NovelToon NovelToon
Di Batas Waktu

Di Batas Waktu

Status: tamat
Genre:Tamat / Keluarga / Romansa
Popularitas:416.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sasa Al Khansa

Menikah sekali seumur hidup adalah mimpi Adel. Namun, gadis berhijab yang memiliki nama lengkap Dandelion Az-Zahra itu harus menerima kenyataan bahwa pernikahannya dengan orang yang pernah ia sukai di masa putih abu itu bukanlah pernikahan impiannya. Karena, Sakha Rafardhan, menikahinya hanya sebatas rasa bakti kepada sang ayah di akhir hayatnya yang ingin melihat putra semata wayangnya menikah. Sementara sang kekasih yang akan ia nikahi justru hilang bak di telan bumi tanpa meninggalkan pesan apapun kepadanya.

" Jangan berharap lebih dari pernikahan ini. Aku terpaksa menikahimu karena Lisa tiba-tiba hilang tanpa kabar. Jika aku telah menemukannya kembali, maka di saat itu pula pernikahan ini berakhir". Sakha

" Sampai waktunya tiba, izinkan aku tetap melaksanakan tugasku sebagai istrimu. Karena apapun alasanmu menikahi ku, aku tetaplah istrimu." Adel

Bagaimana perjalanan mahligai rumah tangga mereka di saat akhirnya Sakha bisa menemukan Lisa?
Benarkah tidak ada cinta untuk Adel?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DBW 16 Rencana Adel

Di Batas Waktu (16)

"Aku ingin menjelaskan semuanya padamu", jawab orang itu.

" Menjelaskan apa, Yud?", tanya Sakha pada sahabatnya. " Menjelaskan sandiwara yang kau lakukan dengan berpura-pura membantuku mencari Lisa? Atau pengkhianatan kalian terhadapku?", tanya Sakha sinis.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Akhirnya Sakha dan Yudi kini duduk berhadapan. Sakha akan mendengarkan cerita versi Yudi. Bagaimanapun apa yang ia yakini selama ini adalah menurut pandangannya saja. Berasal dari potongan-potongan kejadian yang ia lihat.

Yudi menghirup nafas sebanyak mungkin. Mau bagaimapun Ia tahu ia di posisi yang salah. Ia tak akan mencari alasan untuk membenarkan kelakuannya. Namun, ia juga berharap hubungannya dengan Sakha bisa ia perbaiki walau rasanya sulit. Benar-benar kebodohan melakukan apa yang hawa nafsunya inginkan dengan mengorbankan persahabatan. Ia pun mau saja mengiyakan perkataan Lisa, dimana Sakha tidak akan tahu kalau dia diam. Padahal kenyataannya seperti sebuah peribahasa, sepandai-pandainya menyimpan bangkai, suatu saat baunya akan tercium juga.

" Kenapa hanya diam?",tanya Sakha.

Yudi menghembuskan nafasnya. "Sebelumnya aku mau minta maaf. Aku tahu, aku salah." Yudi mengawalinya dengan permintaan maaf. Kemudian ia menceritakan awal mula pertemuan ia dan Lisa yang berakhir membuat mereka menjadi partner r*nj*ng. Juga bagaimana akhirnya janin itu hadir.

" Jadi, maksudmu, kau bukan yang pertama untuk Lisa? dan ia melakukan bukan karena dipaksa tapi dengan sadar serta hanya demi uang?", tanya Sakha cukup kaget dengan kenyataan ini. Ia pikir mereka memang menjalani kisah kasih di belakangnya, tapi ternyata hanya sebatas klien dan penjual jasa.

" Iya", jawab Yudi membenarkan.

" Lalu kenapa Lisa mendatangiku dan berkata dia hamil anak hasil p3rk0saan?", heran Sakha.

" Itu hanyalah cara Lisa agar kau mau kembali padanya", jawab Yudi. " Awalnya ia akan menggugurkan janin itu, namun saat Lisa tahu bahayanya, ia tidak jadi melakukannya. Ia takut kalau harus merasakan kesakitan apalagi sampai meregang nyawa. Akhirnya, ia meminta ku mengambil anaknya agar ia bisa kembali menjalankan profesinya", jelas Yudi.

Sakha hanya diam. Ternyata ia sudah di butakan oleh cinta sampai-sampai tak sadar tengah di manfaatkan.

" Namun, setelah aku mengatakan padanya bahwa kamu akan berhenti mencarinya dan mulai fokus pada pernikahanmu, Lisa tidak terima. Dia tidak mau kehilanganmu".

Sakha ingat, dia memang mengatakan pada Yudi, bahwa akan berhenti mencari Lisa. Supaya Yudi tidak meneleponnya untuk memberikan informasi tentang Lisa lagi. Itu terjadi di hari ia berjanji pada Adel untuk menjadikan Lisa sebagai masa lalu.

"Lalu bagaimana hubunganmu dengannya? Apa kau tidak ingin menikahinya?", tanya Sakha. Bagaimanapun semua yang terjadi bukan sepenuhnya salah sahabatnya. Lisa sendiri yang sudah berkecimpung di dunia itu.

" Lisa yang tidak mau. Dia tidak ingin terikat hubungan pernikahan. Dia ingin bebas.", jawabnya jujur.

Akh, Sakha harusnya bersyukur karena paksaan orang tuanya, ia menikah dengan Adel. Lisa ternyata tidak sebaik yang ia kira.

Sakha tidak ingin terlalu banyak bertanya lagi. Intinya ia tahu seperti apa Lisa, dan apa yang terjadi sebenarnya.

" Tolong katakan padanya, aku sudah tidak mau berhubungan lagi dengannya. Katakan bahwa hubungan kita sudah berakhir ".

Entahlah apa Lisa mau menerima atau tidak. Yang pasti Sakha tak mau bertemu lagi dengan Lisa untuk masalah apapun. Ia sudah benar-benar kecewa. Bahkan bagaimana kondisi Lisa sekarang pun sudah tak ingin ia tahu.

" Sudah lama aku bilang padamu, tinggalkan kebiasaan burukmu itu. Kalau sudah begini, anak itu yang jadi korban. Lahir di luar pernikahan takkan semudah itu. Belum lagi, ibunya yang tak mau menerimanya. Kau tahu sendiri pandangan masyarakat masih ada yang menganggap anak haram. Padahal sudah jelas, yang haram itu perbuatan orang tuanya. Anak itu terlahir suci mau lahir di luar nikah sekalipun", nasehat Sakha.

Sakha hanya kasihan pada nasib anak itu sekalipun secara materi Yudi tidaklah kekurangan.

"Kau benar. Aku merasa sangat bersalah sekarang. Apalagi penolakan Lisa ia tunjukkan secara terang-terangan. Dari mulai tidak mau menyentuh bahkan menyusuinya. Ia hanya sibuk untuk mencari cara agar bentuk tubuhnya bisa kembali seperti semula", curhat Yudi.

" Penyesalan memang selalu datang terlambat. Berandai-andai pun takkan merubah keadaan yang sudah terjadi." ucap Sakha

***

Seperti janji Syifa, weekend ia benar-benar mengunjungi Adel. Syifa tidak sendiri, ia kini di temani Tia. Kini mereka sedang duduk di ruang tamu mengobrol di temani cemilan yang di bawa oleh keduanya. Namun, di dominasi oleh buah-buahan.

" Gimana udah periksa ke dokter kandungan, belum?", tanya Syifa yang sudah tahu bahwa Adel hamil.

Adel memang segera memberitahukan kehamilannya sesaat setelah hasil dari testpack terlihat.

" Belum. Nanti aja pas pulang", jawab Adel.

Syifa dan Tia saling melihat. Adel memang belum mengatakan apapun terkait tempat tinggalnya nanti setelah ia tidak lagi menginap di rumah Syifa.

" Pulang kemana?", tanya Tia akhirnya bertanya.

" Aku berniat tinggal di Toko saja. Ruangan di atas kan bisa aku pakai buat kamar", jelas Adel.

Toko milik Adel memang ada dua lantai. Ruangan di lantai atas biasanya di pakai untuk menyimpan stok bahan untuk kue. " Aku memang sudah meminta Fitri dan yang lainnya untuk membersihkan ruangan itu", tambah Adel.

" Kamu yakin akan tinggal sendiri di sana?", Syifa khawatir.

" Ya", jawab Adel. " Kalau tinggal di rumah orang tuaku, aku pasti bosan karena gak ada kegiatan. Sementara tak mungkin juga tinggal dengan Pamanku". tambahnya.

Syifa dan Tia membenarkan. Paman Adel adalah adik dari pihak ayahnya. Ia juga tinggal di Kota J bersama Istri dan dua anaknya. Namun, Istri sang paman tidak terlalu suka pada Adel walaupun begitu, Adel menanggapinya biasa saja. Sedangkan kedua sepupunya cukup baik walaupun tidak terlalu dekat.

"Ya, mungkin emang lebih baik begitu. Yang penting kamu nyaman dimana saja kamu tinggal. Apalagi kamu sedang hamil", Tia menganggukkan kepalanya.

"Untuk urusanmu dengan Sakha bagaimana?", tanya Tia.

" Aku akan membuat janji temu untuk menyelesaikan semuanya. Bagaimana pun aku gak mau status ku di gantung." Jelas Adel sambil memakan buah apel yang baru selesai di kupasnya.

"Soal anak itu?", tanya Tia lagi.

" Tanpa aku beri tahu, sepertinya Sakha sudah tahu",

" Kok bisa?", Syifa dan Tia bertanya bersamaan.

" Sebelum aku pergi aku sudah melakukan tes kehamilan, namun aku belum sempat melihat hasilnya dan testpack nya juga masih ada di kamar mandi", jelas Adel. " Gak mungkin kalau gak lihat. Kamar mandi itu ada di kamar dan gak ada yang boleh masuk kamar sekalipun untuk beres-beres. Sakha gak suka kamarnya di masuki orang lain", jelas Adel panjang lebar.

" Apa kamu akan meminta rujuk demi anakmu?", tanya Syifa.

" Aku takkan meminta apapun. Aku hanya akan menerima keputusan apapun yang di ambil Sakha. Aku sudah cukup berjuang untuk mempertahankan hubungan ini."

"Kalau dia minta rujuk demi anak?", Tia ikut kepo

" Aku akan mempertimbangkan segala sesuatunya ", jawab Adel tegas. " Anak memang butuh orang tua yang lengkap. Namun, bukan hanya fisiknya tapi juga hatinya. Percuma kami memiliki Sakha tapi hatinya tidak dengan kami. Ini bukan keluarga yang aku inginkan ".

Adel memang harus memastikan semuanya jika memutuskan untuk rujuk. Anak memang jadi pertimbangan tapi, bukan hal utama. Apalagi kalau hati Sakha masih untuk Lisa.

1
Nadien Najwa
Luar biasa
Dewi Yanti
katanya orag bodoh itu akan melakukan kesalahan yg sm berulag kali, shaka bodoh g bljr dr kesalahan yg sblmnya.
Dewi Nafisah
pokoknya ngena banget ceritanya. oke dech...
Nurulindah Indah
nice, semangat Thor 👍👍
Olha Alamri
Kecewa
elise rachma
Luar biasa
Erna M Jen
bagus itu pemikiranmu adel biar jelas mau bawa kemana rumah tanggamu ..👍
Nurhayati Lubis
hahahahah...Adel kerja Lembur
Erna M Jen
aku suka jalan ceritanya 👍👍
Rahma Lia
Luar biasa
Uthie
Cerita yg baguss... menarik... sukkkaaa.. 👍👍👍♥️♥️♥️♥️♥️
Uthie
Sukkaaa banget sama ceritanya 👍👍👍😘😘🤗🤗🤗
Uthie
Yaaa dahh ending dehhh 😂😂😂
Uthie
Hahaha... lucu si ayah baru niii 😂😂
Uthie
setelah ini sy Cusss ke cerita mu berikutnya Thor 😘 👍👍👍👍💃💃💃
Uthie
sukurin tuhh si Lisa 😡😡😡
Uthie
harus segera ditindak itu 😡😡😡
Uthie
lebih baik jujur 👍😌
Uthie
Wadduuhhhh... Shaka 😌
Uthie
Duhh... gangguan masih terus ngintai 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!