NovelToon NovelToon
Anak Rahasia Sang Ceo

Anak Rahasia Sang Ceo

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Lari Saat Hamil
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Fafacho

Follow IG=> Fafacho88


Gibran Montana Sinaga harus mengalami penyesalan yang teramat sangat menyiksa dirinya. Penyesalan yang membuat hidupnya tak berarti lagi setelah kepergian perempuan yang telah ia jadikan budak dalam hidupnya, perempuan itu pergi membawa anaknya membuat dirinya cukup menderita..

Lima tahun kemudian ia melihat seorang perempuan yang begitu mirip dengan istrinya membuatnya begitu penasaran apakah itu istrinya atau bukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fafacho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 5

Gibran masuk kedalam kamarnya yang masih cukup terang, pikiran dan badannya cukup lelah saat ini rasanya ia ingin berendam air hangat. Saat masuk kedalam kamar netra matanya melihat Naina yang tidur di sofa yang berada di dalam kamarnya itu. mereka memang tidur satu kamar tapi tak tidur satu ranjang, mereka akan tidur satu ranjang hanya saat keduanya berhubungan intim saja.

Gibran tidak sudi tidur satu ranjang dengan perempuan tukang bersih-bersih di kantornya,

“Perempuan itu enak sekali jam segini sudah tidur,” sinis Gibran sambil berjalan mendekati Naina yang ada di sofa.

“Hei bangun, Naina bangun” sentak Gibran sambil menendang-nendang sofa yang ditiduri oleh Naina.

Sontak karena tendangan yang cukup keras itu Naina terkejut dan terlonjak jatuh dari sofa itu. dia merintih sakit sambil memegangi pantanya yang nyeri karena membentur lantai.

“Pak, Pak Gibran sudah pulang, maaf pak saya ketiduran” ucap Naina mendongak melihat Gibran yang hanya menatapnya datar. Ia buru-buru berdiri dan sedikit menunduk takut dengan tatapan tajam Gibran.

“Ada perlu apa pak, pak Gibran butuh sesuatu” kata Naina sambil menggenggam tangannya sendiri.

“Siapkan air hangat untukku dan baju tidurku sekalian” tukas Gibran memerintah.

“Bajunya sudah aku siapkan pak dari tadi, itu pak ada di tempat tidur. Kalau air hangatnya sebentar aku siapkan dulu” jawab Naina sambil menunjuk kearah tempat tidur Gibran.

“Ya sudah sana,” ketus Gibran, dia langsung berjalan ke ranjangnya menunggu Naina menyiapkan air hangat untuknya mandi. Dia duduk sambil mengamati Naina yang berjalan masuk ke kamar mandi..

“Bagaimana caraku bicara dengan perempuan itu soal anak, kalau aku bicara ingin punya anak darinya pasti dia bakal kegeeran dan mengira diriku mencintainya” batin Gibran, dia ditengah ambang kebingungan sekarang. Permintaan dari papanya sungguh membuatnya pusing, dia mengajak kekasihnya untuk memiliki anak tidak mau. tapi dia juga tidak bisa kalau tidak menuruti ucapan sang papa. Dia sekarang hanya memiliki papanya saja, apalagi papanya selalu mengungkit soal mamanya yang juga pasti menginginkan cucu. Gibran mengacak rambutnya frustasi.

“Apa mulai sekarang aku tidak usah memakai pengaman, dan tidak usah bilang apa-apa pada perempuan itu” pikir Gibran.

................................

Naina membersihkan meja makan saat ini, dia melihat makanan buatan Bi Uma yang masih utuh tak tersentuh di meja makan. Melihat itu membuatnya merasa bersalah karena makanannya malah terbuang sia-sia, ternyata semalam Gibran tak makan di rumah.

“maafin aku ya Bi Uma, makanan bibi jadi terbuang begini” kata Naina sambil membuang makanan itu ketempat sampah dengan tatapan sedih. Ia membuang-buang makanan saja padahal masih banyak orang yang membutuhkan mau bagaimana lagi, makanan itu ia buang karena sudah basi.

“Hari ini kau tidak usah masak, aku makan di luar dengan klienku. Bersihkan rumah ini saja Bi Uma tidak bisa datang hari ini” Gibran tiba-tiba saja sudah turun dengan menenteng jasnya di lengan.

“baik pak,” jawab Naina singkat.

“Oh iya kau ambil uang di nakas meja, itu biaya sekolah adikmu. Kau kirim sendiri, aku tidak sempat mengirimnya” ucap Gibran sebelum berjalan pergi.

“Iya pak nanti saya kirim sendiri”

Gibran mengabaikan saja, dia langsung berlalu pergi. Hari ini dia ada urusan sehingga harus berangkat pagi.

Saat Gibran akan berjalan ke depan tak sengaja ia melihat kearah Jendela dimana ia melihat sebuah mobil masuk ke halaman rumahnya. Mobil siapa lagi itu kalau bukan mobil Khalif sepupunya, dia langsung melihat kebelakang.

“Gawat, ngapain Khalif kesini. Kalau dia tahu soal Naina bisa mampus gue” Gibran langsung buru-buru kembali ke dapur. Dia langsung menarik kuat lengan Naina yang langsung terseok kearahnya.

“Pak Gibran ada apa?” tanya Naina yang tak mengerti.

“Ada khalif didepan, tidak usah banyak tanya ayo kau masuk ke kamar jangan keluar-keluar mengerti” perintah Gibran.

Naina hanya bisa mengiyakannya, mau bagaimana lagi memang pernikahannya di rahasiakan dari keluarga Gibran yang lain. Dan yang tahu hanya kedua orang tua Gibran saja.

Naina langsung berjalan pergi menuju anak tangga dengan buru-buru karena Gibran mendesaknya untuk segera naik keatas.

Gibran sendiri langsung berjalan ke depan, membukakan pintu untuk sepupunya yang datang dengan tiba-tiba tersebut.

“Ada apa kau kesini pagi-pagi?” tanya Gibran yang sudah membukakan pintu untuk sepupunya.

“Aku ingin memastikan langsung apa kata Om Alfred soal dirimu yang sudah menikah. Kau tega sekali denganku, kau menikah tapi tak memberitahuku. Mana istrimu dan siapa dia aku ingin tahu siapa yang telah kau nikahi”

“Sial, kenapa papa harus memberitahu Khalif soal aku yang menikah” umpat Gibran dalam hatinya kesal dengan papanya. Apa tujuan papanya itu, bukannya mereka dulu sudah sepakat untuk tak mengatakan pada siapapun kalau dia sudah menikah.

“kenapa diam, aku tanya padamu. Mana istrimu, aku ingin melihatnya seperti apa iparku” pungkas Khalif dan akan menyelonong masuk.

“Apa sih,..sana pergi. Istriku tidur. Dan kau tidak perlu tahu siapa istriku” Gibran langsung mendorong Khalif pelan agar tidak masuk kedalam rumahnya.

“pelit banget sih, aku cuman pengen lihat doang. Kata Om Alfred istrimu cantik” pungkas Khalif yang memaksa ingin masuk.

“Justru itu karena istriku cantik, aku tidak mengijinkannya kau melihat dia. sana pergi, aku mau bekerja, bukannya kau juga ada urusan dengan klien kita” Gibran langsung menarik Khalif agar pergi dan menutup pintunya.

“Mang Kemas, tolong nanti suruh istri saya mengunci pintu dan jangan memperbolehkan siapapun masuk” seru Gibran saat melihat mang Kemas sang tukang kebun yang tengah menyiram bunga di taman depan rumahnya.

“Siap tuan,..”

“Buset, pelit banget. Kita ini saudara woy,” dengus Khalif.

Gibran tak perduli dan dia langsung pergi meninggalkan Khalif yang tak habis pikir dengan sikap Gibran. Pria itu semakin tertutup semenjak sang mama meninggal,..

Khalif juga ikut pergi, dia langsung masuk kedalam mobilnya setelah Gibran menyalakan mobil pria itu.

...........................................

Naina baru saja selesai membereskan seisi rumahnya saat ini, dia menghela nafas lelah sambil duduk di kursi sebelah kulkas.

“Akhirnya selesai juga, habis ini aku mau ke bank buat kirim uang ke Ibu pasti ibu seneng aku kirimi uang buat biaya sekolah Nanda” gumam Naina, dia langsung bangkit dari duduknya menuju ke wastafel untuk mencuci tangannya.

Baru juga dia akan mencuci tangannya yang kotor, ponsel yang ia taruh di atas kulkas berbunyi membuat ia buru-buru mengangkat ponsel miliknya saat tahu siapa yang menelpon dirinya saat ini.

“ibu,” gumamnya senang saat melihat nama yang tertera di ponselnya.

“Assalamualaikum bu” ucap naina antusias memberi salam pada sang ibu. Ia sudah rindu pada ibunya karena lama tak memberi kabar.

“Walaikumsalam” nada dingin begitu terasa dari jawaban tersebut.

Naina yang menyadari itu, terdiam karena tak biasanya sang ibu ketus seperti itu.

“Ibu pasti tanya kenapa aku telat buat kirim duit ya, maaf ya bu nanti aku ki...”

“Ibu tidak perduli kamu mau kirim atau tidak Naina, kamu keterlaluan selama ini. kamu pikir dengan uang bisa membuat ibu dan ayahmu nggak marah”

“Maksud ibu apa sih, aku nggak ngerti. Kenapa ibu marah..”

“Kamu bilang kenapa, seminggu lalu ibu kirim pesan padamu soal adikmu yang kecelakaan dan memintamu pulang karena dia pengen ketemu kamu. tapi apa kamu sama sekali nggak bales pesan ibu, pesan itu cuman kamu baca doang. Ibu telpon kamu matiin, maksud kamu apa Naina, kamu nggak pengen ibu dan keluargamu repotkan begitu. Kalau memang begitu bilang saja Naina” marah sang ibu mengungkapkan kekecewaanya.

“Ibu, ibu aku nggak gitu bu. Ibu bilang kirim pesan, aku nggak nerima pesan sama panggilan ibu sama sekali bu. Nanda kecelakaan bu lalu gimana kabar...”

“Bohong kamu Naina, Nanda sudah baikan tanpa kamu lihat, kamu memang keterlaluan Naina. Sudah ibu hanya ingin bilang itu saja, aslinya ayah sama Nanda larang ibu buat bilang ke kamu. tapi mau bagaimana lagi ibu kecewa sama kamu. kalau kamu nganggap kita beban bagimu, kamu nggak usah kirim uang lagi sama kita. Ibu sama ayah masih bisa cari uang sendiri dan Nanda juga sebentar lagi lulus jadi nggak butuh bantuan dari kamu Naina. Percuma kamu selalu kirim uang tapi kasih sayangmu terhadap keluarga sendiri tidak ada, bahkan kau sama sekali tak pernah pulang kerumah”

“Ibu aku minta maaf, aku salah bu. Aku..aku bakal pulang bu, ibu tolong jangan marah sama aku. aku minta maaf” Naina menangis memohon maaf pada ibunya.

“Nggak perlu Naina, kau kerja saja disana dan tak usah perduli dengan keluargamu lagi. Simpan saja uangmu itu, ibu dan ayah tidak membutuhkannya” sang Ibu yang kecewa langsung mematikan panggilannya begitu saja.

“Ibu,..” Seru Naina, dia menitihkan air matanya karena ucapan ibunya tersebut. Hatinya begitu sakit ketika mendengar kekecewaan dari sang ibu..

“Ibu aku nggak gitu, kalian bukan beban bagiku” lirih Naina menatap ponselnya yang sudah mati, air mata nya menetes pilu.

“Apa pak Gibran yang membaca pesannya dan dia juga yang mematikan panggilan dari ibu” pikir Naina saat mengingat Gibran. Jika benar itu ulah pria itu ia akan memberanikan dirinya untuk memarahi pria tersebut.

°°°

1
gah ara
bangunin singa tidur anda paaakkkkk
Suriani Lahusi Lajahiti
Luar biasa
Datu Zahra
ini mark dokter macam apa sih..? emosian kalau urusan naina. Udah tau pasien hilang ingatan. Dokter gila
Datu Zahra
Kasihan Alisha, dia dulu juga enggak salah² amat. Tega bener semua jadi pada jahat sama dia dan anaknya
Datu Zahra
Mark dokter macam apa, inget sumpah dokter. Mengabaikan pasien cuma karena urusan pribadi
Datu Zahra
Mantan pacarnya Gibran, Alisya
Datu Zahra
Nangis mulu setiap baca dibeberapa part, kaya ikut ngerasa sakitnya
Datu Zahra
punya pacar nikahin orang lain, maksa tapi diperlakukan enggak manusiawi. Dasar lelaki gila
maria handayani
/Shy/
MaRyachi_97
authornya mabok deh, ibunya erlan udah 3 kali ganti nama
yg pertama gw lupa tpi jelas beda bgt dgn namanya yg kedua
yg kedua ersya
skarang yg ketiga Karin😭
MaRyachi_97
jdi alisha siapa suaminya? kok akrab bnget sama Gibran
MaRyachi_97
thorr marganya kok ubah² sih😭
MaRyachi_97
gw nangis baca eps² awal nih novel karena melihat siksaan Gibran ke Naina yg sangat menyakitkan, sampe gw takut kecewa klo nanti alur ceritanya bakal semudah itu Gibran dapat maaf dari naina.
Tapi melihat keadaan Gibran sekarang, slain puas dengan alur cerita yg author bikin utk membalas sakitnya Naina dulu, trnyata miris juga ngeliat Gibran. Smoga si Gibran dapat kesempatan kedua dri naina
MaRyachi_97
Mark sama saja bukan? tidak mencintai tapi mempertahankan, gada bedanya Lo dengan Gibran dlu, ujung²nya Lo nyakitin Selena broo
MaRyachi_97
Finally.... Finally... Nikmatilah baik² penyesalanmu Gibran, ini saja masih tidak sebanding dgn penderitaan Naina dulu!

gw harap setelah dia masih ngerasain mual² atau sindrom couvadenya, agar dia notice bahwa istrinya masih hidup
MaRyachi_97
ishh gimana yah buat pria sombong, keras kek dia ini sadar, smoga Khalif cepat sadarr untuk ceritain yg dialami naina, supaya si tolol ini sadar kelakuannya Slama ini itu semena mena bangettt, emang Lo siapa maksa² Mulu
MaRyachi_97
baru kali ini gw liat pemeran utama cowonya Sombong Skali, Slama ini novel MC cowonya paling arogan dan dingin.

Gw berharap banget dia kena karma dlu Bru bisa bahagia dgn naina
MaRyachi_97
menjual diri?? heh laki² ajg, Lo yg maksa goblok, Lo yg bayar dia paksa, klo Lo ga maksa dia Nerima bayaran dengan sgala ancaman sampah Lo, ga bakal mau dia jadi istri paksa!!


ini cowonya harus dpat karma sih dan harus menyesal semenyesal mungkin sebelum bisa dpat cinta istrinya suatu saat nnti!!!
MaRyachi_97
ada yah manusia modelan gitu, udah maksa, truss diperlakukan gini org yg dia paksa? sakit jiwa dia?
Queen Za
👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!