NovelToon NovelToon
Dipaksa Jodoh

Dipaksa Jodoh

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:268.5k
Nilai: 4.6
Nama Author: Ayu Andila

"Papa sudah menjodohkanmu dengan Arion, putra dari sahabat Papa!"

Jedar, bak tersambar petir disiang bolong saat mendengar ucapan dari sang Papa. Seketika tubuh Zeva langsung menegang dengan mulut terbuka.

"tidak, ini tidak boleh terjadi!"

Niat hati ingin meminta restu untuk hubungannya dengan sang kekasih, malah berakhir dengan perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya.

Bak buah simalakama, itulah ungkapan yang tepat untuk apa yang Zeva rasakan saat ini. Dia tidak bisa berpisah dengan laki-laki yang sangat dia cintai, tapi tidak juga bisa melawan kehendak kedua orangtuanya.

Apakah yang akan terjadi pada Zeva selanjutnya?

Bisakah dia membina rumah tangga sesuai dengan keinginan kedua orangtuanya?

Yuk, ikuti kisah mereka yang penuh dengan kegaduhan dan kejutan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 22. Kelancangan yang Manjadi-jadi.

Tanpa sadar Zeva tersenyum lebar di hadapan Arion dan membuat laki-laki itu seakan terhipnotis, untuk pertama kalinya Arion melihat senyum tulus dari wanita itu.

"Halo! Apa kau mendengarku?" Zeva melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Arion membuat laki-laki itu terkesiap.

Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Arion langsung berjalan ke arah dapur dengan wajah merah padam. Dia merasa sangat malu karna melihat Zeva sampai seperti itu.

Zeva sendiri melihat Arion dengan bingung, dia mengendikkan bahunya lalu bergegas mengikuti langkah laki-laki itu untuk sarapan bersama.

Setelah selesai, seperti biasa mereka akan berangkat ke kantor bersama. Namun, kali ini ternyata Haris sudah menunggu di depan apartemen mereka.

"Kau di sini?"

Haris menganggukkan kepalanya saat melihat Arion dan Zeva keluar dari apartemen. "Iya, Tuan! Selamat pagi!"

"selamat pagi juga, Tuan Haris!" balas Zeva, sementara Arion hanya menganggukkan kepalanya saja untuk menjawab sapaan laki-laki itu.

"Kenapa kau menunggu di sini?" Arion melihat ke arah jam yang melingkar ditangannya, sekarang masih pukul 8 lewat dan dia belum kesiangan.

"Tuan, kita harus langsung pergi ke hotel mutiara! Nona Lusi dan sekretarisnya sudah menunggu di sana."

Arion mengernyitkan keningnya. "Bukannya kau bilang jam 10?"

"Benar, Tuan! Hanya saja jarak kita ke hotel itu hampir 1 jam, dan mereka rupanya juga sudah menunggu di sana. Jadi lebih baik kalau pergi sekarang saja!"

Arion menganggukkan kepalanya lalu beralih melihat ke arah Zeva. "Apa kau bisa naik taksi?"

"Hah? Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja aku bisa, kan tinggal naik saja!" Zeva menggeleng-gelengkan kepalanya dengan sewot, emangnya dia anak kecil apa sampai tidak bisa naik taksi.

"Ya sudah!" Arion melangkahkan kakinya menuju mobil Haris, tetapi tiba-tiba dia kembali berbalik membuat Zeva menatapnya dengan bingung.

"Aku lupa sesuatu!" Dengan cepat Arion memajukan wajahnya tepat ke kepala Zeva dan mengecup kening wanita itu.

Cup!

Zeva terlonjak kaget dengan apa yang baru saja Arion lakukan. "Apa, apa yang kau lakukan?" Tangannya naik ke atas untuk mengusap kening yang baru saja dikecup oleh laki-laki itu.

"itu hadiah dariku!"

"Apa?" Zeva tercengang menatap Arion yang kini sudah masuk ke dalam mobil dengan diikuti oleh Haris.

"Kau-"

Belum sempat Zeva bicara, mobil itu sudah melaju meninggalkan tempat itu. Dan tentu saja membuat Zeva dilanda emosi.

"Dasar laki-laki kurang ajar! Sebelumnya dia memeluk tubuhku, dan sekarang malah mencium keningku. Awas saja kau!" Dia menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal, lalu beranjak ke pinggir jalan untuk memanggil taksi.

Arion yang sudah menjauh tampak sedang menahan tawanya, dia merasa senang sekali jika melihat raut wajah Zeva seperti tadi. Antara terkejut dan juga marah, sungguh tampak sangat menggemaskan.

"Ekhem! Sepertinya anda senang sekali ya, Tuan!" Haris melirik Arion dari kaca spion depan, sejak tadi dia merasa ada sesuatu yang terjadi antara Arion dan juga Zeva.

"Fokus saja pada pekerjaanmu, Haris!" Arion memalingkan wajahnya ke arah samping, dia malas sekali jika harus meladeni ucapan sekretarisnya itu.

"Saya fokus kok, Tuan! Hanya saja saya ingin tau apa yang sedang terjadi, bisalah anda membagi kebahagian pada saya!"

Haris tersenyum lebar saat Arion melihat tajam ke arahnya, tapi percayalah senyumnya itu membuat Arion ingin sekali memukul mulutnya.

"Bukan urusanmu!"

Haris hanya bisa mencebikkan bibirnya saja, Tuannya itu memang susah sekali jika ditanya tentang sesuatu. Apalagi berkaitan dengan sesuatu yang bersifat pribadi.

Satu jam kemudian, mobil mereka sudah sampai di tempat tujuan. Haris segera keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Arion, setelahnya mereka segera masuk ke dalam hotel itu untuk bertemu dengan seseorang.

"Selamat datang, Tuan Arion!" Seorang wanita cantik bertubuh seksi menyambut kedatangan mereka, dia menganggukkan kepalanya yang dibalas dengan anggukan kepala Arion.

"Silahkan duduk, Tuan!"

Arion dan Haris langsung duduk di tempat yang sudah disediakan, sementara wanita itu duduk tepat di depan mereka.

"Maaf karna sudah mengubah jadwal pertemuan kita, Tuan Arion! Ada hal penting yang tidak bisa saya tinggalkan!"

Arion menganggukkan kepalanya. "Tidak apa-apa, Nona Lusi! Saya senang bisa bertemu dengan anda!"

Wanita bernama Lusi itu langsung tersenyum malu-malu, pertemuan pertamanya dengan Arion benar-benar membuat jantungnya berdebar kencang.

Setelah saling menyapa dan bertukar kabar, kini mereka mulai membahas tentang proyek yang akan mereka kerjakan bersama. Yaitu tentang pembangunan hotel yang ada di pulau sebrang, dan Lusi lah perwakilan dari perusahaan yang bekerja sama dengan Arion.

Perbincangan mereka ternyata memakan waktu yang lumayan lama, karna memang Arion ingin membahas semuanya sampai selesai agar tidak ada kesalahan pada saat mulai pembangunan.

"Saya kira semuanya sudah jelas, jadi minggu depan saya dan Tuan Arion akan melihat langsung ke lokasi!"

Lusi dan sekretarisnya menganggukkan kepala mereka pada Haris. "Baik, Tuan Haris! Lalu, bagaimana dengan Tuan Arion? Apa ada yang lain yang ingin anda tambahkan?"

Arion langsung menggelengkan kepalanya. "Tidak!"

Lusi langsung tersenyum canggung, ternyata sangat susah untuk dekat atau mencari perhatian dengan Arion. Padahal sejak tadi dia mencoba untuk berinteraksi langsung dengan laki-laki itu, tetapi tetap saja hasilnya nol besar.

"baiklah, Tuan! Kami akan menghubungi anda jika ada sesuatu hal yang penting!" ucap sekretaris Lusi sambil menutup pertemuan mereka hari ini.

Setelah selesai, Arion dan Haris langsung beranjak pergi dari tempat itu. Namun, langkah mereka terhenti saat mendengar suara Lusi.

"Bisakah kita makan siang bersama, Tuan?" Lusi mendekat ke arah mereka dan berdiri tepat di samping Arion, dia membusungkan dada seakan-akan ingin menunjukkan asetnya yang tampak menonjol dari kemeja ketat yang dia pakai.

"Nona-"

Arion mengangkat tangannya untuk menghentikan ucapan Haris, dia lalu memperhatian wanita yang ada di sampingnya ini dengan tajam.

"Bagaimana, Tuan? Saya akan menyiapkan tempat nya jika Tuan bersedia!" Lusi benar-benar terpesona dengan ketampanan Arion, pantas saja teman-temannya saling berebut untuk menangani proyek ini.

"maaf, saya harus makan siang bersama dengan istri saya!"

"Apa?"

Tbc.

1
Faridah
ikut terharu
Faridah
ruwet
Faridah
kapokk
Faridah
hayooooo kamu ketahuan
Faridah
wah ....selingkuh
Faridah
hadehhhh mengobarkan api ni
Faridah
bahaya mengintai
Faridah
waduh
Faridah
hahahaha....
Faridah
bertahap
Surya Handayani Almaida
Biasa
Galaklagak
ceritanya sangat menarik...gaya bahasa tidak kaku.. ditunggu karya yg lain Thor ♥️♥️
Faridah
😩
Wijaya Ronny
Luar biasa
Qaisaa Nazarudin
Nah kan sadar tuh kalian semua..
MakBarudakh
Novel ino bagus
Sayang belum banyak peminat (diliht dr jumlah likers nya lo yaaa..)
Walau tokoh perempuannya di awal bikin Mak gereget, jengkel, dan kesel dg tingkahnya

Terimakasih atas karyamu yg menghibur ya Thor
Semoga makin bamyak yg minat utk baca karya2mu thor
Dan sukses selalu ya
MakBarudakh
Ya...kamu pasti merasa di titik terendah Ze

Disatu sisi kasian, di sisi lain kamu bebal Ze..
MakBarudakh
Naaahhh akhirnya salah paham semua
MakBarudakh
Llaaaahh situ sadar juga ya Ze..
MakBarudakh
Yaa kl masih ad rasa tertohok, syukurlah...berarti Ze kamu itu msh war4s 😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!