NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Memiliki Mu

Biarkan Aku Memiliki Mu

Status: tamat
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Cinta setelah menikah / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:384.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: mommy jay

Dinda ayu pratista adalah seorang gadis cantik,yang harus menelan kekecewaan saat tahu jika dirinya sedang berbadan dua.
Hidupnya berubah setelah laki-laki yang menjadi temannya, tanpa sadar merenggut kesuciannya.
Saat mengetahui jika temannya itu akan menikah,dinda pun memutuskan untuk pergi menjauh dari kehidupannya sekarang.
Dia pun berharap dapat melupakan kejadian malam itu dan memulai hidup baru.
Kini dinda pun di karuniai seorang putra tampan yang memiliki wajah sama persis dengan teman laki-lakinya itu.
Sampai di suatu saat,takdir pun mempertemukan mereka kembali dengan keadaan yang sedikit berbeda.
Akankah dinda jujur pada temannya itu, jika sudah dia memiliki anak darinya?
Dan apakah dinda akan memberitahu putranya,jika temannya itu adalah ayah biologisnya?
Ikuti kisah selanjutnya sampai selesai!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAMM 11

Dinda pergi dari sana, dengan mengendarai motor maticnya. Meninggalkan gevano dan inces, yang akan bermain seperti biasanya.

"Om inces... memangnya mamah akan beltemu, dengan om tampan." Gevano sangat penasaran, dengan ucapan inces tadi saat menggoda dinda.

Inces berjongkok dan menatap gevano lekat. "Apa kamu senang, kalau om tampan menjadi papah mu, vano?"

"Memangnya, boleh om?" tanya gevano polos.

Inces mengangguk pelan. "Boleh, dong. " sahutnya terkekeh.

"Hole...! Akhilnya, aku punya papah!" seru gevano senang.

"Eits... Tapi ingat ! Hal ini, hanya kita saja yang tahu. Ok?" Inces menatap gevano serius.

Gevano yang pada dasarnya polos, hanya mengangguk saja. sebab gevano hanya ingin mempunyai sosok seorang ayah, yang sangat dia rindukan.

Mereka pun kembali, melanjutkan permainan mereka. Namun tidak ada yang mengetahui, jika saat ini gevano sedang mengharapkan kedatangan Raffael ke rumahnya.

Tak berselang lama, sosok yang di harapkan gevano datang kerumahnya.

"Om... tampan!" seru gevano, berlari ke arah Raffael yang baru saja turun dari mobilnya.

Raffael tersenyum tipis, kemudian menyambut gevano yang berhamburan memeluknya.

"Om tampan...vano lindu." Gevano mengeratkan pelukannya, pada Raffael.

Sementara Raffael merasa gemas, dengan sikap yang di tunjukkan oleh gevano kepadanya.

"Siapa yang rindu sama, om... hem?

Gevano hanya tersenyum, dirinya benar-benar merindukan Raffael saat ini.

" Bagaimana kalau hari ini,kita jalan-jalan?" tanya Raffael, membuat gevano begitu senang.

Sebelum gevano menjawab, inces terlebih dahulu membuka suaranya.

"No... No... No...! Tidak boleh!" sela inces, menghampiri mereka berdua.

Inces menegaskan, jika gevano tidak boleh pergi kemana-mana.

Raffael menautkan kedua alisnya, merasa bingung dengan sikap inces. "Kenapa?tanyanya heran.

" Vano tidak boleh pergi kemana-mana. Sebab dia belum izin, sama mamahnya!"jawab inces, tegas.

Gevano menatap inces. "Om inces, jahat...! Huaaa.... Huaaa.... !" Tiba-tiba saja, gevano menangis.

Inces menghembuskan nafas kasar. "Iya... iya ! Udah dong... jangan nangis! Masa, anak cowok cengeng." sahut inces , meledek.

Gevano pun seketika menghentikan tangisannya, menatap tidak suka pada inces. "Om inces, jahat. Om inces enggak sayang, vano!" balas gevano, terisak.

Inces hanya memutar bola matanya malas, dia tahu jika gevano sedang mencari perhatian dari Raffael.

Berbeda dengan Raffael yang hanya tersenyum tipis, melihat sikap inces dan gevano.

Dia pun segera membawa masuk gevano ke dalam mobil, untuk menghindari terjadinya drama lagi.

Mereka bertiga pun pergi ke tempat, yang Raffael maksud.

Terlihat gevano yang antusias, saat sampai ke tempat bermain itu.

"Om tampan. Vano mau main itu." Vano terlihat antusias saat melihat permainan kolam bola.

Raffael mengangguk dan membawa gevano, ke kolam bola dan memasukkannya ke dalam sana.

"Om inces... ayo masuk! Kita belenang sama-sama!" seru gevano, melihat ke arah inces yang sedang memperhatikannya.

"Om inces di sini saja. Ngawasin kamu." balas inces acuh.

Gevano pun kembali bermain dengan gembira, dengan di temani oleh Raffael dan inces.

"Apa, dia selalu bermain ke sini?" tanya Raffael tiba-tiba.

Inces menatap raffael, yang berada di sampingnya dan terdengar helaan nafas darinya. "Jangankan mengajak jalan-jalan. Tercukupi biaya untuk kosan dan makan saja, mamahnya Vano sudah bersyukur." jawab inces.

Raffael terdiam, merasa iba saat mendengar keadaan hidup gevano yang pas-pasan. bahkan tidak menutup kemungkinan, jika dinda harus mencari pekerjaan sampingan, untuk mendapatkan uang tambahan.

Raffael pun tidak berbicara lagi, kini dia tahu jika kehidupan gevano memang tidak sebaik yang dia kira.

Dia pun membiarkan gevano, untuk bermain sepuasnya. raffael dan inces pun ikut menemaninya.

Dia ikut bahagia, saat melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah imutnya gevano.

Setelah merasa sudah puas, mereka pun mengakhiri permainan hari ini. di samping karena sudah terlalu lama, raffael pun harus kembali ke tempat kerjanya.

Mereka pun memutuskan, untuk segera pulang. di sepanjang jalan, gevano tidak berhenti berceloteh, menceritakan hal yang dia lakukan di tempat bermain.

Sampai akhirnya, tak terasa dia pun tertidur.

"Habis baterai, tuh!" celetuk inces menengok ke kursi depan, melihat gevano yang memang tertidur.

Raffael melirik sekilas, pada inces. "Mungkin dia terlalu lelah." ucapnya, kembali menatap ke arah depan.

Inces pun mengangguk, dan kembali duduk di kursinya.

Tak lama kemudian, mobil raffael pun sampai di halaman kosan dinda. raffael pun segera turun, dan menggendong tubuh mungil gevano.

"Mamah, aku masih ngantuk." Gevano yang merasa terusik pun, sedikit mengigau.

Raffael tersenyum tipis, melihat gevano yang terdengar ngedumel sebab merasa tidurnya terusik.

"Biar vano sama, eike." Incese mengulurkan tangannya, untuk menggendong gevano.

Raffael pun mengangguk, dan memindahkan gevano ke pangkuan inces.

"Terima kasih untuk hari ini. Karena kamu, mau membawanya jalan-jalan." ucap inces, tulus.

"Sama-sama. Aku juga senang, bisa mengajak vano bermain. Kalau begitu, aku pamit dulu." Raffael pun pergi dari hadapan inces, dan masuk ke dalam mobilnya.

Inces pun membawa gevano ke dalam kosan dinda, dan menidurkannya.

Dia pun tidak sabar menunggu dinda pulang, untuk menceritakan apa yang sudah di lakukan oleh mereka bertiga.

*

*

*

Di rumah makan....

Dinda masih sibuk dengan pekerjaannya, dan sore ini dia harus mengantarkan catering lagi, ke tempat proyek raffael.

"Dinda, kamu antar sekarang, ya." Pemilik rumah makan, menghampiri dinda yang sedang bersiap-siap.

Dinda pun menoleh ke arah suara dan tersenyum. "Iya, bu. Saya juga, baru saja mau berangkat." ujar dinda memberitahu.

Pemilik rumah makan pun tersenyum, menatap dinda yang akan berangkat.

Setelah pamit, dinda pun pergi menuju tempat proyek kemarin. orang yang biasanya mengantarkan pesanan masih sakit, sehingga tugasnya di alihkan kepada dinda.

Sesampainya di proyek, dinda membawa catering yang lumayan banyak seperti kemarin.

Dinda pun berjalan memasuki tempat proyek, dengan sedikit kesusahan, karena tidak ada yang membantunya.

Dan untung saja, saat kesusahan ada seorang pegawai yang menghampirinya, dan membantunya.

"Biar saya bantu, neng." Laki-laki paruh baya menghampiri, dan mengangguk sopan.

Dinda tersenyum tipis. "Terima kasih,pak." Memberikan sebagian catering pada laki-laki itu, untuk di bawa menuju tenda.

Mereka berjalan bersama-sama, membawa catering. dinda senang, karena ada orang yang membantunya.

"Ini di simpan di mana, pak?" tanya dinda, menatap ke sekitar tenda.

Laki-laki itu pun, menunjuk ke salah satu tenda yang biasa di jadikan tempat berkumpul para pegawai.

"Oh iya neng. Kata pak bos, tolong antarkan dua box ke arah tenda yang ada di sebelah sana. Tidak apa-apa kan, neng?" Laki-laki itu menunjuk ke arah tenda,tempat dimana Raffael dan roy berada.

Dinda yang tak keberatan pun, mengangguk dan tersenyum. dia pun segera berjalan menuju tenda, yang di maksud pegawai tadi.

"Assalamu'alaikum! Permisi... saya mau mengantarkan catering!" seru dinda, melihat ke sekitar tenda yang terlihat sepi.

Tidak lama kemudian, terdengar seruan dari dalam yang memerintahkannya untuk masuk.

Dinda pun segera masuk ke dalam tenda. Namun tiba-tiba saja tubuh dinda mematung, saat melihat sosok laki-laki yang dia kenali.

"Dinda." seru roy, yang sama-sama terkejut saat melihat dinda, yang selama ini tidak ia ketahui kabarnya.

1
Heryta Herman
Rafael sdh menuduh dinda bukan perempuan baik"...jadi selama ini kamu ngapain aja Raf...klo istrimu bukan wamita baik" kenapa msu nikah sama dia...kamu lupa atau sengaja lupa..siapa yg merusak masa dpn dinda dulu...siapa juga yg ngotot ngajak nikah...klo kamu blm siap menikah, blm siap tanggung jwb ya jngn asal omong..tinggal cerai aja dindaklo kamu masih ragu mencintai dia..
please thor,cerita jngn di ada" kan...dari awal cerita sllu dinda yg jadi korban...
jngn bikin cerita sprti sinetron.../Pray/
Heryta Herman
cerita nya swmakin kesini semakin aneh.. kenapa dari awal selalu dinda yg tersakiti..bermacam" masalah terjasi hanya pada dinda..
hhhhaaaaahh..terserah authorlah...
Heryta Herman
tanpa sadar si oma sdh buka rahasia klo semua yg terjadi itu rencana oma dan agnes....
dasar nenek grondong... kau menghancurkan hidup cucu tersayangmu nek..
Heryta Herman
bagus Roy...rencanakan dgn matang supaya si ulat keket jera.dan kedok nya ketahuan sama keluarga besar jeremy...
Heryta Herman
kelakuan nenek kandung ke cuxu kandungnya sangat aneh...demi cucu angkatnya,si nenek geondong peot sanggup menghacurkan kebahagian cucu dan cicitnya sendiri...
Heryta Herman
untungnya ada Roy yg siap siaga untuk membantu Rafa...
Heryta Herman
kenapa harus ada pelakor?...apalagi daei dlm keluarga sendiri..rasanya juga tdk masuk akal,thor...jngn bikin peenikahan Rafa dan dinda gagal,thor...itu sama saja menghancurkan impian vano yg ingin bahagia dgn kehadiran papanya yg sdh di runggu sekian lama...
Heryta Herman
itu memang mau mu Raffael...otw bucin ya
Ayu
sdh tamat jg ya thor. smg kw dpn nya bhgia semua. ada kelanjutan nya gk thor. mgkn kisah dewasa nya vano dan kk2 angkat nya. smgt thor. sukses sl. mksh crita nya bagus
Ayu
smg nandi dan adik2 nya diangkat jdi ank angkat kluarga Rafael ya thor. biar terjamin ms dpn nya
Ayu
smg dinda slmt. mksh nandi. sbntr lg kamu gk jdi gelandangan lg. kshn km Haiden gk jdi dpt 10 m nya
Ayu
thor.. smpai lupa. kbr nya si ences gimana ya. kok gk prnh kelihatan lg
Ayu
oma2..sdh bau tanah pun bkn nya bertobat dan beribadah mlh cr perkara buat dosa. sadar oma sblm mati
Ayu
syukur lah Rafael sdh tau klau punya anak. smg mereka bs bersatu dan hidup bhgia. lanjut dan smgt thor. aku suka crita nya
Ayu
sabar ya vano.. psti kamu akan segera bersama papa mu. smgt thor
Riry Kasyry Lily
Biasa
Riry Kasyry Lily
Kecewa
Muhammad Azri
ceritanta terlalu bertele tele ....
Rati Aryann Aryani
👍
Puji Astuti
inces kerjaanya apa msa momong mulu tiap hari
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!