NovelToon NovelToon
Pak Penghulu, Nikahi Aku!

Pak Penghulu, Nikahi Aku!

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintamanis
Popularitas:17M
Nilai: 5
Nama Author: Defri yantiHermawan17

AKU SARANIN BACA DULU Si DUKU MATENG YA BIAR TAHU ASAL USULNYA CERITA INI

HAPPY READING

Penghulu menikahkan itu memang sudah tugasnya, lalu bagaimana kalau Penghulunya yang dinikahkan

Alkan Arthama Syarief, si Penghulu tampan berlesung pipi, yang bisa membuat para calon pengantin wanita berpaling dari calon suami mereka.

Dipertemukan dengan Grecia, si gadis apa adanya, yang sangat jauh dari tipe Alkan. Bahkan Cia rela menjadi stalker dari seorang Alkan, si Penghulu tampan, kapan pun dan dimana pun.

Hidup, sikap, penampilan, bahkan gaya berbicara pun mereka bagaikan langit dan kerak bumi. Alkan yang begitu sederhana dan lembut, Grecia yang begitu glamor dan bar bar serta emosian, didukung dengan segala kemewahannya.

Akankan mereka bisa saling melengkapi, disaat banyak yang menentang, karena perbedaan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu Sudah Punya Kekasih

Cia masih mematung ditempat, kedua matanya masih menatap tidak percaya, pada orang yang tengah ada dihadapannya saat ini.

Perlahan, kedua kaki telanjang Cia melangkah maju. Bahkan satu tangannya terulur, hendak menyentuh wajah pria, yang selama dua hari ini sudah membuatnya serba salah.

Namun, belum juga tangan Cia sampai, untuk meraih wajah tampan itu. Si pria sudah memundurkan tubuhnya, akhirnya tangan Cia menggantung di udara.

Bahkan, gadis itu berkedip berkali kali sembari menatap tangannya sendiri. Tanpa menunggu, Cia segera menariknya. Bukan hanya malu yang saat ini sedang dia rasakan, namun malu sekali.

"M-maaf," ujar Cia terbata, demi apa pun saat ini Cia begitu malu, dengan perbuatannya sendiri.

Bahkan, karena tidak ingin lebih malu lagi, Cia segera memundurkan tubuhnya menjauh dari pria itu. Cia kembali membalikan tubuh, membelakangi si pria.

Cia terlihat menghela napas kasar, perlahan senyuman tipis dan terkesan miris, terpatri dikedua sudut bibirnya. Kedua mata Cia, kembali menatap lurus, kearah gulungan ombak yang saling mengejar.

"Maaf, bukan maksud aku, mau membuat kamu tidak en...,"

"Enggak apa apa, aku saja yang- tidak tahu diri." potong Cia cepat, saat pria yang ada dibelakangnya, kembali bersuara. Bahkan sangat terdengar jelas, kalau suara Cia tercekat.

"Aku hanya ingin menjaga diri, diri ku sendiri dan juga dirimu. Kita belum halal untuk bersentuhan, aku hanya tidak ingin kalau nanti, Ayahmu akan mendapatkan balasan dari Tuhan, karena anak gadisnya disentuh oleh pria, yang bukan mahramnya." tutur pelan nan lembut, pria yang saat ini sudah berdiri tepat, disisi Cia.

Cia terdiam, kedua matanya masih menatap lurus kearah lautan. Entah kenapa Cia sangat menyukai samudera biru, sama seperti sang Oma, Reina.

"Kenapa, Pak Penghulu disini? apa tidak bekerja? atau ada orang yang menikah disekitar pantai ini?" tanya Cia, tanpa ingin mengalihkan pandangannya dari lautan.

Perlahan senyum tipis itu terbit, dari pria yang ternyata, si Bapak Penghulu pujaan hati Cia. Kedua mata Pak Penghulu tampan, mengikuti pandangan mata Cia. Keduanya terlihat begitu menikmati ciptaan Tuhan yang maha sempurna.

"Kenapa diam? gak bisa jawab ya?" tanya Cia tidak sabaran.

Bahkan, Cia memberanikan diri untuk menoleh, walaupun didalam hatinya dia sudah tidak kuat, untuk berdiri lama bersama si Bapak Penghulu.

"Kalau saya bilang, saya itu mengikuti kamu, apa kamu bakalan percaya?" bukannya menjawab, Si Bapak Penghulu malah balik bertanya pada Cia.

"Memangnya kenapa, sampai mengikuti aku kesini? apa, ada yang mau di bicarakan?" tanya Cia lagi, mereka terus saja memberikan pertanyaan, tanpa memberikan jawaban.

"Pakai ini!" Nahkan, bukannya menjawab pertanyaan, si Bapak Penghulu malah menyodorkan jaketnya pada Cia.

Dahi Cia berkerut, tatapannya terarah pada jaket hitam yang si Pak Penghulu, ulurkan padanya.

"Pakai! jangan biarkan pandangan laki laki merusakmu." ucapnya pelan.

Si Bapak Penghulu tampan itu, kembali mengalihkan pandangannya kearah lautan. Saat ini, Cia bisa melihat kalau pria pujaannya, hanya memakai kemeja baby blue. Kedua mata Cia, memindai tubuh si Pak Penghulu dari atas hingga bawah.

'Sempurna.' satu kata itu yang saat ini, ada didalam pikiran Cia.

"Jangan menatap saya seperti itu, Cici. Itu namanya zina mata, tidak boleh. Tapi kalau menatapnya setelah halal, mau sampai keluar biji matanya pun, tidak masalah." ucap lembut Alkan, si Bapak Penghulu.

"Jadi, Pak Penghulu mau halalin aku?" tanya Cia penuh percaya diri.

Bahkan, kedua matanya berbinar cerah, tidak ada lagi mendung serta guntur dan sebagainya. Pandangan berbinar penuh harapnya, masih belum disadari oleh Alkan.

"Memangnya kamu apa, harus dihalalin? yang ada di nikahi, bukan dihalalin." jawaban yang Alkan berikan, membuat semangat berjuang Cia kembali berkobar.

"Jadi, Pak Penghulu mau nikahin aku?" tanya Cia lagi.

Dan kini sukses membuat Alkan menoleh padanya, kedua tatapan mereka bertemu. Bahkan senyuman Alkan terbit, kala melihat mata berbinar gadis yang ada dihadapannya.

"Baru kenal kok sudah minta di nikahi, memangnya kamu sudah siap menikah?" jawab Alkan, bahkan pria itu kembali memberikan pertanyaan pada Cia.

Cia menganggukkan kepala tanpa ragu, kedua matanya berbinar penuh harap. Alkan melebarkan senyum, kala melihat gadis yang tengah menatapnya itu mengangguk.

Bahkan lesung pipi Alkan sampai terlihat, membuat Cia kembali terpesona sampai serat terdalam.

"Lebih baik mengenal satu sama lain terlebih dahulu, menikah itu bukan perkara mudah. Bukan hanya rasa cinta dan suka atau pun sayang, namun juga fisik serta mental," ujar pelan Alkan.

Cia terdiam, kali ini tidak mengangguk atau pun menggeleng, gadis itu terdiam. Apa maksud dari perkataan Alkan? 'mengenal satu sama lain, terlebih dahulu'.

"Maksudnya Pak Penghulu, kita harus sal..."

" Iya, kita harus saling mengenal terlebih dahulu," ujar Alkan lagi, memotong cepat ucapan Cia.

"Jadi? ki...,"

"Iya," ucap Alkan kembali memotong ucapan Cia.

"Jadi kita, pac...,"

"Ta'aruf, tidak ada yang namanya pacaran. Pacarannya nanti saja setelah kita halal, sekarang lebih baik kita mengenal satu sama lain terlebih dahulu." ucap pelan, namun tegas Alkan. Berhasil membuat Cia hampir tekena serangan jantung.

"Aaakkhhhhh!" pekik heboh Cia, bahkan gadis itu hendak memeluk Alkan, namun dia urungkan. Alhasil Cia, hanya bisa memeluk udara.

"Tapi tunggu? bukannya kamu sudah, punya kekasih?" pertanyaan yang Alkan lontarkan kali ini, sukses membuat Cia berhenti tersenyum.

**CIEE YANG NGEJAR, TAKUT KEDULUAN YA

YUHUUUUUUU JANGAN LUPA DUKUNGANNYA YA GUYS

LIKE VOTE KOMEN HADIAH DAN FAVORITNYA

SEE YOU NEXT TOMORROW

BABAYYY MUUUAAACCHHH**

1
Reni Setia
makasih untuk novelnya ya thor
Dwi Nur
Luar biasa
Ratih Hermansyah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/gini nih kalau org blak2an Ada ajja yg bikin ngakak, bravo yasmine
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 1 replies
mawar berduri🌹🌹🌹
mantab cia 👍👍
mawar berduri🌹🌹🌹
ceritanya seru 👍👍👍
mawar berduri🌹🌹🌹
memang ganteng banget 🥰🥰🥰🥰
Alis Yudha
Luar biasa
Ayunda
adakah di dunia nyata penghulu kek gitu,yg ada di dunia nyata penghulunya udh bapak2
Nurmiati Aruan
astaga buah juga....bisa kawin lari yaaa....🤣🤣🤣
Nurmiati Aruan
Hahaha 🤣🤣🤣...si papi sampe gak bisa ngomong
Nurmiati Aruan
😂😂😂😋
Nurmiati Aruan
astaga Mak othor 😄
Nurmiati Aruan
mundur dong mas.... ganteng nya kelewatan 😘😘
Amylianamiralisa Liana
Luar biasa
Amylianamiralisa Liana
Lumayan
Darmi Hana
Luar biasa
Darmi Hana
Lumayan
cecla9
Luar biasa
Muti Yanti
q sampai nangis,thor
#ayu.kurniaa_
.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!