Adira Kirania sangat bahagia menggantikan Lestari Putri untuk menjadi pengantin untuk Arya Seno Nugroho. Tari menghilang sehari sebelum pernikahan mereka di gelar. Tidak ingin menanggung malu, kedua orang tua Arya meminta Dira putri sahabatnya menggantikan tari. Dira yang sudah lama menaruh hati kepada Arya langsung menyetujui permintaan orang tua Arya.
Sedangkan Arya terpaksa menerima pernikahan tersebut karena tidak ingin keluarganya menanggung malu akibat batalnya pernikahannya.
Pernikahan mereka berjalan lancar, walau Arya awalnya selalu dingin dan kasar kepada Dira. Tetapi berjalannya waktu Arya belajar menerima Dira sebagai istrinya, hingga badai itu datang. Tari kembali hadir dan berusaha merebut Arya kembali.
Hingga suatu hari Arya menyadari kalau hatinya sudah di penuhi oleh Dira, tetapi seolah tuhan ingin menghukumnya. Arya merasakan penyesalan saat mengetahui kebenaran tentang istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rubi Sandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kencan
Tidak terasa hari terus berlalu, kini hubungan Arya dan Dira semakin dekat dan baik, Arya kini sudah mulai nyaman saat bersama Dira, bahkan rasa sayang sudah mulai tumbuh.
Seperti hari ini keduanya akan pergi kencan, Arya selalu menyempatkan diri untuk selalu meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukannya. Arya hanya ingin interaksi keduanya semakin sering agar cinta itu segera hadir. Bahkan Arya dan Dira selalu pergi kencan di akhir pekan.
"Dir kamu sudah siap belum? kenapa dandannya lama, gak usah berlebihan dandannya aku gak suka." Ucap Arya yang duduk di sofa menunggu Dira yang sedang memoles makeup di wajahnya.
"Siapa juga yang dandan berlebihan, Dira hanya ingin tampil cantik agar suamiku terpesona. Aku juga harus mengimbangi ketampanan suamiku, agar terlihat serasi saat jalan bersama kakak." Ucap Dira.
"kamu gak pakai make up juga sudah cantik dira!" Seru Arya keceplosan.
"Terima Kasih pujiannya sayang. Kalau begitu ayo kita berangkat, aku sudah siap." Ucap Dira.
Arya tertegun saat mendengar Dira yang memanggilnya dengan kata sayang, ada rasa berdebar di rasakan laki-laki itu saat mendengar kata-kata itu keluar dari mulut istrinya.
"Kak Arya ayo, kok malah bengong." Ajak Dira menarik tangan suaminya.
...*****...
Arya membawa Dira untuk nonton bioskop sesuai keinginan wanita itu. Dira dan Arya memang sering bercerita tentang masa lalu mereka sebelum tidur sehingga keduanya semakin mengenal. Ada rasa kasihan kepada istrinya saat Arya mengetahui Dira yang selalu di kekang oleh kedua mertuanya. Banyak hal-hal mengasikkan yang terpaksa di lewati wanita itu karena larangan dari orang tuanya. Dira mengatakan ingin pergi menonton bioskop karena belum pernah padahal dari segi finansial orang tua Dira mampu Bahkan sangat mampu, sehingga Arya merasa heran kenapa mertuanya selalu membatasi kegiatan istrinya.
Dengan senang hati Arya mengabulkan permintaan sang istri.
Kini keduanya sedang berjalan bergandengan tangan, Arya bahkan membelikan minuman dan popcorn untuk mereka, setelah mendapatkan tiket mereka memasuki bioskop dengan tangan yang masih bergandengan. Banyak yang memuji keduanya, menyebutnya sebagai pasangan serasi membuat Dira merasa senang.
Setelah selesai menonton keduanya mencari restoran untuk makan malam, seperti saat datang keduanya masih bergandengan tangan. Arya tidak melepas tangan istrinya, karena sejujurnya ia sedikit tidak suka saat beberapa pria menatap sang istri dengan tatapan nakalnya. Arya akui tubuh Dira memang tidak setinggi dan sebagus Tari, tapi paras istrinya yang imut dan cantik dapat memukai kaum Adam. Walau Dira tidak memakai pakaian terbuka tetap saja mencuri perhatian pria. Dira dan Tari sangat berbeda dari segi penampilan, Tari sangat dewasa dan soal baju ia lebih suka pakaian yang terbuka dan seksi sedangkan Dira tidak suka berpakaian terbuka, Dira juga tidak suka berdandan tebal seperti Tari, Dira lebih suka mengaplikasikan make up natural.
Tapi entah mengapa Arya lebih posesif saat bersama Dira dari pada tari, Arya tidak suka melihat laki-laki lain menatap istrinya dengan tatapan memuja. Jika dulu saat bersama dengan Tari, Arya tidak akan masalah dengan penampilan Tari yang selalu tampil seksi. Tapi saat bersama Dira ia berbeda, mungkin ia akan melarang Dira keluar jika memakai pakaian terbuka. Tak tahan dengan tatapan orang sehingga ia mengandeng erat tangan istrinya seolah menunjukkan pada laki-laki yang berani menatap istrinya bahwa ia adalah pemilik wanita itu.
"Kamu mau makan apa?" Tanya Arya lembut.
"Kak Arya mau makan apa, Dira ngikut saja deh." Ucap Dira tersenyum bahagia.
"Kok gitu, kamu pengen apa? Kakak mau malam ini kita makan di tempat makan favorit kamu." Ucap Arya.
"Kalau gitu kita makan disana saja." Tunjuk Dira pada sebuah restoran.