NovelToon NovelToon
DENDAM JIWA NAYLA

DENDAM JIWA NAYLA

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Anak Yatim Piatu / Dendam Kesumat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Mistis dan hal ghoib bagi Nayla hanyalah mitos sebelum dia mengalami kejadian yang membuatnya terpaksa mempercayai hal-hal yang berbau suprantural itu setelah mengalaminya sendiri.

Meninggal akibat konspirasi suami dan kakak angkatnya, Nayla hidup kembali ditubuh seorang gadis dengan nama yang sama dengannya yang memang telah disiapkan untuknya.

Siapakah orang yang sengaja membangkitkan jiwa Nayla?

Mampukah Nayla membalaskan dendam dan menguak teka-teki kehidupannya?

Penasaran...

Ikuti kisah Nayla dalam membalas dendam yang sarat akan hal mistis dan ghoib, yang tentunya sangat menegangkan dan membuat jantung kita berdegub kencang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MISI COMPLETE

Setelah semua urusannya  beres, Nayla kembali ke kediaman Winata untuk menyelesaikan misi yang diembannya.

Melihat jam di dinding menunjuk angka empat sore, Nayla yang merasa jika ini waktu yang tepat untuk mencoba mencari benda yang ada didalam tubuh Azzam pun berjalan menuju ruang kerja Friska, untuk meminta ijin terlebih dahulu.

Meski dia telah dibebaskan untuk keluar masuk kamar Azzam kapanpun dia perlu, namun untuk menjaga kesopanan, Nayla tetap harus meminta ijin kepada tuan rumah.

Friska yang melihat kedatangan Nayla tersenyum tipis sambil menggeser beberapa berkas yang ada dihadapannya.

Nayla yang melihat jika Friska tampak sibuk pun segera mengutarakan maksud kedatangannya agar tak terlalu banyak menyita waktu wanita tersebut.

“Harus sekarang ya? apa tak bisa ditunda satu jam lagi?”, ucap Friska tak enak hati.

“Iya tante, harus sekarang. Jika nunggu satu jam lagi, keburu masuk waktu maghrib”, jawab Nayla sambil tersenyum lebar hingga deretan gigi putihnya terlihat jelas.

Nayla yang melihat Friska tampak menatap berkas yang ada diatas meja pun kembali bersuara, “Saya bisa sendiri kok te, jadi nggak perlu ditemenin”, ujarnya, membuat Friska menatap Nayla dengan wajah lega.

“Baiklah. Nanti, teriak aja jika ada apa-apa”, ujar Friska sambil terkekeh.

Nayla yang mendengar gurauan Friska yang tak lucu hanya merespon dengan tertawa kikuk sebelum meninggalkan ruangan.

“Tante Friska ada-ada aja. Emang dikira aku nggak takut apa, pakai diingetin segala”, batin Nayla ngedumel.

Meski berat, namun Nayla tetap harus segera menyelesaikan misinya ini agar dia bisa fokus pada balas dendamnya nanti.

Krieeet....

Nyala membuka pintu kamar Azzam dengan pelan, takut mengganggu sang pemilik kamar, padahal suara sekeras apapun tak akan bisa membuat Azzam bangun karena jiwanya tak ada disana.

Begitu masuk, Nayla bisa merasakan perbedaan suhu yang sangat tajam antara diluar dan didalam kamar, membuat bulu kudunya meremang seketika.

“Perasaan, kamu ketika bertemu Kuntina tadi baik-baik saja. Kenapa sekarang, hanya merasakan hawa seperti ini kamu takut?”, ucap Kunti protes.

“Masalahnya, dedemit yang harus aku hadapi ini levelnya jauh diatas Kuntina. Gimana nggak takut coba?”, jawab Nayla ngegas.

“Benar juga.kikkk...kikkk...kikkk...”, jawab Kunti cekikikan.

Nyala yang tak ingin waktu bagus ini lewat begitu saja pun segera mengambil kursi dan duduk disamping ranjang Azzam sambil membaca mantra yang diberikan oleh mbah buyutnya dengan mata terpejam.

Wusssh....

Jendela yang tertutup tiba-tiba terbuka dan angin kencang berhembus masuk kedalam ruangan, menebarkan aroma bunga sedap malam yang sangat harum.

Setelah mantra selesai dibaca, perlahan Nayla membuka kedua matanya yang tampak bersinar seperti sinar laser yang menembus tubhuh Azzam, mencoba mencari benda yang membuat jiwa pemuda itu disandera oleh Badarawuhi.

Tiba-tiba, dibagian bahu Azzam sebelah kiri ada sinar merah yang samar, bahkan Nayla harus berdiri mendekat untuk melihat dengan jelas.

Nayla pun menekan cahaya merah tersebut sambi; membacakan mantra untuk menghilangkannya hingga tubuh Azzam beberapakali terpental keatas.

Pyaaar....

Batu merah yang tertanam dibahu sebelah kiri Azzam pecah, seiring dengan tubuh Azzam yang mulai menghangat.

“Aku harus cepat ke alas purwo sebelum terlambat!”, guman Nayla penuh kekhawatiran.

Nayla pun segera keluar dari dalam kamar Azzam yang perlahan sudah mulai menunjukkan tanda kehidupan tersebut untuk kembali kedalam kamarnya, memulai ritual perjalanan jiwanya menembus alas wengit di sebelah Timur pulau Jawa.

Sementara itu, di tempat lain, disebuah rumah produksi yang saat ini tengah melakukan syuting, tiba-tiba salah satu artis mereka muntah darah hingga hampir pingsan sehingga harus dilarikan kerumah sakit agar syuting stripping yang sedang mereka jalani tak terganggu karena insiden tak terduga ini.

“Brengsek! Bagaimana jiwa Azzam bisa kembali setelah berhasil ditahan ditangan Badarawuhi!”, batinnya syok.

Karena terlalu lemah, dia tak memiliki kekuatan untuk sekedar menghubungi dukun yang dia mintai untuk memindahkan kutukan tersebut kepada Azzam, dengan menanamkan batu merah delima yang dicuri oleh kekasihnya.

Saat ini dia hanya bisa berharap agar bisa cepat pulih dan mencari tahu kondisi yang ada, jika tidak, bisa dipastikan jiwa sang kekasih sebentar lagi akan melayang begitu jiwa Azzam bisa kembali kedalam raganya.

___________

Nayla berjalan, membelah malam dalam kesunyian. Diterangi sinar rembulan yang sesekali muncul dibalik awan, pohon-pohon hutan terlihat jelas, berdiri angkuh, menambah kengerian yang ada.

Suasana hutan tak seperti pertama kali dia datang, ketenangan ini bukanlah hal yang wajar, seolah ada hal besar yang menunggu mereka didepan.

Nayla yang memburu waktu pun berjalan setengah berlari, menembus kegelapan hutan setelah sinar rembulan benar-benar ditelan oleh awan hitam yang menyelimutinya.

Samar-samar, suara gamelan terdengar dari kejauhan, membuat langkah kaki Nayla semakin dipercepat.

Setelah suhu tubuh Azzam kembali normal, dia hanya memiliki waktu satu jam untuk membawa jiwanya kembali.

Lebih dari waktu baik itu, maka jiwa Azzam akan diisi oleh arwah gentanyangan lainnya yang saat ini tengah mengintai tubuhnya.

Untung ada Kunti yang menjaganya, namun Nayla tak yakin, setelah satu jam berlalu, apakah Kunti masih sanggup?

Karena hal itulah Nayla pun mengerahkan seluruh tenaganya untuk berlari, mendekati suara gamelan yang semakin lama semakin nyaring terdengar.

Hosh hosh hosh

Nayla berhenti sejenak dibawah pohon besar sambil mengatur nafasnya yang tersenggal-senggal, satu tangannya menyentuh batang pohon sementara satunya berkacak pinggang, dengan nafas naik turun Nayla menatap tajam kearah depan.

Hutan yang tadinya hanya berupa deretan pepohonan yang berdiri dalam gelap, sekarang berubah menjadi sebuah arena pertunjukkan dengan panggung megah berdiri ditengah-tengah.

Diatas panggung terdapat beberapa orang gadis cantik sedang menari, meliuk-meliukkan badannya dengan senyum menggoda.

Dibawah panggung terdapat berderet-deret meja yang berisikan aneka macam makanan yang terlihat lezat dan sangat menggugah selera.

Disamping pangung, ada sebuah tempat khusus, seperti kursi pelaminan untuk mempelai namun cukup panjang yang dikelilingi bunga sedap malam, duduk dua orang lelaki dengan baju dodotan (pakaian pengantin lelaki khas jawa) duduk manis di kursi yang telah disediakan.

Melihat pemandangan itu, Nayla mengkerutkan sedikit keningnya, “Dimana Azzam? Kenapa hanya ada dua temannya yang duduk disana?”, batinnya bingung.

Nayla memejamkan matanya sejenak, begitu mata batinnya aktiv, diapun segera menyapu seluruh tempat yang ada didepannya dengan cepat hingga tatapan matanya terhenti pada sebuah tempat tak jauh dibelakang panggung.

“Itu dia!”, gumannya lega.

Nayla berjalan memutari panggung yang lumayan luas itu untuk bisa tiba dibelakang panggung, menjemput jiwa Azzam.

Untung saja perhatian semua makhluk astral tersebut tertuju pada penari yang ada dihadapan mereka sehingga pergerakan kecil Nayla tak terdeteksi.

Begitu tiba dibelakang panggung, Nayla mempercepat langkah kakinya menuju tempat yang dia duga jiwa Azzam berada disana.

“Apa ini sebuah perkampungan?”, batin Nayla terkejut melihat deretan rumah kayu beratapkan jerami disana.

Nyala berjalan mendekat perkampungan yang sepi tersebut sambil mengikuti aura jiwa Azzam yang berhasil dia tangkap.

“Disini”, gumannya dalam hati.

Nayla pun segera membuka pintu kayu yang sudah hampir copot tersebut secara perlahan agar tak menimpa dirinya ketika hendak masuk.

Didalam rumah, dia melihat Azzam tertidur dipangkuan sosok tinggi besar berwarna hitam berbulu lebat dengan taring runcing yang panjang menghiasi wajahnya yang menyeramkan.

Kedua matanya yang berwarna merah menatap Nayla dengan nyalang, seolah dia tak senang akan kedatangan Nayla yang dirasa mengganggunya.

Nayla yang baru pertama kali melihat bagaimana wujud genderuwo, tubuhnya sedikit gemetaran ketakutan, namun hal itu berusaha dia tekan dengan kuat ketika dia melihat sosok Azzam yang ada dipangkuan genderuwo tersebut.

“Permisi, saya mau membawa kembali lelaki ini”, ucap Nayla berusaha ramah.

Begitu tangan Nayla menyentuh tubuh Azzam, sang genderuwo pun berteriak nyaring. “Mana gantinya!”.

Mendengar teriakan tersebut, Nayla baru tersadar dan segera melepaskan ransel yang bertengger manis dibelakang punggungnya.

“Ini...”, ucap Nayla sambil meletakkan kendi berisi ari-ari bayi tersebut dikedua tangan genderuwo yang terbuka lebar untuk menyambutnya.

Melihat genderuwo menyeramkan itu mengangguk puas, Nayla pun segera membawa pergi jiwa Azzam bersamanya dengan cepat.

“Setelah ini, aku harus rajin berolah raga. Stamina gadis ini sangatlah buruk”, batin Nayla menggerutu.

Dengan susah payah, Nayla berupaya untuk membawa jiwa Azzam kembali menuju tempat dimana jiwanya tadi datang.

Begitu sampai ditempat, Nayla pun segera merapalkan mantra dan keduanya pun telah menghilang seiring datangnya jiwa lain yang memang sudah seharusnya ada disana, seorang lelaki dengan baju dodotan berjalan tenang menuju panggung yang memang diperuntukkan untuknya.

1
Diyah Pamungkas Sari
mbledagk tuh jantung krn tegangan tinggi 🤣
Diyah Pamungkas Sari
MAM to the PUS..!! MAMPUS!!!
Tiara Bella
segera ditangkap tuh Gisel sm lucas
Diyah Pamungkas Sari
ayo tor dobel up pliiisss hehe
Tiara Bella
kapok gk tuh Gisel sm Lucas.....
Tiara Bella
akhirnya kalah jg tuh Anastasia....
Tiara Bella
lanjut semangat Thor ...
Tiara Bella
lanjut semangat ya thor
Tiara Bella
kapok gk tuh Lucas sm Gisel.....
Tiara Bella
mantap Nayla....semangat ya
Tiara Bella
tegang bacanya....lanjut semangat ya
Tiara Bella
mudah"an Gisel sm Lucas kena karma nya yg setimpal ya
Tiara Bella
karma bt Lucas....balasan bt kematian nyla
Tiara Bella
dasar Lucas gk tw diri bngt
Tiara Bella
gisel sm Lucas sm" pasangan yg cocok krna sm" brengseknya.....
Tiara Bella
balas dendam yg halus oleh Kun Kun LG hehehehe.....
Tiara Bella
aku mampir Thor ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!