Li Yuchen adalah seorang kaisar yang memiliki kekuatan yang kuat hingga melegenda di Daratan Wuzhou namun tanpa disadari Hukum Dunia datang yang mengakibatkan dirinya gagal dalam melakukan terobosan yang lebih tinggi lagi.
Bagaikan orang yang terjatuh lalu tertimpa tangga, Li Yuchen dikhianati dan dibunuh oleh selir dan musuhnya hanya demi sebuah Harta.
Li Yuchen yang mengira ini adalah akhir dari hidupnya tidak menyangka ternyata dirinya mendapatkan kesempatan kedua dan dapat terlahir kembali.
Li Yuchen yang tidak ingin mengalami hal yang serupa di masa lalu pun mencoba mengubah takdirnya.
Apakah Li Yuchen dapat berhasil dalam mewujudkan keinginannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syila hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22. Inti Kristal Rubah
Li Yuchen yang tidak ingin ketahuan siapapun segera kembali ke Gua tempat dirinya memperbaiki meridiannya.
"Hah! Dengan kekuatan seperti ini, aku tidak punya pilihan lain selain bersembunyi jika tidak maka nyawaku akan dalam bahaya nantinya." ucap Li Yuchen yang telah masuk ke dalam Susunan Formasi yang telah ditinggalkannya sebelumnya.
Li Yuchen yang telah ada di dalam Gua pun mencoba memulihkan kembali tenaganya dengan memakan langsung tanaman obat dan mengubahnya menjadi Energi.
Li Yuchen pun mengubah posisinya menjadi posisi bersilah lalu memejamkan mata dan berkonsentrasi menyeimbangkan Energi Langit dan Bumi yang ada di dalam tubuhnya.
Energi Langit dan Bumi yang ada di sekitar Kolam dan di sekitar Goa pun berkumpul ke satu titik ke pusat meridian yang ada di dalam tubuh Li Yuchen dan menyebar ke seluruh tubuh Li Yuchen lalu mengisi ulang bagian energi yang telah hilang.
Li Yuchen yang menggunakan tekhnik khusus agar kembali pulih dalam waktu yang singkat tidak ingin menggunakan cara yang sama dalam waktu dekat jika tidak dalam keadaan terpaksa.
"Jika Energi Langit dan Bumi yang ada di tempat ini sedikit maka aku tidak akan berani menggunaka tekhnik ini karena jika tidak maka nyawaku yang akan dalam bahaya." ucap Li Yuchen yang telah berdiri sambil melihat energi tubuhnya yang telah kembali sebanyak 80 persen.
Li Yuchen yang telah pulih pun mengeluarkan Rubah Betina Ekor Tujuh yang disimpannya di dalam Giok Naga Hijau Emas.
Li Yuchen yang melihat kondisi Rubah Betina itu pun mengambil Inti Kristal yang ada di dalam tubuh Rubah Betina Ekor Tujuh dengan hati-hati tanpa menodai bulu putihnya yang berharga.
"Aku tidak menyangka ternyata aku panen besar. Ini Kristal milik Rubah Betina ini ternyata adalah Ini Kristal berwarna Cyan. Dengan Inti Kristal ini aku bisa naik beberapa tingkat dalam sekali penyerapan." ucap Li Yuchen dengan ekspresi wajah yang gembira dengan lompatan-lompatan kecil sambil memegang Inti Kristal itu dengan erat di tangannya.
"Aku harus menyimpannya dengan baik. Aku akan memakainya nanti. Sekarang waktunya mengumpulkan uang dan mencari tempat untuk berkultivasi dengan aman tanpa ada gangguan." guman Li Yuchen dengan mata yang berbinar melihat ke arah mayat Rubah yang ada di depannya.
Li Yuchen yang telah mengambil Bulu Rubah itu pun mulai membuat api untuk memanggang daging Rubah itu.
"Sudah selesai semua, waktunya membuat api dan makan besar." ucap Li Yuchen penuh dengan semangat dan ekspresi wajah yang bahagia.
Li Yuchen yang telah merasa sangat kenyang pun memutuskan untuk tinggal di dalam Goa itu semalam lagi sebelum memutuskan untuk kembali ke Kota.
Sementara itu, Seo Xiqi yang mendengar ada keributan yang terjadi di Kediaman Seo pun meminta Sui'er mencari informsinya.
"Sepertinya telah terjadi sesuatu, cepat cari tau dan jangan sampai diketahui jika kau sedang mencari informasi." ucap Seo Xiqin yang duduk bersantai sambil meminum tehnya.
"Baik, Nona." ucap Sui'er dengan ekspresi wajah yang patuh lalu bergegas pergi.
Tak butuh waktu lama, Sui'er telah kembali membawa kabar yang mengagetkan.
"Nona! Nona! Ada kabar menarik!" teriak Sui'er memanggil Seo Xiqin dari depan halaman.
"Jangan teriak-teriak! Apa kau mau gendang telinga Nona menjadi sakit karena mendengar suaramu yang cempreng itu?" ucap Luo'er yang kesal dengan mata yang melotot dengan dua tangan di letakkan di pinggang.
"Hmmm, lebih baik suaraku yang cempreng daripada orang yang tidak bisa melakukan apapun!" ucap Sui'er dengan wajah yang kesal sambil meletakkan tangannya bersilang di dada dengan membuang wajah ke arah lainnya.
"Apa kau bilang? Aku bisa mengobati Nona jika Nona terluka! Sedangkan kau hanya bisa memukul orang!" ucap Luo'er dengan nada menghina Sui'er dan membanggakan dirinya sendiri.
"Hah, mengobati apanya? Nona masih saja merasakan sakit setiap pertengahan dan akhir bulan! Aku bukan hanya memukul orang, aku memukul orang jahat untuk melindungi Nona!" ucap Sui'er mencoba membela dirinya dengan menunjukkan titik kelemahan Luo'er sambil menjulurkan lidahnya keluar.
"Apa kau bilang? Dasar tidak punya etika!" teriak Luo'er yang mencoba menghajar Sui'er dengan tangannya.
Seo Xiqin yang mendengar ada suara ribut di halaman depan kediamannya pun segera keluar.
"Di kehidupanku yang dulu, Sui'er dan Luo'er memang selalu bertengkar dan tidak akur tapi saat salah satu di antara mereka dalam bahaya atau mengalami masalah yang satunya akan melakukan apapun untuk keselamatan yang lainnya bahkan saat Sui'er harus kehilangan nyawanya Luo'er menjadi sangat sedih dan terpukul." ucap Seo Xiqin dalam hati sambil melihat pertengkaran antara Sui'er dan Luo'er yang terjadi di depannya.
Seo Xiqin yang melihat pertengkaran yang tidak akan ada habisnya itu pun meminta keduanya untuk segera berhenti.
"Berhenti kalian berdua! Jika kalian masih saja bertengkar, aku akan mengeluarkan kalian dari Kediaman Keluarga Seo!" ancam Seo Xiqin dengan nada suara yan tinggi sambil memijat keningnya terasa pusing.
"Nona maafkan kami. Nona mohon jangan buang kami. Kami tidak ingin pergi dari sini. Kami ingin terus melayani Nona!" ucap Sui'er dan Luo'er secara bersamaan dengan ekspresi wajah yang sedih sambil duduk berlutut di lantai.
"Baik, kalau begitu kalian berpelukan sekarang!" ucap Seo Xiqin dengan tatapan mata yang dingin sambil melihat kedua pelayannya berpelukan dengan tidak ikhlas dan sembarangan.
Seo Xiqin yang tidak ingin melihat keduanya terus bertengkar pun mengatakan sesuatu yang akhirnya membuat keduanya terdiam.
"Kalian berdua adalah orang-orang yang ditinggalkan Ibuku sebelum kepergiannya. Apakah kalian ingin Ibuku yang jauh disana tau apa yang telah kalian peributkan?" tanya Seo Xiqin dengan ekspresi wajah yang kecewa sambil melihat Sui'er dan Luo'er secara bergantian.
"Kalian memiliki kelebihan masing-masing dan kalian sangat bisa diandalkan dengan keahlian itu. Meskipun Luo'er belum bisa menemukan cara untuk menyembuhkan penyakit ini bahkan Ibuku pun tidak tau cara mengobatinya tapi aku yakin Luo'er pasti dapat menemukan obatnya cepat atau lambat." ucap Seo Xiqin dengan senyum lembut dan ekspresi wajah yang bahagia.
Sui'er dan Luo'er yang mendengar perkataan Seo Xiqin pun terdiam dan memasang ekspresi wajah terharu.
"Hentikan ekspresi wajah kalian berdua. Kalian terlihat sangat aneh. Cepat masuk! Udara di luar sangat dingin dan aku tidak jika kita bertiga terkena flu karena terlalu lama berada di luar." ucap Seo Xiqin sambil memberi kode kepada Sui'er dan Luo'er jika ada seseorang yang sedang memata-matai mereka.
"Baik Nona. Saya akan buatkan bubur hangat untuk Nona." ucap Luo'er dengan respon yang cepat sambil merubah ekspresi wajahnya menjadi ceria kembali.
"Kalau begitu aku akan membuatkan teh hangat untuk Nona agar merasa hangat kembali." ucap Sui'er sambil berlari masuk ke dalam rumah mendahului Luo'er dan Seo Xiqin.
Sui'er yang mengetahui ada seseorang yang memata-matainya pun segera bergerak membungkam mulut orang tersebut lalu memukul tengkuk lehernya hingga pingsan dan membawanya masuk ke dalam.
Seo Xiqin yang sangat mengenal pelayan muda yang memata-matainya pun memiliki rencana bagus untuk membuat orang yang mengirimnya dalam masalah.
"Orang ini adalah pelayan di Kediaman Hun Yin. Sepertinya wanita tua itu sudah mulai bergerak untuk menggangguku." gumam Seo Xiqi sambil melihat ke arah pelayan yang sedang pingsan di lantai.
"Luo'er apakah kau masih punya obat yang dapat membuat siapapun orang yang memiliki kontak dengannya akan mengalami penyakit kulit yang aneh?" tanya Seo Xiqin dengan senyum misterius sambil melihat ke arah Luo'er.
"Hmmm, saya masih menyimpannya tapi untuk apa Nona? Obat itu sangat berbahaya karena orang yang terkena infeksi akan merasakan gatal di seluruh tubuhnya dan jika tidak segera ditangani maka goresan kulit yang terasa gatal akan membekas hingga tak dapat dikembalikan seperti semula." ucap Luo'er sambil menjelaskan efek samping dari obat miliknya yang bisa dikatakan sebagai racun.
"Memang itu lah tujuanku. Aku tidak ingin melihat wajah wanita tua itu paling tidak sampai calon suamiku datang ke Kediaman Keluarga Seo." ucap Seo Xiqin sambil membayangkan rupa dan bentuk tubuh Li Yuchen yang akan menjadi suaminya.
"Segera persiapkan semuanya dan lempar dia ke luar halaman lalu biarkan dia kembali ke Tuannya." perintah Seo Xiqin dengan senyum misterius dan ekspresi wajah yang merendahkan lawan.
#Bersambung#
Jangan lupa Like, Komen dan tekan Love ya..
Terima kasih,
membacanya cukup sampai disini....
(memang begitu😛)
justeru alur jadi bajing luncatt...😅😜👌
sendu = sikap yg terbawa dalam kesedihan.
senduh = ?????!
belum lagi bbrp kata yg tidak tepat sesuai kebutuhan kalimat dan ....
+ langkah = gerakan kaki saat berjalan.
+ langka = sesuatu yg jarang/sulit dicari.
+ kesiann mantan guru bahasanya......!!
sadarkah anda sudah mempermalukan guru bhs indonesia dari SD, SMP, SMA....? 9 thn itu dipelajari lho...!!🧐🤔🙈
yakinlah pembaca yg normal anda buat jijik....!
silakan thor.... silakan siram toiletnya bersih² lalu cebokan nanti setelah bersih barulah anda bab...😅😜
+ makan dulu baru mulai memasak.
+siram toilet dulu baru buang air
+ tulis berita dulu baru ke tkp
😂😴😂😴😂😴😂😴😂😴😜😜🙊🙈😇😇😅😇😅😅😅😅😇
takutnya penulis ini bila buang air, toilet disiram dulu baru buang air..😜🙊🙈😂😂😂