NovelToon NovelToon
Tubuh Empat Unsur

Tubuh Empat Unsur

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Raja Tentara/Dewa Perang / Penyeberangan Dunia Lain / Ilmu Kanuragan
Popularitas:446
Nilai: 5
Nama Author: Nopugho

windu pamungkas adalah seorang pria yang menanggung kutukan akibat kesalahan leluhur nya.
dalam perjalan nya, dia akan menghadapi beberapa tokoh hebat di dunia persilatan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopugho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memulai Petualangan

Pada siang yang terik, di sebuah Warung makan yang terletak di pakuwon majasto ( atau sekarang disebut sukoharjo ) windu kelihatan duduk tenang sambil menunggu pesanan makanan nya. Suasana warung makan tersebut tidak terlalu ramai. Kelihatan Cuma ada beberapa meja yang terisi, di tengah rumah makan dengan meja yang paling panjang, duduk rombongan yang kelihatan nya adalah seorang saudagar kaya beserta pengikut nya.

Sedangkan di meja di hadapan windu, duduk seorang pria yang sebentar – sebentar melirik ke arah saudagar tersebut. Di sudut ruangan ada seorang tua beserta dua rekan nya sibuk bercanda setelah menyantap makan siang nya, kelihatan nya mereka adalah penduduk majasto yang pulang sehabis bekerja.

Warung makan milik pak karto ini memang berada di tepi hutan sebelum pakuwon majasto, sehabis rumah makan yang tidak menyediakan tempat menginap ini, akan terbentang hutan lebat yang luas. Konon hutan tersebut di huni oleh gerombolan perampok baju kuning yang di ketuai oleh iblis baju kuning.

Sebenar nya para perampok ini adalah murid dari sebuah perguruan aliran putih, tapi beralih jadi perampok karena hasutan dan di taklukkan oleh iblis baju kuning. Para saudagar beserta dua puluh orang pengawal nya beranjak dari warung makan itu setelah melakukan pembayaran. Saudagar tersebut ternya menyewa jasa pengawalan dari perguruan belibis putih dari barat. Jasa pengawalan yang cukup terkenal pada masa itu.

Tak lama setelah saudagar itu pergi, masuk seorang gadis berpakaian serba putih dengan sebuah pedang berada di punggung nya. Gadis ini adalah tokoh persilatan yang sudah menggoncang kawasan jawadwipa bagian timur dengan gelar dewi es. Windu yang sedang makan mendengar gadis tersebut memesan makanan nya. Tak lama kemudian makanan sigadis tersebut datang dan langsung memakan makanan nya. Setelah selesai dan membayar si gadis menggebah kuda nya.

Windu yang sudah membayar makanan nya juga menggebah kuda nya, entah kebetulan atau tidak tapi arah yang di tuju windu sama dengan arah saudagar dan gadis cantik tadi. Selepas keluar dari alam gaib, windu sebenar nya kebingungan untuk menuju kemana, tapi dia ingat di pulau paling selatan ada kakak seperguruan guru nya, ketua perguruan camar es, maka nya windu mengarahkan tujuan nya ke arah selatan pulau jawa dwipa.

Setelah sepenakan nasi berjalan, mendekati sebuah bikit dan hutan yang cukup lebat, windu mendengar dentingan senjata yang beradu, windu yakin di depan nya ada pertarungan. Maka dengan sedikit tergesa windu menggebah kuda nya. Sesampai nya di tempat pertarungan windu melihat, dua puluh pasukan jasa pengawal saudagar tadi bertarung menghadapi puluhan orang yang jumlah nya hampir tiga kali lipat dari jumlah para pengawal, pertarungan tidak seimbang ini membuat para pengawal terdesak dan mulai bertumbangan.

Tak jauh dari tempat windu berdiri, sedikit ke arah kanan, gadis berbaju putih tadi juga duduk diatas kuda memperhatikan pertarungan.tak lama kemudian terdengar teriakan si gadis.

“Perampok keparat, sudah saat nya kalian di basmi” ujar si gadis.

Rombongan perambok baju kining tadi tersentak melihat gadis baju putih menerjang mereka menggunakan pedang, dan dialiri tenaga dalam yang membawa angin sedingin es. Beberapa orang perampok coba menghadang, tapi dengan mudah sigadis melumpuhkan dengan membuat tebasan mendatar sebatas leher, sehingga leher dua perampok tadi langsung robek hampir putus.

Melihat itu lima orang perampok lain nya langsung mengepung si gadis dan terjadi lah pertarungan cukup seru, menang jumlah bukan berarti menang kualitas, lima orang perampok tersebut satu persatu bertumbangan dengan luka robek menganga di sekujur tubuh nya. Melihat itu, seorang pria bertubuh gemuk pendek, dan bersenjatakan sepasang trisula pendek langsung menyerang sigadis, serangan pria ini juga kelihatan cukup hebat hingga mampu membuat si gadis terdesak, tapi itu tidak lama si gadis lambat laun mulai bisa menemukan ritme serangan nya sehingga mereka berdua kelihatan seimbang.

Dengan masuk nya si gadis, membuat para pengawal tersisa mulai mempunyai semangat dan membuat mereka mampu mengimbangi serangan dari anggota perampok. Windu yang belum mau ikut campur, merasa harus menunggu satu sosok orang tua berbadan kurus memakai pakaian serba kuning, dari wajah nya kelihatan orang tua tersebut menahan kegeraman. Tak lama kemudian si orang tua langsung melesat menuju saudagar yang terduduk pucat di samping kereta nya.

Orang tua berbaju kuning tersebut langsung tersenyum sinis melihat sang saudagar. Dia tertawa lirih,

“he he he, lebih baik kau serahkan semua harta mu orang bodoh, tak lama lagi mereka akan menghabisi para pengawal mu, maka kau akan kupastikan akan mati dengan mudah” ujar si orang tua.

“jangan, tolong ampuni aku tuan, silahkan ambil uangku, tapi ku mohon jangan bunuh aku” ratap sang saudagar.

“kalau begitu kau harus mampus” ujar sang kakek sambil melemparkan golok yang tergelatak di bawah kaki nya.

Tapi sebelum golok itu sampai ke sang saudagar. Sebuah kerikil kecil melesat menghantam badan golok tersebut, sehingga laju golok tersebut berubah arah tidak jadi mengenai tubuh sang saudagar. Tak lama kemudian windu kelihatan sudah berdiri dihadapan sang saudagar seakan ingin melindungi nya.

“siapa kah kau bocah, menyingkirlah kalau kau ingin hidup” ujar si orang tua.

“nama saya windu,maafkan orang tua, saya paling tidak suka ada tindakan kejahatan dihadapanku” jawab windu.

“apakah kau tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa “ tanya si orang tua.

“sekali lagi maaf orang tua, saya baru turun gunung, maka nya saya tidak mengenal anda beserta rombongan anda yang keji ini “ jawab windu.

Windu langsung menggeser tempat berdiri nya, ini dilakukan agar sang saudagar bisa bersembunyi di tempat lain, benar saja, kepergian sang saudagar sudah tidak menjadi perhatian si orang tua lagi.

“mampus lah kau “

Tiba – tiba si orang tua, langsung menyerang windu dengan menggunakan pedang besar yang kalau dilihat tidak sesuai dengan ukuran badan si orang tua, kalau dilihat sepintas, si orang tua pasti kesulitan untuk mengangkat pedang yang menurut taksiran windu cukup berat untuk si orang tua tersebut. Nyata nya tidak, serangan bertubi – tubi dilakukan si orang tua seakan pedang besar tadi sangat ringan.

Windu langsung menggunakan jurus langkah malaikat , hal ini membuat seluruh serangan si orang tua bisa dihindari dengan mudah oleh windu. Tidak terkira geram nya si orang tua melihat semua serangan nya bisa dihindari begitu mudah, dia merasa diremehken oleh pemuda yang ada di hadapannya ini. Si orang tua sangat marah mengenai ini.

“jangan seperti monyet yang Cuma bisa menghindar anak setan” geram si orang tua.

“hmmm, kau saja yang belum bisa menyerangku, dasar orang tua pikun” jawab windu sambil tersenyum.

Si orang tua terhenyak mendengar ucapan windu, hingga dia murka dan siap – siap akan mengeluarkan ajian terkuat nya, ingin membunuh windu secepat nya.

“keparat, kau akan mampus mengenaskan anak muda, bersiaplah untuk menerima ajian seribu bayanganku” ujar si orang tua.

Tak lama kemudian, si orang tua melakukan lompatan kebelakang sambil mempersiapkan ajian seribu bayangan. Setelah siap dia langsung melompat menerkam windu, bagi si orang tua ajian yang di kerahkan nya ini sudah sangat cepat dengan membentuk seolah – olah tubuh nya menjadi banyak. Tapi tidak bagi windu, dengan sedikit menyalurkan energi ke mata, semua gerakan si orang tua, kelihatan seperti gerakan silat biasa, dengan mudah windu menangkis nya. Hal ini membuat si orang tua makin geram dan mempercepat serangan nya.

Windu yang sudah muak, langsung memberikan beberapa gerakan pukulan kepada lawan, sehingga terlihat orang tua itu kewalahan ketika windu mulai membalas serangan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!