Hanum Salsabiela terpaksa menerima sebuah perjodohan yang di lakukan oleh ayahnya dengan anak dari seorang kyai pemilik pondok pesantren tersohor di kota itu. Tidak ada dalam kamus Hanum menikahi seorang Gus. Namun, siapa sangka, Hanum jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat sosok Gus yang menjadi suaminya itu. Gus Fauzan, pria yang selalu muncul di dalam mimpinya, dan kini telah resmi menikahinya. Namun siapa sangka, jika Gus Fauzan malah telah mencintai sosok gadis lain, hingga Gus Fauzan sama sekali belum bisa menerima pernikahan mereka. “Saya yakin, suatu saat Gus pasti mencintai saya“ Gus Fauzan menarik satu sudut bibirnya ke atas. “Saya tidak berharap lebih, karena nyatanya yang ada di dalam hati saya sampai sekarang ini, hanya Arfira..” Deg Hati siapa yang tidak sakit, bahkan di setiap malamnya suaminya terus mengigau menyebut nama gadis lain. Namun, Hanun bertekad dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23
"Assalamualaikum, Gus, maafkan saya Gus." Ustadz Dafa langsung meminta maaf pada Gus Fauzan, "saya tidak sadar kalau kami hanya berdua saja di ruangan ini. Tadinya ada ustadzah Rahayu, tapi beliau sakit perut, jadi ustadzah Rahayu lagi di toilet." Ucap ustadz Dafa menjelaskan agar Gus Fauzan tidak salah paham.
Gus Fauzan berdecih, lalu melirik Hanum yang tampak diam saja sedari tadi, bahkan Hanum sibuk kembali dengan laptop yang ada di depannya, sama sekali tidak mau menjelaskan perihal ini semua.
"Halah, buktinya saja istri saya diam saja. Jangan-jangan kalian ada main di belakang saya, iya kan?" Tuduh Gus Fauzan sambil menatap sengit keduanya.
Ustadz Dafa sampai tercengang mendengar perkataan Gus Fauzan. Dirinya langsung menggelengkan kepalanya, menyangkal semua tuduhan itu. "Astaghfirullah, tidak. Itu tidak benar, Gus. Saya dan Ning Hanum tidak ada hubungan apa-apa. Kami juga baru mengenal tadi. Ya kan, Ning?" Ustadz Dafa meminta pembelaan Hanum.
Hanum menghela nafasnya kasar, dirinya yang sibuk mendesain itu jadi tertunda gara-gara ulah suaminya itu. Hanum mendecak geram. "Apa yang di bilang sama ustadz Dafa itu benar. Kalau nggak percaya ya sudah, bukan urusan saya. Kalau nggak suka sana pergi saja, jangan ganggu kami." Seru Hanum.
Gus Fauzan tercengang mendengar perkataan Hanum, lalu kemudian dirinya terkekeh kecil. "Oh, usir saya, iya?! Biar kamu bisa berdua-duaan sama ustadz ini?! Iya?!" Pekik Gus Fauzan murka, entah kenapa barang di dalam dada sana rasanya teramat panas saat mendengar perkataan Hanum.
Hanum menghela nafasnya kasar. "Maaf ya, Gus.. kalau Gus cuman ingin membuat keributan di sini, silahkan pergi saja. Saya tidak punya banyak waktu untuk meladeni tingkah Gus yang seperti ini. Pekerjaan saya masih banyak." Kata Hanum mencoba untuk tetap sabar menghadapi Gus Fauzan, walaupun dirinya sudah sangat geram pada suaminya itu.
Mata Gus Fauzan semakin melotot, merasa Hanum sudah sangat kelewatan sekali. Sedangkan ustadz Dafa mengerutkan keningnya, saat mendengar interaksi sepasang suami istri yang belum lama menikah itu, rasanya seperti ada yang lain saja.
"Kamu mungkin lupa, Num, kalau berduaan itu pasti ada yang ketiga, dan yang ketiga itu setan yang membisikkan sesuatu di telinga kalian berdua yang akan menimbulkan kemaksiatan." Kata Gus Fauzan sudah ceramah.
"Ya, yang ketiga itu Gus,"
Gus Fauzan mendelik. "Kamu, ya?!" Pekik Gus Fauzan murka, dirinya malah di katai setan oleh Hanum, kan Hanum ini memang benar-benar membuat darah Gus Fauzan naik saja.
"Kamu sebut saya setan?" Ucap Gus Fauzan tidak terima.
Hanum tersenyum tipis. "Saya nggak bilang loh, saya kan cuman bilang kalau Gus itu orang ketiga. Orang saya tadi cuman berdua sama ustadz Dafa, eh tiba-tiba Gus datang. Saya berbicara tidak salah bukan?" Kata Hanum santai yang membuat Gus Fauzan menggeram marah.
"Hanum!"
"Ekhm, maaf Gus. Kalau saya terkesan ikut campur. Namun di sini saya juga yang tidak enak, karena saya, Gus dan Ning Hanum jadi berantem. Tapi, jujur saja Gus, saya memang tidak berbuat hal apapun pada Ning Hanum.. kami memang mengerjakan tugas dari kyai Al-Ghazali." Ucap ustadz Dafa menjelaskan.
Gus Fauzan berdecih sinis. "Alasan. Padahal kamu senang bukan? Bisa berduaan dengan istri saya?" Rasanya masih tidak terima jika Hanum berduaan saja dengan pria itu.
Ustadz Dafa menggelengkan kepalanya. "Tidak, Gus. Saya tidak punya pikiran seperti itu. Tadi juga kita nggak berduaan kok, ada ustadzah Rahayu yang bersama kami."
Gus Fauzan mencibir.. mulutnya ingin terbuka lagi ingin mengomeli mereka, namun Hanum langsung menghentikannya.
"Saya mau desain! Jadi kalau ribut mendingan keluar aja sana." Pekik Hanum kesal..
Keduanya langsung mengatupkan bibirnya rapat-rapat, termasuk Gus Fauzan yang tiba-tiba merasa kikuk di tegur Hanum seperti itu.
Hanum menghela nafasnya kasar, matanya melirik sebal suaminya itu. Dirinya beristighfar berulangkali.
"Eh, ada Gus Fauzan... Assalamualaikum, maaf ya Ning, ustadz saya lama" seru seseorang membuat ketiganya menoleh dan langsung menjawab salam.
"Nggak apa-apa ustadzah."
"Iya soalnya saya makan sambalnya banyak banget." Kata Ustadzah Rahayu sambil berjalan menghampiri.
*
Hanum mencebikkan ujung bibirnya, matanya melirik kesal ke arah Gus Fauzan yang sedari tadi terus mendempeti dirinya. Padahal kursi itu hanya cukup untuk satu orang saja, ustadz Dafa dan Ustadzah Rahayu bahkan duduk di panggung, yang pasti keduanya duduk dengan berjarak.
"Huss sana jauh-jauh. Bisa kan, duduk sana sama ustadz Dafa? Kenapa mesti duduk di sini sih?!" Kesal sekali rasanya Hanum dengan tingkah suaminya itu. Mendadak Gus Fauzan seperti orang lain. Padahal sebelumnya tidak seperti ini.
Gus Fauzan mengerling tajam. "Ya, kalau saya pergi, terus nanti kamu suruh ustadz Dafa buat ke sini, terus kalian duduk berdua gitu?! Ck, haram Hanum, kalian bukan mahram. Kamu lupa?!"
Hanum mencibir, kalau dirinya saja pria itu mengatakan tentang haram dan mahram, tapi sebelumnya? Pria itu bahkan melupakan saat bertemu dengan gadis yang di cintai pria itu. Pria itu bahkan tidak peduli akan hal itu.
"Saya masih tau hukumnya, Gus. Jadi jangan asal menuduh."
"Halah, kalau saja tadi saya tidak datang, sudah berduaan bukan? Yakin tahan godaan lihat ustadz yang ganteng?" Ucap Gus Fauzan yang terdengar sangat menyebalkan.
Hanum mendengus, mencoba menahan amarahnya, lalu dirinya tersenyum tipis. "Ya gimana ya? Habisnya ustadz Dafa ganteng sih? Kalau khilaf sama ustadz Dafa kayaknya nggak ada masalahnya deh, dia juga jomblo, belum punya pasangan." Ucap Hanum pelan, dirinya terkekeh kecil di dalam hati saat mengatakannya. Berharap setelah ini Gus Fauzan akan murka dan pergi dari sana.
Gus Fauzan mendelik. "Apa-apaan kamu?! Ngomong apa kamu." Ucap Gus Fauzan, suarah Gus Fauzan sampai membuat ustadzah Rahayu dan ustadz Dafa menoleh kepada keduanya.
Hanum saja terkesiap mendengar suara suaminya itu. "Gus!"
"Jangan harap kamu punya pikiran seperti itu, karena sampai kapanpun kamu punya saya!" Dan setelah mengatakan itu Gus Fauzan langsung menarik tubuh Hanum dan langsung menjatuhkan bibirnya pada b1bir Hanum.
Deg
Hanum terkejut melihat itu, tubuhnya langsung menegang dengan degub jantung yang berdebar sangat kencang... Bibirnya bahkan terkatup dengan lidahnya yang keluh.
Hanum sampai kehilangan satu tarikan nafasnya saat apa yang di perbuat oleh suaminya itu.
Sedangkan Gus Fauzan, entah mengapa dirinya menikmatinya, dirinya bahkan tidak peduli dengan kedua orang yang ada di ruangan itu. Dirinya terlalu marah dengan ucapan yang Hanum lontarkan tadi. Rasanya dirinya tak bisa menahannya.
Sedangkan ustadz Dafa dan Ustadzah Rahayu, keduanya langsung memalingkan wajah mereka, sungguh apa yang di lakukan Gus Fauzan membuat keduanya malu.
"Astaghfirullah, Gus..."
Mereka terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Gus Fauzan..
ada yah Gus macam itu
🤦🤦🤦🤦
bikin Emosi dan Kesel soal Gus Abal-abal yg sok Suci dan Bener itu 😡😤
biar ucapannya dilihat sendiri... siapa yg demikian hina nya melakukan apa yg dituduh kan nya itu 😡😡😡😤
itulah akibat nya, bergaul dengan lawan jenis walau disebut Klien..
intinya Barangsiapa telah melanggar aturan Alloh, pasti ada Akibat yg di Tanggung nya !!!