My Cold Brother Is My Husband
"Ya ampun..... masih tidur dia rupanya" gumam Sakira geleng kepala melihat putri bungsunya masih meringkuk di balik selimutnya.
"Sayang bangun.... " ucap Sakira menarik sedikit selimut yang membalut tubuh putrinya hingga membuat tubuh Arsila menggeliat merasakan sejuknya AC menyentuh permukaan kulitnya.
Arsi menarik kembali selimut nya hingga menutupi seluruh tubuhnya hingga kepala. Sakira tak mau kalah ia kembali menarik selimut Arsi lalu melipatnya. "Arsila!!!!!! bangun.... udah siang sayang"
"Mama.... ihhhh.... Arsi masih ngantuk.. " rengek Arsi mempererat pelukannya pada bantal guling mencari kehangatan di sana.
"Sayang, ini tu udah siang,,,, " ucap Sakira lagi sembari membuka gorden jendela kamar Arsi.
"Tapi kan Arsi gak ada jadwal kuliah ma.. " jawab Arsi tanpa membuka matanya yang benar-benar terasa masih berat.
"Kamu lupa? " ucap Sakira menggantungkan ucapannya lalu menatap putri bungsunya yang masih saja menutup matanya tak peduli.
Senyum Sakira mengembang, Arsi membuka matanya lebar.
"Ahhhh hari ini kak Viki pulang!! " teriak Arsi penuh semangat.Matanya terbuka lebar sekarang.
"Kok baru bangunin Arsi sih ma" gerutu Arsi seraya berlari menuju kamar mandi.
"Mama tunggu di bawah yah sayang" teriak Sakira berlalu menuju ruang makan yang sudah ada Davin di sana. Pria yang sudah mulai terlihat sedikit menua itu tengah serius membaca koran.
"Apa masih tidur? " tanya Davin tanpa melihat kearah istrinya yang baru saja turun dari kamar Putri nya.
"Apa lagi... pasti masih ngebo" jawab Sakira sekenanya. Jangan di tanya, jika tidak di bangunkan maka Arsila putri tak akan pernah bangun cepat, apalagi di hari libur.
"Yaudah makan dulu yuk" ajak Sakira mengambilkan sepiring nasi goreng,lalu menyodorkan pada suaminya yang langsung melipat koran yang ia baca lalu menerima nasi goreng buatan istri nya yang selalu terlihat menggiurkan.
"Pagi mama.... papa.... " sapa Arsi penuh semangat, penampilannya sudah berubah sekarang, yang biasanya bangun tidur Arsi hanya gosok gigi lalu langsung menuju meja makan. Sedangkan sekarang, ia sudah terlihat begitu cantik meski penampilannya sederhana dan natural. Arsi tidak terlalu suka berdandan dan berpenampilan seperti para gadis pada umumnya yang memang suka make up.
"Pagi juga sayang... " Jawab Davin tersenyum pada putri.
"Nih makan dulu... " ucap Sakira menyodorkan nasi goreng yang langsung di terima Arsi dengan semangat.
"Idih.... anak papa semangat banget" cibir Davin membuat Arsi terkekeh pelan. Tentu saja Arsi sangat semangat, Viki Ricardo akan pulang hari ini dan dia lah yang ditugaskan untuk menjemput kakak nya itu. Gimana gak bakal senang coba? Arsi sudah lama menantikan momen ini.
Sudah sangat lama Arsi menunggu kepulangan kakaknya ini, di tambah lagi kakaknya akan menetap di Indonesia. Arsi sangat bahagia sekarang, ia sangat mengagumi kakaknya, bahkan di ponsel nya di penuhi oleh foto foto kakaknya saja.
Arsila Putri Ricardo, anak kedua dari Davin Ricardo dan Sakira Amanda. Gadis yang kini berusia 19 tahun dan kuliah jurusan Management itu tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan imut. Sejak kecil Arsi sangat dekat dengan kakaknya, hampir setiap detik Arsi bersama Viki jika Viki pulang ke Indonesia. Namun, entah mulai dari mana, entah apa alasannya sejak Arsi beranjak SMP, Viki jadi lebih jarang pulang. Bahkan Viki pulang hanya mampir ke kantor lalu kembali ke Amerika. Arsi merasa sangat kesepian dan berharap kakaknya kembali seperti dulu. Karena sikap Viki mulai dingin terhadapnya, bahkan Viki tidak memberi kabar apapun padanya.
"Jam berapa kak Viki sampe Bandara pa? " tanya Arsi antusia.
"Cieee yang gak sabaran" goda Sakira membuat Arsi nyengir.
"Jam 9 sayang, sekitar 1 jam lagi" jawab Davin.
"Kira-kira kak Viki bakal dingin lagi gak yah sama gue? " batin Arsi, ia sangat takut jika kakaknya masih bersikap Dingin dan cuek seperti 10 tahun yang lalu.
"Eh kok malah bengong" tegur Sakira membuat Arsi tersenyum kikuk, lalu menggeleng pelan.
"Yaudah ma, pa, Arsi berangkat dulu... " pamit Arsi bangkit dari duduknya lalu mencium pipi mamanya dan papanya yang menatapnya bingung. Viki tiba masih 1 jam lagi, tapi Arsi malah pamit sekarang.
"Kok cepat banget sayang? " tanya Sakira bingung. Sementara Davin hanya menatap putrinya yang kini mencium pipi nya juga.
"Mau mampir ke rumah Meri dulu nanti ma" jawab Arsi berbohong.
"Yaudah hati hati sayang" ucap Sakira yang langsung di Jawab anggukan kepala oleh Arsi.
Di dalam mobil Arsi terus memegangi jantung nya, sudah 30 menit ia tiba di bandara. Arsi sebenarnya tidak mampir ke rumah Meri, sahabat nya. Tetapi, Arsi langsung ke bandara dan berdiam diri di dalam mobil untuk mempersiapkan diri bertemu dengan kakaknya.
"Jam 10" gumam Arsi melirik Arloji nya.
Arsi menarik nafasnya dalam, lalu menghembuskannya pelan. Gadis imut yang kini telah menjelma menjadi gadis dewasa meski masih terlihat imut keluar dari mobil.
Penampilan Arsila sangat menggugah selera bagi kaum Adam, meski hanya mengenakan celana jeans dan baju kaos lengan pendek yang memperlihatkan lengan putih mulusnya. Rambut panjang dan senyum manis membuat orang yang melihatnya menjadi salah fokus.
Sementara seorang pria tampan berjalan santai menuju pintu keluar, matanya berkelana mencari sosok gadis yang di tugaskan untuk menjemputnya.
Mata Viki menyipit, matanya menangkap sosok yang tak asing baginya. Sudah lama Viki tidak melihat sosok Arsi yang dulunya masih imut dan tentunya sangat cantik, kini menjelma menjadi sosok gadis dewasa dan tentunya semakin cantik.
Viki merubah air mukanya ketika Arsi melihat kearahnya, terlihat raut bahagia di wajah Arsi.
"Kak!!! " teriak Arsi melambai lambaikan tangannya pada Viki.
Viki menatapnya datar, lalu berjalan santai mendekat pada Arsi yang berdiri tak jauh dari pintu keluar.
"Kak ud-" ucap Arsi terpotong oleh perintah Viki.
"Bawa ini" Ucap Viki dingin menyodorkan kopernya dan juga jaketnya pada Arsi, lalu berjalan lebih dulu meninggalkan Arsi yang masih bengong dengan perlakuan Viki padanya.
"Masih sama... " gumam Arsi pelan, padahal ia sudah bersikap semanis mungkin tadi.
Arsi menghela nafas pasrah, ia mengikuti kakaknya dari belakang menyeret koper dan juga jaket Viki yang di sampirnya di lengan kirinya. Bibir Arsi sudah monyong monyong menggerutu atas perlakuan kakaknya yang membuat nya seolah seperti babu.
Arsi menatap Viki yang sudah duduk manis di bangku penumpang belakang kemudi. Fix, Arsi jadi babu Viki saat ini.
"Kak, pindah depan! " ucap Arsi ketus, sikap manisnya telah berubah menjadi jutek dan cuek seperti sikapnya biasanya.
Viki tak bergeming, ia malah menyandar lalu menutup matanya. Arsi mengepal tangannya geram, kesabarannya sungguh di uji saat ini.
"Loe mau pulang, atau tetap di sini? " tanya Arsi sedikit menekan suaranya menahan emosi.
"Jalan ajah cepat, gue capek! " jawab Viki datar tanpa membuka matanya.
"Oke fine" jawab Arsi pelan, lalu meletakan koper Viki ke dalam bagasi, senyum Viki sempat mengembang karena ia pikir Arsi menyerah dan mengikuti perintah nya.
Namun tiba-tiba Viki di kagetkan pintu di sampingnya tiba-tiba terbuka. Viki membuka matanya menatap Arsi yang juga menatapnya, ia menunggu apa yang akan di lakukan oleh adiknya.
"Ini kuncinya, serah lu deh mau duduk dimana. Serah lu juga mau pulang apa nggk. " ucap Arsi ketus meraih tangan Viki dan meletakkan kunci mobil ke tangan Viki. Lalu Arsi menutup kembali pintu mobil dengan hempasan keras.
"Gue cabut" pamit Arsi berlalu meninggalkan Viki begitu saja. Viki bengong menatap kunci di telapak tangannya.
"Kok malah ngasih ini sih" dengus Viki kesal. Ia keluar dari mobil Arsi, menatap ke sekeliling mencari keberadaan adiknya. Seakan di telan bumi, Arsi begitu cepat menghilang.
"Sial!!! " umpat Viki menendang ban mobil Arsi sedikit lebih keras, membuatnya langsung mengaduh kesakitan. Viki terlalu keras menendang ban mobil Arsi sehingga membuat kakinya sakit.
"Ahhhkk" pekik Viki loncat loncat menahan Sakit di ujung kakinya.
Pria tampan itu akhirnya memutuskan mengemudi sendiri menuju rumah, seharusnya ia tidak mencari pasal dengan Arsi ketika baru saja bertemu. Kini Viki sedikit menyesalinya, ia merasa sikapnya terlalu keterlaluan tadi.
*
*
*
*
*
Halo..... pembaca setia ku. ini novel kelanjutan dari Because baby, khusus cerita Viki yah.
yang masih mengikuti perjalanan keluarga ini makasih, dan yang baru baca... biar paham baca dulu yng Because baby.. biar nyambung nantinya dengan kisah si Viki.
...T E R I M A K A S I H...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Mampir thor,Seru nih..
2024-09-18
0
Qaisaa Nazarudin
Nah loe belahan jiwa loe ngambek..🤣🤣🤣
2024-09-18
0
Qaisaa Nazarudin
Walau gimana kamu membatasi diri ke Arsy, Cinta itu tau kemana tempatnya berlabuh,Mungkin VICKY pikir ortunya gak akan merestuin hubungan mereka,Makanya dgn susah payah Vicky membentengi dirinya dari pesona Arsy..
2024-09-18
0