NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Om Duda

Mengejar Cinta Om Duda

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 5
Nama Author: DeNura

Harap bijak dalam membaca... ada beberapa adegan dewasa (21+)

Meylani Putri (18 th), gadis bar bar yang jatuh cinta pada sosok Om duda tampan bernama David Lander. Yang tak lain adalah Ayah dari sahabatnya sendiri. Mungkinkan gadis yang kerap di sapa Mey itu mendapatkan cinta sang Om duda? Sedangkan David sendiri sangat anti dengan wanita bar bar dan ceplas ceplos seperti May.

Yuk simak kisah selengkapnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeNura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22

Siang hari, semua penghuni rumah sudah berkumpul di gazebo halaman belakang untuk merujak sesuai keinginan Mey. Tak terkecuali Bik Nina, Unang, Pak Darman dan beberapa asisten lainnya. Sebelumnya tidak pernah ada hal seperti itu di rumah besar milik David. Hanya Mey seorang yang mampu menciptakan kehangatan itu. Dan David sama sekali tak merasa keberatan.

Sejak tadi perhatian David tak lepas dari sang istri yang tengah sibuk memotong buah. Canda tawa gadis itu berhasil menghangatkan perasaan David. Sebelumnya ia sama sekali tak membayangkan jika dirinya akan sebahagia itu kala melihat senyuman sang istri. Karena dalam pikiran David, Mey hanya akan membuatnya malu karena memiliki paras jelek dan bar bar.

"Enak banget, Mamud. Tangan lo emang ajaib kalau buat sambel-sambelan." Ujar Tasya yang tengah menikmati rujak ala rumahan itu.

"Harus dong, habisin pokoknya." Sahut Mey dengan senyuman yang khas.

"Beneran enak, Nya. Bikin nagih." Kata Bik Nina jujur. Mey yang mendengar itu tersenyum puas. Kemudian pandangan gadis itu beralih pada sang suami yang sejak tadi bergeming sambil menatapnya.

"Om mau?" Tanya Mey menyodorkan potongan buah mangga pada David.

"Nope, melihatnya saja air liurku meleleh." Jawab David menolak tawaran istrinya.

"Ck, belum juga di coba, Om. Sekali aja deh Om cobak, pasti ketagihan. Ah, kalau enggak makan mentimun sama nanas aja ya?" Bujuk Mey.

"Mey, saya gak suka yang gituan."

"Tahu gak, ini itu bisa hilangin demam loh." Mey mengambil beberapa potong nanas dan mentimun ke dalam piring kecil dan menaburkan bumbu rujak di atasnya. Mey mendekati David. "Buka mulutnya, Om harus cobak dulu."

David melirik semua orang karena malu. "Saya bisa sendiri." Ia mengambil piring itu dari tangan mungil Mey.

Mey tersenyum senang. "Ayok makan."

Semua orang yang melihat itu cuma bisa menggeleng. Pasangan yang satu itu terlihat menggemaskan.

David memasukkan rujak itu ke dalam mulutnya dengan ragu. Seumur-umur ia tak pernah makan yang namanya rujak. Seketika David terdiam saat sensasi asam manis dan pedas itu memenuhi rongga mulutnya. Lalu rasa aneh itu berubah menjadi enak saat ia mengunyah buahnya.

"Gimana?" Tanya Mey dengan tatapan berbinar. David menatap Mey cukup lama.

"Lumayan, cuma rasanya aneh." Jawab David yang berhasil mengembangkan senyuman di bibir Mey. Tanpa sadar, David pun ikut tersenyum.

"Yes! Mey senang Om mau mencoba hal baru." Sorak Mey yang disambut tawa semua orang.

"Tuan mah malu-malu, tar ketagihan. Rujak buatan Nyonya mah gak ada saingan. Saya udah sering beli di pasar, rasanya gak seenak ini." Ujar Bik Nina masih menikmati hidangan lezat itu.

"Tuh kan, Bik Nina aja ngakuin kalau ini enak." Mey benar-benar terlihat senang. Pak Mudi yang melihat pancaran kebahagian di mata putrinya pun ikut senang.

"Siang semuanya." Sapa seseorang yang tiba-tiba muncul. Sontak semua orang pun menoleh.

"Paman Sam! Kebetulan banget, ayok gabung." Tawar Mey menepuk bagian gazebo yang masih kosong.

"Maaf Nyonya, Saya ke sini cuma mau minta tanda tangan Tuan." Ujar Paman Sam dengan sopan.

"Itu gampang, ayok makan dulu."

Paman Sam melirik Tuannya. David pun memberi isyarat agar ia menuruti keinginan istrinya. Paman Sam pun duduk di tempat yang masih kosong. Lalu mereka pun kembali melanjutkan obrolan panjang. Setelah puas makan dan mengobrol. Semua orang kembali ke tempat masing-masing untuk beristirahat.

Mey menghempaskan tubuhnya di atas kasur. Menatap langit-langit kamar begitu intens. Sampai pergerakan ranjang berhasil menarik perhatiannya. David duduk di sisi ranjang dengan tatapan tertuju pada Mey.

"Kenapa, Om?" Tanya Mey mengubah posisinya jadi tengkurap dengan kedua tangan dijadikan penyanggah dagunya.

"Mey, jangan pernah naik ke atas pohon atau apa lah itu. Bagaimana kalau kamu jatuh?" Omel David memberikan tatapan tajam.

"Ck, Mey udah biasa kali Om. Lagian pohon tadi kan gak tinggi." Sahut Mey dengan bibir mengerucut.

"Saya tidak butuh alasan, kamu harus ingat larangan saya. Jangan bertingkah seperti laki-laki. Kamu itu perempuan."

"Iya Om bawel... tapi Mey gak janji. Lagian siapa suruh Om buang buket bunga punya Mey?"

David terhenyak mendengarnya, ia tak menyangka istrinya tahu jika dirinya lah yang membuang bunga itu. Sebenarnya Mey tahu itu dari Bik Nina.

"Om gak usah pura-pura, Om cemburu kan? Ngaku aja, Om." Mey terkikik geli saat menangkap semburat merah di pipi suaminya yang putih bersih. David pun segera memalingkan wajahnya.

"Ngaco kamu." Lelaki itu bangun dari posisinya. Mengambil iPad miliknya di dalam nakas. Kemudian duduk bersandar di atas ranjang sambil selonjoran. Mey terus memperhatikan pergerakan suaminya dengan posisi yang sama.

"Kok bisa sih Om ganteng banget?" Celetuk Mey memberikan tatapan memuja. Tentu saja pertanyaan itu mengundang perhatian David.

"Seharusnya kamu tanyakan itu sama Mommy dan Daddy, kenapa bisa memiliki anak setampan ini?" Sahut David dengan percaya diri. Mey tertawa renyah mendengarnya. Gadis itu bergerak dan berganti posisi, menjadikan kedua kaki David sebagai bantal. Sontak David pun kaget dengan keberanian istri kecilnya itu.

"Sejak kecil, Mey selalu berdoa punya suami tampan, mapan dan mencintai Mey sepenuhnya. Sekarang doa itu benar-benar terkabul, Mey punya suami tampan dan mapan. Meski belum mendapatkan cintanya. Tapi Mey bahagia." Oceh Mey sambil memainkan lengan baju suaminya. Sedangkan David tengah mengecek beberapa pekerjaan lewat email.

"Ibu kamu ngidam apa sih saat hamil kamu, Mey?" Tanya David tanpa melihat lawan bicaranya.

"Kok Om nanya gitu? Mey mana tahu, Om. Ibu Mey kan meninggal pas lahirin Mey. Tapi nanti Mey tanya deh sama Bapak." Jawab Mey dengan polosnya. David berdecak kesal dan tak berminat bicara lagi.

"Om udah sembuh kan?" Tanya Mey mengangkat tangannya untuk menyentuh kening David. Tentu saja hal itu membuat tubuh David membeku. Sentuhan gadis itu berhasil membangunkan jiwa lelakinya.

"Alhamdulillah udah mendingan. Nanti malam Mey kompres lagi deh." Mey tersenyum seraya menurunkan tangannya. "Kok Om bisa demam? Kecapekan ya? Makanya jangan kerja terus, Om. Sesekali-kali libur dan santai di rumah."

"Saya juga manusia, Mey. Lagian hari ini saya libur kerja." Jawab David melirik istrinya sekilas.

"Karena Om sakit kan? Mey tanya, selama satu bulan berapa hari Om libur? Kayaknya gak ada deh, soalnya Mey lihat Om kerja terus. Emang kalau libur sehari uang Om berkurang ya?"

David menghela napas gusar. "Pertanyaan kamu gak penting, Mey."

"Terus yang penting itu apa?"

"Mey." David mulai kesal karena istrinya itu terus menanyakan hal tak penting.

"Om, apa salahnya sih Om jawab pertanyaan Mey?" Mey mendadak kesal dan bergegas bangun dari posisinya. David cukup terkejut melihatnya. "Bikin kesel tahu gak?" Mey pun beranjak dari tempat tidur.

"Mau kemana?" Tanya David datar tanpa ekspresi.

"Cari suami baru yang lebih pengertian." Ketus Mey bergerak keluar kamar.

"Mey." Panggil David tanpa berniat mengejar istrinya yang sudah menghilang di balik pintu.

Kenapa dia? Apa karena PMS? Aneh.

****

Malam hari, Mey tampak cantik dengan balutan dress selutut berwarna navy. Rambut panjangnya ia cepol dengan sebuah hiasan di bagian pinggirnya. Malam ini Mey akan menghadiri acara ulang tahun salah satu teman kerjanya. Beruntung Mey sempat belajar make up dari Tasya. Jadi ia bisa sedikit memoles wajahnya.

David yang baru saja memasuki kamar pun menatap istrinya heran. Lelaki itu menghampiri Mey, meneliti penampilan istrinya dari ujung kaki sampai ujung kepala dari balik cermin.

"Kamu mau kemana, Mey?" Tanya David penasaran.

"Ke tempat ulang tahun temen," jawab Mey jujur sambil menyemprot sedikit minyak wangi ke lehernya.

David terus memperhatikan gerak gerik istrinya. "Kamu belum minta izin sama saya, Mey."

Mey pun berbalik, menatap suaminya dengan seksama. "Mey rasa Om gak akan larang Mey kan?"

David menyipitkan matanya. "Bagaimana kamu tahu? Saya gak kasih izin."

Mey terdiam cukup lama. "Mey tetap akan pergi."

"Seorang istri selangkah keluar rumah tanpa izin suami itu dosa besar, Mey."

"Mey heran, Om tahu semua tentang dosa istri kalau melanggar larangan suami. Tapi Om lupa kewajiban suami. Lagian malam ini bukannya Om mau ke apartement Tante Nindy? Kan kasian Tante Nindy terlalu lama gak dibelai." Ujar Mey yang berhasil membuat David terkejut.

Bagaiman dia bisa tahu? Pikir David.

"Mey gak sengaja lihat pesan Tante Nindy kalau Om penasaran kenapa Mey bisa tahu. Udah ah, males Mey debat sama Om." Mey bergerak menjauhi suaminya. Sore tadi, Mey memang tak sengaja melihat pesan Nindy di layar ponsel suaminya. Dan saat itu David sedang mandi.

"Mey," panggil David mendekati istrinya. "Nindy sedang sakit."

"Oh ya? Mey lupa kalau orang sakit itu butuh belaian." Sahut Mey tersenyum getir. Ia menyambar tas mini miliknya dengan kasar.

"Mey, kalau kamu larang saya pergi. Saya tidak akan pergi, tapi kamu juga tidak boleh pergi." Ujar David menahan tangan Mey yang hendak keluar dari kamar. Mey menoleh dengan tatapan penuh luka.

"Om pikir Mey percaya? Mey tahu Om akan tetap pergi saat Mey tidur. Mey tidak akan melarang apa pun yang Om lakukan. Lagian pernikahan ini cuma sementara kan? Om yang bilang sendiri sama Tante Nindy. Om akan ceraikan Mey saat Tasya pergi keluar negeri. Lalu buat apa kita membuat drama seolah pernikahan ini nyata?" Mey mengeluarkan semua aral dalam hatinya. Tanpa sadar, air matanya menetes.

David tertegun mendengar ungkapan istrinya. "Mey, dari mana kamu tahu?"

"Om tanya sendiri sama pacar Om itu. Mau pergi kan? Mey kasih izin buat Om pergi." Pungkas Mey yang langsung bergegas pergi. Beberapa menit yang lalu, Mey memang mendapat pesan dari Nindy. Yang berisi tentang rencana David untuk meceraikan dirinya. Hati Mey benar-benar sakit saat mengetahui hal itu.

"Sialan kau Nindy!" Kesal David mengusap wajahnya dengan kasar. Kemudian ia segera menyusul istrinya.

"Mey." David menahan pintu lift yang hendak tertutup, kemudian ikut masuk ke dalamnya. Mey memalingkan wajahnya dari David. Mengusap jejak air matanya dengan kasar.

"Mey, kita bisa memulainya dari awal." Bujuk David menarik tangan istrinya. Mey masih bergeming. Sampai pintu lift pun terbuka. Mey menarik tangannya dari genggaman David. Lalu bergegas pergi.

"Mey, saya janji. Saya akan menjauhi Nindy." Seru David yang berhasil menahan langkah kaki Mey. Gadis itu berbalik, menatap David lekat.

David mendekati sang istri, lalu membawa gadis itu dalam dekapannya. "Izinkan saya untuk memperbaiki semuanya," imbuh David seraya mengecup pucuk kepala istrinya. Dan itu berhasil membuat Mey tersentuh.

"Om janji?" Tanya Mey mendongak, menangkap pandangan suaminya.

"Ya, saya janji." Jawab David yang langsung mengecup bibir manis sang istri. Sontak pipi Mey pun merona. David yang melihat itu tersenyum simpul.

"Om, Mey harus pergi. Kasian Kak Alex udah nunggu dari tadi. Mey janji, jam sembilan Mey udah pulang."

"Alex?" Tanya David penuh curiga.

"Ck, Mey sama Alex itu cuma sebatas temen kerja, Om. Lagian yang ulang tahun kan anak kafe juga. Boleh ya Mey pergi?" Jelas Mey meminta persetujuan suaminya.

David terdiam sejenak. "Naik motor?"

Mey menggeleng. "Kak Alex bawa mobil kali ini."

"Saya aja yang antar kalau gitu." Putus David mendorong bahu istrinya pelan.

"Ck, gak bisa gitu dong, Om. Mey udah janji sama Kak Alex. Mey gak akan macem-macem kok. Om juga tahu kan? Mey itu cuma cinta sama, Om." Mey sedikit menunduk karena merasa malu. Sedangkan David yang mendengar itu tersenyum tipis.

David menghela napas berat. "Okay."

Mey kembali mendongak, kali ini dengan tatapan berbinar. "Makasih, suamiku."

Darah David berdesir hangat saat mendengar panggilan sang istri untuknya. Tanpa ragu, ia kembali menyambar bibir manis itu. Mey sempat terkejut, tetapi selanjutnya ia merespon permainan suaminya. Sepertinya Mey sudah terbiasa dengan hal itu.

Setelah puas bermesraan, Mey pun bergegas pergi. Karena sejak tadi Alex sudah menunggunya di depan gerbang.

1
Emi Hartati
sangat bagus
Yulia
cerita nya keren menguras emosi,sampe tidur malam karena ngejar biar cepat selesai bacanya👍👍👍
Yulia
Mksh othor ceritanya bagus,,bikin aku senyum dan nangis,,the best pokonya,,,novelnya d promosiin Thor biar tambah banyak yg baca ,,,sayang novelmu bagus tapi yg baca blm banyak,,sekali lagi makasih dan semangat berkarya 👍👍😘🔥💪💪
Julia Juliawati
bagus ceritanya Thor. jgn kecil hati Thor klo ada yg blg mirip krn semua novel yg aq bc hmpr mirip semua tp kami bc krn km suka ceritanya
Julia Juliawati
kasihan sm alex
Julia Juliawati
suka cerita yg peran wanitanya bar bar kuat g bisa di tindas
Chris Antono
Luar biasa
panty sari
sebel sama si David mening mey ama Alex dan tasya ama gibran dan David ama inggrid aja, binih ditanam sembarangan
panty sari
Davit cari maslah aja
panty sari
wah cinta sedarah Nindy dan hendra, tapi selama 5 th David menjadi orang bodoh diporotin emang ga brasa apa yah itu Nindy udah ga perawan lagi main embat aja itu jamur David
xuly_
the real anak tanggung karma bapa
panty sari
parah David sudah sering melakukan dg kekasih gelapnya sungguh menyakitkan hati mey melihat itu semua
xuly_
Luar biasa
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
maaf aku baru komen saking asyiknya baca lupa komen,abisnya karyamu bagus kk pengen baca terus👍🤗
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
Luar biasa
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
menarik👍
Isayanti Hernanur
good ceritanya terbaik
Vonny Yuana
bagusss
Iin Nurchayati
Gibran kamu begitu tulus.... kasihan banget. semoga othor ngasih jodoh yg baik yg bener2 kalian saling mencintai
Iin Nurchayati
Thor... biarin Tasya SM gibranlh. kasihan bngt Gibran begitu tulus gak tega gue kalau dia kecewa😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!