Love My Dokter Husband

Love My Dokter Husband

KEHILANGAN

Kiran Larasati, atau sang akrab di sapa Kiran. Seorang wanita biasa, yang tumbuh tanpa seorang Ibu. Gadis berusia 26 tahun. Pekerja keras, dan selalu ceria.

Rangga Wijaya, pria berusia 30 thn. Seorang pengusaha sukses, yang sangat begitu mencintai Istri-nya, yang seorang berprofesi sebagai seorang Dokter. Tegas, dan arogant. Tapi sebenarnya, Rangga memiliki hati yang baik. Dia akan sangat mencintai, jika benar-benar telah jatuh cinta.

Adisty Wirawan, gadis cantik berusia, 28 tahun, dan juga merupakan saudara tiri dari Kiran. Sombong, dan juga memiliki sifat iri yang begitu besar pada Kiran. Dan begitu, tergila-gila pada seorang Rangga Wijaya. Cantik

Terlihat begitu pucat wajah itu, dengan selang infus yang terpasang di tangannya. Terbaring lemah, dengan tubuh yang terbaring tidak berdaya.

Sudah hampir dua minggu ini, Kiran terbaring lemah tak berdaya di salah satu rumah sakit, karena menderita penyakit gagal jantung. Besar harapan wanita itu, agar ada yang mau mendonorkan jantung untuk-nya. Tapi sampai saat ini, mereka belum menemukan orang, yang bersedia mendonorkan jantungnya.

Dian mendesahkan napas-nya yang panjang, lagi-lagi wanita berusia dua puluh enam tahun itu, lagi-lagi mendapati sahabatnya meneteskan air mata.

"Sudahlah, aku sangat yakin kalau pasti akan ada orang yang akan mendonorkan jantungnya untukmu," ucap Dian. Wanita berambut pendek itu, berusaha menenangkan Kiran dari tangisnya.

"Tapi siapa Dian? siapa?? Sampai sekarangpun, belum ada orang yang mau mendonorkan jantungnya untukku. Sementara semua jenis pengobatan-sudah dilakukan, tapi hasilnya sama saja. Aku masih ingin hidup Dian...Aku masih ingin hidup.." tangis Kiran. Raut wajah wanita itu terlihat nampak sangat putus asa, kala berkeluh kesah pada sahabatnya.

"Bersabarlah, aku yakin pasti akan ada orang yang mau mendonorkan jantungnya untukmu. Bukankah Dokter Rani sudah mengatakan, kalau dia akan mencarikan orang yang bersedia mendonorkan jantungnya untukmu?"

Senyuman kecil Kiran lukis di wajah, saat Dian kembali mengingatkan padanya, tentang ucapan Dokter Rani-seorang Dokter muda, yang menangani penyakit gadis berusia dua puluh enam tahun itu.

"Semiga saja Dokter Rani, mampu menemukan orang yang mau mendonorkan jantungnya untukku." Dan tanpa sengaja tatapan mata itu berpaling pada sebuah jam dinding, dan di sana Kiran mendapati waktu sudah menunjukkan pukul 8.30. "Ini susah jam setengah sembilan, tapi kenapa Doker Rani belum datang juga?" tanya Kiran.

"Mungkin saja dia masih bermesraan, dengan suami-nya, yang tanpan itu. Ahh..Seandainya saja aku memiliki suami, setampan suami Dokter Rani, pasti aku akan sangat bahagia."

Mimik cemberut membingkai di wajah Kiran, mendengar apa yang baru saja Dian katakan.

"Dan apakah kau tertarik pada suaminya?"

"Bukan tertarik! Tapi menganggumi, karena aku sama sekali tidak tertarik pada suami orang."

****

Wajah Rani terus membingkai senyuman, dengan bundaran setir yang dia putar kekiri, dan kanan saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, tempatnya berkerja. Dua mata yang tengah fokus pada arah jalan raya, tiba-tiba saja beralih, saat tiba-tiba saja terdengar nada panjang, yang menyapa gawai miliknya. Tangan itu mengulir panjang, menjangkau ponsel miliknya yang dia simpan di samping kursi kemudi itu. Membuka aplikasi WA-nya, dan mendapati satu buah pesan masuk di aplikasi WA-nya.

AKU MENCINTAIMU, SANGAT MENCINTAIMU.

Senyuman kecil Rani lukis di wajah. Saat lagi-lagi wanita yang berprofesi sebagai Dokter itu mendapati pesan cinta, yang dikirim oleh sang Suami, Rangga Wijaya.

Melaju pelan-kan kendaraan roda empatnya, saat menari-narikan jari-nya, di atas barisan huruf layar HPnya, saat membalas pesan itu.

AKU JUGA SANGAT MENCINTAIMU SAYANG...SANGAT MENCINTAIMU, HINGGA MEMBUAT DIRI INI BEGITU TAKUT KEHILANGANMU.

Usai membalas pesan dari suami-nya, Rani kembali meletakkan ponsel miliknya, pada kursi samping itu. Dan saat wajah itu kembali dia palingkan ke arah depan, betapa terkejutnya Rani saat mendapati sebuah truk besar, yang tengah melaju lawan arah dengannya. Dengan cepat wanita yang berprofesi sebagai Dokter beda itu-memutar haluan setir, agar terhindar dari kecelakaan. Kecelakaan dengan truk besar itu bisa terhindar, tapi Rani tak mampu menhentikan lajuan kendaraan, sebab rem-mobilnya, tidak bisa berfungsi.

"Tidak! Ini tidak mungkin," gumam Rani. Wajah wanita itu begitu memucat, saat dia berusaha menghentikan lajuan kendaraan, tapi rem-nya tidak berfungsi dengan baik. Hingga kecelakaan-pun, tak dapat dia hindari.

"Aaahhhh......"teriak Rani, saat mobil yang dia kendarai kian mendekat pada pembatas jalan.

BRAAK!" Suara yang sangat menggema, saat mobil yang Rani kendarai, menabrak pembatas jalan itu. Cucuran darah segar, membasahi wajahnya. Tatapan mata yang nampak buram, seolah dunia tak telihat jelas olehnya lagi, kala mau akan menjemput. Air mata jatuh, merasa hidupnya tak lama lagi. Menggapai ponsel itu, dan merekam suaranya.

Pesan

Buat Suamiku. Aku juga sangat mencintaimu, sangat mencintaimu, hingga membuatku diri ini, sangat takut kehilanganmu. Dan disaat kau mendengar rekaman ini, mungkin aku sudah tidak ada lagi." Dengan terus, meneteskan air matanya. "Aku ingin kau melakukan sesuatu untukku, walaupun aku sudah tidak ada lagi. Aku ingin kau mendonorkan jantungku pada Kiran, salahsatu pasienku yang menderira gagal jantung. Aku sangat menginginkan kesembuhannya, dan semoga saja jantungku ini bisa menyembukan dia, dari penyakitnya. Aku mencintaimu Sayang...Sangat mencintaimu. Tapi takdir berkata lain, karena aku harus terlebih dahulu meninggalkanmu." Usai merekam suaranya, gawai itu terelepas sendiri dari genggaman Rani, dan akhirnya dia meninggal di sana.

Akses jalannpun macet, saat kecelakaan maut itu terjadi. Dengan cepat para pengguna jalan lainnya, menghampiri mobil naas itu, dan di sana mereka mendapati seorang wanita yang tewas dengan mengenaskan.

Salahsatu pria yang berada dilokasi kejadian, mencoba untuk memastikan masih hidup, atau meninggal dengan cara menyentuh denyut nadi wanita itu.

"Wanita ini, sudah meninggl," seru wanita itu dengan setengah teriakan.

Saat semuayang berada di lokasi kejadian nampak iba dengan kedaan Dokter Rani, yang sudah merenggang nyawa, justru ada satu pria yang berada di sana, yang sangat bahagia dengan tewasnya wanita itu. Senyuman kecil dia ukir di wajah, dengan jemari meraih gawai yang berada di dalam saku celananya, dan menghubungi seseorang di sana.

"Hallo," sapa-pria itu, pada penelpone diseberang sana.

"Hallo, bagaimana? Apakah semuanya sudah beres?"

"Sudah beres, dan dia sudah berakhir."

"Baiklah. Aku akan segera mentransferkan uangmu," jawab penelpone diseberang sana, dengan langsung memutuskan sambungan teleponenya.

****

COMPANY GROUP

Dua mata itu Rangga terawangkan jauh, menatap keindahan kota Jakarta, dari lantai dua puluh miliknya. Lama menatap, dan dua mata itu beralih pada saku celananya, guna menjangkau ponsel yang dia simpan pada saku celana-nya.

Senyuman kecil mengukir indah di wajah tampan Rangga, mendapati wajah sang Istri, pada layar HPnya.

"Aku sangat mencintaimu Rani...Sangat mencintaimu," gumam Rangga, dengan tatapan penuh cinta pada wajah sang istri.

Terlalu mencintai, akhirnya membuat Rangga memutuskan untuk menghubungi sang istri-Rani. Saat melakukan panggilan pertama kali, dia harus menelan rasa kecewa, saat panggilan itu diabaikan.

"Kenapa dia tidak mengangkatnya? Apakah dia sedang memeriksa, adik angkatnya itu? Hingga sampai teleponekupun, dia abaikan!" gerutu Rangga. Wajah pria itu nampak sangat kesal, saat telepone-nya diabaikan.

Membiarkan beberapa menit berlalu, dan Rangga kembali menghubungi Istri-nya. Dan kali ini, panggilan telepone terjawab.

"Hallo.." Dan terdengar suara asing, yang menyapa padanya.

"Hallo siapa ini? Di mana Istriku?! Sampai anda yang menjawab panggilan teleponenya!" Nada suara itu terdengar kesal, saat Rangga melontarkan pertanyaan pada orang asing itu.

"Hallo Tuan, aku Sinta. Salah satu perawat, yang bekerja di rumah sakit XXX. Dokter Rani mengalami kecelakaan, dan.." belum selesai dia menyelesaikan kalimatnya, pengusaha kaya itu sudah menyela.

"Apaa?? kecelakaan?!"

"Iya Tuan,"

"Baiklah, saya akan ke sana sekarang." Dengan segera melangkahkan dua kakinya ke luar dari dalam ruang kerja, setelah kunci mobil dia sambar.

Ayunan kaki yang Rangga ayunkan nampak tergesa-gesa, saat dua kaki itu, dia ayunkanmenuju arah lift. Akibat rasa panik yang teramat sangat dia rasakan, membuat pria dengan tinggi 182cm itu, mengabaikan Doni sekretaris pribadinya, yang menatapnya dengan aneh.

"Tuan! Anda mau kemana?" Tatapan mata Doni ikut melempar, mengikuti arah perginya Rangga.

Langkah kaki yang telah Rangga ayunkan seketika dia jeda, saat mendengar seruan dari Doni. Membalikkan tubuh itu, dengan wajah panik yang menyelimuti.

"Kau urus kerjaan, hari ini. Istriku mengalami kecelakaan. Dan sekarang, sedang berada di rumah sakit. Dan batalkan juga rapat, dan pertemuanku dengan klien hari ini."

"Baik Pak! Dan kalau ada apa-apa, hubungi aku."

"Baiklah," jawab Rangga, dan dua kaki itu kembali dia lanjutkan.

Terpopuler

Comments

⍣⃝కꫝ🎸Riza🌍ɢ⃟꙰Ⓜʜ֟͜͡ᴠE𝆯⃟🚀⚔️⃠

⍣⃝కꫝ🎸Riza🌍ɢ⃟꙰Ⓜʜ֟͜͡ᴠE𝆯⃟🚀⚔️⃠

aku maMpiiiR akak,,,,😁

2022-01-02

0

Ima Ashahri

Ima Ashahri

baru nyimak begitu lihat visualnya bikin semangat baca ponbua 😘😘

2021-09-26

0

Wulandhari Catur

Wulandhari Catur

kok g ad ksh kbr thoooorrrrr klu udh up karya baru mu😔😔,..aku mampir lg ni🤗🤗🥰🥰🥰

2021-09-18

0

lihat semua
Episodes
1 KEHILANGAN
2 AMARAH RANGGA
3 TIBA-TIBA RINDU
4 RINDU, DAN CINTA YANG MENYIKSA
5 MISTERI KEMATIAN RANI
6 KIRAN MENELPONE
7 MENGHADIRI PEMAKAMAN
8 KESEDIHAN KIRAN
9 MEMINTA RANGGA MENIKAH
10 MERATAPI PERASAAN
11 KERINDUAN PADA RANI
12 HAMPIR SAJA
13 MENGKHAWATIRKAN
14 KEDATANGAN RANGGA
15 AMARAH MAMA DILLA
16 TERTEMBAK
17 KHAWATIR
18 PENASARAN
19 PERHATIAN KIRAN
20 KESALNYA DIAN
21 MENDESAK MENIKAHI ADISTY
22 MENGAJAK KIRAN
23 MENYAMPAIKAN
24 BERTEMU DEVAN
25 MEMINTA MENANDATANGANI SURAT KONTRAK PERNIKAHAN
26 SAKIT HATI KIRAN
27 MENGAWALI HARI
28 NASI GORENG BUATAN KIRAN
29 RIAN
30 PENGUMUMAN
31 KESALNYA RANGGA
32 KESAL
33 SESAK DADA ITU
34 DILEMA SEORANG RANGGA
35 MENGAJAK KIRAN PERGI KE PESTA
36 KECEWA PADA RANGGA
37 RIAN HARDI WINATA
38 SAMBUTAN HANGAT
39 RASA PENASARAN RIAN
40 Pengumuman
41 KESALNYA KIRAN
42 PENASARAN DENGAN MASA LALU RANGGA
43 RASA PENASARAN KIRAN
44 PENASARAN KIRAN
45 SEBAGAI SAUDARA
46 RUANG APA ITU?
47 INGIN BERTANYA
48 BERTEMU RIAN
49 MR CORISOON
50 APA YANG HARUS AKU LAKUKAN?
51 MEMBUAT PENAWARAN DENGAN RANGGA
52 TIGER
53 KEMBALI MELUKAI
54 BERTENGKAR DENGAN RANGGA
55 BERTEMU DEVAN
56 PENASARAN AKAN SOSOK
57 INGIN MENCOBA
58 MENIKMATI
59 TIDUR DALAM PELUKAN MAS RANGGA
60 MAMA DILLA
61 DATANG KE RUMAH KIRAN
62 AMANAH PAPA ANDI
63 MENGADU PADA RANGGA
64 MENGOBATI
65 SEMAKIN YAKIN
66 BERTEMU DELLA
67 BERUSAHA TERLIHAT KUAT
68 TANGIS KIRAN
69 TIDAK MUDAH PERCAYA
70 KEDATANGAN DEVAN
71 MEMINTA MENCERAIKAN KIRAN
72 MENINGGALKAN RUMAH RANGGA
73 MENDUGA KALAU HAMIL
74 HAMIL
75 MENYELINAP MASUK
76 MENCARI RANGGA
77 TETAP MENOLAK
78 MEMBERI PASPOR PADA KIRAN
79 RASA PENASARAN DONI
80 RENCANA DELLA
81 TIDAK MAU BERPISAH
82 MEMERGOKI
83 KEMATIAN MAMA RATI
84 KEBAHAGIAAN MAMA DILLA
85 Pengumuman.
86 TIDAK TERIMA
87 MENGHIBUR ADISTY
88 SENDUNYA SUASANA MALAM
89 DELLA DAN PRIA BAYARAN
90 MENCULIK KIRAN
91 DAVIN ADALAH CORISOON
92 MULAI LULUH
93 MENEMANI
94 BAYI ANGGA
95 BAHAGIA DAN MENGETAHUI KENYATAAN
Episodes

Updated 95 Episodes

1
KEHILANGAN
2
AMARAH RANGGA
3
TIBA-TIBA RINDU
4
RINDU, DAN CINTA YANG MENYIKSA
5
MISTERI KEMATIAN RANI
6
KIRAN MENELPONE
7
MENGHADIRI PEMAKAMAN
8
KESEDIHAN KIRAN
9
MEMINTA RANGGA MENIKAH
10
MERATAPI PERASAAN
11
KERINDUAN PADA RANI
12
HAMPIR SAJA
13
MENGKHAWATIRKAN
14
KEDATANGAN RANGGA
15
AMARAH MAMA DILLA
16
TERTEMBAK
17
KHAWATIR
18
PENASARAN
19
PERHATIAN KIRAN
20
KESALNYA DIAN
21
MENDESAK MENIKAHI ADISTY
22
MENGAJAK KIRAN
23
MENYAMPAIKAN
24
BERTEMU DEVAN
25
MEMINTA MENANDATANGANI SURAT KONTRAK PERNIKAHAN
26
SAKIT HATI KIRAN
27
MENGAWALI HARI
28
NASI GORENG BUATAN KIRAN
29
RIAN
30
PENGUMUMAN
31
KESALNYA RANGGA
32
KESAL
33
SESAK DADA ITU
34
DILEMA SEORANG RANGGA
35
MENGAJAK KIRAN PERGI KE PESTA
36
KECEWA PADA RANGGA
37
RIAN HARDI WINATA
38
SAMBUTAN HANGAT
39
RASA PENASARAN RIAN
40
Pengumuman
41
KESALNYA KIRAN
42
PENASARAN DENGAN MASA LALU RANGGA
43
RASA PENASARAN KIRAN
44
PENASARAN KIRAN
45
SEBAGAI SAUDARA
46
RUANG APA ITU?
47
INGIN BERTANYA
48
BERTEMU RIAN
49
MR CORISOON
50
APA YANG HARUS AKU LAKUKAN?
51
MEMBUAT PENAWARAN DENGAN RANGGA
52
TIGER
53
KEMBALI MELUKAI
54
BERTENGKAR DENGAN RANGGA
55
BERTEMU DEVAN
56
PENASARAN AKAN SOSOK
57
INGIN MENCOBA
58
MENIKMATI
59
TIDUR DALAM PELUKAN MAS RANGGA
60
MAMA DILLA
61
DATANG KE RUMAH KIRAN
62
AMANAH PAPA ANDI
63
MENGADU PADA RANGGA
64
MENGOBATI
65
SEMAKIN YAKIN
66
BERTEMU DELLA
67
BERUSAHA TERLIHAT KUAT
68
TANGIS KIRAN
69
TIDAK MUDAH PERCAYA
70
KEDATANGAN DEVAN
71
MEMINTA MENCERAIKAN KIRAN
72
MENINGGALKAN RUMAH RANGGA
73
MENDUGA KALAU HAMIL
74
HAMIL
75
MENYELINAP MASUK
76
MENCARI RANGGA
77
TETAP MENOLAK
78
MEMBERI PASPOR PADA KIRAN
79
RASA PENASARAN DONI
80
RENCANA DELLA
81
TIDAK MAU BERPISAH
82
MEMERGOKI
83
KEMATIAN MAMA RATI
84
KEBAHAGIAAN MAMA DILLA
85
Pengumuman.
86
TIDAK TERIMA
87
MENGHIBUR ADISTY
88
SENDUNYA SUASANA MALAM
89
DELLA DAN PRIA BAYARAN
90
MENCULIK KIRAN
91
DAVIN ADALAH CORISOON
92
MULAI LULUH
93
MENEMANI
94
BAYI ANGGA
95
BAHAGIA DAN MENGETAHUI KENYATAAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!