NovelToon NovelToon
King Gabriel'S Girl

King Gabriel'S Girl

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Time Travel
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sonya_860

"Ra, lo liat sahabat lo sakit Ra.. dia kehilangan lo disisinya. Gue nggak tahu kehidupan Gema di hari berikutnya tanpa lo di sisinya... Dia akan menjadi manusia versi apa, gue tahu lo capek, lo sakit, lo menderita dan lo pilih pergi dari neraka ini, keputusan lo tepat ra.."

"Tapi bagi Gema itu semua nggak tepat, dia akan jauh lebih sakit ketika lo nggak ada di sisinya lagi. Gue berharap Gema bisa menjalani hari - hari selanjutnya tanpa lo walaupun itu mustahil, dan gue berharap lo disana bahagia Ra... Dan sering - sering untuk datang ke mimpinya Gema Ra"

" Selamat tinggal Tiara Arabella.."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sonya_860, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23

"Gak usah sayang, mending kamu duduk diam temanin mbak Wati aja di kasir"

"Ara bosen tahu bundaa" rengek Ara,

"Main hp aja kalau gitu, udah sana kembali ke depan di sini kotor sayang,"

Ara mengerucut kan bibir nya kesal, diri nya kembali menuju kasir dengan menghentak - hentakkan kaki nya kesal.

"Is apa - apaan sih bunda? Apa - apa ngak di bolehin, ini ngak boleh itu ngak boleh! Bosen tahu ih!" pekik Ara kesal,

"Dari mana dan kenapa Ra?" heran mbak Wati padahal tadi wajah nya seperti mata hari di siang hari eh tiba - tiba sudah seperti ketutup awan hitam,

"Ara dari dapur, minta kerjaan sama bunda eh Ara malah di usir sama bunda. Padahal kan niat Ara baik mau bantu - bantu bunda,"

"Halah biasa nya aja kamu duduk di pojokan sambil baca buku," celetuk mbak Wati,

"Masalah nya ini jiwa Tiara bukan si Ara kutu buku!" batin Ara kesal,

Bagi Tiara, tanpa melakukan kegiatan apa pun itu sangat membosankan, bisa - bisa otot nya kaku jika dia hanya diam terus..

"Tauk ah kesel! males! Capek! Ngak mood!" kesal Ara,

"Eh, mbak tau ngak dia siapa?" ucap Ara dengan menunjuk seseorang di depan sana, saat mata nya terus terfokus pada nya.

Mbak Wati mengikuti arah telunjuk Ara, menatap nya sebentar dan kembali melanjutkan kegiatan nya yang tertunda,"Ouh dia? Dia pak Dika" jawab nya santai, karena memang dia sudah tahu orang itu.

Ara memicingkan mata nya menatap mbak Wati curiga, " Kok mbak tahu? Mbak siapa nya? Ouh jangan - jangan mbak.."

"Jangan - jangan apa? Ngak usah ngaco deh kamu, ngak usah mikir yang aneh - aneh," ucap Mbak Wati yang seakan tahu apa yang di pikir kan oleh Ara,

Loh emang Ara mikir apa??

"Lah terus kalau ngak ada apa - apa kok mbak bisa tahu? Tahu nama nya lagi," celetuk Ara,

Mbak Wati menghela nafas nya, "Pak Dika itu pelangan tetap di sini, dia itu selalu ah setiap hari datang ke sini. Bahkan dia sudah sejak 5 tahun ini di—"

"Nah kan bener dia itu ngapelin mbak Wati!" heboh Ara,

"Astaga, astaga! Kamu mikir apa sih Ra? Pak Dika itu udah punya istri,"

"Ngak papa donk kan bisa jadi istri kedua nya mbak, lagian cinta itu ngak memandang orang tahu, kan ada tuh namanya cinta pandangan pertama.. Jadi pasti pak Dika kesini ya mau ngape—"

"Shutt, sudah - sudah kamu malah dukung mbak jadi pembinor sih Ra? Mbak ini masih muda masih suka yang perjaka alias singel bukan suami orang,"

Ara mengedikan bahu nya acuh, "Dia dateng sendiri mbak? Ngak ada temen nya gitu?? Istrinya ngak di ajak ke sini?" heran Ara,

"Dia selalu dateng sendiri, mbak juga belum pernah liat dia datang sama temen atau pun istrinya, dia juga setiap hari hanya pesen cake coklat,"

"Mbak kayak nya tahu banyak tentang dia,"

"Kan mbak kerja di sini ya mbak tahu lah pelangan - pelanggan di sini, apa lagi yang udah sering datang ke sini,"Jengah mbak Wati, seakan tahu arah pikiran Ara,

"Cuma cake coklat aja?" mbak Wati mengangguk kan kepala nya.

"Iya sih cake coklat bunda emang enak banget ngak ada dua nya, melebihi keimutan milik Ara. Bunda Vania emang is the best siapa dulu bunda nya Ara gitu loh," mbak Wati menatap Ara dengan cengo, dia sombong? Tapi apa hubungan nya cake enak dengan keimutan nya??

"Yang buat bunda kamu bukan kamu," korek si mbak Wati,

"Sama aja yang penting bunda , bunda nya Ara" ucap Ara,

"Terserah deh," pasrah mbak Wati, dia baru tahu jika anak bos nya sangat menyebal kan.. Bukan kah dulu anak bos nya ini sangat pendiam bahkan di ajak bicara aja hanya di jawab singkat,

Tapi ini? Cerewet, narsis, sombong, and tengil

"Pak Dika kesini hanya pesan Cake coklat dan itu pun di bawa pulang," ucap Mbak Wati memberitahu Ara tanpa di perintah.

"Hah? Hanya itu?" tak percaya dia, padahalkan di sini banyak menu lain tapi kenapa hanya cake coklat yang di beli?

Apa dia tidak punya uang lebih?

Tapi seperti nya dia kaya, lihat jam tangan nya sangat mewah, mengenakan jas kantor, dan lagi ponsel nya! Keluaran terbaru!

"Iya, mbak juga bingung. Padahal di sini banyak varian rasa tapi dia hanya pesen cake coklat, pernah salah satu karyawan nawarin menu baru untuk di cicipi oleh dia. Tapi apa? Pak Dika nolak mentah - mentah bahkan dia sangat marah,"

"Bisa gitu yah," cengo Ara,

Tapi Ara menampilkan senyum lebar nya kala di otak nya melanya lampu bohlam warna kuning,

Mbak Wati menatap Ara was - was apa lagi tatapan Ara terus mengarah ke Pak Dika, " Apa? Kamu mau deketin pak Dika??" tebak mbak Wati,

"Seratus satu buat mbak Wati," ucap Ara dengan tersenyum,

"Jangan aneh - aneh deh Ra, kamu masih bisa cari cowok lain jangan jadi pembinor ngak baik," nasehat mbak Wati,

"Mbak apaan sih? Lagian siapa juga yang mau rusak rumah tanga orang lain coba?" kesal Ara karena di tuduh yang tidak - tidak. Diri nya ini cantik, imut kiyut, tidak sombong dan baik hati jadi pembinor? Oh no!

"Terus kamu mau ngapain?"

"Kita taruhan mau ngak mbak?" ajak Ara,

"Taruhan? Taruhan apa?" heran mbak Wati,

"Iya taruhan, yang kalah harus kasih yang menang uang seratus ribu rupiah gimana?"

"Taruhan apa dulu??"

"Ara bakal buat pak Dika pesen menu lain selain cake coklat gimana?"

"Ra, jangan aneh - aneh deh. Kamu ingat kan yang mbak bilang tadi? Pak Dika ngak pernah mau pesan yang lain," tolak mbak Wati, entah apa yanh di pikirkan oleh anak bos nya ini,

"Iss kan Ara belum coba mbak, ayo lah mbakk..."

"Hih! Yaudah terserah kamu deh, tapi ingat jika kamu kenapa - kenapa jangan sangkutin nama mbak yah," kesal Mbak Wati,

"Mbak Wati tenang aja ngak bakal kok, mbak cukup perhatikan, diam, lihat dan amati," apa beda nya??

"Dasar anak keras kepala," gerutu mbak Wati,

"Itu aku terima kasih pujian nya,," pujian?? Hahaha emang rada - rada dia,

Mbak Wati hanya mengelengkan kepala nya sembari menatap Ara yang mulai melangkah menjauhi meja kasir dengan membawa nampan berisi jus jeruk, entah dari mana dia dapat nya.

"Kalau bos tahu anak nya kenapa - kenapa bisa habis gue? Lagian anak nya keras banget kepala nya kaya batu jaman purba," celetuk mbak Wati.

Sementara Ara, dia dengan langkah percaya diri nya yang melebihi tingi nya monas berjalan dengan santai dengan tangan memengangi nampan berisi jus jeruk.

Jangan lupakan dia terus mengembangkan senyum manis nya sembari menatap ke arah depan.

Bruk,

Byur,!

1
Nita Fitriani
karakter Ara tu jangan terlalu lebay lah tor, kan jiwa Tiara tu nggak lebay awalnya
Rahmat
penasaran pk dika tuh siapa y
My👑: hayo siapa hayoo🤭
total 1 replies
Haryati Atik Atik
mungkin tiara sama queena kembar y Thor jd kesukaanya sama
My👑: mungkin🤔🤔
total 1 replies
Haryati Atik Atik
Ikut 😭😭sian tiara Thor anak tak dianggap oleh ortu bejat moga karma menghampiri ortu tiara
My👑: iyah...
total 1 replies
Mamta Okta Okta
lanjut thor crazy up semangat 💪💪💪
My👑: Terima kasih udah mampir kak...💪😄🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!