NovelToon NovelToon
Nikah Paksa Amrita Blanco

Nikah Paksa Amrita Blanco

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:39.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Amrita Blanco merupakan gadis bangsawan dari tanah perkebunan Lunah milik keluarganya yang sedang bermasalah sebab ayahnya Blanco Frederick akan menjualnya kepada orang lain.

Blanco berniat menjual aset perkebunan Lunah kepada seorang pengusaha estate karena dia sedang mengalami masalah ekonomi yang sulit sehingga dia akan menjual tanah perkebunannya.

Hanya saja pengusaha itu lebih tertarik pada Amrita Blanco dan menginginkan adanya pernikahan dengan syarat dia akan membantu tanah perkebunan Lunah dan membelinya jika pernikahannya berjalan tiga bulan dengan Amrita Blanco.

Blanco terpaksa menyetujuinya dan memenuhi permintaan sang pengusaha kaya raya itu dengan menikahkan Amrita Blanco dan pengusaha itu.

Namun pengusaha estate itu terkenal dingin dan berhati kejam bahkan dia sangat misterius. Mampukah Amrita Blanco menjalani pernikahan paksa ini dengan pengusaha itu dan menyelamatkan tanah perkebunannya dari kebangkrutan.

Mari simak kisah ceritanya di setiap babnya, ya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Kerasnya Hati

BRAK !

Pintu kamar ditutup kerasnya, Amrita terdorong keras hingga jatuh ke atas ranjang tidur di kamar itu.

Tampak Denzzel Lambert berdiri menatap tajam ke arah Amrita dengan nafas memburu cepat.

Amrita membalas tatapan mata milik Denzzel dengan marah.

"Apa maumu ?" teriak Amrita.

"Jangan berteriak padaku !" sahut Denzzel seraya mendekat.

"Pergi !" teriak Amrita beringsut cepat naik ke atas tempat tidur.

Wajahnya menegang karena melihat Denzzel menghampiri dirinya.

"Jangan mendekat !" teriak Amrita sembari menekuk kedua lututnya ke depan.

"Kenapa masih berteriak ?" sahut Denzzel.

"Pergi !" jerit Amrita.

"Tuhan..., apa yang mesti aku lakukan padamu agar kau mengerti, haruskah aku membungkam dirimu saja ?!" ucap Denzzel dengan sorot mata dingin.

"Enyah kau, Lambert !" teriak Amrita kencang.

"Sudah kukatakan kepadamu bahwa aku tidak suka namak margaku disebutkan, bisakah kau mengerti hal itu atau tidak", kata Denzzel.

"Aku tidak peduli !" sahut Amrita melawan.

"Tidak peduli ?! Lalu bagaimana caraku mendisplinkan mu agar kamu mengerti yang aku ucapkan dan peduli padaku, Amrita ?!" kata Denzzel Lambert.

Denzzel mulai melepaskan kancing jasnya satu persatu lalu membuang jasnya dari badannya yang bagus.

"Aku lelah...", ucapnya seraya mendengus keras.

"Apa maumu ?" kata Amrita mulai panik.

"Aku tahu bahwa kau sedang melewati masa-masa sulitmu karena kau harus menikah denganku demi menyelamatkan tanah perkebunan Luhan, tapi aku tetap tidak bisa membiarkanmu pergi", sahut Denzzel.

Denzzel mulai melepaskan kancing kemejanya, melemparkannya ke lantai dengan asal lalu turun membuka celananya hingga dia hanya memakai celana pendek.

"Aku tidak ingin berlama-lama denganmu sebab kita telah resmi menikah, sewajarnya aku berhak atas dirimu karena kau milikku", ucap Denzzel.

Denzzel naik ke atas tempat tidur perlahan-lahan, tentu saja tindakannya itu mengundang reaksi Amrita yang semakin panik saat dia melihat pengusaha itu mendekatinya di atas ranjang tidur.

Spontan Amrita menendang pundak Denzzel ketika pria misterius itu merangkak ke arahnya.

"Jangan sentuh aku !" teriak Amrita.

"Aduh !" keluh Denzzel saat dirinya terkena tendangan oleh Amrita.

Amrita segera turun dari atas ranjang tidur, hendak kabur.

Namun Denzzel segera tanggap ketika dia melihat Amrita hendak lari darinya, dia menangkap pergelangan tangan Amrita lalu menghempaskannya ke atas ranjang tidur.

Keduanya saling bergumul hebat di atas ranjang, sama-sama mempertahankan diri, Amrita berusaha mendorong tubuh Denzzel sedangkan pengusaha itu mengapit kedua lengan Amrita agar dia tidak bergerak.

"Lepaskan aku, Lambert !" teriak Amrita marah.

"Aku tidak tahu harus bagaimana lagi untuk memberitahukan padamu bahwa kita adalah suami-istri, mana mungkin aku melepaskanmu", sahut Denzzel bersikeras.

"Kau aneh !" ucap Amrita dengan sorot mata tajam.

"Aku tahu itu dan aku mengakuinya bahwa aku memang aneh, tapi aku tetaplah suamimu meskipun aku terlihat aneh dimatamu", sahut Denzzel.

"Menjauh dariku !" teriak Amrita.

"Aku bersumpah bahwa kau adalah milikku, Amrita !" sahut Denzzel.

"Tapi aku bukan milikmu, Lambert !" teriak Amrita keras.

"Ya, mungkin dulu sebelum kita menikah, tapi sekarang kau adalah istriku dan kau akan menjadi milikku, Amrita", sahut Denzzel.

Denzzel menarik gaun pengantin yang dikenakan oleh Amrita hingga terlepas lalu membuangnya.

"Tidaaaak !!!"

Amrita menjerit panik ketika dia melihat dirinya tidak lagi mengenakan gaun, meronta-ronta keras agar terlepas dari desakan Denzzel padanya.

Sayangnya, Denzzel semakin keras mendesak dirinya dan memaksa Amrita dengan menyerangnya, berupaya memiliki Amrita seutuhnya.

Denzzel menyatukan dirinya dengan Amrita meski dia mendapatkan perlawanan kuat.

Sedetik kemudian, keduanya telah bersatu layaknya suami-istri, dan akhirnya Amrita menjadi milik Denzzel sepenuhnya.

Amrita mengerang lirih saat Denzzel menguasai dirinya, dia pasrah kehilangan kegadisannya karena ulah sang pengusaha yang memaksanya.

Air matanya jatuh menetes dari kedua matanya yang terpejam rapat, pikirannya kosong tanpa tahu harus berbuat apalagi terhadap paksaan Denzzel terhadap dirinya.

Amrita merasakan Denzzel berada dalam dirinya menjadi satu, mengoyak tubuhnya hingga dia merasakan perih sedangkan laki-laki misterius itu terus memasuki tubuhnya tanpa henti, tanpa peduli akan rasa perih yang dia ciptakan pada Amrita.

"Apa kau merasakan kenikmatan ini ?" bisik Denzzel dengan suara parau.

Denzzel masih mengenakan tutup kepalanya yang membungkus rapat-rapat wajahnya saat dia menyatukan dirinya ke dalam tubuh Amrita.

Amrita tidak menjawab ucapan Denzzel, dia terdiam dengan pasrah karena perlawanan yang dia lakukan hanyalah sia-sia walau hatinya sakit, dia tidak mampu berbuat apa-apa untuk menjauhkan pria itu darinya.

Dan sekarang...

Mereka telah bersatu layaknya suami-istri lalu bagaimana lagi, tentu saja, Amrita hanya bisa pasrah terhadap nasibnya yang menjadi milik pengusaha misterius dan aneh seperti Denzzel Lambert.

Meski Amrita menangis pun tetaplah semua tidak akan kembali lagi dan dia tidak mungkin bisa membuat kegadisannya utuh seperti semula.

Apa yang harus Amrita lakukan untuk ini, jawabannya tidak ada yang bisa Amrita perbuat karena dia telah menjadi milik Denzzel Lambert sepenuhnya.

Amrita menangis sembari meringkuk di dalam selimutnya.

Wajahnya memerah karena terlalu banyak menangis, meratapi nasibnya yang harus menjadi istri seorang pengusaha misterius seperti Lambert.

Tangisannya terdengar memilukan jika orang lain mendengarnya tentunya akan turut merasakan kesedihan hatinya.

Seperti sayatan perih, tangisan Amrita terdengar di ruangan kamar itu.

Sejam yang lalu, Denzzel telah pergi dari kamar ini, tanpa berpamitan, dia meninggalkan Amrita sendirian di kamar.

Amrita masih saja menangis tersedu-sedu, tidak tahu harus berbuat apalagi dengan semua ini.

"Kau jahat, Lambert...", ucapnya lirih sembari menekuk wajahnya.

Amrita menggosok keras tubuhnya, berusaha membuang aroma tubuh Denzzel Lambert dari dirinya, tapi itu tidak mungkin karena semua telah terjadi. Dan dia telah bersatu dengan pengusaha itu.

Tiba-tiba Amrita terbangun, dia turun dari tempat tidur seraya berlari ke arah lemari di ruangan itu.

Srek... Srek... Srek...

Amrita menggeledah seluruh lemari, mengacak-acak isinya serta menghamburkannya asal, dia mencari sesuatu dari dalam sana, tapi dia tidak menemukan apa-apa.

"Mana... Mana... Mana... ???" ucapnya dengan kesal.

Amrita terus mencari ke segala tempat di ruangan kamar namun dia tidak menemukan apa yang dia cari.

Sesaat dia terdiam, pandangannya terhenti dan tertuju pada sebuah meja rias lalu dia berjalan pelan ke arah meja itu.

Amrita segera membuka laci meja rias dan menemukan apa yang dia cari disana.

"Aku tidak ingin hidup lagi...", ucapnya seraya meraih gunting dari dalam laci.

Amrita hendak melukai dirinya tiba-tiba saja seseorang masuk ke dalam kamar dan berteriak keras.

"Amrita !!!"

Orang itu berlari cepat ke arah Amrita seraya menghampiri Amrita yang ingin melukai dirinya dengan sebuah gunting.

"Apa yang kau lakukan ?" tanyanya dengan suara parau.

Amrita tidak menjawab ucapan orang itu, dia hanya menatap dingin sedangkan kedua tangannya menggenggam erat-erat sebuah gunting yang mengarah kepada dirinya.

"Amrita !" teriak Denzzel seraya berusaha melepaskan genggaman tangan Amrita yang memegang gunting.

"Pergiii, kau !!!" sahut Amrita geram dengan sorot mata tajam.

"Jangan bodoh, Amrita !" teriak Denzzel.

Denzzel berupaya membuang gunting dari tangan Amrita supaya tidak melukai tubuh istrinya itu.

Namun Amrita yang gelap mata, dia tidak menghiraukan lagi apapun yang akan terjadi padanya dan terus memaksa akan melukai tubuhnya dengan sebuah gunting, untuk menyakiti dirinya.

Denzzel berusaha keras melepaskan pegangan tangan Amrita dari gunting meski mereka harus bergelut keras satu dengan lainnya. Dan akhirnya, Denzzel berhasil membuang gunting itu dari tangan Amrita sedangkan Amrita terbaring di atas lantai dengan beruraian air mata.

1
Skyweer Skyweer
up
Anonymous
ketertarikan /Kiss/
Anonymous
fine
Anonymous
up....
Andina Spencer
damn i love you...
Andina Spencer
romantic always...
Andina Spencer
not bad...
Andina Spencer
up...
Bianca Nadia
dia juga bisa dansa
Bianca Nadia
jadi keinget sama film runway bride
Bianca Nadia
semangat amrita
Bianca Nadia
lanjut....
Bianca Nadia
misteri dibalik topeng
Bianca Nadia
semangat pagi thor
Bianca Nadia
pergi ke ibukota mencari harapan
Bianca Nadia
seru nih bakalan ceritanya 🍒
Tamara Black
lanjut...
Andina Spencer
goes 💪
Andina Spencer
something stupid that i love you /Rose/
Andina Spencer
romantic
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!