Satu malam naas mengubah hidup Kinara Zhao Ying, dokter muda sekaligus pewaris keluarga taipan Hongkong. Rahasia kehamilan memaksanya meninggalkan Jakarta dan membesarkan anaknya seorang diri.
Enam tahun kemudian, takdir mempertemukannya kembali dengan Arvino Prasetya, CEO muda terkaya yang ternyata adalah pria dari malam itu. Rahasia lama terkuak, cinta diuji, dan pengkhianatan sahabat mengancam segalanya.
Akankah, Arvino mengetahui jika Kinara adalah wanita yang dia cari selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Mereka masih bersama?
Pagi itu, matahari baru saja naik perlahan dari balik bukit, menyinari lembut halaman depan villa keluarga Prasetya. Embun masih menggantung di dedaunan, dan burung-burung kecil bersahutan, menyambut hari yang baru.
Kinara turun dari tangga depan bersama Ethan yang menggenggam tangan mungilnya, sementara Arvino berjalan di belakang mereka, membawa tas kecil Ethan di tangan kanannya. Aroma wangi kopi yang diseduh pelayan masih samar tercium dari dalam rumah.
“Terima kasih sudah menginap, Dokter Zhao,” kata Mawar dengan senyum hangat dari beranda. Kinara membalas dengan sopan, “Terima kasih juga, Nyonya. Saya akan kembali setelah urusan pagi ini selesai.”
Mawar hanya mengangguk lembut, lalu menatap Etha.
“Ethan, nanti main ke rumah Oma lagi ya?”
Ethan mengangguk riang. “Iya, Oma Mawar!” katanya polos, membuat wanita itu tersenyum geli.
Sesampainya di mobil, Arvino dengan sigap membuka pintu belakang untuk Ethan dan membantunya naik. Kinara sempat ragu ingin duduk di kursi depan, tapi Arvino memintanya dengan suara tenang,
“Duduk di depan saja, Dok. Sepertinya lebih nyaman.”
Sepanjang perjalanan, suasana di dalam mobil terasa canggung namun hangat. Ethan bercerita tentang roti cokelat kesukaannya di rumah sakit, Arvino mendengarkan sambil sesekali melirik kaca spion, memperhatikan interaksi antara ibu dan anak itu. Dalam hatinya, ada rasa damai yang sulit dijelaskan.
Tak butuh waktu lama, mereka tiba di depan villa Kinara.
Kinara menoleh, “Terima kasih sudah mengantar kami, Tuan Arvino.”
“Tidak masalah,” jawabnya singkat, suaranya datar tapi lembut.
Ethan membuka sabuk pengamannya, lalu mencium pipi Arvino dengan spontan.
“Dad...”
Kinara cepat menutup mulut anaknya sambil tertawa kikuk. “Ethan, bilang terima kasih yang sopan.”
Anak itu mengangguk malu. “Terima kasih, Om Vino.”
Arvino terdiam sesaat, sebelum akhirnya mengacak lembut rambut bocah itu.
“Jaga Mommy kamu baik-baik, ya.”
Ethan mengangguk mantap.
Kinara dan Ethan turun dari mobil, berjalan menuju gerbang villa mereka. Tapi sebelum Kinara sempat masuk ke dalam rumah, suara dentuman pintu mobil di belakangnya membuatnya menoleh.
Dari arah villa sebelah, Savira berdiri tegak di depan mobil Arvino dengan wajah masam. Mata wanita itu tajam, penuh amarah yang ditahan. Kinara menatap dari jauh, langkahnya terhenti di depan pagar rumahnya. Dia tak bisa mendengar apa yang dikatakan Savira, tapi nada tinggi dan gerak tubuhnya jelas menunjukkan kemarahan.
“Mommy, itu tante yang jahat kemarin, ya?” bisik Ethan polos.
Kinara mengusap lembut kepala anaknya. “Sudah, masuk dulu, Sayang.”
Namun, sebelum ia benar-benar masuk, matanya menangkap pemandangan yang menusuk, Savira membuka pintu mobil Arvino dengan paksa, lalu masuk ke dalamnya.
Arvino tidak menolak, hanya menatapnya singkat sebelum akhirnya mobil itu melaju pelan meninggalkan area villa.
Kinara terpaku, ada sesuatu di dadanya yang mencubit keras, perasaan sesak yang tak bisa dijelaskan. Dia berusaha menenangkan diri, namun tatapan matanya mengikuti mobil itu hingga benar-benar hilang dari pandangan.
Dalam hatinya bergema satu pertanyaan yang membuat dadanya berat,
'Apakah Tuan Arvino ... masih bersama Savira? Hubungan apa yang membuat Savira bisa berdiri di sisi Tuan Arvino? Aku harus mencari tahu,'
Ethan menarik ujung bajunya, memanggil lembut,
“Mommy, ayo masuk!”
Kinara menunduk, tersenyum tipis menutupi gejolak hatinya.
“Iya, Sayang. Ayo.”
Namun, langkahnya terasa berat. Karena tanpa disadari, perasaannya pada Arvino mulai tumbuh dan kini untuk pertama kalinya, ia merasakan getirnya rasa cemburu.
tp lbih bgus skr lgsg d pecat
udah salah belaga playing victim lagi
Zaki.... segera urus semua berkas pernikahan Arvino dan Kinara .
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
dan Arvino harus pantau terus Kinara dan Ethan di manapun mereka berada . karena Savira dan Andrian selalu mengikuti mereka dan mencari celah untuk menghasut Kinara .
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
up LG Thor 😍