Hendry, pria dewasa berusia 32 tahun itu mulai merasakan kejenuhan dalam rumah tangganya bersama sang istri yang sudah berjalan 5 tahun.
Di karuniai seorang putri cantik di usia pernikahan ke 4, tak membuat rumah tangganya dengan Julia lebih berwarna. Yang ada, Hendry di buat frustasi karna sang istri hanya fokus mengembalikan bentuk tubuhnya pasca melahirkan putri mereka 1 tahun yang lalu.
Julia seolah lupa jika dirinya masih memiliki tanggung jawab sebagai istri.
Wanita berusia 28 tahun itu juga mengabaikan putri kecil mereka. Alih-alih mengurus anak, Julia justru lebih senang menghabiskan waktu di salon dan tempat gym.
Tingkah Julia benar-benar membuat Hendry sangat muak. Kalau bukan karna cinta dan anak, mana mungkin dia masih bertahan dengan istri hanya mementingkan diri sendiri.
Sampai pada suatu ketika, Hendry tergoda dengan gadis yang mengasuh anaknya sejak 5 bulan terakhir. Gadis yang tak lain adalah adik tiri Julia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Bella menatap wajah damai Ale. Bayi bertubuh bulat itu sangat cantik, wajahnya perpaduan kedua orang tuanya yang memang tampan dan cantik.
Bella merasa hidup Julia sangat sempurna. Memliki putri yang cantik, suami tampan dan kaya, kedua orang tua yang utuh dan sangat menyayanginya. Berbanding terbalik dengan kehidupan yang dijalani Bella.
Meski berasal dari benih yang sama, nasib Bella dan Julia bagaikan bumi dan langit.
"Bukankah tidak pantas orang jahat sepertinya memiliki kehidupan yang sempurna." Gumam Bella lirih.
"Kak Julia ku tersayang, aku bersumpah akan merebut semua yang kamu miliki." Bella tersenyum tipis penuh arti.
Sejak kecil, semua keluarga Mama Julia tak pernah absen untuk mengancam dan bersikap buruk padanya dan juga Ibunya.
Mengingat Baskoro yang merupakan ayah Julia dan Bella memiliki harta kekayaan yang cukup banyak, keluarga dari pihak Mama Julia khawatir jika Bella dan Ibunya akan memanfaatkan kekayaan Baskoro. Itu sebabnya sejak dulu mereka berusaha mengusir Bella dan Ibunya dan kehidupan Baskoro. Bella tidak akan melupakan hal itu sampai kapanpun. Kini sudah saatnya Bella bergerak untuk membalas perbuatan mereka.
"Belum bangun.?" Suara maskulin Hendry membuyarkan lamunan Bella. Dia menoleh ke samping kemudian menggelengkan kepala.
"Aku pikir Mas Hendry mau pakai baju." Komentar Bella saat melihat Hendry masih bertelanjang dada. Pria berbadan tinggi itu hanya memakai celana pendek saja.
"Mau lanjut tidur, untuk apa pakai baju." Jawab Hendry kemudian naik ke atas ranjang. Bella jadi salah tingkah sekaligus bingung. Sudah hampir jam 6 tapi malah mau tidur lagi. Padahal Hendry biasa siap-siap jam setengah 7.
"Kenapa tidur lagi.? Mas tidak pergi ke kantor hari ini.?" Tanya Bella penasaran.
Dilihatnya Hendry sudah memeluk tubuh bulat Ale dan menciumi pucuk kepalanya.
Bella tiba-tiba membayangkan dirinya menjadi Ale. Dia sampai mengulum senyum geli. Lama-lama pikirannya jadi tidak beres hanya karna melihat otot-otot di perut Hendry yang cukup menggoda.
"Tidak. Semalam aku tidak bisa tidur, tadi hanya tidur kurang dari 3 jam." Hendry menjawab sambil memejamkan mata. Dia merasakan sakit kepala lantaran baru bisa tidur sekitar jam 3.
Banyak hal yang mengganggu pikirannya tadi malam, membuat Hendry kesulitan tidur.
Akhir-akhir ini Hendry mulai menyadari ada yang salah dengan rumah tangganya bersama Julia. Dia mulai merasa lelah menjalani hidup dengan Julia. Lelah karna selalu berusaha mengerti keinginan Julia tanpa pernah dimengerti oleh Julia.
Bukannya Hendry tidak mau bersyukur memiliki istri cantik dan bisa menjaga bentuk tubuh tetap ideal meski sudah pernah melahirkan, namun bukan itu saja yang Hendry butuhkan dalam hidupnya. Kesempurnaan fisik Julia hanya bisa memberikan kebahagiaan mata, bukan kebahagiaan hati. Sedangkan Hendry sudah tidak lagi merasakan kebahagiaan itu, bahkan sejak lama.
"Ya sudah, aku keluar dulu." Bella buru-buru keluar dari kamar Hendry sebelum pria itu menanggapi ucapannya. Bella sebenarnya sedang menarik ulur perhatian Hendry, dia tidak langsung menggodanya karna takut Hendry akan berfikir macam-macam tentangnya. Bisa-bisa Hendry akan menganggapnya wanita murahan kalau terang-terangan menggoda.
Perlahan tapi pasti, asal Hendry bisa masuk ke dalam perangkapnya.
...******...
Bella duduk di tepi kolam renang dengan kedua kaki masuk ke dalam kolam. Sesekali wanita cantik itu tersenyum melihat Hendry dan.Ale yang asik berenang. Bayi berusia 1 tahun itu terus terkekeh saat di tarik kedua tangannya oleh Hendry.
"Yakin tidak mau ikut berenang.?" Hendry memastikan sekali lagi. Bella sudah 2 kali menolak saat di ajak berenang, tapi wanita itu selalu senyum-senyum sendiri sambil memperhatikan keseruannya bersama Ale.
Bella menggeleng.
"Aku malas ganti baju." Kata Bella sambil menatap dirinya yang sedang memakai dress di atas lutut. Dia tidak mungkin menceburkan diri ke kolam dengan pakaian seperti itu, apalagi hanya memakai celana da-lam saja. Kalau dressnya tersingkap ke atas, bisa-bisa Hendry akan melihatnya.
Bella tiba-tiba melamun. Bukankah dia berniat menggoda Hendry.? Harusnya momen seperti ini dia gunakan sebaik baik mungkin. Hendry juga tidak mungkin berfikir macam-macam karna Hendry sendiri yang mengajaknya berenang.
Bella kemudian menceburkan diri ke dalam kolam. Dia terkekeh karna di tatap Hendry dengan dahi berkerut.
"Tidak apa-apa kan.? Aku malas ke dalam untuk ganti baju." Ujar Bella seraya berenang ke arah Hendry dan Ale.
"Dasar pemalas." Hendry menyentil kening Bella ketika wanita itu sudah sampai di hadapannya. Bella menyengir, memperlihatkan senyumnya yang manis dengan mata terpejam.
Sesaat Hendry terpaku menatap wajah manis Bella. Dia baru menyadari wanita di depannya memiliki daya tarik sendiri meski tidak secantik Julia. Wajah teduh dan senyum manisnya, membuat Bella enak dipandang dan tidak membosankan. Bella juga serba bisa dalam melakukan pekerjaan rumah tangga dan sangat pandai mengasuh anak. Benar-benar tipe ideal untuk dijadikan pasangan hidup.
Beberapa saat kemudian, ketiganya sudah asik bermain di dalam air. Tak jarang Bella menggoda Ale sampai bayi menggemaskan itu terkekeh geli.
15 menit setelah Bella bergabung, Hendry tiba-tiba memanggil pekerja rumah yang tiba-tiba melintas di dekat kolam. Dia memberikan Ale pada pekerja rumah itu agar dimandikan karna sudah terlalu lama berenang untuk ukuran bayi seusia Ale.
Bella tidak protes saat Hendry memberikan Ale pada pekerja rumah, sekarang hanya ada dia dan Hendry di kolam renang. Bella tersenyum dalam hati karna melihat peluang untuk menggoda Hendry.
"Mau battle.?" Tantang Hendry.
"Dengan dress seperti ini.? Sudah pasti aku langsung kalah." Sahut Bella.
"Lepas saja dressnya." Ujar Hendry santai. Bella melotot dan memukul dada bidang Hendry main-main. Pria itu malah terkekeh.
"Yang benar saja, aku hanya pakai dala-man." Kata Bella dengan bibir mencebik. Tingkahnya terlihat semakin menggemaskan di mata Hendry. Entah sejak kapan Bella menjadi sangat menarik di matanya.
"Bilang saja kamu tidak berani. Belum apa-apa sudah menyerah." Ledek Hendry. Dia kemudian berenang menenggelamkan diri ke dalam air, tak lama sudah sampai di ujung kolam.
Bella yang masih diam di tempatnya, tiba-tiba menurunkan resleting dressnya. Pandangan matanya beradu dengan Hendry di seberang sana.
Tanpa ragu, Bella kemudian melepaskan dressnya dan meletakkannya di tepi kolam.
Hendry memperhatikan tanpa berkedip. Walaupun jaraknya hampir 7 meter, tapi matanya dengan jelas menangkap lekuk tubuh Bella yang sempurna. Jakun Hendry sampai naik turun saat matanya fokus menatap daging kenyal yang terlihat menyembul.
"Si-al.!!" Hendry mengumpat pelan. Dia menyesal sudah menyuruh Bella melepaskan dressnya. Sekarang saat kejantanannya menegang, Hendry jadi bingung sendiri. Dipastikan Hendry akan tersiksa karna Julia masih lama kembali ke Indonesia.
padahal dia jahat, udah ngebunuh emaknya bella juga...
situ sehat julia 🙄