NovelToon NovelToon
Duda Kaya Itu Suamiku

Duda Kaya Itu Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahmuda / Duda / CEO
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yayuk Handayani

Janda hanyalah statusku.


Nadira Ayu, seorang gadis muda yang berparas cantik. Tak pernah terbayangkan oleh Nadira, jika dirinya akan menjadi seorang istri diusianya yang masih begitu muda.


Lika liku serta permasalahan dalam hidupnya seolah telah berhasil membuatnya terlempar dari keluarganya sendiri. Hingga pada suatu hari, dengan tanpa sengaja, dirinya dipertemukan dengan seorang gadis kecil yang begitu cantik.


Dan alangkah terkejutnya Nadira, saat gadis kecil itu menginginkannya untuk menjadi sang mommy baginya. Namun sayang, daddy dari gadis kecil itu memandang dirinya dengan sebelah mata hanya karena ia berstatus sebagai seorang janda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merasakannya

Selamat Membaca

🌿🌿🌿🌿🌿

Hari libur mingguan kuliah pun sudah tiba kembali. Dan momen ini, pastinya akan selalu dimanfaatkan dengan baik oleh seorang gadis yang masih belum genap berusia dua puluh satu tahun itu untuk bekerja demi mengumpulkan pundi - pundi rupiah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dan di waktu yang masih terasa begitu sangat pagi ini, Nadira bekerja dengan begitu semangat membantu bu Dewi dan asisten barunya yaitu bu Titin dalam melayani para pembeli yang banyak berdatangan untuk menikmati sarapan.

" Sini bu, biar Dira yang bawa ". Seru Nadira yang berusaha mengambil alih hidangan makanan yang sempat disentuh oleh bu Titin.

" Baiklah nak, bawa saja ". Sahut bu Titin.

Lalu Nadira pun mulai membawa menu pesanan itu untuk diantarkan ke meja para pembeli, sementara bu Titin sendiri melakukan tugas yang lainnya untuk membantu bu Dewi.

" Ini bu, mbak, pesanannya ". Seru Nadira ramah dengan meletakkan menu makanan itu lengkap dengan minumannya.

" Terima kasih nak ". Sahut wanita paru baya itu.

" Iya bu, sama - sama, selamat menikmati ". Sahut Nadira.

Lalu, selesai mengantarkan menu itupun Nadira sudah akan melangkahkan sepasang kaki jenjangnya itu, namun baru dua langkah dirinya berjalan tiba - tiba saja...

" Bunda... ". Pekik suara seorang anak kecil yang terdengar begitu lantang hingga tembus ke ruangan kafe.

Sontak Nadira dan juga para tamu yang ada di sana pun langsung mengarahkan pandangan mereka ke arah sumber suara.

" Aida ". Lirih Nadira kala ia melihat sosok mungil itu yang datang ke arahnya.

" Bunda ". Seru Aida lagi setelah dirinya berhasil masuk dan membelah area yang dipenuhi oleh banyaknya meja dan kursi yang ada di sana.

" Sayang ". Sahut Nadira.

Nadira sangat tak menyangka jika di waktu yang masih sangat begitu pagi ini, Aida sudah datang.

" Bunda, Aida lindu ". Seru Aida lalu memeluk bunda nya.

" Sayang, sama, bunda juga rindu dengan Aida nak ". Sahut Nadira lembut dengan mengelus rambut indah Aida.

Dengan posisi Aida yang masih memeluk Nadira, datanglah sesosok pria tinggi dan tampan yang juga turut masuk ke ruangan kafe itu, siapa lagi pria yang dimaksud jika bukan Andra, sang daddy dari Aida.

Karena kehadirannya, membuat semua orang yang ada di kafe itu menjadi menatap kagum. Bagaimana tidak, hampir semua orang yang berada di tempat itu sudah tahu siapa sosok yang datang, yaitu tuan Andra Becham Salim, pemilik perusahaan S. Group yang begitu sangat terkenal.

" Mas, mas duduk dulu ya, biar aku siapkan makanan dulu, pasti mas dengan Aida masih belum sarapan ". Seru Nadira lembut.

" Tidak perlu, karena bukan itu yang aku dan putriku butuhkan, kami datang ke sini karena ingin mengajakmu keluar ". Jelas Andra.

Mendengar sahutan dari sang kekasih membuat Nadira sudah menebak, sudah pasti Andra dan juga Aida datang ke mari memang untuk menjemputnya.

Namun ada hal yang mengusik hatinya, lebih tepatnya Nadira merasa tak nyaman jika harus pergi meninggalkan kafe sementara kondisi kafe sendiri dalam keadaan ramai.

" Tenanglah, kamu tidak perlu khawatir, aku sudah meminta izin pada bu Dewi jika di pagi ini, aku akan membawamu bermain di taman ". Tutur Andra pada akhirnya.

" Apa mas?, mas sudah izin sama ibu? ". Sahut Nadira yang tak menyangka.

" Iya ". Sahut Andra lagi yang disertai anggukan.

Andra sangat memahami jika Nadira pasti merasa tak enak hati jika harus meninggalkan kafe, apalagi di pagi hari keadaan kafe selalu saja ramai.

" Sekarang letakkanlah nampan mu, kita pergi ke taman seperti beberapa minggu yang lalu ". Putus Andra, bukan Andra namanya jika tidak suka memutuskan segala sesuatu secara sepihak.

Dan mau tidak mau, Nadira pun harus menuruti keinginan kekasihnya, karena menolak pun akan percuma saja, belum lagi dengan kehadiran Aida yang sudah pasti akan mendesaknya untuk ikut.

*****

Sang mentari yang memancarkan sinarnya, masih nampak tak terlalu tinggi. Mungkin karena waktu masih menunjukkan pukul enam pagi lewat. Dan di sini, di area sekitar taman indah ini, mobil mewah Andra telah mendarat.

Dengan rasa semangatnya yang begitu menggebu - gebu, si kecil Aida pun sudah tak begitu sabar ingin segera bermain. Ada satu hal yang belum dirinya ungkapkan apa alasan dirinya ingin bermain di taman ini, namun yang pasti si kecil Aida sudah merencanakan sesuatu agar sang bunda dan juga daddy nya bisa ikut andil dalam permainannya.

" Ayo bunda, daddy, Aida sudah tidak sabal ini ingin segela main ". Ajak Aida, bahkan gadis kecil itu sampai menarik tangan daddy nya.

" Iya sabar putri daddy ". Sahut Andra, lalu pria bertubuh tinggi itupun mulai menggendong tubuh mungil putrinya.

Sepasang orang tua yang masih belum terikat oleh hubungan suci pernikahan itu melangkah bersama memasuki area taman. Aida semakin merasa senang, karena sepertinya rencananya untuk bermain bersama akan segera dimulai.

Disaat Andra dan juga Nadira masih melangkah, di mana dari arah yang mereka tidak sadari, nampak seorang wanita lanjut usia tengah datang menghampiri mereka.

" Nak, kalian datang lagi? ". Seru ibu itu.

Sontak sapaan dari wanita lanjut usia itupun membuat Andra dan juga berhenti melangkah.

" Kalian datang lagi?, tumben?, lama juga ya kalian tidak datang ke taman ini? ". Seru ibu tua itu.

" Eh, ibu, iya, kami baru datang lagi, akhir - akhir ini kami cukup sibuk, jadinya baru sempat pagi ini bermain ke taman ". Sahut Nadira apa adanya.

" Pelmisi ya nek, kami mau belmain dulu ". Potong Aida tiba - tiba.

" Oh, baiklah, maafkan nenek ya ". Sahut wanita yang lanjut usia itu.

Ternyata Aida tak ingin dihalangi oleh siapapun dalam mencapai tujuannya. Sementara si wanita tua yang Aida panggil nenek itu, masih menatap kepergian mereka.

" Kamu mengatakan jika perempuan itu bukan ibu dari putrimu, tapi kalian begitu sangat dekat, semoga saja hatimu terbuka untuk gadis itu nak, sepertinya dia wanita yang cocok untuk menjadi pendampingmu ". Gumam ibu tua itu.

Ya, hampir semua orang di kota itu memang mengenal Andra, termasuk wanita lanjut usia yang sempat menyapa mereka. Sekitar empat tahun yang lalu memang sudah pernah beredar berita bahkan di hampir semua media yang mengabarkan tentang berita meninggalnya istri tuan Andra, pemilik perusahaan S. Group karena kecelakaan. Dan berita itu pastinya sudah membuat banyak orang begitu sangat terkejut.

Semenjak kepergian dari istrinya itu, sosok yang dikenal tuan Andra sudah pasti menjadi berstatus duda, sehingga dari statusnya itulah membuat banyak wanita begitu ingin dan sangat berharap agar bisa menjadi pasangannya. Namun sayang, tuan Andra yang memiliki sosok yang dingin, begitu sulit untuk ditaklukkan oleh wanita yang mengincarnya.

Dan wanita lanjut usia itu sangat berharap jika Andra akan membuka hatinya lagi untuk seorang wanita, dan sepertinya wanita yang telah dianggap bunda oleh putri dari tuan Andra itulah yang pantas untuk menjadi ibu sambung untuk putrinya.

" Ayo daddy, tulunkan Aida, ayo kita mulai main sekalang ". Seru Aida, rupanya gadis kecil itu sudah begitu tak sabar ingin segera memulai permainannya.

" Iya, memangnya kamu ingin main apa sih sayang?, kenapa buru - buru sekali?, bahkan ini masih pagi ". Sahut Andra dengan menurunkan tubuh mungil putrinya.

" Pokoknya hali ini Aida mau main pelmainan yang selu sekali, pasti daddy sangat senang ". Sahut Aida yang tersenyum sumringah.

" Memangnya permainan apa sih sayang, daddy malas yang mau bermain ". Sahut Andra bahkan dirinya sudah memasukkan kedua tangannya itu ke saku celananya.

" Tidak ada malas - malasan daddy, daddy halus ikut main, bunda juga ". Putus Aida, keinginan gadis kecil itu benar - benar tak bisa dipertimbangkan lagi.

Nadira yang sedari tadi hanya bisa diam memperhatikan drama antara daddy dengan putri kecilnya itu hanya bisa mengikuti jalan ceritanya, entah permainan apa yang kali ini diinginkan oleh Aida.

" Ya sudah, kalau begitu dimulai saja permainannya sayang ". Sahut Andra pada akhirnya.

" Oke ". Sahut Aida dengan mengacungkan jempol kanannya.

Aida pun sudah akan memulai aksinya, entah apa yang akan dilakukan oleh gadis kecil yang masih belum genap berusia empat tahun itu.

" Sayang, apa yang Aida lakukan nak?, kenapa ikat pinggang baju kamu malah dilepas? ". Tanya Nadira pada akhirnya setelah cukup lama ia diam.

" Bunda, kita akan main pakai ini, nanti bagi siapa yang kalah halus mau beljaga dengan menutup matanya, yang jaga nanti halus bisa menangkap Aida dan juga bunda, kalau tidak bisa menangkapnya ya belalti halus jaga telus ". Sahut Aida.

Mendengar penjelasan dari Aida, entah mengapa membuat Nadira merasakan firasat seolah akan terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan.

Sementara Andra yang menatap putri kecilnya pun sudah paham mengapa putrinya ini ingin memakai baju yang memiliki ikat pinggang kain yang cukup panjang, ternyata ini alasannya, pasti putrinya ingin membuat ulah.

" Ayo kita siap - siap, kita halus suit sekalang, daddy dengan Aida dulu yang suit ". Seru Aida.

" Baiklah ". Sahut Andra yang sudah pasrah dengan tingkah putrinya.

" Ayo mulai, satu dua tiga suit...suit... yeay Aida menang ". Seru gadis kecil itu.

Andra sudah benar - benar pasrah dengan tingkah putrinya ini, baru dua suit saja dirinya sudah kalah. Dan sekarang hanya tinggal melawan suit dengan Nadira, jika dirinya beruntung, maka dirinya tidak akan berjaga, namun jika tidak, apalah daya, pasti dirinya yang akan menjadi bulan - bulanan mereka.

" Ayo, sekalang lanjutkan suitnya dengan bunda daddy ". Lanjut gadis kecil itu lagi.

" Baiklah, ayo kita mulai ". Sahut Andra.

" Satu dua tiga suit... suit... suit... ". Aida terus menghitungnya.

" Kenapa sama terus sih? ". Seru Andra yang merasa tak habis pikir.

" Aku juga tidak tahu mas ". Sahut Nadira.

" Ayo lagi suit... suit... yeay, ahilnya bunda yang menang holeee... ". Seru Aida yang begitu girangnya.

Andra sudah menduganya dari awal, pasti dirinya lah yang akan kalah, dan mau tak mau dirinyalah yang harus berjaga.

" Ayo daddy, daddy sudah kalah, sekalang daddy halus tutup mata pakai ini ". Pinta Aida dengan memberikan ikat pinggang kain miliknya.

" Sini mas, biar aku yang mengikatnya ". Tawar Nadira lalu ia pun mulai meraih ikatan itu dari tangan Andra.

" Ingat, jangan terlalu kencang nariknya ". Sahut Andra.

" Iya mas tenang saja ". Sahut Nadira, lalu gadis cantik itupun mulai mengikatkan ikatan itu di kepala Andra.

Dan kini sepasang bola mata biru milik Andra pun telah tertutup dengan kain milik putrinya itu.

" Aduh, kenapa jadi gelap begini sih? ". Bingung Andra.

" Hahahaha.... ". Aida tertawa dengan begitu kencangnya.

" Aih, kamu tertawa sayang?, awas saja ya akan daddy tangkap kamu ". Sahut Andra.

" Hihihihi... silakan saja daddy kalau daddy bisa ". Sahut Aida.

" Oke siapa takut? ". Sahut Andra.

" Ayo bunda kita pindah tempat ". Seru Aida.

Lalu dengan sigapnya Nadira dengan Aida pun mulai pindah posisi agar Andra tak bisa meraih mereka.

" Ayo, mau lari kemana kalian, kemanapun kalian pergi akan aku tangkap ". Seru Andra yang sudah memulai aksinya.

Andra terus menggerakkan kedua tangan kekarnya untuk mencari keberadaan mereka.

" Ayo mas cari kita, kalau mas Andra bisa meraih kita, berarti mas Andra hebat ". Seru Nadira.

Mendengar suara itu, tentu Andra sangat tahu betul di mana posisi Nadira dan juga putrinya.

" Hemm, ternyata kalian di sana, baiklah, bukan Andra namanya jika tak bisa menangkap kalian ". Batin Andra dengan tersenyum penuh kemenangan.

" Di mana ya kalian, kenapa aku tidak bisa melihatnya ya ". Seru Andra seolah dirinya benar - benar kebingungan.

" Hihihihi... ". Nadira dengan Aida pun cekikikan melihat tingkah kebingungan nya.

" Di mana ya kalian? ". Seru Andra lagi yang terus berusaha menemukan mereka.

Entah apa yang terjadi, Andra malah mengubah posisinya untuk mencari Nadira dan Aida ke arah lain. Mendapati hal itu, sontak membuat Nadira dan juga Aida menjadi kebingungan.

" Bunda, kok daddy malah jalan ke sana?, aduh gawat ini bunda ". Seru Aida.

" Iya sayang, kasihan daddy, kita datangi daddy saja ya, kita ikuti dari belakang ". Ajak Nadira.

" Iya bunda ". Sahut Aida.

Lalu kedua gadis yang beda generasi itupun mulai melangkah mendekati Andra yang jaraknya sudah cukup jauh dari mereka.

Dan kini dengan cara mengendap - ngendap, Aida dengan Nadira sudah berada tepat di belakang tubuh Andra.

" Heh, kena jebakan ku kalian ". Batin Andra tersenyum puas.

Nadira dengan Aida pun masih setia berada di belakang tubuh Andra, mereka lengah, mereka tidak tahu apa yang akan terjadi jika mereka masih berada di posisi itu. Dan tanpa mereka sadari...

" Kena... ".

" Bugh... ".

" Akh... ". Pekik Nadira.

Nadira terjatuh, tubuh mungilnya menjadi ambruk kala Andra telah berhasil menangkapnya. Namun tangkapan Andra sangat begitu disayangkan. Tubuh kekar Andra malah menimpa tubuh mungil Nadira.

Nadira sangat terkejut bukan main. Ia tak menyangka jika tubuh mungilnya akan dikunci seperti ini. Bahkan Nadira bisa merasakannya dengan begitu sangat jelas, jika di bawah sana ada sesuatu yang mengganjal dari milik Andra yang saat ini malah tepat mengenai bagian sensitif miliknya.

Bersambung..........

🙏🙏🙏🙏🙏❤❤❤❤❤

🌿🌿🌿🌿🌿

1
Tri Utari Agustina
Cerita bagus banget thor semangat
Yayuk Handayani: Terima kasih kak 🙏
total 1 replies
reni puspitasari
Luar biasa
reni puspitasari
Lumayan
pejuang rupiah😶‍🌫️
Biasa
Tri Utari Agustina
Rasakan Ria diberhenti oleh Andara karena mengasih minyak goreng dikolam renang
Tri Utari Agustina
Suster Ria mau dengan Andara kaca suster ria
Sandisalbiah
mohon maaf sebelumnya.. bukankah saat ini posiai Andra baru akan keluar rumah sakit ya... itu pas kecelakaan bukanya kondisi tangan Andra ada yg patah.. terus kok bisa gendong Nadira..?? 🤔🤔🤔🤔
Tri Utari Agustina
Rasakan Santi dan Siska dibentak oleh Andara
Tri Utari Agustina
Semoga Celine berbohong masalah penyakitnya semoga ketahuan oleh Andara
Sandisalbiah
mungkin setelah kecelakaan otak Andra jd lebih waras dan sikap egoisnya jd berkurang
Sandisalbiah
bodoh apa pura² bego si Andra ini...
Sandisalbiah
preett lah Ndra.. kalau kata maaf bisa menyelesaikan semua masalah.. dan kata maaf bisa menghilangkan rasa sakit di hati maka dunia ini tdk memerlukan hukum dan peraturan..
Sandisalbiah
hadeh.. lemah banget MC ceweknya.. gampang banget di tindas..
Runik Runma
rasain kmu ndra
Runik Runma
ntar bucin loh
Sandisalbiah
laki² egois si Dani ini... pengecut banget sikapnya
Indira Ira
Luar biasa
Tri Utari Agustina
Dasar Dani tidak tahu diri menyuruh Dira menjaga anaknya
Tri Utari Agustina
Jahat mama Santi terhadap Dira semoga ada balasannya
Tri Utari Agustina
Apa Dira anak pungut atau anak kandung thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!