Pernikahan paksa seorang gadis muda yang harus membayar hutang keluarganya dengan seorang pria dewasa yang tak pernah dikenalnya sebelumnya.
memiliki suami yang kaya raya namun tak menjadikan bahagia karena tak selayaknya rumah tangga pada umumnya.
Zeva Ramona di nikahi oleh Dewangga sudiro pria matang yang berusia hampir kepala empat dan belum menikah, membuat keluarganya khawatir dan mencarikannya jodoh
memaksa dewangga untuk setuju dengan pilihan orang tuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri Saya
Zeva tiba lebih dulu ke tempat acara dan tak melihat dewa ada disana, zeva duduk dikursi yang sudah bertuliskan nyonya dewangga dan tuan dewangga disebelahnya yang masih kosong
Acara sudah akan dimulai dan dewa belum mengabari apapun juga belum sampai
Lima belas menit kemudian dewa datang dengan baju yang sama dan berjalan dengan pasti menghampiri zeva
"maaf telat!" ucap dewa lalu mengusap kepala zeva di depan banyak orang dan tak sedikit yang melihatnya
"aktingnya jangan berlebihan om" zeva menarik lengan dewa dan membisikinya
dewa duduk dikursi kosong samping zeva lalu menarik kursi zeva agar dekat dengannya duduk. Tanpa ada kata apapun
"mau makan sesuatu?" tanya dewa
Saat ini jamnya makan malam dan dewa tahu istrinya pasti lapar " saya ambilkan dulu"
Dewa beranjak dan mengambil dua piring, satu untuk buah dan satu lagi untuk nasi beserta lauknya lalu membawakannya untuk sang istri
"makanlah, acaranya akan selesai sampai malam" dewa memberikan pada zeva
"cuma satu, Om ngga makan?" tanya zeva
Pikirnya lumayan karena akting dewa, zeva tak perlu malu atau pun kelaparan
"makan saja dulu, kalau tak habis biar saya yang makan nanti" jawab dewa
Yang dihadiri saat ini adalah sebuah acara penghargaan untuk para pengusaha muda yang sukses, dan dewa menjadi salah satu kandidat penghargaan tersebut
zeva fokus makan dan tak mengerti dengan acaranya, zeva bosan lalu mengambil ponselnya dan chat melisa lalu mengatakan jika saat ini sedang bosan karena menemani suaminya ke sebuah acara
dan tak disangka ternyata melisa juga datang ke acara tersebut bersama dengan tristan yang juga mendapatkan undangan untuk acara ini
zeva celingukan dari sekian banyaknya orang dan hampir semua memakai baju warna hitam jadi sulit mengenali sahabatnya
"ze!" melisa menghampiri zeva
"hei, kenapa ngga bilang mau kesini!" melisa duduk di kursi yang kosong di meja zeva dan dewa
"dadakan, aku juga ngga tau kalau mau ikut" jawab zeva
"ehem!" dewa berdeham merasa dicueki
"hai om suami zeva" sapa melisa
"kamu kesini sama siapa?" tanya zeva penasaran
"tuh lagi jalan kesini!" ucap melisa
Tristan mengikuti melisa yang menemui sahabatnya dan masih ada kursi kosong satu lagi, karena satu pasangan yang harusnya duduk satu meja dengan zeva tidak hadir
"kak dewa apa kabar?" tristan menyapa dewa yang merupakan seniornya di kampus dulu dan juga anak dari teman mamanya
"baik, kamu apa kabar? " tanya dewa juga
"baik kak, ini istrimu?" tanya tristan yang waktu itu tak bisa hadir karena ada dinas luar kota
"iya, pasti sudah kenal kan?" tanya dewa
"dia salah satu yang paling...."
Ucapan tristan terpotong
"sayang duduk dulu" ucap melisa agar tristan tak melanjutkan ucapannya
"sayang?" zeva terkejut "kalian udah jadian?" zeva penasaran karena melisa sudah memanggil tristan dengan sebutan sayang
"nanti aja ceritanya! Kita cari makan yuk" melisa mengalihkan pembicaraan
"kami akan segera bertunangan, tapi meski kalian sahabatan nilaimu tidak akan berubah" ucap tristan pada zeva untuk mengingatkan tak ada nilai subjektif untuknya yang sudah mengulang dua kali
"iya pak iya, saya juga ngga minta nilai bagus kok. Tapi tolong kali ini lulusin ya pak. Saya ngga mau tiga kali ketemu bapak eh maksudnya ngulang lagi kan udah mau skripsi terus lulus pak" ucap zeva dengan penuh permohonan
ada baiknya juga melisa menikahi dosennya yang killer nanti akan berguna untuk zeva
"tiga kali?" dewa terkejut dengan ucapan istrinya
"iya kak, dia ngulang tiga kali dikelas saya. Harusnya punya suami pintar dimanfaatkan bukan?" ucap tristan
"tenang saja kali ini istri saya tak akan mengulang kelasmu lagi" ucap dewa dengan senyuman sinis pada zeva
"pak kan dosen harus jaga rahasia!" zeva kesal
"sama suami mu kenapa harus ada rahasia segala. Belajar sama kak dewa dia sangat pintar sejak dulu" puji tristan
"hm, langsung deh tuh sombong!" gumam zeva tanpa didengar yang lain
Acara terus berlanjut dan yang ditunggu akhirnya tiba juga, nama dewa dipanggil sebagai pemenang penghargaan untuk pengusaha muda dibidang perdagangan
"terima kasih kepada istri saya yang sudah menemani saya hari ini, kepada para senior dan juga rekan-rekan semua atas dukungan dan juga memberikan penghargaan ini untuk saya" dewa pertama kali mengucapkan terima kasih untuk sang istri
dan juga memberikan banyak ucapan lagi.
"makin pinter aktingnya om, berasa punya suami beneran nih saya" ucap zeva setelah dewa kembali duduk disampingnya
"menurutmu saya suami fiksi!" jawab dewa lalu menyentil kening zeva di depan melisa dan tristan
semoga sukaaa ya sama karya baru author
selamat membaca!