NovelToon NovelToon
Istriku Berubah Setelah Hilang Ingatan

Istriku Berubah Setelah Hilang Ingatan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / CEO Amnesia / Cinta Seiring Waktu / Pelakor jahat
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Itha Sulfiana

Edward terkejut saat istrinya yang hilang ingatan tiba-tiba mengajukan gugatan cerai kepadanya.

Perempuan yang selama empat tahun ini selalu menjadikan Edward prioritas, kini berubah menjadi sosok yang benar-benar cuek terhadap apapun urusan Edward.

Perempuan itu bahkan tak peduli lagi meski Edward membawa mantan kekasihnya pulang ke rumah. Padahal, dulunya sang istri selalu mengancam akan bunuh diri jika Edward ketahuan sedang bersama mantan kekasihnya itu.

Semua kini terasa berbeda. Dan, Edward baru menyadari bahwa cintanya ternyata perlahan telah tumbuh terhadap sang istri ketika perempuan itu kini hampir lepas dari genggaman.

Kini, sanggupkah Edward mempertahankan sang istri ketika cinta masa kecil perempuan itu juga turut ikut campur dalam kehidupan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menunggu surat gugatan

Bruk!

Yana menangis tersedu-sedu sembari menjatuhkan diri di hadapan Nana dan Dylan. Perempuan itu benar-benar menyesal atas perbuatannya.

Andai dia tahu bahwa dirinya akan menyinggung satu-satunya ahli waris keluarga Ferrel, tentu Yana tak akan pernah mengambil foto Nana malam itu.

"Tolong maafkan aku! Aku menyesal. Aku hanya berniat untuk membantu sahabat baikku. Itu saja," ucapnya dengan kepala menunduk.

"Pelakunya sudah tertangkap, kan?" celetuk Edward yang juga turut hadir hari ini di kantor polisi bersama dengan Silva.

"Jadi, apa kalian bisa melepaskan Silva?" lanjutnya. "Silva nggak salah. Dia hanya menerima kiriman foto dari Yana."

"Kenapa aku harus melepaskan dia?" tanya Nana dengan nada sinis.

Pembelaan Edward kembali ditujukan untuk Silva. Dan, Nana sudah tak bisa menoleransi hal itu lagi.

"Sudah aku bilang, kalau Silva nggak salah. Semua ini salahnya Yana. Dan, Yana sudah mengakui semua itu, kan?" tegas Edward. "Bisa nggak sih, kamu jadi dewasa sedikit? Jangan mentang-mentang ada orang berkuasa di samping kamu dan kamu merasa bahwa kamu bebas menindas siapa saja, Na."

Edward dan Nana saling beradu tatap dengan sengit. Sorot mata keduanya sama-sama menyimpan kemarahan yang luar biasa.

"Siapa yang menindas siapa, Tuan Edward? Jelas-jelas, gundik Anda duluan yang memfitnah saya! Jadi, wajar kan, kalau saya menuntut dia?"

"Na, jangan keterlaluan! Sudah aku bilang kalau Silva bukan gundik," sergah Edward tak terima.

"Edward!" lirih Silva. "Jangan bertengkar dengan Nana!" lanjutnya. "Ini semua memang salahku. Aku yang terlalu gegabah menuduh Nana."

Kemudian, Silva maju ke depan untuk mendekati Nana. Sekilas, dia menatap Yana yang masih berlutut dengan tatapan mengintimidasi sebelum ikut berlutut bersama teman baiknya itu.

Reflek, Yana mengepalkan tangannya. Ekspresi wajahnya terlihat ketakutan namun tak seorang pun yang menyadari hal itu.

"Nana! Tolong maafkan aku! Aku akui, kalau tempo hari aku sudah membuat kesalahan yang fatal. Aku sudah menuduh kamu secara sembarangan. Tapi, aku melakukan semua itu karena nggak terima kalau kamu benar-benar menduakan Edward. Aku nggak terima kalau kamu menyakiti hati Edward. Kamu tahu sendiri kalau Edward adalah orang yang sangat penting buat aku, kan?"

Tanpa diduga, Silva tiba-tiba memegang tangan Nana dengan erat. Kuku-kuku jarinya yang panjang dan tajam, sengaja ia tancapkan pada punggung tangan Nana.

Brak!

Reflek, Nana menarik tangannya karena merasa sakit dan Silva pun tersentak jatuh.

"NANA!" hardik Edward semakin marah. Dia lekas menghampiri Silva lalu membantu wanita itu untuk berdiri.

"Kamu benar-benar keterlaluan!" geram Edward.

"Ed, jangan marah sama Nana! Wajar dia bersikap begitu ke aku. Memang aku yang salah. Aku pantas mendapatkan hukuman" ucap Silva dengan tampang memelas.

"Na, kalau kamu memang mau memukul aku, aku terima, kok. Tapi, jangan marah lagi, ya! Aku rela dipukul berkali-kali sama kamu asal kamu bersedia mencabut tuntutan kamu terhadap aku," lanjut Silva yang sengaja ingin mencari simpati Edward.

Silva tampak menyeringai licik. Dengan tampang polosnya yang seolah tanpa dosa, dia berhasil mengelabui Edward untuk yang ke sekian kali.

"Silva, kamu nggak perlu memohon sampai seperti ini sama Nana!" tukas Edward dengan ekspresi kasihan melihat ketidakberdayaan Silva.

Pria itu tak tahu saja, jika saat ini dia kembali terjerat dalam permainan sandiwara cinta pertamanya itu.

Sementara, Silva semakin merasa diatas angin. Pembelaan Edward terasa bagai angin segar bagi dirinya.

Setelah berpura-pura disakiti oleh Nana dan membuat Edward memarahi Nana, pasti sekarang perempuan muda itu tidak akan berani menerima tantangan Silva.

Sayangnya, Silva ternyata salah duga.

"Jadi, kamu bersedia aku pukuli asal tuntutanku terhadap kamu bisa dicabut?" tanya Nana sambil tersenyum miring.

Glek!

Tatapan mata Nana membuat Silva merasa gugup. Anak kecil itu tak mungkin benar-benar akan memukulnya, kan?

"I-iya," angguk Silva gugup. "Aku tahu aku salah. Makanya, aku memang pantas dipukuli."

Plak!

Nana melayangkan tamparan yang sangat keras. Hal itu membuat Silva sangat terkejut.

"Ka-kamu..."

Plak!

Sekali lagi, Nana menampar Silva dengan sangat keras.

Dan, saat tamparan ketiga kembali ingin dia layangkan, Edward ternyata berhasil mencekal tangannya.

"Apa-apaan kamu, Na? Sejak kapan kamu jadi pandai menindas orang seperti ini?" tanya Edward tak percaya.

Dulu, Nana memang sering cemburu kepada Silva. Namun, Nana tak pernah berani menyakiti fisik Silva secara langsung.

Biasanya, Nana hanya akan berteriak, mengamuk, hingga melukai dirinya sendiri jika sedang sangat kesal.

"Sejak sekarang," jawab Nana.

Karena tangan kanannya ditahan Edward, maka dia menggunakan tangan kirinya untuk menampar wajah Silva.

Plak!

"NANA!!" hardik Edward sekali lagi. Matanya sampai melotot karena benar-benar terkejut atas perbuatan Nana barusan.

"Kenapa? Apa Tuan Edward nggak terima, gundik kesayangan Tuan Edward dipukul?" tanya Nana dengan nada sinis.

"Na, berhenti bertingkah! Kalau tidak, aku benar-benar akan menceraikan kamu!"

"Oh, ya? Bagus, dong! Kalau begitu, kapan kita bercerai Tuan Edward?"

Degh!

Cengkraman Edward perlahan melemah dan akhirnya dia melepaskan tangan Nana dengan perlahan.

"Ki-kita nggak akan pernah bercerai! Aku sudah bilang berkali-kali, Na!"

"Kalau begitu, suruh gundik Tuan Edward untuk bersiap-siap! Karena, selama saya masih menjadi Nyonya Edward Huston, maka dia akan terus aku siksa!"

"Ed, aku takut!" rengek Silva. "Tolong bilang ke Nana kalau kita sudah nggak ada hubungan apa-apa lagi, Ed! Ayo, bilang!"

Hah!

Sandiwara macam apa ini? Tidak ada hubungan katanya? Jika tak ada hubungan, kenapa Silva malah gelendotan di lengan Edward sedari tadi?

Untuk pamerkah?

"Na, aku..."

"Sssttt!" Nana menempelkan telunjuknya diatas bibirnya yang dipoles lip cream berwarna pink nude itu.

"Nggak usah dijelaskan! Aku tahu hubungan kalian, kok. Pasangan selingkuh, kan?"

"Nana, jangan asal tuduh!" geram Edward.

"Siapa yang asal tuduh? Buktinya, jelas, kok."

"Mana buktinya?"

Nana menunjuk dengan dagunya. "Tuh! Tangan si ulat bulu sejak tadi peluk-peluk Tuan Edward terus."

Pria itu pun seketika sadar lalu melepaskan tangan Silva yang memeluk lengannya.

"Kamu salah paham! Ini nggak seperti yang kamu pikirkan, Na!" tukas Edward mencoba mengklarifikasi.

"Persetan dengan penjelasan Anda, Tuan Edward! Seharusnya, Anda malu! Saya yang Anda tuduh selingkuh, tapi malah Anda yang melakukannya."

Edward seketika terdiam. Dia bingung harus menjelaskan seperti apa soal hubungan rumitnya bersama Silva.

"Tunggu saja! Surat gugatan cerai dariku pasti akan tiba dalam beberapa hari," sambung Nana kemudian.

Apa? Cerai? Reflek, Edward menggeleng.

1
mom's Abyan
suami plin plan gk pnya pendirian ngapain d pertahankan,, bgus na
Riaaimutt
sesuai amal dan perbuatan
Titidanny
ceritany keren
Diah Susanti
aq sangat setuju👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Adinda
bagus na emang laki cuma dia aja masih banyak diluar sana menunggumu
sihat dan kaya
best... aku suka watak perempuan tegas... teruskan berkarya Thor .. terima kasih mereka cipta watak² bagus... sihat selalu...bahagia selalu Thor..
Riaaimutt
boleh gak sih up date nya 10 bab
sihat dan kaya
ni jantan sejenis babi .. haram dinikahi.. jantan yang suka menghina perempuan tidak sesuai dijadikan suami....
Ma Em
Edward penyesalanmu sdh terlambat sekarang Nana sdh tdk mau lagi tinggal serumah dgn mu kamu terima saja karena kamu sdh memilih cinta pertamamu Silva dan lupakan Nana biarkan Nana bahagia dgn yg lain.
Queen AL
ini nih yg bikin malas lanjut baca di setiap novel selalu ada drama penjebakan seperti ini
Atika Sari
takut kere doi
Ma Em
Bagus Nana kamu harus tegas pada Edward untuk apa dipertahankan Edward nya saja sdh tinggal dgn selingkuhannya biarkan saja Edward bersama Silva dan Nana lebih baik cari kebahagiaan Nana sendiri apalagi skrg sdh didukung papanya Nana untuk berpisah dgn Edward.
Queen AL
jangan lagi ada drama tertundanya perceraian.... kebanyakan cerita novel begitu sampai bab seratusan cuma drama perceraian doang.
gaby: Bukan tertunda lg ka, malah bny novel yg ga jd cerai karena sang istri hamil. Demi anak rujuk lg/Grin//Grin/
total 1 replies
Riaaimutt
yang imut absen dulu ☝️
FLA
mampus lo bapak nya dateng
Adinda
kamu bilang bercerai saja itu sudah jatuh talak satu edward
FLA
laki laki bodoh
Suzana Diro
oh puas hati dengan pukul kenapa tak lebih-lebih kenapa dua duanya tidak dipukul sekali
princess Halu
cerai saja nana buat apa pertahankan kalau sudah berkali kali d sakiti.
Noor hidayati
kok belum up juga,ditunggu dari kemarin
Micha_Salwa: sudah up ya kakak sayang 🧡🧡
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!