NovelToon NovelToon
Love My Dokter Husband

Love My Dokter Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Perjodohan / Pembunuhan / Dokter
Popularitas:344.8k
Nilai: 5
Nama Author: popyani

Kiran tiba-tiba mencintai Rangga, setelah wanita itu mendapati tranpalasi jantung dari mendiang Dokter Rani-yang tak lain istri dari Rangga, sendiri. Dan tentu saja, cinta itu ditolak mentah-mentah, oleh Pengusaha berusia tiga puluh tahun itu.


Dipaksa menikah lagi oleh sang Bunda, membuat Rangga mau tidak mau, akhirnya terpaksa memanfaatkan Kiran, yang dia tahu begitu mencintainya.

Pernikahanpun terjadi. Tapi sayangnya-pernikahan itu hanya pernikahan kontrak, dan Rangga akan menceraikan Kiran, disatu tahun pernikahan mereka kemudian.

Kebersaman yang keduanya lalui, perlahan menumbuhkan cinta di hati Rangga, kala ada cinta tulus, yang menawarkan
Dan saat mendapatkan sambutan, justru ada badai menggoncangkan mahligai rumah tangga mereka-saat terkuak satu persatu rahasia tentang seorang Rangga Wijaya, dan juga hadirnya sahabat Rangga, yang sudah lama menaruh perasaan pada pria itu.


Akankah keduanya mampu merengkuh kebahagian, yang sebenarnya? Saat perasaan itu semakin saja dalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon popyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENGAJAK KIRAN

Melukis senyuman di wajahnya, saat sepasang mata elang Rangga, terus menatap padanya dengan pandangan tak berpaling sedikitpun.

"Kiran! Kau di sini? Apa yang kau lakukan di perusahaanku?" Walaupun adasuka cita dalam hatinya- akan kedatangan Kiran! Tapi dia juga menyimpan rasa penasaran, untuk apa Kiran mengunjungi perusahaannya.

Kiran tersenyum kecil. Buket bunga yang berada dalam genggamannya - dia tunjukkan pada Rangga- untuk memberitahukan kedatangannya, pada pria itu.

"Aku mengantar pesanan bungamu, Mas!" jawab Kiran, saat meletakkan buket bunga mawar di atas meja kerja pria itu.

"Jadi sekarang kau sudah bekerja di toko bunga- langganan Dokter Rani?" tanya Doni penasaran.

"Iya Kak, Doni! Sekarang aku sudah bekerja di sana. Dan baru beberapa hari."

"Pantas saja sekarang dia sudah jarang mengusik hidupku, rupanya! Dia sudah bekerja di toko bunga itu." bathin Rangga, dengan sepasang mata terus menatap Kiran, yang sedang asyik berbincang dengan sekretarisnya.

Tak ada perbincangan antara Rangga, dan Kiran- setelah pria itu menanyakan tujuan kedatangan wanita itu, ke perusahaannya. Doni menyadari akan suasana canggung yang menyelimuti keduanya, berinisiatif untuk meninggalkan mereka sendirian, agar keduanya akan lebih jauh lagi saling mengenal.

"Kalau begitu saya permisi dulu, Tuan! Dan kau, Nona Kiran! Silahkan duduk. Apa kau tidak lelah, berdiri terus?"

Kiran mengukir senyum kecilnya. Dua kakinya mengayun pelan pada sebuah sofa tunggal, dan melabuhkan tubuh rampingnya di sana. Duduk dengan sopan, saat suasana canggung seketika menyelimuti ruangan itu setelah perginya Doni.

Tak tahu harus berbuat apa?! Rangga sengaja menyibukkan diri dengan beberapa tumpukan berkas, di atas meja kerjanya- Karena tak tahu, harus mengawali dari mana. Kiran pun membungkam bibirnya, mendapati Rangga, yang nampak mengacuhkannya. Membiarkan suasana hening semakin menenggelamkan, dan hanya terdengar suara ketikan, saat barisan Jari Rangga bermain di atas huruf-huruf key-boardnya. Bingung harus berbicara apa, saat tidak ada topik bahasan yang harus di bicarakan. Bibir yang dari tadi membungkam, dari bingung harus memulai dari mana- seketika bersuara, saat tatapan matanya tertuju pada buket bunga yang dia bawa tadi.

"Apakah Mas akan ke makam, Dokter Rani?"

"Iya. Dari mana kau tahu?"

Kiran menyimpulkan senyuman kecilnya, mendapati wajah Rangga yang menatapnya dengan tanda tanya. "Aku tahu, kalau Dokter Rani sangat menyukai bunga mawar. Karena dia sering mendapatkan kiriman bunga darimu, saat berada di rumah sakit."

"Rani memang sangat menyukai bunga mawar. Jadi aku selalu mengirimkankan bunga ini, saat dia bekerja."

"Kalian memang pasangan serasi. Yang satunya cantik, dan satunya ganteng, dan juga sama-sama sukses dalam hal karir- tidak seperti aku, yang hanya seorang pengantar bunga. Jadi mana mungkin, aku dapat memiliki hatimu, Mas!" gumamnya Kiran pelan, dengan gundah yang sudah menyelimuti dirinya.

"Apa yang kau bicarakan?" tanya Rangga tiba-tiba, mendapati Kiran yang bergumam sendiri.

"Hah!"

Rangga terkekeh, mendapati wajah kaget dari Kiran- yang terlihat seperti orang bingung.

"Aku tanya, apa yang tadi kau bicarakan? Kenapa tadi wajahmu mendung begitu?"

"Tidak, Mas! Aku tidak berbicara apa-apa." Sangkal Kiran, dengan memaksak menampilkan senyum di wajahnya.

Hati yang lara, teralihkan! Saat memory itu, teringat akan sosok wanita paruh baya, yang dia temui di lift tadi.

Dan dirinya begitu meyakini, Rangga baru saja menerima tamu sebelum kedatangannya.

"Mas..."

"Ya.."

"Tadi aku berpapasan dengan seorang wanita. Eh! Maksudku, Ibu-ibu. Dan wajahnya begitu mirip denganmu. Apakah dia, adalah.."

"Dia Ibuku, Kiran!" Rangga menjawab cepat, saat sudah mengerti apa yang di maksud gadis itu.

"Sangat cantik, walaupun sudah berusia senja. Dan aku yakin, dia pasti sangat dekat dengan Dokter Rani. Bukankah, Mas Rangga anak tunggal? Jadi Dokter Rani, adalah satu-satunya menantu."

"Sebaliknya."

Kiran mengkerutkan keningnya, dengan wajah seketika diliputi tanda tanya. Mendengar apa yang baru saja dikatakan Rangga, yang sangat jauh dari apa yang dia pikirkan.

"Hubungan Mamaku, dan Rani semasa hidupnya tidak berjalan dengan baik. Walaupun hanya Rani, menantu satu-satunya di keluargaku."

"Ma..maafkan, aku Mas! Karena sudah terlalu jauh menanyakan tentang kehidupan pribadimu."

"Tidak apa-apa."

Hening, kembali menyelimuti saat keduanya terlibat perbincangan serius. Rangga seketika menghembuskan napas panjangnya, saat keinginan sang Bunda kembali melintas. Saat tatapan itu beralih pada Kiran! Tiba-tiba saja muncul ide briliant dalam diri pria itu, untuk memperkenalkan Kiran sebagai calon istrinya. Dan dia yakin, pasti perjodohan ini akan gagal.

"Aku belum bisa menerima wanita lain, dalam hidupku, karena hanya Rani yang aku cinta. Rani sudah mendonorkan jantungnya pada Kiran. Dan aku rasa, Kiran pasti mau membantuku, agar aku bisa terbebas dari perjodohan ini. Ya! Hanya Kiran, yang bisa membebaskan aku dari perjodohan ini." Rangga membathin, saat arah pandang itu terus tertuju pada Kiran yang seketika tersenyum kikuk.

"Mas...Kenapa kau terus menatapku?" Merona sudah menyelimuti wajah Kiran- saat Rangga menatapnya tanpa berkedip.

"Sebentar aku akan menjemputmu."

Keningnya mengkerut. Sorot sepasang mata Kiran seketika menatap penuh pada Rangga, setelah mendengar jawabannya yang membuatnya sedikit kaget.

"Menjemputku? Ke mana?"

"Kau ikut saja, Kiran! Dan aku minta, kau berdandan. Karena malam ini, aku akan mengajakmu ke suatu tempat."

"Baiklah, tapi jam berapa Mas akan menjemputku?" tanya Kiran, yang tidak ingin bertanya lebih jauh lagi.

"Jam delapan malam."

"Baiklah, aku akan menunggu Mas di kontrakkanku."

Kiran tidak tahu, Rangga akan membawanya ke mana nanti malam. Memilih untuk tidak bertanya, padahal sesungguhnya diri itu diliputi rasa penasaran teramat, akan di bawah ke mana dirinya? Oleh pria itu.

"Mas Rangga mengajakku, untuk bertemu jam delapan malam. Apakah dia akan mengajakku ke kuburan, jam delapan malam nanti?" bathin Kiran, yang di selimuti rasa penasaran.

"jangan berpikir yang aneh-aneh! Karena aku tidak mungkin mengajakmu ke kuburan jam delapan malam. Setelah dari makam Rani! Aku akan langsung menjemputmu."

"Baik Mas..."

****

Bulan, dan bintang kembali memunculkan wujudnya di bentangan awan biru, yang sudah tertutup akan gelapnya malam. Suara ketukan tiba-tiba terdengar pada pintu rumah, yang membelahkesunyian, yang melanda Kiran yang seorang diri di Kontrakkan.

"Itu pasti Mas Rangga." Wajahnya berseri-seri, saat dua kaki itu membawa dirinya pada pintu utama.

Daun pintu melebar. Dan menampakkan sosok tampan, dari seorang Rangga Wijaya dengan stelan jas hitamnya, dan rambut yang tertata rapi- yang semakin memancarkan pesonanya- di depan gadis yang begitu tergila-gila padanya. Saling menatap, saat dua pasang mata itu bertemu. Dan apa yang di pikirkan keduanya, hanya merekalah yang tahu.

"Apakah kita akan berangkat sekarang?" tanya Kiran tiba-tiba, kala Rangga menatapnya tak berkedip.

"Oh..iya. Ayo.."

****

Alunan musik melow, mengalun di dalam mobil mewah- milik Rangga, yang menemani sepanjang perjalanan keduanya. Suasana hening yang tercipta, dan masing-masing sibuk dengan kegiatannya. Rangga memilih mendengarkan musik kesukaannya, dan fokus dengan menyetir mobil. Dan Kiran! Gadis berambut panjang itu, terus melemparkan matanya memandang keindahan kota Jakarta- yang di hiasi kelap-kelip lampu malam.

Tubuh yang tadi bersandar malas pada kursi, seketika duduk dengan tegak- dan memaling wajah kesekeliling arah, saat mendapati lokasi yang mereka datangi, sangat tidak asing untuknya.

"Apa yang akan Mas Rangga lakukan di sini? Bukankah ini, jalan menuju arah rumahku?" Kiran bergumam dalam hati, dengan penasaranyang kian menyelimutinya.

"Mas Rangga! Kita akan ke mana? Apakah Mas akan menemui seseorang di sini?" tanya Kiran tiba-tiba, yang seketika membela kesunyian.

"Kali ini lakukan sesuatu untukku. Dan kamu akan mengetahuinya, setelah kita tiba nanti di sana."

"Baiklah.." jawab Kiran pasrah, yang sekali memilih untuk tidak bertanya lebih jauh lagi.

****

Suasana hangat menyelimuti kediaman Andi Herman. Kedua kelurga besar itu! Nampak begitu akrab saat melewati perbincangan mereka- di ruang tengah. Mulai membicarakan bisnis, liburan, maupun rencana pertunangan, dan pernikahan kedua anak mereka.

"Tuan Andi"

"Ada apa Tuan Ifan?"

"Di mana putrimu yang satunya lagi? Karena setahuku, kau memiliki dua orang anak perempuan."

"Oh dia tidak tinggal di rumah ini. Sekarang dia tinggal bersama, teman baiknya."

"Dia anaknya sedikit keras kepala, dan susah diatur. Tidak seperti Kakaknya, Adisty! Yang punya kepribadian tenang, dan sangat penurut." celah Rati tiba-tiba, menjawab apa yang ditanyakan Ayahanda dari Rangga.

"Kalau begitu aku sangat beruntung, jika putrimu ini benar-benar jadi menantuku." Mama Dilla nampak begitu bahagia, setelah mengetahui kepribadian calon menantunya.

"Terima kasih, Tante!" jawabnya dengan wajah merona.

"Maa..." panggil Papa Ifan tiba-tiba.

"Kenapa Rangga lama sekali? Coba Mama telepone dia, ini sudah hampir satu jam, tapi dia belum menampakkan batang hidungnya juga."

"Dia baru saja mengirim pesan buat Mama, katanya dia sudah dalam perjalanan ke mari, Pa!"

Suara mesin mobil terdengar di depan kediaman Andi Herman, yang seketikq mengalihkah semua perhatian mereka.

"Itu pasti Mas Rangga, Tante!" Wajah Adisty nampak berseri-seri, saat mendengar suara mesin mobil yang berhenti di depan rumahnya.

"Iya, itu suara mesin mobil anak Tante. Dan kalian belum menikah, tapi kamu sudah tahu suara mesin mobil calon suamimu."

1
Safa Almira
suka
Ryan Jacob
semangat Thor ditungggu karya-karyanya
Eri Erisyah
jangan smpe tergoda
Eri Erisyah
bagus Kiran,mertua begitu,memang harus di gituin
Eri Erisyah
biar Rangga klepek"Kiran jangan ksh pun
Eri Erisyah
ak sebel SM mm ny rangga,begitu bngt idihhhh
Eri Erisyah
ak rasa yg suka sama Rangga,yg bikin Rani kecelakaan
wind_ari
bagus ceritanya
ᴋʀʏsᴛᴀʟ ᴊᴜɴɢ02
"Apakah sebentar malam" aku kaya ngerasa janggal baca kalimat ini thor, kenapa gak "Apakah nanti malam" menurut aku lebih enak dibacanya Thor.
hanya sekedar memberi saran 🙏
Arif Muzakki
panas2 deh Rangga,makan tuh gengsi🤣🤣🤣
Elisabeth Heppy S
bru 2 kli ktmu nvel yg mertua nya jahat bnget
Elisabeth Heppy S
🤣🤣🤣
Elisabeth Heppy S
bnr2 greget aku sma kiran, smga aja adisty cpt nikah sma rangga,biar kiran ngk brni lg gnggu rangga
Elisabeth Heppy S
yg lain pda mau jitak si rangga,lah aku mlah pengin jitak si kiran,,masa ngk pnya hrga dri sma skli thor.😠ngjar2 lelaki yg jlas ngk ska sma kiran. bnr2 trnjak hrga drinya
Teea Puspa
aku makin syukak gayaanya kirannnn...cayoo kirannnnn😍🤣
Teea Puspa
dian emang best friend banget dehhh
aku padamu diannnnnn😆😅
Rani
gua disini aku juga mencintaimu
icikiwir😂
Liez Liezyha
next thor
Dea Enen
ditunggu upnya thor..
Rini
next...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!