NovelToon NovelToon
11 (Peringatan)

11 (Peringatan)

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Tasya_putt

Peraturan sekolah yang membuat semua siswa-siswi sekolah merasa takut jika melanggar 1 kesalahan saja. Dimana jika terjadi kesalahan akan terjadinya sesuatu yang membuat dirinya tidak bisa melihat Bumi lagi.

Angka Lahir 11 menjadi tidak tenang karena Hidupnya akan menjadi giliran selanjutnya jika melanggar atau melakukan kesalahan tersebut.

Permainan itu perlahan hancur ketika Datangnya Seorang wanita dari luar negara yang berperan sebagai Siswa Pertukaran Pelajar. Dan mulai mencari cara untuk menggagalkan Permainan tersebut bahkan ingin sekali menghancurkannya.


Real Hasil Karya Author sendiri, Jangan lupa dukung Aku ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tasya_putt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hilangnya Yesha

Mengacak barang-barang yang ada di hadapannya, di dalam satu Ruangan hancur berantakan.

Wajah memerah karena tersulut emosi, alisnya yang berkerut, matanya yang memerah, pipinya berkedut, dan Rahangnya mengetat. Kedua tangannya dikepal kuat karena saking emosinya.

" Nona, jika seperti ini terus Nyonya akan marah besar" Ucap pembantunya

" Diam, bukan urusan lo... " Tatapan tajamnya membuat dirinya menundukkan pandangannya.

" Aaaaaa..... Brengsekk.... Siapa yang mengacaukan permainanku " Teriaknya sambil mengacak-acak rambutnya hingga berantakan.

Nyonya besar akhirnya kembali dari Perusahaannya dan melihat Rumahnya hancur berantakan akibat ulah anaknya.

" Ada apa ini? Kenapa berantakan sekali " Ucap nyonya bingung.

" Bukan urusan lo " Ucap santai dengan tatapan tidak perduli.

" Dasar anak tidak tahu diri, jika bukan karena Ibuku... Bisa saja kau diusir dari rumahku Bajingan " Bentak Nyonya

" Jika kau tahu Nenek berpihak padaku, jangan harap kau bersikeras untuk mengusirku " Ucapnya dengan wajah yang menantang

" Dasar anak tidak tahu diri " Teriaknya Murka

Ia tidak memperdulikan ucapan kasar dari sang ibunya, yang ia pikirkan sekarang siapa yang berani menganggu permainannya.

Satu orang keluar dari permainan ciptaannya, Yang hilang entah kemana. Jika seperti ini permainannya tidak akan menyenangkan baginya.

°°°°

Abram dan Wisna kini sedang berada di Kantor Polisi, untuk menindaklanjuti kasus ini lebih serius.

Pihak polisi berniat ingin sekali membantu kasus hilangnya Yesha ini, tetapi sebagian pihak polisi menolak karena lawannya mereka adalah orang yang terpandang di kota Seoul.

Ditakutkannya saat membantu kasus ini, pekerjaan tetap mereka hilang dalam sekejap.

" Pak tolong kami, teman kami hilang. Kami butuh bantuan dari pihak polisi untuk menangani kasus hilangnya Yesha teman kami Pak " Dengan tatapan Nanarnya.

" Oke tapi tunggu sampai 24 jam ya, karena masalah kasus kejadian di sekolahmu juga belum selesai " Ucapnya fokus melihat layar Komputer

" Memangnya polisi disini ada berapa sih hah? Masalah satu kasus saja tidak becus, masalahnya teman kami hilang entah kemana. Dengan entengnya kalian menyuruh kami hanya Diam dan duduk manis begitu? " Bentak Wisna membuat para polisi melihat ke arah Wisna yang sedang mengamuk.

Abram yang melihat Wisna mengamuk, berusaha untuk menenangkannya.

" Wisna, coba tenang... Polisi juga mungkin sudah berusaha untuk mencarinya. Apa salahnya kita menunggu 24 jam. Yakan? " Mengelus pundak Wisna supaya amarahnya mereda.

" Gue tanya sama lo, polisi di Kota Seoul ini ada berapa sih hah? Apa salahnya salah satu dari mereka mencari keberadaan Yesha. Lo tahu sekarang gue khawatir banget sama dia, jangan menganggap sepele dalam masalah ini. " Ucapnya dengan meninggikan suaranya, sampai Wisna menekukkan kedua lututnya sambil menutup wajah dengan kedua tangannya. Ia menangis karena kehilangan Yesha yang entah kemana.

Mendengar kalimat yang diucapkan Wisna membuat salah satu Polisi disana tidak suka jika Wisna berbicara seperti itu. Lalu Salah satu dari polisi itu menghampiri Wisna di hadapannya.

" Dengar nak, masalah kasus satupun tidak bisa di selesaikan dalam 1 hari saja, bisa saja kami menyelesaikan 1 kasus dalam beberapa bulan. Tidak gampang untuk membereskan 1 kasus saja dalam waktu yang singkat. Jadi... saya harap kalian berdua menunggu terlebih dahulu, apa salahnya menunggu 24 jam, kami pun akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari teman kalian. Jadi Tolong kalian harap mengerti " Ucap pak Polisi dengan nada lembut.

Sebenarnya Wisna pun mengerti apa yang dikatakan polisi tadi, tetapi hanya saja Wisna tidak sabar ingin menemukan keberadaan temannya itu. Dalam satu hari saja Wisna tidak bertemu dengan Yesha merasa 1 tahun tidak bertemu. Apalagi ini berhari-hari dirinya tidak bertemu dengan Yesha, kebayang betapa sedihnya mereka berdua.

°°°°

Dikelas...

Mereka sibuk membicarakan kejadian hilangnya Yesha.

Bahkan di semua akun sosial media mereka, banyak yang mempertanyakan kemana keberadaan Yesha.

" Haneul-a, apa kamu tidak melihat Yesha dimana? kami semua menghawatirkan Keberadaan Yesha. Kenapa kamu diam saja Saat Yesha hilang? " Tanya Kim Sa Na dengan wajah sendu

" Kau bertanya padaku kemana Yesha berada? Bahkan aku pun sedih kenapa Yesha hilang begitu tiba-tiba. Bahkan aku juga merasa Khawatir dengannya " Menundukkan kepalanya

Melihat perubahan wajah Kim Haneul sedih seperti itu, Sa-Na tidak tega. Ia tahu betul Yesha pernah dekat dengan Haneul.

Pasti Dia juga sangat sedih atas kehilangan Yesha.

" Maafkan aku, sepertinya aku lancang berbicara padamu " Merasa tidak enak atas ucapannya

" Tidak apa-apa, kamu tidak salah kok. Bukan hanya aku saja yang merasa sedih, pasti kalian semua juga merasakan sama sepertiku " Ucap lirih dengan tatapan nanar.

Salah satu dari mereka mengatakan sesuatu yang membuat teman sekelasnya berpikiran ke arah sana, apakah ini termasuk dalam Teror 11 itu?

" Aku yakin ini pasti teror 11 itu? " Menyakinkan ucapannya pasti benar

" Yakk Yujin-a, tahu darimana kalo Yesha jadi Korban Teror 11? " Tanya Kin Sa Na penasaran

Yujin-a menyodorkan Buku Absen Siswa kelas beserta identitas asli siswa kelas. Dan itu pun benar bahwa Yesha mempunyai angka Tanggal lahir 11, semua orang terkejut bahwa Yesha menjadi Korban Teror itu.

Mereka kira teror ini sudah selesai, nyatanya masih berlanjut.

" Aisshh.... Shibal.... Sekkiya.... Maunya apasih si Brengsek itu hah? Kenapa sebagian dari kita selalu menjadi korbannya? Sebenarnya angka nomor 11 itu apa? Sampai sekarang aku belum mengerti. " Ucap Ji Woon dengan Wajah yang Frustasi.

" Bahkan kami semua juga tidak mengerti maunya pelaku itu apa dari kita " Yerim berucap

" Sepertinya ada masalah dalam masalalu yang membuat pelaku tidak menyukai Angka tanggal lahir 11, dia ingin semua siswa-siswi yang ada disini bagi yang mempunyai Angka nomor 11 itu harus musnah dan hilang dari muka bumi. " Ketua kelas Angkat bicara

" Seojun-a, kau membuatku merinding " Ujar Kim Sa Na merinding dengan ucapan Seojun-a si Ketua Kelas.

" Maaf, sepertinya memang seperti itu... Bahkan bisa dibilang Dia psikopat gila " Jawab lagi Seojun

" Apa hanya nomor 11 saja yang menjadi korban pembunuhan? Jika selain angka nomor 11, mereka akan selamat dari teror itu? " Tanya Kim Haneul

" Akupun tak tahu, aku yakin pelakunya tidak jauh dari sekolah ini. Bisa saja pelakunya ada diantara kita, jadi aku katakan pada kalian. Jangan terlalu percaya pada orang lain, bahkan itu teman dekat sekalipun " Balas Seojun memperingati Temannya.

Mereka semua menganggukkan kepalanya, mereka setuju dengan apa yang dikatakan Seojun. Bisa saja pelakunya ada diantara mereka, semakin kesini mereka semakin waspada terhadap sekitarnya.

Tanpa disadari dia hanya tersenyum mendengar mereka semua membicarakan dirinya di depannya.

Siapakah Dia?

°°°°

Memandang ke arah langit-langit Atap, berbaring dengan wajah datarnya.

Sudah beberapa hari Yesha dikurung di kamar asing itu, bahkan setiap Yesha ingin membersihkan diri pun, Pria itu selalu menunggu Yesha hingga selesai.

Hidupnya tidak tenang, Yesha ingin sekali kembali bersekolah dan bercengkrama dengan Teman-temannya termasuk Wisna dan Abram teman sejatinya.

Seketika Air matanya menetes, kenapa Yesha harus mengalami seperti ini. Bahkan dirinya tidak ada masalah dengan pria itu.

Ceklekk... (membuka pintu kamar) 

" Sayang... Kenapa kamu menangis? Kamu membutuhkan sesuatu? " Mengelus pipi kiri Yesha dengan lembut.

" Singkirkan tangan kotormu itu " Celetuk Yesha membuat Pria itu dengan cepat melepaskan tangannya.

" Siapa namamu? " Tanya Yesha dengan wajah datarnya

" Choi Yong Jin " Balasnya dengan senyuman manisnya

" Aku bertanya padamu, apakah aku membuat salah padamu? " 

" Tidak" Menggelengkan kepala

" Jika aku tidak melakukan salah padamu, mengapa kau mengurungku seperti ini?Kumohon lepaskan aku, aku butuh kebebasan. Tanpa kau sadari kau merenggut kehidupan masa depanku, Brengsek " Dengan menggertakan giginya

Yong jin mengatakan mengapa dirinya melakukan hal seperti ini pada Yesha, karena sikap Sopannya pada seseorang, ramah, perhatian dan memiliki senyuman manis membuat Yong Jin candu.

" Hanya itu? " 

" Ne " Menggukan kepalanya

Yesha menutup matanya sekejap lalu membukanya kembali. Dan mengatakan pernyataan lagi pada Yong Jin.

" Kau menyukaiku atau terobsesi padaku? " 

" Sepertinya aku menyukaimu " Tersenyum tipis

" Jika kau menyukaiku, kau tidak akan pernah melakukan hal seperti ini padaku, bagaimana kau ingin aku menyukaimu, kau melakukan perlakuan buruk padaku sehingga kau menyakitiku secara perlahan " Dengan mata Nanarnya

Apakah Yong Jin berubah pikiran? Jika Yong Jin melepaskan Yesha, apakah Ia masih menyukai Yong jin?

" Kau ingin aku melepaskanmu? "  Ucap Yong Jin, Yesha mengerutkan alisnya

Wajah Yong jin mendekat ke arah telinga kiri Yesha, mengatakan sesuatu yang membuat Yesha menangis dalam diam.

" Jangan harap, bahkan kau memohon sampai menangis darah pun, aku tidak akan pernah melepaskanmu sayang " Bisiknya membuat Yesha sedikit merinding.

" Dasar Psikopat gila " Geramnya dengan tatapan Tajam

" Benar Aku gila karenamu Sayang " Tersenyum memperlihatkan baris deretan giginya.

1
anggita
ooh, sudah lama banget yah sekolahnya😑.
anggita
dukung like👍+ hadiah tonton iklan☝. semoga lancar jaya novelnya 👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!