Tidak mudah hamil di usia muda, apalagi jika itu kembar lima. itu lah yang dirasakan oleh Alya, setelah orang tua nya meninggal, mahkota Alya di ambil oleh orang yang tidak ia kenal sehingga ia hamil.
Bagaimana Alya menjalani kehidupan nya itu?
Silahkan pada mampir siapa tau suka kan,
jangan lupa like komen dan vote nya yaa makasih
Follow Instagram author
@mawarjk_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Jk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25
Hi,
#like sebelum membaca
Taypo bertebaran...
...Happy reading...
Pukul 21:48 tapi tidak ada sama sekali tanda tanda kepulangan Alya, itu membuat lima'A' menjadi khawatir
"Pa kenapa Mama lama banget ya pulang nya" tanya Alfan yang ada di pelukan Gara bersama Arkan
"Papa juga gak tau sayang, Mama kalian pasti baik baik saja jadi jangan khawatir ya" ucap Gara mengelus surai Alfan
"Iya Pa"
Tepat pukul sepuluh malam Alya barulah pulang, kini lima 'A'sudah tertidur begitupun dengan Gara
Argan yang tidur di karpet bulu bersama dengan Arsan, Afkan yang tertidur di tepat di depan Gara, Arkna dan Alfan yang tidur di pelukan Gara
"Maaf ya Gara kalau mereka merepotkan kamu tadi, tadi di jalan ada kecelakaan jadi saya telat pulang nya" ucap Alya meminta maaf, pasti badan Gara pegal-pegal
"Gak papa ko Al, malahan saya sangat senang, ini sudah sangat malam kalau begitu saya pamit ya"
"Iya, hati hati di jalan"
"Iya, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
__________________
Gara mengendarai mobil nya hingga ia sampai di hotel saat ia membuka pintu ia sudah di kejutkan dengan tangisan Rangga
"Pa...papa hiks hiks" tangis Rangga memeluk Gara
"Kenapa, kenapa kamu menangis hem, Mama kamu dimana" tanya Gara
"Ma..hiks Mama hiks kecelakaan hiks hiks tadi ada yang telpon Rangga hiks, katanya Mama di bawa ke rumah sakit xxx Pa hiks hiks"
"Astaghfirullah"
"Yaudah ayo kita kesana" ajak Gara
Sesampai di rumah sakit Gara dan Rangga berlari ke UGD
"Bagaimana keadaan istri saya dok" tanya Gara melihat dokter yang baru keluar dari UGD tersebut
"Kami akan melakukan operasi, kondisi pasien sangat lah parah. Bapak silahkan tanda tangan sebagai persetujuan operasi dilakukan" jelas dokter tersebut
"Baik dok" Gara menandatangani surat tersebut yang sudah dibawakan oleh suster Sedangkan Rangga, ia tak henti hentinya menangis sampai sekarang
Kini mereka sudah berada di luar ruangan operasi. Gara sudah menghubungi keluarganya serta mertua nya, tapi mereka baru bisa datang besok, Gara tidak tau siapa lagi yang ia hubungi Rangga juga tak henti hentinya menangis membuat nya tambah khawatir. Ia langsung menekan nomor telepon Alya
"Halo" ujar Alya di sebrang sana
"Halo, Al maaf telpon malam malam begini"
"Iya kenapa Gara, kamu tampak kelelahan" ucap Alya
"Begini Al, Risa kecelakaan dan ia sedang di operasi. Rangga terus menangis tak henti hentinya, Mama sama Papa mereka baru bisa kesini besok, saya bener bener tak tau mau minta tolong sama siapa lagi" ujar Gara yang tampak frustasi
"Innalilahi, di rumah sakit mana Gara, saya akan ke sana sekarang" ujar Alya yang sudah panik
"Rumah sakit xxx"
"Baiklah saya akan segera kesan"
Tut
"Bagaimana ini, anak-anak sudah pada tidur. Tidak mungkin aku meninggalkan mereka begitu saja" gumam Alya
"Mbak Tina"
Alya langsung menghubungi Tina untuk menjaga anaknya sementara waktu, setelah itu ia langsung menuju rumah sakit yang Gara maksud
______
Sesampainya di rumah sakit Alya langsung mencari keberadaan Gara dan Rangga, hingga ia melihat Gara yang mencoba menenangkan anak laki-laki yang seumuran dengan anak nya
Alya menghampiri mereka dua "Assalamualaikum" ucap Alya
"Waalaikumsalam" jawab Gara
"Kamu sudah datang Alya, maaf merepotkan mu" ucap Gara
"Tidak masalah, sini biar saya yang coba tenangkan" ucap Alya merentangkan tangannya mencoba mengambil Rangga yang berada di pelukan Gara
"Syut, udah ya sayang, tante yakin kalau Mama Rangga pasti baik baik saja Rangga berdoa ya jangan menangis ok, nanti tampan nya hilang lo" kata Alya memeluk Rangga mencoba menenangkan anak laki-laki itu seraya mengelus punggung nya
Hal itu membuat Rangga merasa nyaman, ini pertama kalinya Rangga diperlukan seperti itu oleh Ibuu, Risa tidak pernah memperlakukan nya seperti itu, Risa hanya sibuk bepergian bersama teman temannya
Melihat pemandangan itu hati Gara terasa aneh. Terasa ada gejolak yang ia rasakan, tapi ia pun tak tau itu rasa apa
Hingga Rangga sudah mulai baikan dan tertidur pulas di pelukan Alya, mungkin ini karena efek kecapean menangis dan juga rasa nyaman saat berada di dekapan Alya
Setelah beberapa jam lamanya mereka menunggu diluar sana, hingga dokter keluar dan mengabarkan bahwa Risa telah berpulang ke rahmatullah
"Innalilahi wainnailaihi rojiun" ucap Alya dan Gara
Gara mengurus mayat Risa, sedang Alya memeluk erat tubuh Rangga yang berada di dekapan nya, tampa ia sadari air matanya jatuh begitu saja dari mata nya
Mungkin karena Alya sudah merasa betapa sakit nya saat kehilangan orang yang sangat ia sayangi di dunia ini. Entah bagaimana reaksi Rangga saat ia bangun nanti saat mengetahui bahwa Mama nya sudah meninggal dunia. Memikirkan nya pun Alya tak sanggup
Alya menyarankan agar Rangga tinggal bersama nya untuk sementara, Gara sama sekali tidak keberatan dengan itu ia hanya setuju setuju saja
Skip pagi
Pada hari di rumah Alya, Alya tampak sibuk menyiapkan sarapan untuk anak-anak nya dan juga untuk Rangga
Gara akan menjemput mereka ketika mereka akan berangkat ke Jakarta, disana Risa akan di kebumikan, itu permintaan orang tua Risa, mereka tidak jadi ke Makassar setelah mendengar berita kematian putri mereka
Mereka hanya meminta kepada Gara untuk segera membawa jenazah ke Jakarta untuk di kebumikan
Liam 'A' kini sudah berada di meja makan, Alya masih yang sibuk menyajikan makanan yang ia masak
"Ma Papa kapan pulang" tanya Arkan kepada Alya
"Tadi malam sayang, Mama boleh minta tolong"
"Minta tolong apa Ma" tanya Afkan
"Tolong bangunin Rangga ya, ia tidur sama Mama tadi malam" ujar Alya membuat kelima anak nya langsung menatap Mama dengan tatapan yang bingung
"Rangga siapa Ma" tanya Alfan
"Nanti Mama cerita kan, sekali kalian bangun dulu orang nya, bentar lagi Papa akan menjemput kalian" ucap Alya
"Benarkah, Papa akan menjemput kami?" tanya Arkan dengan binar bahagia
"Iya, sana bangunkan Rangga dulu baru kita makan" suruh Alya
"Iya Ma" Arsan dan Alfan yang berdiri dari tempat duduknya untuk membangun kan Rangga yang berada di kamar Mama nya
Bersambung.
#Like setelah membaca
uy uy like dan komen sebanyak banyaknya yaaa 😘😘
Bubaye🥰
^^^Mawar Jk ^^^
kata ada bodyguard bayang
tapi tolong tulis San yg byk typo secara sadar dan tdk di bagusin, apalagi yg salah tulisan tolong byk cari recommend buku2 utk nambah Ilham.....mu GKI. sekedar hiburan tp jgn bikin salah penulisan nya... Villa bukan Fila, itu sangat berbeda..dll lahh..ttp smgt utk berkarya 👍🏻💪🏻💪🏻💪🏻🌹🌹🌹