NovelToon NovelToon
Artis Cantik Vs Supir Tampan

Artis Cantik Vs Supir Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: saksi pena

Azalea Margarita seorang artis cantik papan atas yang begitu membenci Adiknya sendiri karena sakit lumpuh, Azalea tidak pernah tersenyum sekalipun terhadap Adiknya, bahkan Azalea lebih memilih tinggal di hotel milik Ayah nya karena begitu tidak ingin melihat Adik nya yang lumpuh.

Sifat dan karakter Azalea yang begitu keras, hingga begitu sulit untuk bisa jatuh cinta terhadap laki-laki manapun, hingga akhirnya Azalea di jadikan bahan taruhan oleh Fauzan Harkas sesama artis pemeran utama, dan CEO muda yang royal gemar berpesta demi mencari ke senangan ya itu Ronald Jensen.

Apey pemuda dari desa mencoba mencari ke beruntungan mengadu nasib ke kota, dengan bekal ilmu bela diri dan ke ahlian bisa menyetir, Apey mencoba adu nasib mencari rejeki ke kota demi bisa membahagiakan ke dua orang tuanya, yang ingin mempunyai ladang atau sawah sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saksi pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari pertama kerja.

Perasaan hati kecil Apey sebenarnya menolak jika harus ikut campur masalah Azalea, namun Apey melihat kebaikan Pak Wiguna dan Bu Maharani yang membuat Apey tidak bisa untuk menolaknya.

Saat waktu di hotel saat Apey di panggil Azalea, sudah begitu jelas Azalea begitu berani hendak menampar Apey, dari kejadian itu Apey menyimpulkan jika Azalea tidak mempunyai tatak krama dan sopan santun.

Apey yang sudah kembali ke kamar Randika duduk sedikit termenung, mencari rencana untuk bisa membujuk Azalea agar mau kembali kerumahnya, Randika yang sedang fokus belajar merasa penasaran kenapa Apey lebih banyak diam.

"Kak Apey kenapa?" tanya Randika.

"Kalau Kak Apey bertanya boleh tidak?" tanya balk Apey.

"Iya Kak boleh," Randika menjawab.

"Apa Randika sayang sama Kak Azalea?" tanya Apey.

"Iya Kak, aku sayang sekali sama Kak Azalea," jawab Randika mengangguk.

"Kalau misalkan Kak Apey dan Kak Azalea bertengkar, apa Randika akan membenci Kak Apey?" tanya kembali Apey.

"Kaka Apey bertengkar sama Kak Azalea?" tanya Randika.

"Iya, tapi Kak Apey punya alasan benar kenapa sampai bertengkar dengan Kak Azalea," jawab Apey.

"Kak Apey tidak suka sama Kak Azalea ya?" tanya kembali Randika.

"Kak Apey tidak membencinya, malah Kak Apey ingin Kak Azalea mau kembali tinggal di rumah," jawab Apey senyum.

"Kapan Kak Azalea mau kerumah Kak?" tanya Randika sumringah.

"Kakak belum tahu kapan, tapi besok setelah Kakak mengantarkan Randika ke sekolah, Kakak akan coba bujuk Kak Azalea agar mau pulang kerumah," jawab Apey senyum.

"Benarkah Kak Apey mau nemui Kak Azalea?" tanya kembali Randika semakin sumringah.

"Iya, besok Kak Apey akan menemuinya," ulang Apey senyum.

"Ini Kak, aku ingin ngasih ini sama Kak Azalea," ucap Randika mengambil buku daily di tumpukan buku belajarnya.

Apey tertegun melihat buku daily yang Randika sodorkan, dengan perlahan tangan Apey menerimanya.

"Aku ingin bertanya banyak sama Kak Azalea, aku ingin bercerita banyak sama Kak Azalea," ucap Randika senyum.

Apey sedikit membuang mukanya berusaha menahan kesedihannya, yang merasakan bagaimana rindunya Randika yang ingin menceritakan hari harinya terhadap Kakaknya, hingga Randika harus menceritakannya di lembaran buku yang di sodorkannya.

"Besok Kak Apey akan memberikannya, sekarang sudah malam, Randika harus istirahat dan tidur ya, biar besok pagi Randika terasa segar," bujuk Apey senyum.

"Iya Kak," Randika mengangguk.

Apey langsung mengambil susu di atas meja Randika pun perlahan meminumnya, Apey langsung mengangkat badan Randika ke tempat tidur, membaringkannya dengan hati hati menarik selimut dan sedikit membenahi bantal.

Lalu merapikan buku belajar meja belajar dan memasukan buku belajar kedalam tas yang akan Randika bawa besok, setelah selesai Apey mengambil buku daily yang Randika titipkan untuk Azalea.

"Randika tidur ya, Kak Apey matikan lampunya," bujuk Apey.

"Iya Kak," Randika senyum mengangguk.

"Selamat tidur!" Apey mematikan lampu atas kamar lalu menutup pintunya dengan perlahan.

Apey keluar kamar tepat Pak Wiguna datang menghampiri, Apey langsung menyembunyikan buku daily Randika di belakang badannya.

"Randika sudah tidur?" tanya Pak Wiguna perlahan.

"Sudah Pak Boss," jawab Apey mengangguk.

"Syukurlah, biasanya setelah belajar, Randika suka keluar kamar menunggu Kakaknya pulang di ruangan tengah, hampir setiap malam suka menunggunya," sambung Pak Wiguna perlahan menarik nafas.

"Silahkan Pak Boss istirahat saja, biar nanti saya yang akan mengecek lagi Randika, takut masih menunggu Kakaknya di ruangan tengah," ucap Apey.

"Terima kasih ya Apey, saya merasa lega kamu bisa membujuk Randika," ucap Pak Wiguna.

"Sama sama Pak Boss, sudah menjadi tugas saya," balas Apey menunduk hormat.

Pak Wiguna sedikit mengangguk menerima penghormatan sikap sopan Apey, lalu melangkah pergi menuju kamarnya, Apey menarik nafasnya dalam dalam menatap kamar Randika lalu menatap arah kamar Pak Wiguna.

"Ya Allah semoga keluarga ini kembali utuh bersatu dan di berikan kebahagiaan!" doa Apey dalam hatinya lalu menatap buku daily Randika di tangannya.

Apey langsung melangkah kebelakang menuju kamarnya, setelah masuk ke dalam kamar, meletakan buku daily Randika di meja dekat Tv, lalu melangkah menuju tempat tidur perlahan merebahkan badannya menatap langit langit kamar.

Azalea di dalam kamar hotel merebahkan tubuhnya miring ke sebelah kanan dengan pikiran dan perasaan berkecamuk, begitupun dengan Ronald dan Fauzan di dalam kamarnya masing masing.

Hari menjelang pagi, dan pagi itu Apey memulai tugasnya sebagi supir pribadi Randika, Pak Wiguna dan Bu Maharani merasa lega melihat Randika sedikit sudah mulai ceria, selain itu Randika sudah mau sarapan pagi bersama lagi.

Apey pagi itu meluncur mengantar Randika ke sekolah, Randika duduk di jok tengah dan tas gendong di letakan di sampingnya, Randika berulang menatap belakang Apey yang fokus mengemudi.

"Kak Apey, kenapa Kak Apey tidak jadi pacar Kak Azalea aja, Kak Apey kan baik orangnya aku suka sama Kak Apey," celetuk Randika tiba tiba.

Apey langsung senyum mendengarnya, sedikit menoleh ke belakang.

"Memangnya Randika setuju kalau Kak Apey jadi pacar Kak Azalea?" tanya Apey menanggapi sambil senyum.

"Iya setuju Kak, Kak Apey jadi pacar Kak Azalea aja, Kak Azalea kan jomblo," jawab Randika.

Apey kembali di buat senyum mendengarnya mau tidak mau harus menjelaskan.

"Randika ganteng pinter murah senyum dan baik hati, denger ya, Kak Apey kan di sini kerja, Kak Apey bukan mau cari pacar, nanti juga Kak Azalea pasti punya pacar yang baik hatinya," bujuk Apey sambil senyum dan fokus mengemudi.

"Kak Apey tidak suka ya sama Kak Azalea?" tanya kembali Randika.

"Bukan tidak suka, Kak Apey kan di sini kerja harus dapat uang buat Ibu dan Bapak Kak Apey di kampung, jadi Kak Apey harus bisa membatasi mana pacar mana pekerjaan," jawab Apey kembali menjelaskan.

"Kak Apey jangan pulang ke kampung ya," pinta Randika.

"Nanti kalau Kak Apey sudah gajian pulangnya," bujuk Apey.

"Kak Apey jadikan nemui Kak Azalea?" tanya kembali Randika.

"Jadi dong, kan Kak Apey harus bisa bujuk Kak Azalea supaya mau pulang kerumah, dan ngasih buku daily Randika," jawab Apey.

"Kak Apey, Kak Azalea tidak benci sama aku kan?" tanya kembali Randika.

"Randika kan anaknya baik, sekolahnya rajin, pinter, mana mungkin Kak Azalea benci sama Randika," bujuk Apey.

"Aku ingin seperti Papa Kak," ucap Randika.

"Tentu doang, kan nanti Randika yang lanjutkan bisnis usaha Papa, jadi Randika harus tetap rajin sekolah," bujuk kembali Apey.

"Iya Kak kasihan Papa sama Mama," ucap Randika.

Apey senyum bangga mendengar semangat Randika meskipun fisik Randika mempunyai kekurangan, Apey akan berusaha membuat Randika agar lebih semangat lagi kedepannya.

Pagi itu, sesampai mengantarkan Randika ke kelas sekolahnya, Apey memulai mengirimkan foto dirinya dan Randika terhadap Pak Wiguna, sebaai bukti kalau Apey menjalankan tugas pekerjaannya dengan baik.

Tugas Apey selanjutnya pagi itu harus meluncur menuju hotel menemui Azalea, mau tidak mau kini Apey harus ikut campur masalah Azalea atas permintaan Pak Wiguna dan Bu Maharani.

Pagi itu Azalea di dalam kamar hotel dengan mata agak merah karena kurang tidur, sengaja mau membatalkan kontrak syuting karena Ronald sanggup memenuhi syarat kesatu dan kedua yang Azalea inginkan.

Apey keluar dari mobil di parkiran hotel sambil membawa buku daily Randika, tepat dengan Ririn keluar dari mobil sambil membawa bubur ayam untuk sarapan Azalea.

Mata Ririn melihat ke arah Apey yang berjalan di plataran parikan menuju depan hotel, perawakan Apey yang di kenalinya dari belakang setengah berlari Ririn langsung mengejar Apey.

"Hay," seru Ririn dari belakang yang mengejar Apey.

Apey langsung membalikan badan melihat Ririn yang menghampirinya, setelah dekat Apey mengenali wajah Ririn yang pernah di lihatnya dua kali.

"Mbak yang temannya Non Azalea kan?" tanya Apey.

"Iya, masih ingatkan waktu kamu bawa nasi goreng dan waktu kemarin Azalea ngamuk?" tanya balik Ririn.

"Ingat dong Mbak, kan ingatan saya masih baik," jawab Apey jadi senyum.

Ririn langsung nyengir kuda setiap kali melihat Apey senyum yang memikat hatinya, perawakan Apey yang tinggi tegap wajah tampan ber karismatik, sungguh tipe laki-laki yang Ririn idamkan dalam hati dan hidupnya.

Ririn membayangkan dada Apey yang bidang berotot membayangkan perut Apey yang kotak kotak berotot, tentu bisa membuat Ririn nyaman tenang jika berada di pelukan Apey.

"Halo Mbak halo," ucap Apey membuyarkan lamunan Ririn.

"Eh maaf! kenalin, saya Ririn sahabat Azalea plus sekaligus sebagai asistennya," ucap Ririn tersadar langsung menyodorkan tangannya.

"Saya Apey dari kampung, plus sekarang sudah sah kerja sebagai supir Randika dan sekaligus yang menjaganya," balas Apey menerima jabat tangan Ririn.

"Kamu masih jomblo kan? eh maaf! Itu apa yang kamu bawa?" tanya Ririn keceplosan terbawa suasana berdua langsung nunjuk buku daily yang Apey bawa.

"Ini titipan dari Randika buat Non Azalea," jawab Apey.

Mendengar nama Randika, seketika wajah Ririn langsung berubah sedih, Ririn yang menemani hari hari Azalea begitu mengetahui bagaimana kebenciannya Azalea terhadap Randika Adiknya sendiri.

"Kasihan Randika bertahun tahun lamanya tidak mendapatkan kasih sayang dari Kakaknya sendiri," ucap Ririn dengan perasan sedihnya.

"Apa Non Azalea tidak mau menemui Randika sama sekali?" tanya Apey.

"Azalea tidak pernah mau menyapanya sama sekali, saya sudah sangat lama selalu membujuk Azalea, saya dengan sangat sabar selalu mengingatkan Azalea, tapi saya tidak membuahkan hasil apa apa," jawab Ririn yang sudah buntu tidak tahu harus bagaimana lagi.

"Saya harus mendengar langsung dari bibir Non Azalea apa yang Non Azalea inginkan, ini permintaan dari beliau Pak Wiguna agar saya mau ikut membujuk Non Azalea untuk pulang kerumah," terang Apey.

Ririn menatap wajah Apey mendengar Apey mendapat perintah langsung dari Pak Wiguna.

"Orang yang pernah bekerja jadi supir pribadi Randika, belum pernah mendapat perintah seperti ini untuk ikut campur membujuk Azalea, kamu harus bisa Apey demi Randika," pinta Ririn menatap.

"Saya tidak tahu kenapa beliau melibatkan saya dengan masalah keluarganya, tapi saya akan berusaha melaksanakan apa yang beliau perintahkan, meskipun nanti hasilnya tidak tahu akan seperti apa," ucap Apey.

"Mudah mudahan saja Azalea di berikan kesadaran, ayo masuk!" ajak Ririn melangkah.

"Aamiin!"

Apey langsung ikut melangkah berjalan di belakang Ririn menuju depan hotel, yang mau tidak mau harus menemui Azalea pagi itu, selain mendapat perintah dari Pak Wiguna juga harus memberikan buku daily yang Randika ingin berikan untuk Azalea.

1
Heri Wibowo
lanjut thor.
Was pray
apey masi bermental tempe belum siap ketemu keju....
Heri Wibowo
awalnya figuran lama lama bisa jadi artis beneran
Heri Wibowo
lanjut Thor
Was pray
udah, tinggalin aja keluarga wiguna, pengorbanan apey di keluarga wiguna tetap tiada arti buat keluarga wiguna, karena bagaimanapun posisi azalea tetap lebih kuat dibanding apey di keluarga wiguna, berikan alasan kl azalea mau kembali je rumah asal apey keluar dari rumah pak wiguna biar pak wiguna bisa menerima pengunduran diri apey dari tanggung jawab yg diberikan oak wiguna kepadanya
Slamet Basuki
baik
Deva Silvia Putri
up banyak ,gimana mau kasih vote kalau baca aja gk puas ,dikit bner
Heri Wibowo
Kalau kamu tidak suka sama apey ya biarin aja sama Ririn
Heri Wibowo
Wah lama-lama nurut juga sama apey
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
Mungkin memang ada artis yang bersikap baik di depan kamera tetapi di kehidupan aslinya berperilaku sebaliknya
Was pray
orang yg jadi partner hidup di dunia nyata azalea harus bermental baja dan bermuka tembok, kalau tidak bisa setres dan berakhir bunuh diri
Was pray
azalea bagus actingnya dalam dunia perfilman tapi gagal memerankan sebagai anak dan seorang kakak di dunia nyata
Was pray
serba repot jadi apey, dia udah deal berjanji sama Azalia , bahwa dia mau tinggal di rumah kembali asalkan apey mau pergi dari rumah pak wiguna, dan itu lsudah jadi kesepakatan nereka berdua,j apey melanggar verarti apey gak bisa dipang omongannya, ya mending apey. cari kerjaan lain yg ditawayrkan sama ririn
Heri Wibowo
enggak tahu aja mereka kalau azalea di jadikan bahan taruhan ronal sama fauzan.
Heri Wibowo
kan pekerjaanmu pakai perjanjian kontrak mana bisa main pergi begitu saja apey.
Heri Wibowo
ternyata kepalamu lebih keras dari batu Azalea
Heri Wibowo
memang Azalea harus dikerasin sedikit biar tahu diri
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
kan lebih baik hilang 150 juta daripada kehilangan miliaran Ronald
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!