Nur Aini seorang gadis piatu yang beragama muslim yang di asuh oleh nenek dan kakeknya, dan sudah di lamar oleh kakak seperguruan tempatnya belajar ilmu agama islam. tapi karena berahli asuh ketangan Pamannya, Aini di bawa ke negara Prancis dan dipaksa pindah agama oleh pamannya, membuat Aini harus memutuskan hubungannya dengan tunangannya.
Setelah kecelakaan, Aini melupakan memori tentang tunangan masa kecilnya, dan kembali ke Indonesia, disinilah Aini bertemu dengan seorang pemuda tampan yang sholeh, sekaligus pengusaha yang terkenal lalu di pinang olehnya yang bernama Ammar Abqori.
Tapi siapa sangka pernikahanya yang baru 2 hari harus merelakan suami tercinta menikah dengan sehabat suaminya.di malam pertamanya. Bagaimana perasaan seorang istri ketika mengijinkan suaminya menikah lagi? bagaimana kisah kehidupan poligami Aini..? Apakah Aini akan kembali ingat dengan tunangannya.. yang bernama Al..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anggi (@ngie_an), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Panggil aku Mas
" Buka penutup mulut dan matanya" ucap Galih.
" Kak maksudnya? " ucap Ernata yang bingung dan menatap Ammar.
Galih menyuruh anak buahnya untuk menekuk lutut Veby agar mau berlutut minta maaf kepada Ernata.
Veby hanya mendengus kesal karena dia tidak bisa berbuat apa apa selain mengikuti perintah anak buah Galih.
" Cepat minta maaf padanya, dan bilang dengan jujur siapa dalang di balik semua ini" ucap anak buah Galih.
" Gue minta maaf sama loe, gue cuma di suruh buat mempermalukan loe di depan Ammar, dan orang yang nyuruh gue bukan Galih Pratmajaya tapi bang Kutil" ucap Veby dengan terpaksa
"Bang Kutil? siapa itu? " tanya Ernata yang heran dengan nama kutil.
"Dia adalah kaki tangan seseorang yang sampai saat ini belum kita ketahui, karena dia over dosis dan men*ngg*al. kemungkinan besar orang itu yang sudah membuat kalung s*lib kamu anti peluru, dan juga di pasang pelacak" ucap Ammar dan Ernata sudah mengerti maksud Ammar bahwa Galih bukan dalang yang selama ini dia takuti.
" Bangun lah, aku sudah memaafkan kamu" ucap Ernata yang membantu Veby untuk berdiri.
" Ingat Ernata gue tidak akan pernah diam sampai gue benar benar liat loe lebih menderita dari gue" bisik pelan Veby ketelinga Ernata.
" Ternyata loe belum kapok ya,, ok. gue tunggu loe ngelakuin itu, kita lihat saja siapa yang akan terpuruk duluan gue apa loe" bisik Ernata balik ke telinga Veby sambil meluk erat Veby dengan pura pura membelai rambut Veby.
" Bawa dia pergi dari kota ini, jangan sampai batang hidungnya mucul lagi di kota ini, ingat... ! mungkin Ernata memaafkan kamu tapi sekali kamu bermain dengan Galih Pratmajaya jangan harap kamu bisa bernafas lega, ingat itu..!" ancam Galih yang menjambak rambut Veby.
Veby pun di bawa keluar oleh anak buah Galih dan tanpa penyesalan Veby hanya mengacungkan jari tengah ke arah Ernata, tanpa sepengetahuan Galih tapi Ammar melihatnya, sedangkan Ernata hanya tersenyum sinis melihatnya.
" Inilah kenapa om begitu mencintai mama mu dulu, dia sama persis seperti dirimu memaafkan orang walaupun orang itu menyakitinya, " ucap Galih sedikit kesal dengan Ernata karena membiarkan Veby lepas begitu saja.
" Sekarang aku tau kenapa mama tidak memilih om ketimbang papa, karena om tidak sekejam yang aku bayangin, beda dengan papa yang lebih kejam dari om " ucap Ernata yang sengaja mempanasi Galih.
" Maksudmu apa? "
" Aduh om itu telmi ya, maksud ku, om hanya membebaskan dia ke luar kota tanpa tau siapa sesungguh nya dalang di balik semua ini yang sudah mengadu domba om dengan papa? " ucap Ernata geleng geleng kepala milihat Galih bingung
" Kalau aku jadi om, aku gak akan membuat Veby lepas begitu saja dari tangan ku, karena aku tau dia akan pergi meminta bantuan yang lebih kuat untuk berlindung. walaupun dia tidak meminta bantuan,, pasti akan ada orang yang mengambilnya, dan orang yang mengambilnya pasti otomatis adalah dalangnya." timpal Ernata lagi,
"Karena dalang nya tau bahwa kaki tangan nya sudah kooitt" ucap Ammar menambahkanya.
"Alias metong" ucap Ernata lagi.
" Prok prok prok... " suara tepuk tangan Galih.
" Memang gak salah pilih istri kamu marrr, dia lebih pintar dari agen rahasia aku, apakah aku boleh meminta istri mu untuk bergabung dalam bisnis ku? " ucap Galih
" Sorry om, aku gak tertarik punya bos telmi, " ucap Ernata dan hanya tawa ledek dari Ammar ke Galih.
"Diam kamu " ucap Galih yang melempar bantal sofa ke Ammar.
" Dah lah om Ernara pamit dulu kasian Grandma sendirian dirumah" ucap Ernata
Galih mengantar Ammar dan Ernata dengan menyuruh Naga putih untuk mengawalnya sampai di pusat kota.
Dalam perjalanan. Ernata hanya senyum senyum sediri sambil melihat ponselnya, membuat Ammar bingung dengan tingkah Ernata.
" Apa ada yang lucu?" tanya Ammar sambil menyetir.
" Gak ada, hanya saja aku yang memasang pelacak di rambut Veby, jadi sekarang aku bisa tau lewat ponsel hehehe" ucap Ernata yang menunjukan titik merah pada ponselnya ke Ammar.
" Subhanallah, dari mana kamu mendapat alat secanggih itu? " tanya Ammar heran.
" Dari kak Frans, waktu aku pindah dari Prancis ke Indone.... ssiiiaaa" ucap Ernata dan seketika Ernata ingat akan kalung salib nya
" Kak jadi beneran kalung salibnya di pasang pelacak? sekarang di mana kalungnya? "
" Ada sama om Galih lah, buat penyelidikan lebih lanjut. " ucap Ammar cemburu.
"Ya ampun.. apa mungkin ???"
" Mungkin apa? udah jangan langsung mendresipsikan nya... " ucap Ammar yang menasihatinya. Ernata hanya menganggukannya.
"Apa kamu sesenang itu di kasih hadiah dari adik ipar mu? ?"
" Apa si ka? ya senang lah karena hadianya bermanfaat juga. hehe" ucap Ernata tanpa tau bahwa Ammar sedang cemburu.
" Apa kau dulu dekat dengan nya? "
" Ya dulu waktu di Prancis kami sangat dekat"
" Apakah dia penting bagi mu?
" Ya tentu saja penting,"
" Kalau dia penting kenapa kamu merelakan dia menikah dengan saudara mu? " ucapan Ammar memebuat Ernata mengerti maksud pertanyaan Ammar dan Ernata mengeluarkan jurus senyum liciknya..
" Ua dia memang penting bagi ku, dia selalu ada setiap aku butuhkan, dia kadang menjadi obat buat penyembuh luka ku, dia sosok yang tak tergantikan dalam hidup ku. " ucap Ernata.
Memang benar saat pertama Ernata bertemu dengan Frans, Frans selalu ada buat Ernata, kebaikan Frans sama Ernata sangat tulus, bagi Ernata Frans sosok malaikat yang dikirim tuhan untuk menjadi perisainya tapi bukan untuk pendampingnya.
Tapi berbeda yang di tanggap oleh Ammar, Ammar semakin cemburu ketika Ernata bercerita tentang Frans. melihat ekspresi Ammar Ernata menahan tawanya sampai air matanyanya keluar.
" Coba pinjam ponsel mu" ucap Ammar yang teringat nama kontak My Darling di ponsel Aini.
" Untuk apa? " heran Aini yang menyembunyikan tasnya.
" Gak boleh..? "
" Gak boleh lahh, kan kak Ammar lagi nyetir, kalauuu lagi nyetir gak boleh megang ponsel" nasehat Aini.
Mobil pun berhenti, Ammar menodongkan tangan nya agar Aini bisa memberikan ponselnya ke Ammar, dengan terpaksa Aini mengeluarkan ponselnya.
" Sebutin.! " ucap Ammar.
" Apa..? " tanya Aini.
" Password nya..? "
" Sini.. " ucap Aini mau merebut ponselnya tapi Ammar melarangnya.
" Se-bu-tin!" ucap Ammar.
" 2505" ucap Aini cemberut.
" Tanggal apa? " tanya Ammar cemburu yang mengutak atik ponsel Aini.
" Bukan tanggal apa apa. Suka aja, "
" Yakinn? "
" Terserah!"
Raut wajah Ammar berubah seketika melihat ponsel Aini penuh dengan pesan yang mengajaknya berkenalan, atau pesan romantis dari nomor yang tidak ada namanya.
Ammar terpancing emosi saat pesan masuk yang banyak di ponsel Aini sampai lupa tujuan sebenarnya, Ammar langsung menghubungi nomor yang bernama My Darling di ponsel Aini memastikan siapa nomor kontak yang diberi nama My Darling oleh calon istrinya.
" Telphone siapa.? " tanya Aini heran.
Tuuuut... suara terhubung.
" Hallo, sayang, ada apa.? " jawab dari sebrang telephone yang Ammar lauspeker, Ammar heran kok pria dewasa yang telephone.
" Yah? Ahh... gak apa apa yah, Aini mau ngabarin, Aini lagi di jalan mau pulang, Ayah ada yang mau di titip gak..? " ucap Aini langsung mendengar suara ayahnya dan membuat Ammar terkejut merasa malu.
" Owhh kirain ada apa, gak usah, yang penting kamu hati hati di jalan, kamu pulang bareng Ammar kan.? " ucap Robbet.
" Iya ayah, ini Kak Ammar lagi nyetir ko yah " ucap Aini.
" Ya sudah, ayah tutup dulu telphone nya ya,"
" Ya yah, bye ayah"
" By sayang. "
Telphone pun berakhir, Aini langsung melihat sinis ke Ammar, karena sekarang Aini tahu bahwa Ammar sedang cemburu dan penasaran dengan kontak yang bernama My Darling.
" Udah tau kan sekarang? " tanya sinis Aini.
" Hmmm... " jawab malu Ammar yang madih marah karena Frans dan juga pesan gak jelas di ponsel Aini, Ammar memberikan ponselnya ke Aini dan melanjutkan perjalanan dan berhenti di sebuah masjid.
" Loh kok kita berhenti lagi si kak? "
" Aku mau sholat dulu, sudah adzan magrib soalnya aku bukan Frans. kita berbeda" ucap Ammar yang keluar dari mobil dengan wajah yang masih cemburu,ternyata Ammar berhenti di sebuah masjid.
Setelah sholat Ammar masuk kemobil sportnya, Ammar pun masih terdiam tanpa mengeluarkan 1 kata pun.
" Kak Ammar marah? " ucap Ernata
" Udah tau lagi marah masih nanya." ucap batin Ammar. yang hanya terdiam menyetel radio di mobilnya tanpa mengeluarkan 1 kata pun.
" Ihhss di kacangin, jadi gini nih cemburunya dia, okk kita liat berapa lama dia masih terdiam. " ucap batin Ernata yang melihat Ammar.
Musik radio di nyalakan, dan dari penyiar radio pun mulai berbicara
" Fm 108.8FM Radio // selamat malam buat para sahabat / senang sekali barengan Rara bisa nemenin kamu lagi / di gelarannya In – Hitz Indonesia Hitz darijam 7 sampe jam 8 malam nanti //
Buat sahabat bisa sharing ni bareng Rara di 08564486xxxx / buat kamu yg pengen request lagu dan kirim salam buat temen, keluarga atau pacar kamu juga boleh // dan ini 1 lagu pertama buat kamu / dari ademesh cinta luar biasa.
Tak lama kemudian lagu pun di putar, Ammar dan Ernata hanya terdiam melihat pemandangan malam yang begitu indah dengan di temani lagu yang begitu mewakili perasaan mereka.
Sesekali Ernata tersenyum melirik ke Ammar.
Dan pada saat lagu berakhir penyiar radio pun melanjutkan bicaranya.
" Ok lagu pertama sudah Rara putar buat kalian sekarang Rara akan membacakan salam salam dari kalian untuk orang yang kalian tujuh,,
Ok yang pertama dari Niko untuk pacarnya tersayang yang berada jauh oowwwhh lagi LDRan ceritanya, katanya jangan pernah selingkuh meskipun kita berada jauh, oohhhhwwhhh...
Dan kedua nah ini nih yang bikin Rara penasaran dan pendengar pasti penasaran sama yang 1 ini,
Langsung saja Rara bacakan saja,,, #dari penggemar rahasia untuk Mas Ammar yang ada di samping ku, maaf kan aku apabila aku berbuat salah, tapi jika kau masih meragukannya ingat lah hanya allah yang tau atas semua doa doa yang kupanjatkan untuk mu . #aaiihhh ssoooo wiitthhh kira kira siapa ya yang jadi penggemar rahasia Mas Ammar?
langsung kita putar saja request lagu dari penggemar rahasia " BAHAGIA BERSAMA MU BY HAICO VAN DEN VEKER" untuk mas Ammar* .
Lagu pun di putar seketika Ammar yang mendengar nya langsung tersenyum dan tertawa melihat Ernata, sedangkan Ernata menutup mukanya dengan tas karena rasa malu nya.
" Mas..? , ma sya allah" ucap Ammar tertawa sambil memberhentikan mobilnya kembali.
" Ihh ngapain berhenti nanti polisi curiga lagi, dikit dikit berhenti kapan nyampenya, apa si deket deket ihhh?" ucap Ernata yang mendorong badan Ammar pake tas karena Ammar mendekatkan dirinya ke Ernata.
" Aku mau denger langsung dari mulut kamu. " ucap Ammar yang melihat Ernata.
" Denger apa? " ucap Ernata masih menutup separuh wajahnya pakai tas.
" Panggil aku MAS " ucap Ammar
" Hhhmmmmm.... "
"Hhmmmm? " ucap Ammar
" Eehhhmmmmm mas" ucap Ernata langsung mendorong Ammar pake tasnya agar menjauh sedikit dan menutup wajahnya dengan tangannya karena malu,
Ammar gemes melihat tingkah Ernata. Ernata pun mengintip dari sela sela jarinyaa apakah Ammar sudah berubah posisinya?
" Hahahah ma sya allah," tawa Ammar yang begitu senang, mobil pun berjalan kembali.
30 menit kemudian mobil sport Ammar sampai di halaman rumah Ernata.
" Makasi ya ka " ucap salah Ernata
" Hmm ka? " ucap Ammar
" Ehh maksud ku hhmmass" ucap benar Ernata
" Mas? " ucap Ammar menunggu kelanjutanya.
" Mas Ammar... terimaksi ya sudah anterin aku sampai rumah dengan selamat. kamu hari hati ya di jalan ya "
" Ngusir? " ucap Ammar
" Iiihhssss bukan, maksud aku kan udah malem lagian kamu mau balik ke villa kan? jarak antara villa ke sini kan jauh, nanti kasian kamu cape ngantukk " ucap Ernata menjelaskannya.
" Ok.. Oia besok apa kamu sudah siap?
" Siap untuk? "
" Untuk mengucap 2 kalimat syahadad, dan siap untuk di kitbah sama Mas. " ucap Ammar
" Secepat itu? "
" Apa kamu belom siap?
" Bukan maksudku bagaimana dengan ayah dannn..." ucap Ernata
" Aku sudah bicarakan semuanya dengan ayah, omah dan ibu aku, mereka semua setuju dan semua sudah mempersiapkan secara matang, kamu tidak perlu kawatir, dan sekarang tinggal nunggu calon aku nya sudah siap apa belom,, jadi.. apakah besok kamu sudah siap?
" Iiyyaaaa in sya allah aku siap" ucap Ernata dengan malu menganggukannya.
" Alhamdulillah, ya sudah sekarang kamu masuk cuci kaki muka dan langsung bobo jangan lupa..." ucap Ammar yang di potong Ernata.
" Baca doa tidur jangan baca doa makan"
sambung Ernata.
" Pinter... ya sudah salam buat ayah dan omah, mas pamit dulu ya,, selamat malam " ucap Ammar
" Ya hati hati di jalan, nanti kalau sudah sampai jangan lupa kabarin ya mas" ucap Ernata yang malu malu
" Ya,, in sya allah mas langsung kabarin"
" Salam juga buat ibu mas"
" Ya." ucap Ammar yang langsung pergi.
Bersambung...
intip karyaku juga ya..