NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Ibu Kejam

Transmigrasi Ke Tubuh Ibu Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Anak Genius / Ibu Pengganti / Mengubah Takdir / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:45.5k
Nilai: 5
Nama Author: aif04

Melisa tiba-tiba harus mengalami insiden buruk membuat dirinya kehilangan nyawa. Ia pikir hidupnya akan berakhir di sana tapi siapa sangka ia justru bangun dalam sebuah ruangan yang sangat kumuh.

"Ibu...ibu hiks bangun Bu hiks aku janji tidak akan menggangu ibu lagi hiks ibu..." Tangis anak kecil yang ada di sisi ranjang.

"Siapa ibumu ?" Tanya Melisa dengan bingung.

"Ibu hiks anda sudah sadar hiks..."

"Ha ? siapa yang kamu panggil ibu ?" Bingungnya.

"Ma-maaf hiks aku benar-benar minta maaf jika ibu maksudnya nyonya tidak ingin di panggil seperti itu lagi." Ujar Anak laki-laki lalu bersujud di atas lantai kayu.

"Apa yang sebenarnya terjadi ?" Bingungnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aif04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meninggalkan

“BLASH.” Angin terakhir bertiup sangat kuat hingga Melisa hanya bisa menutup mata dengan kuat. Lalu saat ia membuka mata wanita itu benar-benar sangat terkejut saat melihat benda yang selama ini mereka cari telah ada disana.

“Dia benar jika bintang hitam adalah portal.” Gumamnya.

...****************...

Setelah melihat portal yang ia cari bersama dengan pria itu ada di depan matanya. Melisa dengan cepat pergi kembali ke arah kastil itu berada. Dia harus memberitahu Ian agar mereka bisa pulang bersama. Jika saja mereka bisa bersabar maka Ian tidak perlu untuk pergi ke tempat yang penuh dengan bahaya sendirian. Mereka hanya perlu menunggu hingga kalung itu datang pada mereka tanpa melakukan apapun yang berbahaya seperti saat ini.

"Kau harus baik-baik saja Ian agar kita bisa pergi bersama dan tidak perlu lagi terjebak di tempat aneh ini.‟ Batin wanita itu dengan berlari sekuat tenaganya.

Hingga akhirnya melisa bisa tersenyum dengan begitu senang saat kastil tua itu telah terlihat.

"Sedikit lagi.‟ Batinnya.

“DUAR.”

“BLASH.”

Melisa terdiam di tempat saat melihat bagaimana kastil yang masih berdiri tadi kini sudah menjadi reruntuhan. Jantungnya seakan-akan berhenti saat mengetahui

jika pria itu juga ada disana.

“DEG.”

“Ti-tidak…”

“TIDAK IAN..!.” Teriaknya lalu dengan sekuat tenaga berlari pada reruntuhan itu. Melisa bahkan hampir terjatuh beberapa kali tapi ia sama sekali tidak memperdulikan itu.

“BUGH..”Melisa langsung saja menjatuhkan dirinya di depan reruntuhan itu.

“TU-TUAN !”Panggilnya dengan terus menyingkirkan batu-batu dari reruntuhan itu.

“Ian…kau di mana ?” Suaranya terasa bergetar saat memanggil nama pria itu bahkan saat ini jari-jarinya sudah terluka karena memaksa untuk membuka batu batu itu.

“Ian aku mohon jawab…IAN !” Teriak wanita itu dengan terus menyingkirkan batu-batu reruntuhan.

“Kau su-dah berjanji untuk baik-baik sa-ja dan tidak meni-nggalkanku sendiri hiks…kau sudah berjanji Ian hiks hiks kau ti-dak boleh mengingkarinya hiks hiks.”

“Kau pembohong bajingan ! kau pembohong !.”

“hiks,hiks,hiks….hua..hiks.” Wanita itu hanya bisa menangis di atas tumpukan batu itu dengan keadaan yang begitu berantakan.

“Apa yang sedang kau tangisi ? “ Tanya sosok pria yang saat ini telah berdiri di belakangnya.

“Ian dia sudah terkubur di dalam sini padahal dia sudah berjanji tidak akan meninggalkanku kenapa dia hiks hiks hiks..” Jelas melisa masih dengan menggali reruntuhan itu dengan tangannya.

“Dia tidak akan melupakan janjinya dan meninggalkanmu.”Ujar pria itu yang membuat Melisa menyadari sesuatu.

"Ini ?‟ Pikirnya lalu dengan perlahan melihat kearah belakang dimana pria itu sudah berdiri dengan baik dan tanpa kurang apapun. Bahkan pakaian pria itu tampak masih sangat bersih tanpa debu sedikitpun.

“HIKS HIKS HIKS…HUA…KA-KAU TI-TIDAK TAU BAGAIMANA

JANTUNGKU RASANYA MAU BERHENTI HUA…HIKS..” Tangis Melisa pecah saat melihat bagaimana pria itu dengan gagahnya berdiri disana.

Jika didalam drama maka Melisa seharusnya berlari pada pria itu namun berbeda dengan nya, wanita itu justru langsung terduduk ,lemas di tempat itu dengan tangisnya yang semakin kuat.

Hingga Ian yang melihat itu tersenyum pelan lalu berjalan ke arah Melisa.

“PUK.”

"PUK.”

Ia lalu meletakkan tangannya tepat di pucuk kepala Melisa lalu menepuk pelan hingga mengelus dengan begitu lembut.

“Aku…”

“Aku sudah kembali ayo pulang.” Gumam pria itu dengan mengelus pucuk kepala Melisa.

Sedangkan Melisa tersenyum di tengah tangisnya lalu mengangguk dengan patuh.

“Anak pintar.” Puji Ian dengan sedikit senyuman

*

*

*

Saat ini Raymond tengah tersenyum lembut saat melihat apa yang ada pada cermin itu.

“Semua baik-baik saja, syukurlah.” Gumamnya lalu meninggalkan tempat itu dengan perlahan.

Sedangkan beberapa saat setelah kejadian itu melisa dan Ian berjalan menuju portal yang tadi telah di temukan oleh Melisa.

“Apa kau sebegitunya takut jika aku mati ?”

“Tentu saja anda adalah teman saya, tidak mungkin saya akan tertawa saat teman saya sedang dalam bahaya.”

“Teman ? apa kau menganggapku seperti itu ?”

“Iya…apa anda tidak ingin menjadi teman saya ?” tanyanya.

“Tidak mau.” Jawab Ian dengan ketus lalu pergi begitu saja meninggalkan Melisa yang berjalan di belakangnya itu.”

“Dasar aneh padahal aku menganggapnya teman tapi dia justru menganggapku musuh.” Gumam melisa.

Beberapa saat akhirnya mereka telah tiba di portal itu dengan baik.

“Cepat masuk, tidak akan bagus jika kita terlalu lama ada di tempat ini.”

“Hmm.” Jawab Melisa lalu dengan semangat masuk ke dalam portal yang akan membawa mereka pulang saat ini.

"Akhirnya perjalanan yang begitu panjang kini berakhir dengan baik." Pikir Melisa saat menyadari bagaimana perjuangan mereka hingga bisa bebas dalam keadaan selamat seperti saat ini.

“Selamat tinggal hutan ruang dimensi.” Gumamnya sebelum benar-benar menghilang.

Beberapa saat kemudian dua orang itu telah tiba di kamar yang mereka masuki tadi dengan cermin yang membawa mereka untuk masuk masih tampak sama seperti biasanya.

“BUGH”

“AW!” Teriak Melisa saat lagi-lagi ia harua mencium lantai kamar yang cukup dingin itu.

“Dasar cermin menyebalkan, “ Kesalnya.

1
Sulati Cus
😂😂😂😂melisa lucu tp bagus jg lama2 jg Andrea bucin
Sulati Cus
😂😂😂😂ngarep py ruang dimensi pindah dulu ke novel cina😂
Juvita Lin
up yg bnyk dong...
Juvita Lin
lagi dong
an
ceritanya bagus, seru, bikin penasaran,
an
seru banget cerita nya...
please author update yg banyak 🙏🙏🙏
dliee_
nanggung tor😭
Murni Dewita
next
iin marlina
bagus thor
Murni Dewita
double up
Murni Dewita
dikit amat thor
an
cerita nya bagus banget, bikin penasaran...
ayo dong author di up yg banyak episode nyaaa
sampe gereget aku nungguin update mu thor...
Iqlima Al Jazira
next thor
makin seru ini👍🏻
kang mager
Author minta maaf ya di bab ini mungkin agak sedikit berantakan di beberapa paragraf tapi author sudah memperbaiki tapi masih dalam tahap review.../Smile/...jadi author mau minta maaf banget untuk pembaca yang mungkin merasa kurang nyaman ya 👉👈🥰💓
Murni Dewita
double up thor
Khun Tee
baru kali ini aku baca nopel tentang dukces bisa baca 🙈 biasanya baru denger namanya aja langsung ga mau lanjutin susah ngejanya 🤣
Juvita Lin
terus lanjut...
Salsabila Arman
lanjut
Nadira ST
lanjut kak seru,banyakin upnya
Retno Isma
👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!