Bukan novel yang update harian yah.
Silahkan baca dan jangan lupa kasih komentar dan likenya biar author semangat buat nulis episode selanjutnya.
Novel apakah ini?
Ini adalah novel yang pemeran utamanya seorang laki-laki kaya raya yang pekerjaannya seorang CEO di perusahaan terbesar di ASIA. Memiliki saham dimana-mana dan perusahaan nya menyebar diseluruh negeri juga. Sementara pemeran wanitanya adalah gadis muda yang lahir dari keluarga kurang mampu, sekaligus dia harus menjadi tulang punggung orang tuanya karena memang ayahnya telah meninggal sejak dia berumur 15 tahun . Dia sekarang harus kuliah sambil bekerja.
Mungkin ada kemiripan dengan novel lainnya. Tapi memang aku ingin pemeran laki-lakinya seorang laki-laki terkaya dan bersifat dingin, cuek sekaligus arogan.
Jika kalian tertarik baca bagian prolog kalau masih tertarik lanjut sampai end yah.
Jangan lupa author menunggu komentar
Positifnya yah. Buat memotivasi author biar tambah semangat lagi .
Salam kenal dariku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JBlack, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Survey Rumah Baru 2
“Nah ini lantai dua tuan.” Ujar Pak Arif
Kevin dan Adel mengedarkan pandangannya ke segala penjuru arah lantai 2
“Dilantai dua khusus kamar-kamar tamu saja tuan dan ada satu dapur bersih juga. Disetiap kamar terdapat kamar mandi nya juga tapi diluar juga ada dua kamar mandi.” Ujar Pak Arif kepada Kevin dan Adel.
“Iya pak , ayo kita liat lantai ketiga.” Ajak Kevin
Mereka menaiki tangga lagi untuk kelantai tiga. Sesampai disana keduanya pun mengedarkan pandangan.
“Nah ini adalah Kamar utama tuan.” Tunjuk Pak Arif pada Kevin sambil menunjuk pada salah satu pintu yang terdapat disana.
“Apa boleh kita melihat didalam pak?” tanya Adel
“Boleh silahkan Nona.” Saut Pak Arif
Adel dan Kevin berjalan menghampiri pintu yang telah dijelaskan Pak Arif bahwa itu kamar utama dirumah ini. Yang artinya ruang itu akan menjadi kamar bagi mereka berdua. Adel membuka pintu dan masuk ke kamar.
Mata Adel mengedarkan ke segala isi ruangan di kamar utama.
“Wahh luas sekali ini vin.” Ujar Adel sambil kedua matanya tidak lepas-lepas melihat sekelilingnya.
Pak Arif datang dan menjelaskan isi kamar utama.
“Disana terdapat kamar mandi dalam Nona, dan ruangan disebelahnya ada tempat khusus pakaian dan segala aksesorisnya. Dan untuk ruangan satunya itu bisa dijadikan ruang kerja kecil.” Ujar Pak Arif
Kevin dan Adel hanya mengangguk-angguk. Setelah selesai mereka keluar dan meneruskan menyusuri lantai 3 tersebut.
“Disebelah kamar utama adalah ruangan kerja tuan. Jadi itu ruangan lebih luas daripada ruang kerja didalam kamar utama. Kemudian disebelah lagi adalah kamar untuk nona atau tuan muda. (Maksutnya buat anak-anak nanti.) “ kata Pak Arif
Jadi isi dari lantai Ke 3 adalah kamar yang akan dipakai oleh keluarga mereka. Dan masih ada yang menarik perhatian Ade. Yaitu terdapat kolam air kecil disana. Adel menghampiri dan diikuti oleh Kevin dan Pak Arif
“Wahh airnya hangat.” Ujar Adel sambil memainkan tangannya di Kolam.
“Oh iya Nona kalau ini kolam renang Air hangat nona. Ini khusus untuk Tuan dan Nona. Kalau kolam renang biasanya dan lebih lebar ada dilantai satu tuan.” Ujar Pak Arif
“Hmmm begitu pak?” jawab Adel sambil mangguk-manggukan kepalanya
“Iya nona.” Saut Pak Arif
“Ayo sayang, sudah jangan main air nanti bajumu basah loh.” Ajak Kevin sambil menyodorkan tangannya ke arah Adel
Adel langsung mengambil tangan Kevin dan ikut berdiri disampingnya.
“Baik tuan sekarang tinggal lantai 4 mari Tuan dan Nona.” Ucap Pak Arif
Seperti sebelumnya, Kevin dan Adel mengikuti Pak Arif ke lantai terakhir yang berada paling atas. Dan disana terdapat beberapa ruangan. Setelah sampai Pak Arif pun menjelaskan lagi ruangan apa saja yang berada di lantai 4 .
“Baiklah Tuan dan Nona, di Lantai 4 ini hanya ada 1 ruangan untuk gym, 1 ruangan untuk karaoke dan 1 ruangan kosong.” Ujar Pak Arif.
Mata Adel yang sedari tadi tidak bisa diam akhirnya melihat-lihat dan tepat kedua matanya berhenti melihat pintu yang mengarah keluar. Akhirnya Adel bertanya pada Pak Arif tentang pintu tersebut.
“Kalau itu pintu menuju kemana ya pak?” tanya Adel
“Oh pintu itu menuju balkon Nona. Mari kita lihat kesana. “ Ajak Pak Arif
Setelah Pak Arif membuka pintunya Adel dan Kevin takjub melihatnya, disana terdapat balkon yang bisa melihat keluar. Disamping balkon ada jalan menuju taman kecil disana. Ya taman itu ada diatas yang dilengkapi dengan rumah kecil yang bisa disebut cafe dalam rumah. Ada tempat seperti di club-club malam untuk dudukannya. Dan ada meja dan kursi untuk menyantap dan menikmati pemandangan dari atas.
Dari atas sana juga orang bisa melihat kolam renang lantai pertama. Sungguh pemandangan bagus dan membuat yang melihatnya pasti akan nyaman tinggal disana.
“Rumah ini bagus banget sayang, cocok banget aku suka sekali. Jadi beli ini rumah ya sayang. Ya ya ya.” Mohon Adel pada Kevin sambil bergelanyut manja pada Kevin
“Hmmm jika ada maunya saja kau seperti ini.” Jawab ketus Kevin
“Ya allah ketus sekali suamiku yang tampan ini.” Kata Adel sambil mengerucutkan bibirnya.
“Apa kau bilang apa? Coba ulangi! “ perintah Kevin, karena ia tak percaya Adel memanggilnya suami
“Suamiku yang tampan. Memangnya kenapa?” sinis Adel
“Ohh begitu ya jika kau ada maunya pasti memanggilku seperti itu.” Ejek Kevin
“Bukan begitu. Huuu beda loh. Meski bukan karena ada maunya aku juga mau memanggilmu suamiku yang tampan.” Rayu Adel
“Yakin ?” tanya Kevin
“Iya yakin.” Jawab yakin Adel sambil menatap mata Kevin
Setelah mendengar itu bibir Kevin melengkung keatas. Entah perasaan apa tapi dia begitu senang karena istrinya memanggil dia dan mengakui Kevin bahwa dia adalah suaminya.
“Apa benar dia sudah mencintaiku?” gumam Kevin dalam hati
Karena merasa Kevin diam maka Adel pun melambai-lambaikan tangannya didepan wajah Kevin.
“mmm bagaimana? Ya beli rumah ini.” Rengek Adel
“Baiklah jika kau mau aku akan beli rumah ini. Tapi itu tidak gratis kau harus membayarnya kepadaku.” Jawab Kevin dengan wajah serius.
“Yeyyy horee. Tapi membayar apa lagi? Apa kau minta cium sini aku cium.” Kata Adel sambil menarik wajah Kevin untuk mendekat.
Tapi Kevin menahannya dan berbisik pada Adel.
“Bukan ciuman yang aku minta.” Kata Kevin
“Terus apa ?” tanya Adel dengan heran
“Mmmm aku minta semua yang ada pada dirimu.” Kata Kevin
“maksutnya vin? “ tatapan Adel dengan wajah bingung
“Aku mau membuat Kevin kecil untuk kita.”
Seketika mata Adel langsung membulat dan diikuti pipi yang sudah memerah seperti udang rebus.
“ihhh dasar mesum.” Teriak Adel sambil mencubit Pinggang Kevin.
Untungnya Pak Arif sudah turun papan mereka.
“Biarin Mesum sama istri sendiri.” Ledek Kevin sambil menjulurkan lidahnya pada Adel seperti anak kecil
“Dasar mesum mesum mesum.” Teriak Adel sambil mencubit pipi Kevin
“Ya sudah kita lihat rumah selanjutnya saja. Aku tidak cocok dengan rumah ini. Pura-pura Kevin sambil berlalu dari sana.
“Baiklah baiklah aku mau.” Ucap Adel sambil menahan tangan Kevin
Akhirnya Kevin yang mendengar itu langsung berhenti dan berbalik ke arah Adel, ia menarik tangan Adel hingga Adel jatuh kepelukannya. Adel balik memeluk Kevin dengan erat. Rasanya jantungnya terus berdegub kencang jika bersama suaminya tersebut. Adel membenamkan wajahnya di ceruk leher Kevin sambil mengendus-ngendus.
“Kau jangan seperti ini sayang. Apa kau mau membangunkan singa tidur.” Goda Kevin sambil tangannya bermain ditelinga Adel.
Adel yang merasakan geli akhirnya melepaskan pelukannya dan mundur.
“Dasar Lelaki balok es yang mesum.” Ejek Adel sambil berlari meninggalkan Kevin.
Adel pun berlari tetapi Kevin berhasil mengejarnya dan menarik Adel kepelukannya. Rasanya mereka menjadi seperti anak ABG yang saling malu-malu. Tapi keduanya belum menyadari jika sama sama memiliki perasaan.
Apakah keduanya akan mengungkapkan perasaan cinta mereka ?
Ikutin terus lanjutannya yah hihi
-JBlack-
