Dania memutuskan untuk menikah dengan Denis karena jebakan dari seseorang. Dengan berat hati ia setuju dengan usulan dari para warga masyarakat yang datang menggebrek mereka berdua.
Denis sengaja melakukan hal itu agar ia mendapatkan istri secepatnya sebelum kedua orang tuanya balik dari luar negeri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 22
Dania menurut saja karena tidak ada pilihan lain yang selain ikut karena cukup kelelahan dan sangat letih. Dania hanya menganggukkan kepalanya. Mesin motornya segera ia matikan, Dania dan Security itu berlari naik ke lantai dua dan mencari kunci serep kamar mandi.
"Kita cari kunci serepnya dulu Mbak," usulnya Pak Damar.
Dania saking ketakutan dan cemasnya sampai ia melupakan kunci cadangan tersebut. Dania sempat-sempatnya menepuk jidatnya.
"Ya Allah… kenapa juga aku melupakan kunci itu yah," gumam Dania cengengesan.
Untung kunci itu terletak di dalam laci lemari nakas meja yang terletak tidak terlalu jauh dari pintu kamar pribadinya Dennis. Mungkin karena Dania tidak bisa berfikir jernih dan baik disebabkan rasa khawatirnya yang terlalu berlebihan sehingga akal dan otaknya tidak terfikirkan olehnya tentang kunci cadangan itu.
Dania menutup mulutnya dengan kedua tangannya," astaghfirullah aladzim ternyata aku tidak kepikiran kuncinya itu, padahal semudah itu," gumamnya dengan tertawa cengengesan.
Kedua security itu saling bertatapan satu sama lainnya. Mereka hanya menautkan kedua alisnya melihat tingkahnya Dania yang menurutnya aneh.
Akhirnya kenop pintu terbuka dan mereka menemukan Dennis byang tergeletak di lantai dan keadaannya cukup mengkhawatirkan, Dennis tidak sadarkan diri.
"Tidak!!! Mas Dennis apa yang terjadi padamu!!" Jeritnya Dania yang berlarian ke arahnya Dennis yang tengkurap di atas lantai keramik kamar mandi dengan tubuhnya yang sangat dingin.
"Angkat segera Tuan Muda Dennis sebelum terlambat!" Perintah Pak Kinta.
"Tuan Muda!" Cicitnya Dania yang keheranan mendengar perkataan dari Pak Kinta itu.
Mereka segera mengangkat tubuhnya Dennis ke atas ranjangnya sedangkan Dania masih menampilkan wajah kebingungannya dan keheranan memikirkan perkataan dari Pak Kinta.
"Kenapa mereka memanggil Tuan Muda Mas Dennis padahal Mas Denis hanya bekerja sebagai seorang menejer hotel bukan anak sultan," batinnya Dania.
Ternyata Dennis tak sadarkan diri, setelah berendam beberapa jam di dalam bathtub. Tubuh Dennis mengalami drop dikarenakan kedinginan dan juga kesibukan banyak pikiran serta dari kemarin sampai sekarang belum ada nutrisi makanan yang masuk ke dalam perutnya.
Dania tersenyum bahagia,"terima kasih banyak Pak atas bantuannya, tanpa bantuan Bapak berdua suamiku tidak akan bisa diselamatkan," tuturnya Dania.
"Tidak masalah Mbak, itu sudah menjadi pekerjaan kami, kalau Mbak masih butuh bantuan silahkan hubungi kami melalui hp tidak perlu langsung datang ke pos jaga, kasihan Mbaknya nanti," jelasnya Pak Jung dengan tertawa cengengesan seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Maaf Pak, aku belum tahu nomor hpnya Bapak," tampiknya Dania.
"Coba cari dibuku daftar nomot hp orang penting atau kantor jadi bisa mengatasi segera masalahnya Mbak," ungkapnya Pak Kinta.
"Kalau gitu saya pamit dulu, ini kartu nama Dokter pribadi yang bisa Mbak hubungi," ucapnya Pak Jung sambil menyodorkan id dalam genggamannya.
Security itu menyodorkan kartu nama dokter pribadi yang sering menjadi langganan orang perumahan. Dania menutup pintu dan pagarnya dengan rapat. Dania kembali berlari naik ke lantai dua.
"Mas Dennis tidak boleh sendirian, harus ada yang menemaninya!" Cicitnya Dania yang kembali berlari sekuat tenaganya dan sekencang mungkin.
Dania terpaksa menyentuh tubuh suaminya untuk menggantikan pakaian Dennis yang sudah basah kuyup.
"Maaf yah Mas, aku terpaksa nyentuh tubuhnya Mas ini keadaannya genting dan tidak mungkin aku nyuruh Pak Jung dengan Pak Kinta kan," gumamnya Dania.
Dania tidak berani menatap tubuh dan wajah suaminya yang masih setia tertidur pulas. Setelah itu, ia menyelimuti seluruh tubuhnya Dennis.
Tiba-tiba tubuh Dennis menggigil kedinginan dan mengigau tak jelas. Hal membuat Dania sedikit tersentak terkejut.
Dania menyentuh keningnya Dennis,"tubuhnya Mas Dennis kok sangat panas yah, apa mungkin Mas Dennis demam gara-gara kedinginan dan berendam terlalu lama yah?" Lirihnya Dania.
Badan Denmk sangat panas, Dania memutuskan untuk mengompres dahinya Dennis,"semoga saja segera pulih dengan cara seperti ini," lirih Dania yang tersenyum tipis.
Beberapa jam kemudian, panas Dennis perlahan-lahan mulai normal. Tapi, tubuhnya Dennis masih menggigil kedinginan padahal sudah dipakaikan selimut dua lapis yang cukup tebal.
Dania mulai panik, ia berdiri lalu mondar-mandir di dekat ranjangnya Dennis. Tapi, tiba-tiba matanya Dennis perlahan-lahan mulai terbuka dan wajah yang pertama dia lihat adalah istrinya. Entah dorongan dan angin dari mana Dennis bangun dari tidurnya tapi dengan bergerak sangat pelan, tiba-tiba menarik tubuh Dania sehingga tubuh Dania terjatuh di atas tubuhnya Dennis.
"Tolong peluk aku! tubuhku sangat dingin,"
Dennis memeluk erat tubuh Dania.
Sedangkan Dania sendiri bingung dengan apa yang terjadi," apa yang terjadi padamu Mas Dennis?"
Dania penasaran, tapi ia tetap memenuhi memeluk suaminya memenuhi permintaan yang sangat sederhana dari suaminya itu. Dennis semakin mempererat pelukannya dan perlahan-lahan membuka kancing baju dan menarik resleting pakainnya Dania.
Dania hanya mematung saja dan menizinkan suaminya berbuat lebih. Karena tidak ada penolakan dari Dania, dia mulai memulai aksinya. Untuk yang pertama kalinya mereka berhubungan suami istri. Hubungan yang seperti layaknya pasangan suami istri normal lainnya.
"Aaahhhh!!! Sakit!!! Jeritnya Dania tapi ia segera mengulum selimut kedalam mulutnya karena ia cukup malu untuk mengeluarkan suaranya.
Dennis hanya tersenyum smirk melihat dan mendengar reaksinya Dania. Ia terus melanjutkan kegiatannya di atas tubuhnya Dania istri sahnya.
Akhirnya setelah dua bulan pernikahan mereka terjadi lah malam pertama tanpa ada unsur paksaan, tapi terjadi atas dasar suka sama suka. Mereka memadu kasih dan menyalurkan hasrat mereka yang selama ini belum pernah mereka rasakan.
Karena kelelahan dari aktifitasnya, akhirnya Dennis dan Dania sama-sama tertidur lelap di sore hari itu. Sama-sama menjadi pengalaman pertamanya. Tapi mereka melakukannya dengan penuh gairah dan menikmati setiap prosesnya tanpa panduan dari luar.
Keadaan Dennis perlahan-lahan berangsur membaik, dia tidak lagi menggigil bahkan tubuhnya terasa sangat baik. Ternyata obat dari penyakitnya Dennis ada di dalam tubuh istrinya.
****************
Mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan atau typo dalam penulisannya..
Mampir juga dinovelku yang lain Kakak ceritanya juga bagus tidak kalah dengan Cinta Pertama loh, judulnya ada di bawah ini:
Pelakor Pilihan
Cinta Kedua CEO
Love Story Ocean Seana
Ketika Kesetiaanku Dipertanyakan
Baby Sitter Pilihan
Kau Hanya Milikku
Dewa dan Dewi
Merebut Hati Mantan Istri
Duren, i love you
Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya terhadap CP Istri dengan caranya:
Like Setiap babnya
Rate bintang lima
Favoritkan agar tetap mendapatkan notifikasi
Bagi gift poin atau koinnya dan klik iklannya juga yah kakak readers...
Makasih banyak all readers…
I love you all..