Ini menceritakan seorang gadis bernama Dita yang jatuh cinta kepada seorang pria sejak masih disekolah dasar. Ketika mereka sudah dewasa mereka bertemu kembali. Dita selalu yakin bahwa Abian adalah lelakinya. Namun Abian tidak menyukai gadis yang manja seperti Dita. Abian mempunyai sangat mencintai kekasihnya Mira. Berbagai cara dilakukan oleh Dita untuk bisa mendapatkan cinta lelakinya. Namun Abian semakin tidak menyukai Dita. Bahkan Abian terang - terangan mengakui bahwa ia mencintai Mira. Apakah Dita bisa mendapatkan cinta Abian? Apakah Abian memang lelakinya Dita? Apakah Abian adalah pria yang ditaksir Dita sejak kecil?
Yuk baca dalam novel Dia lelakiku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna Sikumbang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
Abian duduk terdiam memandang wajah Mira diruang inapnya Mira. Semenjak kecelakaan itu, Mira masih belum bangun dari komanya. Abian sangat terpukul dengan semua kejadian ini. Ia merasa sangat jahat sehingga membuat gadis ini enggan untuk bangun dari tidurnya. Abian berusaha untuk tidak melihatkan kekuatirannya kepada Dita. Ia takut bisa melukai perasaan Dita. Abian masih bingung dengan perasaan yang dia punya. Saat ini hatinya masih terpaut dengan Mira. Ia masih sangat mencintai Mira. Akan tetapi ia juga nyaman berada di sebelah Dita. Ia juga selalu merindukan keberadaan wanita itu. Abian juga tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa ia tidak bisa jauh dari Dita. Ia juga tidak akan bisa tidur sebelum memeluk Dita terlebih dahulu. Aroma tubuh Dita sangat memabukkan bagi dirinya. Abian memegang tangannya Mira dengan lembut.
" Hey, bangun lah." Abian mencoba mengajaknya bicara.
" Kamu lupa bahwa banyak kenangan indah diantara kita, kamu ingat bagaimana aku minta kenalan denganmu pertama jumpa " ucap Abian mencoba merangsang otaknya Mira dengan cara mengingatkan Mira dengan masa lalunya.
" Ayo bangun, nanti apa saja yang kamu mau, aku akan kabulkan." ucapnya tanpa pikir panjang.
" Maaf menyakiti mu, aku akan menembus kesalahan ku, makanya ayo bangun." ucap Abian dengan mata berlinang.
Dita hanya diam memandang Abian yang nampak berbicara dengan Mira. Abian tidak menyadari kehadiran Dita. Dita memanglah sengaja berangkat ke rumah sakit karena ingin menjenguk temannya Dion yang sakit. Namun ketika ia berada dirumah sakit, ia melihat Abian juga berada disini. Ia ingin menegur Abian ketika semakin dekat. Namun dia urungkan karena ia melihat langkah Abian menuju kamar Mira. Dita mengikuti Abian sampai kekamar Mira. Dita akhirnya menyadari bahwa hati Abian masih milik Mira. Ia melihat Abian menangis gara - gara gadis itu. Baru kali ini Dita melihat Abian menangis karena orang lain. Dita juga menyadari bahwa senyuman Abian kepada Mira lebih lepas. Tidak sama seperti bersama dengannya. Hati Dita terasa ngilu mengetahui kenyataan ini. Dia berjalan meninggalkan ruang inap Mira. Ia lansung berjalan kearah parkir mobilnya Ia memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa ia sangat cemburu. Abian juga tidak pernah mengajaknya mengunjungi Mira dengan alasan semua administrasi sudah selesai. Dita menghentikan mobilnya dirumah Abian. Ia malas untuk bertemu dengan Abian malam ini. Ia yakin Abian akan pulang kerumahnya. Ia lansung membuka pintu dan masuk kekamar Abian. Dita tidak menemukan ayah mertuanya dirumah. Ia yakin bahwa ayah mertuanya sedang keluar. Ia membaringkan tubuhnya di kasur milik lelakinya. Ia mencoba memeluk guling agar bisa melepaskan penatnya. Namun ia juga tidak bisa tidur. Ia menangisi nasibnya yang sekarang. Ia merasa dirinya tidak ada harganya karena dengan mudanya mau dirayu oleh Abian yang nyatanya tidak mencintai dia.
" Ternyata dia hanya ingin tubuhku." isaknya dalam tangisan.
" Kenapa aku bodoh sekali." kata Dita semakin serak karena menangis.
Dita duduk kembali dari ranjang dan berjalan menuju meja dikamar Abian. Dia melihat dimeja itu terpampang foto Abian sedang memeluk Mira. Lalu ia beralih kembali ke foto yang satu lagi. Disana juga ada foto Mira yang sedang sendiri. Dita memang pernah menginap dirumah ini namun ia tidak menyadari foto yang ada dimeja ini. Dita makin menangis mendapatkan kenyataan hari ini.
...****************...
Abian baru selesai menjenguk Mira dari rumah sakit. Ia lansung menuju Arkarna Kontruksi karena ada pekerjaan penting. Abian selalu fokus dengan pekerjaannya meskipun ia harus mengurusi Arkarna Kontruksi juga. Perusahaan Abian juga mengalami kemajuan sedikit demi sedikit. Abian telah sampai dikantornya Dita. Namun sampai diruangan Dita, ia tidak menemukan Dita diruangannya. Abian juga menanyakan keberadaan wanita itu kepada sekretarisnya, namun sekretarisnya bilang juga tidak tau. Abian mencoba menghubungi Dita, namun nomor hp Dita tidak aktif. Mengetahui nomor Dita tidak aktif membuat Abian panik. Ia melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan Dita. Ia pulang ingin memastikan keadaan Dita. Namun sesampainya di rumah Abian juga tidak menemukan Dita.
" Kemana wanita ini perginya." gerutu Abian dikamar Dita mondar-mandir.
Ia mencoba menghubungi Galuh untuk meminta nomornya Siska. Namun Galuh tidak mengangkat telepon darinya. Abian tidak mempunyai nomor telepon sahabatnya Dita. Abian berlari keluar dari kamar Dita menuju kampus. Ia berharap dia bisa menemukan Dita di kampus. Dia sudah berdiri dengan cool di depan kampus. Ia melihat satu per satu mahasiswa yang keluar dari kampus tersebut. Namun ia juga tidak menemukan batang hidung Dita maupun sahabatnya Dita. sudah satu jam ia menunggu di depan kampus, Abian melihat teman-temannya Dita keluar berombongan. Abian mendekati rombongan tersebut. Melihat Abian yang mendekat, rombongan itu juga penasaran apa maksud Abian menghampiri mereka.
" Maaf, apakah dita ada bersama kalian?"tanya Abian yang tidak melihat Dita disana.
" Dita kan cuti semester ini bang." kata Siska.
" oh iya, Dita cuti ngapain aku cari kesini." gumam Abian dalam hati yang Abian baru menyadari kebodohannya.
" kok bisa Abang tidak tau Dita cuti?" tanya Alan sinis.
" Maaf saya lupa, baik saya permisi " ucap Abian hendak meninggalkan sahabatnya Dita.
" Tunggu dulu bang, ini ada apa?" tanya Febb.
" Nggak ada apa-apa, tadi kekantor tapi Dita tidak ada di sana." ucap Abian masih santai.
" Dirumah nggak ada juga bang?" tanya Siska.
" Juga nggak ada." jawab Abian sambik menggelengkan kepalanya.
" Kalian ada masalah?" tanya Feby menatap Abian dengan tajam.
" Kami baik - baik aja." jawab Abian mulai gondok ditanya - tanyai oleh rombongan ini.
" Tadi juga kami janjian sama Dita dirumah sakit mau jenguk Dion, tapi dia nggak ada kabar sama sekali." jawab Alan mulai curiga." Apakah Abang yakin ini tidak hubungannya dengan lawan kerja." jawab Alan membuat muka Abian panik.
" Maksudnya kamu apa?" tanya Abian berusaha nampak tenang.
" Abang kan tau lawan bisnis Dita saat ini banyak, mungkin salah satu dari mereka menculiknya, apalagi sebentar lagi penentuan CEO Arkarna group." jawab Alan membuat Abian mengiyakan dalam hatinya.
" Baiklah, terimakasih saya akan mencarinya." kata Abian mulai gusar meninggalkan mereka dengan cepat. Abian mulai mencari keberadaan Dita ketempat yang sering dikunjungi Dita. Namun ia tidak menemukan petunjuk apapun. Ia juga bertanya kepada orang yang lalu lalang dijalan berharap ada melihat Dita hari ini. Sudah tiga jam Abian berkeliling mencari Dita. Namun ia juga tidak menemukan petunjuk dimana gadis itu. Abian terus melanjutkan pencariannya meskipun ini sudah larut malam. Ia begitu takut jika benar apa yang dibicarakan Alan benar terjadi. Abian memacu mobilnya kesana - sini. Tiba-tiba hp nya berbunyi. Ia sungguh malas mengangkat telepon dari ayahnya. Dengan malas ia menjawab panggilan telepon. Iapun kaget setelah mendengar apa yang ayahnya bilang barusan. Ia dengan cepat memutar mobilnya menuju tempat yang disebutkan ayahnya.
meluncur mengejar cintamu😉