Alira Senja Wilana Gadis Desa yang merantau ke Kota. Suatu hari dia harus terjebak dengan pengusaha kaya raya namun sangat kejam dan dingin
Jeremy Wilton Grey Pria Kaya Raya yang sudah memiliki istri yang terpaksa mengikuti saran istri nya untuk menyewa wanita lain untuk menyewa rahim nya agar bisa memiliki anak.
Season kedua menceritakan tentang kisah Cinta keturunan Jeremy dan Senja yang bernama Danello Wilton Grey dengan segala kenakalan dan Skandal nya.
Mampu kah Ello mendapatkan cinta sejati nya dan menemukan Rembulan yang di cari nya sejak SMK dulu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Setitik Rasa
Senja sudah membuka mata nya. Semalaman dia tidur berbantalkan lengan kekar Jery dan dekapan hangat nya juga.
Perlahan tapi pasti dia menggeser lengan Besar itu yang terus memeluk nya.
Di lihat dari segi mana pun Jery memang tampan dengan wajah bule dan mata indah nya.
Tidak ingin mengagumi keindahan wajah Jery di pagi hari minggu ini. Senja langsung bergegas masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri nya.
Hanya gosok gigi dan cuci muka saja dulu pikir nya.
Pagi ini dia akan masak sarapan pagi untuk mereka.
Saat Senja turun ke bawah ternyata sudah ada pembantu nya disana.
" Eh ? Maaf siapa ya ?" Tanya Senja ramah.
Pembantu itu menoleh dsn tersenyum pada Senja. Wanita patuh baya itu menghampiri nya dan mengenalkan diri.
" Saya bik Nah Nyonya. Saya pembantu disini. " Ucap nya tak kalah ramah.
" Senja aja bik. Gak usah Nyonya Nyonyaan segala. Geli ih. " Tolak nya halus.
Bik Nah hanya tersenyum lembut. Bik Nah adalah pengasuh Jery sejak kecil maka dari itu Jery kembali memanggil nya untuk menemani Senja di rumah ini.
Saat ini hanya bik Nah lah yang bisa di percaya Jery. Bahkan Bik Nah juga mengetahui status pernikahan mereka.
Tak jarang saat Merasa lelah Jery memilih pergi ke rumah Bik Nah dan tidur di pangkuan nya. Menumpahkan segala keluh kesah nya.
Jery merasa lebih Nyaman saat bersama Bik Nah dari pada Mama nya sendiri yang selalu sibuk tanpa bisa memberi nya waktu bermain yang panjang sejak Bayi.
" Yaudah. Bibik kerjain yang lain gak papa ya bik. Biar Senja aja yang masak " Bik Nah tersenyum ramah dan melanjutkan pekerjaan nya.
Senja mulai memasak untuk sarapan mereka. Pagi ini dia akan memasak sambal Manis udang dan juga Rebus Bayam dengan jagung manis. Tak lupa dia juga membuat kan ayam goreng Jawa.
Dia tidak tau apa yang di sukai Jery. Maka dia akan mencoba membuat itu saja. Di lihat nya bahan bahan makanan sudah penuh di kulkas besar itu dan mungkin Jery yang mengisi nya.
Jam setengah tujuh pagi Senja sudah siap memasak dan menata nya di meja makan, Lalu segera naik ke kamar nya lagi untuk membersih kan diri.
15 menit kemudian Senja sudah selesai dengan ritual mandi nya. Saat keluar dari kamar Ganti ,Jery sudah bangun dan duduk di tepi ranjang dengan dada telannjang nya demgan rambut acak acakan.
Senja menghampiri nya dan menuangkan segelas air putih untuk Jery. Jery menerima nya dan langsung menghabiskan air itu hingga tandas
Jery masih memperhatikan Senja yang mengambil gelas dari tangan nya dan mulai duduk untuk merias diri nya.
" Mandi lah dan segera turun untuk sarapan. Aku tidak tau pakaian apa yang Tuan suka. Jadi aku memilih kan pakaian santai saja. " Senja berucap tanpa melihat Jery sedikit pun.
Tapi dia selalu teringat ucapan itu nya untuk melayani suami nya dengan baik. Karna Tuhan akan memberkati istri yang berbakti pada suami nya.
Hanya itu yang di ingat nya. Maka Senja berusaha untuk tetap melayani Jery walau hati nya membatu untuk Pria itu.
Sementara Pria yang menjadi suami Senja itu terus memperhatikan setiap langkah anggun istri nya itu. Sangat cekatan dan perhatian pada nya.
Senja menyiapkan pakaian Ganti nya ? Bahkan menuang kan segelas air di pagi hari untuk minum nya.
Renatta ? Apa pernah dia melakukan semua itu untuk Jery ? Bahkan semua nya di bantu para pelayan dirumah mereka.
Jery menghela nafas nya berat. Apa ini resiko memiliki istri dua dan poligami ? Selalu membandingkan istri pertama dan madu nya ?
Renatta dan Senja bagaikan langit dan bumi untuk Jery. Entah lah ! Hati nya bergetar menerima semua perhatian tulus yang di berikan Senja untuk nya.
Senja sudah siap dengan wajah nya dan segera turun ke bawah membawa nampan berisi teko air dan gelas bekas Jery tadi.
Sepeninggalan Senja Jery langsung membersih kan diri nya dan langsung turun ke bawah untuk sarapan sesuai dengan perkataan Senja tadi.
Di lihat nya Senja yang membawa secangkir kopi untuk nya dan meletakan nya di meja.
Jery dapat mencium aroma menenangkan yang keluar dari tubuh Senja. Bahkan dia tidur semalaman memeluk Senja hingga pagi.
" Bik, Sarapan bareng aja yuk..." Senja tersenyum sangat indah pagi ini.
Entah mengapa hati Jery tidak baik baik saja melihat keindahan di depan nya itu.
Bik Nah melihat tingkah Tuan Muda nya hanya bisa tersenyum saja.
" Bibik udah sarapan dirumah belakang Nyonya. Bibik sudah tua. Jika tidak sarapan lambung bibi akan sakit. " Tolak nya halus.
" Yaudah. Senja sarapan ya Bik. " Lagi lagi senyuman itu membuat setititk rasa di hati Jery kembali terbuka dan sayang nya Terbuka untuk Senja masuki.
Senja bangkit dan mendekat ke arah kursi Jery dan membalikan piring makan Jery.
" Apa segini cukup ? " Tanya Senja saat mengambil kan nasi untuk Jery.
Jery mengangguk, Tapi Senja tidak melihat nya karna terus menunduk dan tidak ingin melihat Jery. Rasa sakit hati nya karna perlakuan Jery semalam masih membekas di ingatan nya.
Merasa tidak ada jawaban dari Jery Senja memilih untuk melihat wajah suami nya.
" Sial ! Kenapa dia tampan ? Oh no Senja. Jangan jangan Senja Jangan !!" Senja mengutuk hati nya yang terpesona oleh tampang rupawan milik Jery.
Yang Buat Senja agak goyah pagi ini. Siapa yang gak goyah coba liat beginian ???
Ibu aja goyah. Malah kepikiran untuk goyang eh salah maaf 🤣🤣🤣🤣
Jery terpaku melihat kecantikan Senja pagi ini. Wajah senja sangat dekat dengan wajah nya.
Cup
Jery langsung menarik tengkuk Senja dan melummat bibir seksi itu. Entah dorongan setan dari mana Senja sedikit membuka mulut nya dan Jery memanfaat kan momen langka ini.
Berakhir lah sesi ciuman panas di meja makan pagi ini.
" Ingin sayur apa ? Aku tidak tau Tuan suka apa. Maka aku masak ini saja. " Senja lebih memilih mengalihkan pembicaraan agar tidak gugup.
Lagi lagi Jery hanya bisa menghela nafas nya berat. Senja masih saja dingin dan berkeras hati pada nya. Walau masih memperhatikan nya.
" Apa saja. Aku hanya tidak bisa makan Nenas. Aku alergi apa pun yang berhubungan dengan nenas. Dan satu lagi. Jauh kan daging kambing dari meja makan kita." Kita ? Sejak kapan di antara dia dan Senja ada kata Kita ?
Senja mengangguk dan mengambil kan sambal udang manis dan sayur Bayam serta jagung tadi.
" Ayam nya ?" Tanya Senja lagi.
" Paha saja. " Jawab Jery masih mengamati Senja.
Senja begitu tulus melayani nya di meja makan. Walau dengan ucapan datar nya. Bahkan Senja tidak menatap nya.
" Pimpin doa nya. " Jery memaku, Lalu beralih melihat ke arah Senja yang masih menanti doa dari nya.
Di letakan nya Sendok dan garpu nya dan mulai berdoa. Selesai, Mereka mulai memakan sarapan nya.
Namun Jery sedikit kesusahan karna Senja memasak udang nya masih dengan kulit nya.
Menurut Senja selain dari rasa daging nya, Kulit udang juga berperan penting dalam memberi rasa nya.
Melihat Jery yang kesusahan Senja bangkit dan mendekat ke arah Jery.
Dengan telaten Senja mengupas kulit udang itu dengan jari jari kuku nya yang berhias kutek berwarna biru muda itu.
Betapa Telaten nya Senja. Bahkan dia tidak takut tangan nya kotor atau kuku nya bisa rusak.
Jika Renatta ? Mana mungkin dia mau. Maka dari itu Chef dirumah mereka memasak udang tanpa kulit nya.
Lagi lagi Jery merasa tenang saat mencium aroma tubuh Senja di dekat nya.
" Sudah, Makan lah. " Senja mencuci tangan nya dan kembali ke meja makan melanjut kan sarapan nya.
" Kenapa ? Apa tidak enak ?" Senja bertanya karna melihat Jery tak kunjung memakan sarapan nya.
Jery menggeleng. " Hem, Bisakah aku makan dari tangan mu ?" Tanya Jery ragu.
Senja heran dengan tingkah suami nya pagi ini. Tapi dia tidak menolak nya. dan bangkit untuk menyuapi suami nya.
" Duduk disini saja . " Jery menepuk paha nya untuk di duduki Senja.
" Tidak terima kasih. Aku bisa duduk disini saja. " Senja lebih memilih tetap duduk di kursi nya namun lebih mendekat kan lagi dengan kursi Jery.
Gagal ! Jery gagal membuat Senja duduk di pangkuan nya.
" Sekarang tidak ada alasan lagi. Tuhan akan marah jika menunda nunda dan menyianyiakan makanan. " Ucap nya Ketus
Wajah Senja memang benar benar tidak bersahabat saat bersama Jery. Dan Jery paham akan itu.
Tapi mau bagaimana lagi ???
...🍃🍃🍃...
Ibuk :Ada yang mau karungin Jery gak Genks ?? Udah di layani banyak mau nya lagi. Kurang belai doi kali yakkk 🤣🤣🤣
Yang mau karungin Jery Bisa komentar di kolom bawah yaaa 🤣🤣🤣
Biar kita Karungin masal Doi Genks 😂😂😂
Eitzzz...Jangan lupa Follow ige ibuk yee @amelia_falisha1511 ❤️❤️❤️
.
.
hadir thor☺️