Cooper Anderson, laki-laki dingin dengan sejuta rahasia.
Dia menikahi putri pertama Keluarga Pratama tapi dimalam pertama yang dia tiduri adalah si bungsu nya bukan istri nya.
Malam pertama yang seharusnya menjadi malam pertama Elia, dijadikan nya malam pertama bersama Rihanna.
Tidak ada yang tahu rahasia apa yang sebenarnya Cooper sembunyikan dari semua orang.
Laki-laki itu lebih tertarik pada Rihanna bahkan mengklaim gadis itu dari ujung kaki hingga ujung kepalanya adalah milik nya.
"Kau gila...... kakak lepaskan aku...aku benci pada mu"
Rihanna Zivilia
"Aku tidak akan pernah melepaskan mu, jika kamu macam-macam maka akan aku pastikan aku akan menarik seluruh saham milik ku di perusahaan ayah mu, akan aku pasti kan keluarga kalian Jatuh bangkrut dan aku akan menghancurkan keluarga mu tanpa sisa"
Anderson Cooper
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu dengan orang penting
Ditengah kebingungan yang dialami Rihanna, pada akhirnya mereka tiba di salah satu hotel xxxxxxx di Jakarta.
Melihat ke mana Cooper menepikan mobilnya seketika membuat Rihanna menelan salivanya.
Perempuan itu seketika mengencangkan genggaman nya.
"Kak?!".
Dia seolah-olah ingin tahu kenapa sang kakak ipar membàwa nya ke tempat ini.
Kata nya ini pertemuan dengan seorang klien atau relasi bisnis,lalu kenapa tahu-tahu mereka masuk ke sebuah hotel?!.
Saat melihat tulisan hotel jelas saja fikiran Rihanna melanglang buana kemana-mana.
Memangnya apa lagi yang bisa dilakukan sepasang manusia didalam hotel?!.
Dia bukannya bodoh, jelas dia tahu apa yang dilakukan sepasang manusia jika masuk kesana.
"Aku tidak mau"
Ucap nya sambil memundurkan tubuhnya ke arah pintu mobil.
Melihat ekspresi Rihanna jelas langsung membuat Cooper menaikkan ujung alisnya.
Seketika laki-laki itu berbalik, dia memajukan tubuhnya ke arah Rihanna.
Perempuan itu langsung memejamkan bola matanya karena takut.
"Apa dikepala mu hanya ada soal tidur bersama?"
Tiba-tiba suara Cooper mengejutkan dirinya.
Laki-laki itu tahu-tahu meletakkan jari telunjuk nya ke kening Rihanna.
"Jika bukan kamu yang memancing lebih dulu, aku tidak mungkin melakukan hal brutal seperti malam kemarin"
Ucap nya pelan.
Mendengar ucapan Cooper seketika membuat Rihanna membuka bola mata nya secara perlahan.
Sejenak bola mata mereka saling bertemu.
kemudian tiba-tiba Cooper menyentuh lembut wajah Rihanna.
"Kita benar-benar akan menemui seseorang, ada yang ingin aku tunjukkan kepada mu''
Setelah berkata begitu, Cooper langsung membuang pandangannya, laki-laki secepat kilat membuka pintu mobil nya lantas bergerak menuju kearah pintu dimana Rihanna duduk.
Masih dengan perasaan takut tapi terkejut, perempuan itu menggeser tubuhnya secara perlahan, dia menatap laki-laki itu yang membukakan pintu samping kirinya.
Dengan keadaan sedikit ragu-ragu dia mulai turun secara perlahan.
Cooper terlihat mengulurkan telapak tangan nya, laki-laki itu seperti biasa tidak mengeluarkan senyuman nya, hanya menunggu Rihanna menerima uluran tangan nya.
"Percayalah pada ku"
Ucap Cooper kemudian.
Lama Rihanna menatap telapak tangan kokoh milik laki-laki tersebut, hingga akhirnya dengan sedikit ragu-ragu Perempuan itu menyambut uluran tangan Cooper.
Secara perlahan mereka bergerak menuju ke arah pintu masuk belakang hotel dimana mereka berhenti di area parkiran belakang.
Cooper membàwa nya menuju ke arah tangga elevator 🛗, seorang laki-laki berusia sekitar 40 tahunan dan seorang perempuan berusia sekitar 30 tahunan terlihat menundukkan kepala mereka kehadapan Rihanna dan Cooper.
"Anda sudah datang bersama Nyonya, tuan?"
Mendengar kata nyonya, sejenak membuat Rihanna bingung, dia ingin bilang Jika dia bukan nyonya Cooper.
"He em"
Alih-alih menjawab bukan, Cooper malah ber he em ria, seolah-olah memberi tanda jika Rihanna benar-benar istri nya.
Rihanna jelas bingung, apalagi Cooper sama sekali tidak melepaskan genggaman tangannya sejak tadi.
Pada akhirnya ketika pintu Elevator terbuka, mereka langsung masuk bersama kedalam sana, dua orang tadi masih setia berdiri di sisi kanan Mereka, menekan tombol elevator dan memastikan kemana mereka akan pergi.
Lantai 27.
Perempuan itu sejenak menghela pelan nafasnya, dia melirik kearah Cooper untuk beberapa waktu.
Tidak tahu kenapa tapi sepertinya wajah Cooper menampilkan ketegangan yang cukup extra, laki-laki itu terlihat beberapa kali mengeratkan rahangnya.
Bahkan terkadang Cooper menggesekkan telapak tangan pada telapak tangan Rihanna selama beberapa waktu.
Tringgggg
Begitu pintu Elevator terbuka, dua orang tadi berjalan menuju ke arah sisi kanan, membiarkan dia dan Cooper mengikuti langkah sopan ke dua orang tersebut.
Hingga akhirnya mereka tiba pada satu ruangan dan laki-laki tadi Secara perlahan membukakan pintu ruangan tersebut.
Rihanna fikir sebenarnya mereka akan menemui siapa, hingga akhirnya bola mata Perempuan itu terlihat membulat dengan sempurna saat dia melihat siapa yang ada didalam ruangan tersebut.
Seketika Rihanna menoleh kearah Cooper, dia berharap laki-laki itu memberikan sebuah penjelasan kepada dirinya saat ini juga.
"Maaf kami terlambat"
Cooper terlihat menundukkan sedikit kepalanya masih dengan menggenggam erat telapak tangan Rihanna.
apalagi ada gambar perangnya juga
siiip thor
mantab thor