Tentang kebencian terhadap keluarga sendiri,Andra Gunawan.Tuan muda kaya raya yang penggangguran bertekat untuk menjadi penghancur keharmonisan keluarga nya sendiri.
Pelangi gadis pemilik senyum manis yang hidup nya porak poranda setelah bertemu Andra.
Dua kepribadian yang bertolak belakang,mampukah mereka menjalin kedua sisi tali yang berseberangan menjadi satu????
Hello Plend!
Mohon kritik dan saran yang membangun.
Terimakasih.😇😇😇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma mossely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13.Kebimbangan Wily 3
Teguh Prasetyo benar-benar marah melihat keadaan putri nya yang mengenaskan.Nyonya Rina juga menangis melihat penampilan putri kesayangan nya ini.
"Panggil Bagas sekarang" titah tuan Prasetyo menggelegar.Seorang maid segera menurut dan melakukan panggilan ke keluarga calon besan majikan nya.
"Hallo apakah tuan Gunawan ada,saya dari kediaman Prasetyo" kata maid itu.
"..... "
"Hallo tuan Gunawan,tuan besar saya meminta anda untuk datang kemari" maid itu langsung menyampaikan pesan sang majikan.
"..."
"Baik tuan"
Usai panggilan berakhir maid itu langsung memberi laporan kepada tuan nya.
"Pah..keluarga mereka harus memberi kita penjelasan yang masuk akal,bisa-bisa nya putri ku diperlakukan dengan semena-mena" Mendengar ocehan sang istri membuat tuan Prasetyo semakin geram.
"Tanpa kamu bilang,saya juga paham!Kamu pikir muka saya tidak tercoreng seperti ini?" sengit nya.
"Pah..aku mau wanita itu dikasi pelajaran pah.Wily juga sama,aku benar-benar merasa terhina seperti ini." Priska masih kesal dan marah.
Dia sengaja tidak mengganti pakaian dan tidak mengobati luka-luka nya,agar Bagas dan Istri nya melihat kelakuan putra kebanggaan mereka.
"Kamu tenang saja,anak itu harus menjadi menantu di keluarga ini.Baik dia suka atau tidak,kita harus menjalin kerja sama dengan mereka.Jadi jalan kan peran mu dengan baik sebentar lagi" ucap tuan Teguh.
"Iya pah aku paham,Sayang Andra pria yang tidak berguna,jika tidak.." ucapan Priska menggantung.
Sejujur nya dia sangat menyukai Andra,dia suka pria yang terkenal Bad boy seperti Andra.Namun Wily lah yang menjadi penerus di GUNA PERSADA CORP,jika tidak...
Dihadapkan dengan keinginan hati atau keuntungan,maka dia lebih memilih keuntungan.
Sedangkan untuk Andra,ketika dia sudah berhasil menduduki kekuasaan maka akan mudah untuk berurusan dengan pria idaman nya itu.
Priska bahkan membayangkan kehidup yang menyenagkan didalam benak nya.
"Fokus pada tujuan mu,jika kita gagal maka kita akan kehilangan semua nya.Ingat!!Tambang itu hanya tinggal cangkang kosong" peringatan sang ayah menarik Priska dari lamunan nya.
"Aku paham ayah." jawab nya meyakin kan.
Tiga puluh menit kemudian terdengar suara mobil dari luar.Mereka saling pandang dan meyakin kan peran masing-masing.
Ketika Bagas dan Anin masuk mereka disuguhkan dengan kondisi Priska yang merintih kesakitan,sementara ibu nya berulang kali menghapus air mata di sebelah nya.
Sementara Teguh yang duduk di sofa tunggal dengan muka merah padam.
Seorang maid bertugas membersihkan dan mengobati lula-luka nya.
Bagas dan Anini saling memandang.
"Ada apa ini Teguh,kenapa Priska??" tanya Bagas membuka pembicaraan.
"Tanyakan pada putra mu."Jawab Teguh ketus.
Huu huuuuu
Tangis nyonya Prasetyo semakin kencang.
"Jeng Anin,saya mengandung Priska itu dalam keadaan yang lemah,setelah melahirkan nya kondisi tubuh saya memburuk sehingga tidak memungkin kan saya untuk mengandung lagi.Karna itu saya bahkan tidak tega untuk memarahi nya,tapi lihat keadaan nya sekarang..." tangis Rina menyayat hati.
"Lalu apa Wily memukul mu,tapi tidak mungkin.Putra ku tidak akan mengangkat tangan nya terhadap wanita." bantah nyonya Anin.
"Tan,Wily nggak pukul aku tapi pacar nya yang pukul aku" adu priska sembari sesekali meringis.
"Apa?" Anin begiti syok.
"Siapa kamu bilang?" Bagas pun akhir nya paham kenapa teman nya itu tidak memandang nya ramah.
"Aku cemburu om,karna itu aku memarahi pacar Wily,tapi aku tidak menyangka dia menyerang ku habis-habisan.Wily bahkan mengacuh kan ku." lanjut nya lagi.
"Kurang ajar anak itu"geram Bagas.
"Tenang sayang,tante akan kasi pelajaran pada wanita murahan itu."Anin segera menenangkan Priska,calon menantu idaman nya.
Dengan menjalin hubungan kerja sama dengan keluarga Prasetyo,maka kedudukan putra nya akan semakin kuat.
Memikirkan jumlah saham yang hanya 10% milik suami nya itu,bagaimana mungkin dia tenang.Dia sudah susah payah menyingkirkan wanita sialan itu tapi hanya mendapat sedikit.
Dengan memiliki menantu seorang putri tunggal dari pengusaha tambang batu bara,akan membuat status putranya lebih tinggi lagi.Tentu saja sebagai seorang ibu,dia juga menikmati status yang mulia.
"Nggak tante,kalau wily emang gak menerima perjodohan ini,aku bersedia mundur." Priska menangis seolah-olah dirinya adalah korban.
"Kenapa kamu ngomong gitu,tante udah klik sama kamu,nggak akan ada yang lain kalok bukan kamu" Anin mencoba meyakin kan lagi.
"Bagas aku hanya memiliki satu anak dan aku tidak ingin anak ku diperlakukan tidak adil.Kita batalkan saja pertunangan ini,jika hari ini mungkin hanya pukulan,besok lusa mungkin aku tinggal memakam kan tubuh kaku putri ku.Aku tidak sudi,masih banyak pria baik yang mau pada putri ku." Teguh bermain tarik ulur,dia sangat mengenal teman nya ini.
"Tidak mungkin,aku akan menyeret perempuan itu untuk meminta maaf,dan memastikan Wily akan menikah dengan putri mu." janji Bagas.
Tidak ada yang melihat bibir Priska yang menyeringai.
'Tunggu saja' geram nya.
Begitu Wily masuk kedalam rumah dia langsung di sambut tamparan sang ayah.
Plak
Plak
"Dasar anak berengsek!" maki nya.
Wily terdiam.
Dia melihat ayah nya dengan tenang,dia paham pasti Priska sudah mengeluh pada kedua orang tua nya.
Andra yang baru kembali dari luar pun terpana melihat pemandangan ini.
Dia tidak langsung masuk kekamar seperti biasa,malah bersandar di dinding sembari memasuk kan kedua tangan nya kedalam saku celana nya.
"Seperti nya kau terlalu meremehkan ku kan?" sengit ayah nya.
"Aku tidak." bantah Wily.
"Aku akan mengatakan sekali lagi,jauhi perempuan itu." ancam ayah nya."Jika tidak..." ayah nya tidak melanjut kan ucapan nya,namun mampu membuat Wily khawatir.
Ck ck ck
Andra juga pergi.Dia pikir akan seru,ternyata.
Malam itu Wily tidak bisa tidur,dia memikirkan peringatan ayah nya.Tubuh nya yang letih tidak mampu terpejam bahkan jika dia sudah mencoba berulang kali.
Hingga menjelang subuh dia terlelap,namun belum juga jauh ke alam mimpi,tidur yang susah payah dia dapat kembali harus terganggu oleh deringan ponsel nya.
Dia mengerutkan kening nya memikirkan siapa yang menelpon nya sepagi ini.
Dia meraih ponsel nya dan kemudian melihat nomor asing muncul di layar.Belum sempat mengangkat panggilan itu,panggilan nya berakhir.
Disaat dia ragu untuk memanggil kembali atau tidak,ponsel itu kembali berdering.
Kali ini dia langsung mengangkat panggilan itu.
"Ha.." belum sempat mengucap salam,suara diseberang sana sudah memotong ucapan nya.
"....."
"Dia tidak bersama ku" jawab Wily.Rasa kantuk nya hilang.Pasal nya itu adalah panggilan dari Martha yang menanyakan keberadaan Pelangi.
"...." Entah apa lagi yang di katakan Marta namun yang pasti raut wajah Wily menjadi pias.
Genggaman nya pada ponsel mengerat,seperti nya dia paham apa yang terjadi.
Ayah nya....
Dia memutuskan panggilan dari Martha,lalu bergegas kekamar mandi untuk berganti pakaian.
Tak lama kemudian dia keluar dari kamar bermaksud ingin keluar,namun mendadak langkah nya dihalangi oleh dua orang pria kekar.
"Minggir" kata Wily,dia tau ini pasti perbuatan ayah nya.
"Maaf tuan muda,kami diperintahkan untuk tidak membiarkan anda keluar hari ini." bantah mereka.
Wily menarik nafas dalam-dalam mencoba menetralkan pikiran kalut nya.
"Menyingkir selagi aku masih baik." pinta nya lagi namun kedua nya tidak tergerak.
"Maaf" hanya itu yang mereka ucapkan.
Wily tidak punya pilihan lagi,dia sudah khawatir bagaimana keadaan Pelangi diluar sana,disini mereka menghalangi nya,maka jangan salah kan dia kalau dia...