ANAK ASUHKU

Keenan meminta Kai mengatakan dengan jujur apa yang sudah ia janjikan pada Jojo sampai gadis itu mau membantunya.

"Aku memintanya mengepel lantai setiap pulang sekolah dan mencuci piring setiap selesai makan malam selama satu minggu," ucap Jojo sebelum Kai menjawab lebih dulu.

Kalingga memandang Jojo dan Kai secara bergantian. Keduanya menunduk lesu penuh rasa bersalah. Kalingga tahu, mereka berdua pasti sangat takut jika ia memberi hukuman.

Meski perbuatan Kai dan Jojo tidak dibenarkan, Kalingga tidak tega pada keduanya. Bagaimanapun, tindakan Kai juga tidak sepenuhnya salah, ia menolong temannya yang sedang kesulitan. Jojo pun tidak bisa disalahkan. Gadis itu pasti hanya berpikir bagaimana caranya agar bisa menyelamatkan Kai dari hukuman dan menyelesaikan masalah sekolah tanpa menimbulkan masalah di rumah.

Keenan dan Kylan tidak banyak bicara. Keduanya sudah berunding dengan Kalingga lebih dulu sebelum mengintrogasi kedua tersangka.

"Kami bertiga sepakat memberi hukuman kalian selama tiga bulan penuh," ucap Kalingga.

Jojo dan Kai mendongak. Keduanya nampak terkejut dengan bibir cemberut. Jojo membuang nafas perlahan, sementara Kai memijat kepalanya yang berdenyut nyeri.

"Kalian tahu, Pak Lin sudah berumur. Kami sudah memberhentikannya namun tetap memberinya uang untuk kebutuhan hidup setiap bulan. Biasanya Pak Lin yang membelanjakan kebutuhan pokok berupa sayuran, ikan dan daging setiap dua minggu sekali. Kini tugas itu akan beralih pada kalian selama tiga bulan," jelas Kalingga.

"Hanya itu?" tanya Kai dengan mata membulat.

"Ya, hanya itu?" tanya Jojo juga.

"Jika kalian merasa itu hukuman yang terlalu ringan, kami bisa menambahnya," sela Keenan.

"Tidak, tidak. Aku berterima kasih atas kebaikan kalian, aku sayang kalian semua," ucap Jojo gembira. Ia tersenyum riang sambil bertepuk tangan kecil. Gadis itu bernapas lega, ia berpikir akan kehilangan separuh dari uang gajinya karena hal ini.

"Aku juga sayang kalian semua, terima kasih, Kak," ujar Kai. Ia meringis lalu memeluk tubuh Keenan di sampingnya, bergantian dengan kakaknya yang lain. Meski ia di hukum, namun ia tetap bisa menikmati uang jajannya tanpa potongan.

"Tenang saja, Jo. Aku akan dengan senang hati mengantarmu berbelanja ke mall setiap minggu. Aku bisa membantumu," lanjut Kai.

"Hei, siapa bilang kalian akan berbelanja ke mall. Semua kebutuhan pokok akan kalian beli di pasar tradisional. Kalian harus berbelanja setiap hari minggu, karena akan lebih baik jika ikan dan daging yang dimasak lebih fresh," sela Kylan.

"Oke, bukan masalah," jawab Jojo.

Tidak masalah baginya berbelanja di manapun. Lagi pula ini bukan hukuman berat yang seperti ia dan Kai pikirkan. Jadi, ia menerimanya dengan senang hati.

Usai makan malam, Kai melakukan pekerjaannya sesuai perjanjian. Ia bertugas mencuci semua piring dan gelas yang baru saja mereka pakai makan, sementara Jojo mengelap meja hingga bersih.

Malam ini, mereka merasa terselamatkan. Jojo tidak kehilangan separuh uang gajinya, dan Kai bisa menikmati dengan bahagia uang jajannya.

Setelah pekerjaan keduanya selesai, Kai kembali ke kamarnya, sementara Jojo menonton televisi bersama Keenan di ruang tengah. Ia bosan jika harus menonton televisi sendirian di dalam kamar tanpa teman mengobrol.

Kebetulan, film yang tayang malam ini adalah sebuah film romantis yang dibintangi Ken Caessa sebagai pemeran utama. Jojo menikmati filmnya sementara Keenan merasa canggung, karena ia harus beradegan mesra dengan lawan mainnya.

"Kak, apakah menyenangkan menjadi artis?" tanya Jojo.

"Dalam hal apa?" tanya Keenan.

"Dalam segala hal, memangnya apa yang tidak menyenangkan menurutmu?" tanya Jojo lagi.

"Bayaran artis sepertiku cukup tinggi. Apa lagi jika film yang ku bintangi mendapatkan apresiasi yang bagus dan keuntungan besar. Tentu aku juga mendapatkan bonus uang dan popularitas. Tapi menjadi populer juga tidak semenyenangkan itu," jawab Keenan.

"Kenapa begitu? padahal banyak sekali orang-orang ingin menjadi populer dan dikenal banyak orang," ujar Jojo.

"Aku tidak bisa menjalani kehidupanku seperti yang aku mau. Terlalu banyak orang yang ikut campur, aku bahkan hampir kehilangan kehidupan pribadiku. Media selalu memberitakan apa saja tentangku, lalu di mana aku bisa memiliki privasi?"

"Aku bahkan harus pergi diam-diam dengan wajah tertutup agar tidak dikenali banyak orang hanya untuk sekadar nonton di bioskop atau nongkrong di kafe. Jika tidak, orang yang mengenaliku akan datang dan meminta tanda tangan, berfoto, mengajukan berbagai pertanyaan. Lalu kapan aku bisa menikmati waktuku?"

Mendengar pengakuan Keenan, Jojo terdiam. Ia tidak pernah tahu jika beban hidup Keenan juga seberat itu. Harta dan popularitas memang menggiurkan, namun Keenan seakan tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri ataupun keluarganya. Hal sekecil apapun tentang laki-laki itu bahkan selalu ada di berita online dan televisi. Lalu rahasia apa yang bisa Keenan sembunyikan di balik kehidupannya yang terus tersorot mata kamera?

"Kak, aku minta maaf karena kejadian tadi pagi. Aku terdesak, laki-laki itu sangat menggangguku, dan aku nggak suka dia mengejarku terus menerus," ucap Jojo.

"Tidak masalah. Aku memaafkanmu," jawab Keenan enteng.

"Apa kau tidak takut jika ada gosip tentangmu?" tanya Jojo. Ia merasa khawatir jika sesuatu terjadi pada anak asuhnya.

Keenan hanya tersenyum, ia lalu meminta Jojo menceritakan tentang laki-laki yang bertemu mereka tadi pagi. Dengan jelas, Jojo menceritakan siapa Leon dan apa yang laki-laki itu inginkan darinya.

Jojo juga bercerita jika ia sudah menolak cinta laki-laki itu berkali-kali. Gadis itu bersikeras untuk tidak menjalin hubungan dengan laki-laki manapun sebelum ia lulus kuliah dan membahagiakan kedua orang tuanya.

Jojo takut jika ia patah hati. Jojo takut tersakiti. Ia lebih suka mencintai dirinya sendiri dengan melakukan segala hal yang ia sukai. Bukan berusaha membahagiakan orang lain yang belum tentu bisa membahagiakan dirinya.

"Jadi, kau benar-benar jomblo sejati rupanya," ledek Keenan.

"Kau juga jomblo, Kak!"

"Ya, aku memang jomblo saat ini. Tapi sebelumnya aku juga pernah berpacaran," jawab Keenan.

Jojo tertarik, ia mendesak Keenan agar laki-laki itu bercerita.

"Kau tahu model bernama Jessica Haimdall?" tanya Keenan. "Aku pernah berpacaran dengannya selama dua tahun."

"Lalu, apa yang terjadi dengan hubungan kalian?"

"Kejadiannya sudah cukup lama, dia berselingkuh dengan teman mainku di film yang ku bintangi tahun itu," jawab Keenan.

"Oh, maaf, Kak. Aku tidak bermaksud ...."

"Tidak masalah, hanya masa lalu," sela Keenan.

"Kau tahu, Kak. Aku juga pernah bercita-cita menjadi model," ucap Jojo. Ia tersenyum malu-malu sambil mengatakan hal itu. Mendengar pengakuan Jojo, Keenan langsung memutar kepalanya dan melihat gadis itu.

"Kau bisa minta Kylan memotretmu," ucap Keenan.

Tanpa di ketahui oleh siapapun, Kylan sudah berdiri tidak jauh dari mereka dan mendengar ucapan terakhir Jojo. Laki-laki itu tertawa terbahak-bahak dan mendekati Jojo.

"Aku ingin dengar, siapa yang mau jadi model?" tany Kylan.

🖤🖤🖤