yang begitu sempurna, tentu saja melihat siapa pemilik mobil mewah itu, tak ada yang heran.
Taman teman Alvarez yang sudah datang sedari tadi langsung saja menghampirinya.
"tumben", ucap Alden,
"pengen", jawab datar Alvarez,
"barengan vio?", tanya Kenzie,
"hemmmm".
mereka pun berjalan beriringan menuju kelas mereka, 4 cowok tampan berwajah datar, dan datar membuat daya tarik tersendiri untuk mereka, tidak semena mena dan sombong membuat mereka ber 4 begitu disegani disekolah elit itu.
mereka tak ingin ditakuti, mereka tak ingin di diistimewakan, terlepas dari posisi Alvarez sebagai anak pemilik sekolah, merak ber 4 hanya ingin disampaikan rayakan dengan yang lain, kecuali untuk urusan usaha mereka yang terkadang memerlukan waktu khusus, mereka membuat keringanan pada pihak sekolah, dan pihak sekolah tidak keberatan dengan itu semua karena memang mereka ber 4 adalah murid murid berprestasi.
"pagi rez", sapa Monica Prakoso, anak kolega bisnis kakek Alvarez yang sejak awal masuk SMA mengejar cinta dan perhatian Alvarez yang sayangnya tak pernah sedikitpun dilirik Alvarez.
Alvarez dan ke 4 Sahabatnya tetap melanjutkan jalan mereka menuju kelas tak peduli sedikitpun dengan Monica.
"rez tunggu, kamu datang kan ke acara makan malam keluarga kita?", tanya Monica mendekati Alvarez, tak menghiraukan Alvarez tetap melanjutkan langkahnya, begitu juga dengan ke 4 lainnya.
Tapi Monica tidak menyerah, dia malah menahan lengan Alvarez yang membuat Alvarez segara menatapnya tajam, tak boleh ada yang memegang dirinya kecuali kedua orang tuanya dan juga gadis kesayangannya Viola.
"singkirkan tangan loe", desis Alvarez dengan tatapan tajamnya, seketika Monica melepas tangan Alvarez, tatapan tajam Alvarez sungguh terlihat sangat menakutkan bagi Alvarez.
"sorry rez, gue..", ucapan Monica belum selesai tapi Alvarez dan ke 4 sahabatnya melanjutkan langkah mereka meninggalkan Monica yang berdiri mematung ditempatnya.
"Mon, loe gak apa apa kan?", tanya Alexa, sahabat Monica,
"sabar ya mon", sahut Windi sahabat Monica lainnya.
Monica mengepalkan erat tangannya, meredamkan emosinya, tak lucu kalau dia meluapkan emosinya disana saat ini,.bisa hancur citra Queen bee yang selama ini disandangnya.
"loe cuma milik gue rez, milik gue, gue pastikan loe akan bertekuk lutut dihadapan gue", ucap Monica dalam hati.
tidak dipungkiri, paras Monica memang cantik, bodynya juga sexy, tinggi bak model, penampilannya selalu waw dengan benda benda branded yang selalu menempel di badannya, serat keluarganya yang berasal dari kaum konglomerat, setara dengan keluarga Alvarez.
Tapi itu semua tak serta Merta membuat Alvarez meliriknya sedikitpun, meskipun diluar begitu banyak cowok yang memuja dan menginginkannya tapi itu pengecualian bagi Alvarez, karena bagi Alvarez hanya satu gadis yang menarik untuknya yaitu Viola, sang pemilih hatinya.
Monica yang sudah sangat menyukai Alvarez melupakan semua hal untuk bisa membuat Alvarez meliriknya, bahkan dia selalu merengek pada kedua orang tuanya agar meminta pada kedua orang tua Alvarez agar mendoakan mereka berdua dengan dalih bisnis keluarga, tapi kedua orang tua Alvarez menolak karena itu semua urusan Alvarez dan kedua orang tuanya tak ingin sedikitpun ikut campur.
tapi tidak dengan kakek Alvarez dari pihak mamanya, tuan Hadi Wijaya Kusumo, yang masih sangat memegang erat tradisi perjodohan anak dan cucunya, apalagi dengan kata kolega bisnis keluarga mereka dengan dalih untuk semakin melebarkan sayap usaha mereka, dan juga mempererat tali persaudaraan dan persahabatan.
Kakek Alvarez adalah sahabat kakeknya Monica jadi Monica memanfaatkan itu untuk bisa mendekati Alvarez, bahkan kalaupun mereka harus menikah saat ini juga Monica dengan senang hati menerimanya.
Tapi itu hanya angan angan saja, karena meski dipaksa sang kakek pun Alvarez tetaplah Alvarez yang tak akan tunduk pada siapapun.
"vio gak ngereog?", tanya Ezra,
"dikit", jawab Alvarez, ke 4 nya pun hanya tersenyum tipis, pastilah Viola ngereog karena pasti tadi menjadi pusat perhatian karena diantar Alvarez dengan mobil mewah itu.
Tapi sepertinya Alvarez memang sengaja membawa mobil mewahnya dan mengantar Viola, agar siapapun yang mendekati dan menghina Viola paham kalau viola sudah ada yang punya, dan orangnya buka orang sembarangan.
guru memasuki kelas dan pelajaran dimulai, semua menyimak pelajaran dengan serius, hingga 2 mata pelajaran selesai, kini Alvarez dan ke 4 sahabatnya sudah berada di ruangan khusus di kantin sekolah mereka.
"kanapa?", tanya Cello pada Alvarez yang kelihatan gusar,
"dicuekin lagi?", sambung Kenzie sambil tersenyum tipis.
mereka jelas paham kalau saat ini Viola pasti sedang mendiamkan Alvarez karena tadi mengantarnya menggunakan mobil mewah itu dan pasti saat ini juga viola menjadi trending topik disekolahnya.
"suka banget bikin anak orang kesel", kata Ezra,
"sans rez, kayak baru pertama kali aja", kata Alden.
Alvarez hanya diam tak menyahuti perkataan teman temannya itu, pikirannya hanya tertuju pada Viola sang pujaan hati.
Dia mengerti pasti viola sedang kesal saat ini,tapi bayangan Viola didekati oleh Alaric tidak bisa hilang dari pikiran Alvarez.
Dia terlalu takut kalau viola sampai dekat dengan cowok lain, ingin sekali dia membawa Viola untuk bersekolah disini aja bersama dirinya agar dia bisa selalu memantau Viola, tapi kalaupun bisa pasti akan ada pernah dunia dulu antara dirinya dan Viola.
"kapan acara campingnya vio?", tanya Cello,
"Minggu depan", jawab Alvarez,
"bokap loe kan donatur terbesar disekolah vio, loe bisa ikut rez", usul Ezra,
"bisa aja, tapi pasti perang dulu gue sama vio", jawab Alvarez,
"ya loe berangkat belakangan aja", sahut alden,
"mau sama kita kita?", tanya Ezra,
"tapi nanti teman sekolah vio jadi tahu kalau vio dekat sama kita, dan vio tidak mau itu terjadi", kata Alvarez.
semua membenarkan ucapan Alvarez, bukan berarti vio malu atau tidak mengakui mereka sebagai teman, tapi siapa yang tidak mengenal Aderfia, club' motor sport yang Anggita intinya anak para pebisnis sukses dan kaya raya, mereka terkenal di berbagai kalangan.
Dan kalau sampai teman sekolah Viola tahu bisa bisa mereka yang awalnya tidak menyukai vio, tidak kenal dengan vio langsung mendekati vio karena tahu vio dekat dengan mereka.
