Dalam sebuah pesta seorang gadis bernama Elis sengaja di tugaskan oleh sang ayah untuk menggoda para pengusaha muda yang kaya raya. Namun siapa sangka Elis malah terjebak dengan seorang pria yang paling di takuti di dunia bisnis.
Louise Mahendra Maxim adalah CEO dari Boison Grup terkenal dingin dan kejam. Seseorang yang pintar dan juga cerdas namun sayangnya malah jatuh hati pada Elis putri seorang pengusaha licik dan serakah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Adil
Hubungan pernikahan tidak berbatas waktu dan hanya boleh di akhiri oleh pihak pertama (Louise Mahendra Maxim). Pihak kedua (Elisa Natawijaya) tidak boleh memiliki hubungan dengan pria lain selama menjadi istri pihak pertama. Pihak kedua harus melayani pihak pertama sebagai mana istri melayani suami pada umumnya. Pihak kedua harus tunduk dan patuh pada kehendak pihak pertama. Pihak pertama akan memenuhi segala kebutuhan pihak kedua selama dalam hubungan pernikahan.
Perjanjian apa ini ? batin Elis melirik Louise yang duduk di depannya.
Isi perjanjian pernikahan yang di buat oleh pria itu hanya menguntungkan dirinya sendiri. Sungguh tidak adil.
"Apa ada yang tidak jelas ?" tanya Louise kemudian.
"Aku ingin menambahkan satu poin dalam perjanjian ini." kata Elis dengan tegas.
Jika tadi dia bersikap santun dan menghormati Louise tapi sekarang tidak lagi karena pria itu sudah bersikap tidak adil dan tak pantas di hormati.
"Apa yang ingin kau tambahkan ?" tanya Louise lagi.
"Anda juga tidak boleh memiliki hubungan dengan wanita lain selama kita menikah." jawab Elis yakin.
Enak saja dia melarang ku untuk tidak memiliki hubungan dengan pria lain sementara dia tidak. Batin Elis.
"Baik. Tambahkan itu pada surat perjanjiannya." ucap Louise yang di tujukan kepada Robby.
Beberapa saat kemudian surat perjanjian itu sudah di perbaiki dan siap untuk di tandatangani. Dengan sangat terpaksa mau tidak mau Elis mendatangani kedua surat perjanjian itu.
"Katakan pada papa mu kita akan menikah satu bulan lagi." ucap Louise yang membuat Elis terkejut.
"APA ?"
*
Menjelang malam Elis baru tiba di rumah. Dia langsung mengabarkan berita gembira jika Louise sudah mentransfer uang pinjaman itu.
"Terima kasih, nak. Sudah mau membantu papa menyelamatkan perusahaan kita." ucap Aryo sambil memeluk putrinya.
"Pa, ada satu hal lagi yang ingin aku sampaikan." kata Elis setelah sang ayah melerai pelukannya.
"Ada apa ? bicaralah nak." kata Aryo yang sedang merasa bahagia.
"Aku akan menikah dengan Louise bulan depan pa." kata Elis tiba-tiba yang membuat sang ayah begitu terkejut.
Aryo yang tadinya tengah berdiri langsung terduduk dan hampir pingsan mendengar apa yang baru saja Elis katakan.
"Ya ampun papa. Papa kenapa ?" tanya Elis panik dan langsung memeriksa sang ayah.
Elis kemudian mengambil air putih di atas meja dan memberikan kepada sang ayah.
"Ayo kita ke rumah sakit pa." ajak Elis yang merasa cemas melihat napas Aryo seperti tersengal-sengal.
"Papa tidak apa-apa nak." ucap Aryo setelah meneguk air putih.
"Syukurlah." kata Elis setelah mendengar papanya baik-baik saja.
"Papa hanya terkejut mendengar kau akan menikah dengan Louise. Kalian kan baru kenal. Mengapa tiba-tiba ingin menikah. Apa dia memaksa mu sebagai imbalan memberikan pinjaman ini ?" tanya Aryo karena tidak menyangka Louise ingin menikahi putrinya.
"Jika benar begitu kembalikan saja uangnya. Lebih baik perusahaan papa bangkrut dari pada mengorbankan kebahagiaan mu." lanjut Aryo dengan nada sedih.
"Ah, tidak pa. Bukan begitu. Aku dan Louise sama-sama saling menyukai jadi kami memutuskan untuk segera menikah." jawab Elis terpaksa berbohong karena tidak ingin membuat sang ayah susah hati.
Meskipun alasan yang Elis katakan itu terdengar tidak masuk akal tapi dia berusaha untuk meyakinkan papanya agar merestui pernikahannya dengan Louise. Mana mungkin ada orang yang baru dua kali bertemu langsung saling menyukai dan memutuskan untuk menikah. Tapi hanya itu alasan yang sempat Elis pikirkan.
"Benarkah Louise juga menyukai mu ?" tanya Aryo memastikan dan Elis menjawab dengan menganggukkan kepala.
jangan sampai Rafly yg datang, biar Rafli sama Amanda saja Thor