Leona Sarasmitha tiba-tiba terbangun di dunia asing dan merasuki tubuh seorang bangsawan yang tak memiliki sihir?
Leona Arathena Castallio, di kenal sebagai sampah karena tidak memiliki sihir dan diabaikan keluarganya.
Bagaimana kehidupan nya setelah di dunia aneh ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Matatabi no Neko-chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Setahun Kemudian
Jim sibuk mengurus beberapa berkas dan dokumen dengan tatapan bengis. Kini desanya telah berubah menjadi desa yang maju dengan pendapatan tinggi. Tidak ada lagi orang-orang kelaparan atau orang miskin di desa ini.
Desa ini tumbuh menjadi desa yang indah dengan banyak pepohonan merindangi jalan yang terlihat seperti sebuah terowongan. Di musim semi terlihat seperti terowongan bunga yang memancarkan wangi khasnya, di musim panas seperti rimbunan dedaunan hijau yang menyegarkan dan di musim gugur terlihat seperti terowongan jingga kecokelatan dari dedaunan yang menguning.
Desa ini bernama Bloom Mist, desa bunga yang bersembunyi di dalam kabut. Karena banyaknya jenis bunga yang terdapat di desa ini baik di taman, kanal, sungai maupun di pinggir jalan.
Selain desa yang indah, penduduk disini juga memiliki paras rupawan yang memanjakan mata namun mematikan. Layaknya ninja, mereka ahli sebagai mata-mata, pengobatan dan membunuh. Mereka menyembunyikan identitas asli mereka dalam profesi sehari-hari. Sebagai besar mereka berasal dari budak-budak yang di selamatkan oleh Leona, anak yatim piatu yang terlantar dan gelandang serta tahanan yang di asingkan.
Banyak bangsawan desa menyewa jasa mereka untuk memberantas bandit dan monster, penyelidikan serta pengobatan. Perlahan-lahan desa Bloom Mist berubah menjadi desa wisata yang menjadikan desa itu makmur.
Dulu pernah beberapa bandit datang hendak menjarah desa ini, namun mereka telah di bantai habis oleh warga dan memajang kepala mereka di pinggir hutan dekat markas bandit. Sontak hal itu membuat rekan bandit marah dan menyerang desa Bloom Mist.
Dengan sadis para pelayan dan siluman yang berada di kediaman Calisius menghabisi mereka lalu membuangnya yang tak sengaja dilihat oleh warga dari desa sebelah. Sejak saat itu desa ini mulai di segani dan mereka mulai meminta bantuan pada desa ini.
"Para bedebah ini tidak hentinya mengirim surat lamaran." Geram Jim kesal saat menyortir beberapa dokumen.
"Mungkin mereka ingin menikmati hasil kerja keras Anda mengingat bagaimana usaha Anda membangun desa ini, Jimmy-sama." Sahut Kazuma santai.
"Gaah!! Aku tidak peduli!" Lalu Jim melempar semua dokumen itu ke perapian. Beberapa pelayan hanya menatap datar dokumen yang dilalap api itu.
"Mungkin mereka ingin mencari keuntungan dari uang milik Anda, mengingat sekarang Anda memiliki banyak uang, bahkan hampir kekayaan Anda hampir menyaingi kerajaan." Celetuk Kei blak-blakan dengan santai.
"Apakah Jimmy-sama menerima lamaran orang gila itu?" Tanya Arelle datar.
"Lebih baik aku mengurus Leona daripada menikah." Sungutnya kesal. Meskipun keponakannya itu membuatnya harus ekstra sabar, tapi gadis itu mampu membantunya membangun desa ini dalam waktu singkat dan meningkatkan ekonomi secara signifikan.
"Tua bangka bau tanah itu hanya ingin meminjam uang untuk bersenang-senang, Jimmy-sama. Sebaiknya di tolak saja." Sahut mereka kompak.
Semenjak Leona memberikan buku itu pada para pelayan, seisi kediaman pun mulai berubah. Bahasa kasar, umpatan dan cacian tanpa sopan santun menjadi bahasa umum disini. Bahkan Jim secara tidak langsung tertular bahasa mereka. Jim dan Leona tidak lagi dipanggil tuan dan Nona sebagaimana bangsawan lainnya, mereka di beri embel-embel sama. Karena bagi Leona, dipanggil Nona maupun lady sangat menjengkelkan.
Bukan seisi kediaman saja. Beberapa pasukan milik Leona juga mendapatkan buku laknat itu termasuk di perpustakaan desa. Sehingga hampir seluruh desa terbiasa berbicara kasar dan mengumpat sesuai kondisi dan situasi.
💠💠💠
"Baiklah anak-anak. Sebentar lagi musim dingin datang dan kalian bisa libur panjang selama dua bulan." Ucap Ryn yang sukses membuat para murid bersorak gembira.
"Musim semi minggu kedua, akan ada pengumuman pembagian team dan mendapatkan misi pertama kalian." Imbuh nya lagi.
Kasak-kusuk pun terdengar. Mereka menerka-nerka siapa yang akan menjadi rekan team dan pembimbing di kelompoknya. Bahkan beberapa diantara mereka berharap tidak sekelompok dengan Leona mengingat gadis itu tidak memiliki aura maupun mana. Karena gadis itu terlihat sangat lemah saat latihan.
Sebenarnya Leona tidaklah lemah. Dia hanya malas menonjolkan diri. Bisa-bisa dia menghancurkan area latihan mengingat bagaimana ksatria di kediaman Castallio menangis darah akibat ulahnya bersama Jim.
Setelah di bubarkan, mereka segera menuju asrama dan mengemas barang-barang mereka. Bahkan beberapa siswa memilih berada di sana mengingat mereka tidak memiliki tempat untuk pulang.
"Kau tidak pulang?" Tanya Leona pada sahabat sekaligus rekan sekamarnya, Kiara Seohan, gadis cantik berambut pink pudar dengan mata biru yang indah. Dia memiliki wajah blasteran Eropa-Korea.
"Aku tidak memiliki rumah. Kau tau, aku anak yatim piatu. Saat berusia dua belas tahun, aku kabur dari panti asuhan." Ucapnya santai.
Selama ini Kiara hidup dengan uang yang berhasil di kumpulkan saat masih menjadi anak jalanan. Dia yang memiliki mana berusaha bertahan hidup dengan memburu monster tingkat rendah dan menjual intinya. Bahkan dia juga bekerja serabutan untuk mendapatkan uang.
"Baiklah. Aku pulang dulu." Pamit Leona yang di balas senyuman manis dari gadis itu.
Leona tiba di pintu desa. Terlihat pintu gerbang desa berdiri kokoh setinggi lima meter dengan tulisan 'selamat datang'. Begitu memasuki desa, dia di sambut dengan deretan ranting pohon yang mulai di selimuti salju yang tipis mengingat sekarang mulai memasuki musim dingin.
Jalanan hotmix selebar sepuluh meter terlihat kokoh. Di kejauhan terlihat sebuah bangunan tinggi bergaya Jepang di ujung desa lalu sebuah menara jam di pusat desa setinggi sepuluh meter.
Terdapat beberapa kanal dan sungai yang terawat apik dengan jembatan kayu kokoh. Di dalam sungai dan kanal terdapat berbagai jenis tanaman air, berupa bunga teratai, lotus dan lainnya serta terdapat ikan-ikan yang berenang dengan lincahnya.
Leona memutuskan melompat dan berlari di atas atap rumah warga agar segera tiba di kediamannya. Tak lama kemudian Leona tiba di kediamannya dan langsung di sambut oleh Jim dan para pelayan dengan suka cita, bahkan beberapa siluman berubah ke wujud hewan mereka.
"Leona-sama, akhirnya Anda pulang. Kami merindukan Anda." Seru para pelayan kompak. Leona tersenyum sumringah.
"Aku juga merindukan kalian."
💠💠💠
Dalam setahun ini, Leona berhasil mewujudkan mimpinya. Dia telah membuat beberapa jenis produk perawatan dan kosmetik seperti body cream, make up, perawatan wajah, tubuh dan rambut.
Dia menjualnya di desa dan di toko yang terletak di pusat kota. Untuk di pusat kota, dia menjual make up yang simpel dan praktis, tidak lupa dengan kemasan mewah yang diukir sedemikian rupa dan menjualnya dengan harga mahal.
Untuk perawatan tubuh, wajah dan rambut, dia menjualnya dengan harga terjangkau di pinggir kota dan menargetkan masyarakat umum. Untuk sekelas bangsawan, dia menyerahkan pada Saga. Tentu saja dengan kemasan yang berbeda-beda dan harga yang berbeda.
Di dekat pelabuhan, Leona membangun sebuah kedai seafood yang kini dikelola oleh orang-orang nya. Kurang dari setahun, usaha Leona berkembang dengan pesat dan menjadi favorit.
"Nona, ini penjualan kita dalam setahun." Ucap Saga dan menyerahkan catatan penjualannya. Leona menerimanya dan membaca laporan itu dengan teliti. Ternyata hasilnya luar biasa.
"Kau benar-benar hebat, Saga. Sesuai kesepakatan, tiga puluh lima persen itu adalah uangmu. Gunakanlah sesukamu." Ucap Leona.
Saga yang mendengar hal itu tentu saja bahagia. Usahanya dibayar fantastis. Apalagi harga barangnya cukup mahal dan ekslusif membuatnya cepat mengumpulkan uang.
"Nona, aku telah membelanjakan keuntungannya lebih dahulu." Lapor Saga dengan sedikit ketakutan. Dia masih trauma dengan perilaku Michael padanya dulu.
"Baguslah. Uang itu memang untuk di belanjakan. Lagipula itu bagian mu, gunakanlah. Kau sudah bekerja keras." Ucap Leona yang membuat pria itu terharu.
Semenjak kematian Michael setahun lalu, Saga berhasil menjalankan bisnisnya ke kerajaan sebelah hingga ke daerah kekaisaran bersama beberapa orang kepercayaannya. Leona yang mendengar cerita dari Saga jika beberapa pengawal Michael merupakan prajurit bayaran yang dibuang segera merekrut dan melatihnya.
Awalnya mereka menolak karena khawatir pihak kerajaan, khususnya permaisuri mencari keberadaan mereka. Akhirnya Leona memberikan mereka beberapa produk buatannya serta memberikan mereka pakaian kualitas terbaik, tentu saja Leona memberikan mereka sebuah segel dan tanda agar mereka tak berkhianat.
Jim yang mendengar hal itu tentu saja bahagia. Leona telah berhasil membangun bisnisnya sendiri tanpa bantuan dari Castallio. Meskipun uang milik Leona masih tersisa banyak, dia ingin membuka usaha sendiri
Leona gadis cantik yang jenius. Kepribadian gadis itu tidak dapat di tebak yang kadang membuat Jim mengelus dada dengan kelakuannya.