Viki Ricardo, anak angkat Davin Ricardo yang menikah dengan Sakira Amanda. Perjalanan hidup yang cukup rumit hingga memiliki anak bernama Arsila Putri Ricardo.
Setelah hidup bahagia, ternyata di saat Viki tumbuh besar, ia menyadari jika hidupnya di tugaskan untuk melindungi sang adik, yaitu Arsila putri Ricardo, wanita yang sangat ia cintai dan sayangi.
Sejak kecil sudah bersama dan saling menyayangi Arsi merasa menjadi orang paling bahagia, hingga suatu saat Viki berubah dan mulai menjauhinya dan terlihat membencinya.
Apakah mereka akan bersatu?? bagaimana kisahnya, silakan ikutan dari episode pertama yah😘😘. Jangan lupa baca kisah Davin dan Sakira dulu. Because Baby
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceritaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Malu
Sejak Viki kembali menetap di Indonesia, perubahan pun terlihat dari diri Arsi.
"Wahhh.. si kebo udah jadi ayam ni" ledek Maya berhenti tepat di depan Arsi yang duduk sendiri di depan kelas.
Arsi menatap maya dengan malas, setiap langkah nya selalu saja maya mencari masalah dengan nya.
Maya terlihat kesal karena Arai tak memberikan respon apapun kecuali menatapnya datar.
"Kenapa?? bisu??" ucap Maya memutar mutar rambutnya dengan tatapan remeh pada Arsi, sementara kedua temannya hanya mangut mangut menyetujui ucapan kepala geng nya.
"Aduhhh bisa gak sih kalian gak ganggu gue! " balas Arsi bangkit dari duduknya ingin pergi, namun salah satu kacung Maya mencegahnya.
"Eit,,, mau kemana? "
"princess Maya belum selesai ngomong" sahut satunya lagi.
"Apaan sih loe pada, gue eneg tahu liat muka badut kalian! " balas Arsi dingin menghempaskan tangan Sintia hinga terlepas.
"Guys, jalan kan! " titah Maya dengan senyum manisnya bak seperti malaikat namun berhati iblis. Kedua kacung maya langsung memegangi kedua lengan Arsi.
"Apaan sih, lepasin gak! " bentak Arsi meronta. Memang di kampus masih terlalu sunyi. Jam jam sekarang ini hanya anak teknik yang berkeliaran, itupun hanya sebentar.
Arsi mengutuk Viki di dalam hatinya, karena menghindari Viki Arsi jadi berangkat sepagi ini.
"Lepasin dia!!" terdengar suara bariton seseorang yang membuat Sintia dan Angel melepaskan cekalan tangannya pada lengan Arsi.
Sama seperti maya, Arsi juga kaget dengan suara yang sangat asing di telinga nya. Arsi berbalik menatap Mark dengan kening mengerut.
"Gak udah sok jadi pahlawan deh! " ketus Maya menatap Mark tak suka.
"Gue udah rekam kelakuan kalian, terserah sih kalo kalian mau video ini sampai ke tangan Dekan. " ucap Mark mengancam dengan memainkan ponselnya di udara.
Maya dan kedua teman nya langsung bergegas meninggalkan Arsi.
"Awas loe! " ancam Maya sebelum benar-benar meninggalkan Arsi dan Mark, sosok pria yang tidak di kenalinya.
Arsi masih menatap Mark, ia merasa pernah melihat pria ini tapi dimana Arsi tidak ingat.
"Gue Mark, kita pernah bertemu di kafe kemarin. " ucap Mark menjawab pertanyaan benak Arsi.
"Oo Iya, gue baru ingat" balas Arsi canggung.
"Btw makasih yah udah nolongin gue, sebenarnya gak perlu sih" lanjut Arsi nyengir.
"Ya sih, gue loe kan cewe kuat" sahut Mark, membuat Arsi tertawa seketika.
"Bisa aja loe" balas Arsi meninju bahu Mark pelan.
"Oh iya, loe baru di sini? " tanya Arsi lagi karena ia tidak pernah melihat Mark di kampus.
"Iya, gue baru di sini, kok loe bisa tahu kalo gue baru? " tanya balik Mark.
"Iya, soalnya semua cowo di kampus ini udah pernah datengin gue🤣" jawab Arsi songong.
"Benarkah? "
"Yah, makanya gue tahu setiap cowo di kampus ini" jawab Arsi lagi, sebenarnya gak semuanya hanya sebagian doang. Secara gitukan, Arsi mahasiswi cantik di kampus nya ini, di tambah lagi sikapnya yang cuek tetapi ramah dan mudah bergaul setiap pria ingin berkenalan dengan nya. Itu adalah daya tarik untuk Arsi dimata cowo cowo di kampusnya.
"Wow, jadi gue termasuk pria terakhir dong? " tanya Mark dengan nada bercanda.
"Yah, karena loe baru disini" balas Arsi enteng dengan senyum manis terparkir di wajah cantiknya.
Deg.
Sempurna!!!!! gue suka banget sama senyuman ni cewe. batin Mark terpesona akan kecantikan wajah Arsi. Mark memukul kepalanya agar sadar dengan apa yang saat ini ia pikirkan.
"Loe sehat? " tanya Arsi bingung melihat Mark memukul mukul kepala nya sendiri.
"Gu-Guee Sehat lah" jawab Mark salah tingkah.
Asoy, gue yang sering mempermainkan cewe malah jadi grogi gini sama ni cewe. batin Mark lagi.
Arsi melirik jam tangannya, 10 menit lagi mata kuliah Viki akan di mulai, dan Arsi tidak ingin terlambat dan mendapatkan hukuman lagi.
"Yaudah, gue duluan ke kelas yah, udah mau masuk soalnya" pamit Arsi.
"Bentar" panggil Mark menghentikan langkah Arsi menuju kelasnya.
"Ada apa? " tanya Arsi menatap Mark penuh tanya.
"Gue boleh minta nomor HP loe gak? " tanya Mark.
"Yakin pengen tahu nomor gue? " decak Arsi tersenyum miring pada Mark. Terlihat sekali kalau Mark sedang grogi dan salfok. Bukannya tadi malam pria itu sudah menelfon Arsi? dan sekarang modus minta no HP untuk berlama-lama bersama Arsi.
"Eh, gue udah punya" ucap Mark nyengir.
"Tadi jantan suara loe, sekarang lembek aja" cibir Arsi tersenyum miring,lalu meninggalkan Mark yang masih mematung mencerna ucapan Arsi barusan.
"Ha astaga!!!!! gue kan udah nelfon dia tadi malam!! " erang Mark kesal dan merasa sangat bodoh saat ini. Ia baru sadar akan kebodohannya, pantes Arsi mengatainya lembek. Mark mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya kasar.
"Tapi menarik bangt! " gumam Mark tersenyum.
Arsi memasuki ruang kelas dengan wajah datarnya, meskipun begitu wajahnya masih terlihat sangat cantik dan menawan.
"Arsi!! " panggil Meri melambaikan tangannya agar Arsi duduk di dekatya. Arsi pun berjalan menuju Meri yang ternyata sudah menyiapkan bangku kosong untuk nya duduki.
"On time ya!!! " ledek Egi yang duduk persih di belakang Meri.
"Ih apaan sih loe! " dengus Arsi mendelik pada Egi yang langsung menutup mulutnya.
"Loe dari mana aja? " tanya Bayu.
"Bukan urusan loe!! " balas Arsi ketus, entah kenapa ia menjadi jutek pada Bayu semenjak mendengar pembicaraan Bayu dan Viki ketika di apartemen nya. Bayu malah mau menjaga pacar kakaknya.
"Loe pms? " tanya Egi setengah berbisik pada Arsi.Pria itu pun langsung mendapat hadiah ketika pertanyaan Egi selesai di ucapkan.
"Apaan sih, mau gue tambal tu mulut" ancam Bayu agar Egi diam dan mendengarkan saja
"Selamat Pagi semua! " sapa Viki, kelas yang tadinya diusir mendadak menjadi sepi ketika Viki sudah mengucapkab salam.
"Baiklah, silakan kumpul kan tugas kalian! " perintah Viki.
Seluruh siswa berdiri dan memberikanan, Setiap mahasiswa berdiri dan mengumpulkan tugas tugas mereka.
"Kok gue masih gak tahu!! " rengek Arsi ketika ketiga temannya berdiri dan mengumpulkan tugas ke depan.
"Loe gimana sih Si, masa setiap ada tugas loe gak ada? " cibir salah satu mahasiswi sekelas Arsi, mereka memang sedikit kurang suka karena selalu saja menjadi.
Arsi tak membalas, ia hanya diam ketika teman temannya lain ikut mencibir Arsi.
"Sudah! sudah diam! " ucap Viki sedikit lebih keras sehingga membuat mahasiswa lain terdiam seketika.
"Dan untuk kamu, temui saya di ruang nanti" titah Viki menunjuk Arsi yang sudah cemberut.
"Wahh pantes gak buat tugas, hukumannya gk bagus" cibir mahasiswi lain.
"Bener, liat tu dia selalu saja mencari perhatian pak Viki agar melirik ke arahnya" ucap mahasiswi lainnya.
Arsi tak memperdulikan ucapan merek, ia selalu mengganggap mereka iri padanya karena dia cantik, dengan begitu Arsi tidak merasa hidup nya terlalu berat akan hal yang tidak penting.
...T E R I M A K A S I H...
Tapi Viki gak tau kan kalo ortu mereka menjodohkan mereka berdua..😅😅