NovelToon NovelToon
Setelah Tunangan Dan Kakakku Mengkhianatiku

Setelah Tunangan Dan Kakakku Mengkhianatiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Janda / Selingkuh / Pernikahan Kilat / Pelakor / Wanita Karir
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: AgviRa

Dikhianati tunangan dan kakak kandung, bagaimana rasanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

Hari telah berganti, David baru saja tiba di Kantor. Dia masuk ke dalam ruangannya dengan diikuti oleh Jonathan. Lalu David duduk di kursi kebanggaannya sementara Jonathan berdiri diseberang meja kerja David.

"Ini laporan yang Anda minta, tuan." Ucap Jonathan memberikan map yang berisi laporan kepada David.

David menerima map tersebut dan membukanya. David mulai mengamati laporan yang Jonathan berikan. Raut wajah David yang semula terlihat fokus kini berubah menjadi memerah. David mengepalkan tangannya erat.

"Kurangaj*r. Berani sekali dia. Kelihatannya saja polos. Ternyata dia seorang pencuri." Ucap David.

"Berdasarkan penyelidikan saya. Randi menggunakan uang perusahaan untuk membeli apartemen dan itu baru seminggu ini. Dia juga membeli mobil. Dan ada hal yang lebih mengejutkan, Tuan." Terang Jonathan.

"Apa itu?"

"Randi membelikannya untuk seorang wanita. Dan wanita itu adalah Dina. Kakak dari istri tuan David." Terang Jonathan.

"Apaa? Berani sekali dia." Ucap David kaget dan langsung emosi.

"Jo, aku minta kamu panggilkan dia kemari. Aku tak mau lama-lama membiarkan tikus pencuri berada di Kantorku." Ucap David memberi perintah Jonathan.

"Ah, satu lagi, Jo. Jangan sampai Ayy tahu masalah ini." Imbuh David.

"Baik, tuan. Kalau begitu saya permisi." Jonathan ijin undur diri dari ruangan David.

Setelah Jonathan pergi, David berdiri dan membanting map tersebut ke mejanya.

"Kenapa aku bisa kecolongan begini? Sial!! Lihat saja Randi, kamu tak akan ku biarkan lolos." Gerutu David.

David saat ini benar-benar emosi.

*****

Jonathan saat ini sedang berada di ruangan Randi tapi tidak ada di ruangannya. Lalu Jonathan menemui sekretaris Randi.

"Dimana atasanmu?" Tanya Jonathan.

"Maaf, Pak. Saya tidak tahu. Pak Randi bilang tadi mau keluar karena ada keperluan." Terang Afi sekretaris Randi.

"Bagaimana sekretaris sepertimu tidak tahu atasannya sedang dimana dan ada keperluan apa! Saya mau kamu menghubungi atasanmu. Setelah itu bilang kepadanya untuk segera menghadap ke CEO." Ucap Jonathan dengan tegas.

Lalu Jonathan pergi meninggalkan ruangan Randi. Afi sedari tadi panas dingin. Afi tak mau mendapat teguran dari Jonathan. Dia lalu menghubungi Randi. Namun berkali-kali tak ada jawaban dari Randi. Afi bingung harus bagaimana.

Sementara yang dihubungi saat ini sedang asik berolahraga di atas kasur bersama Dina.

"Iya sayang, ugelanmu selalu membuatku candu. Ahh,, yah,, terus begitu terus.. Oh yeaahh." Ucap Randi yang sedang menikmati goya ngan Dina.

"Emhh ohh ahhh,, tentu dong sayang,,ahh?" Jawab Dina yang berada diatas tubuh Randi.

"Hemhh,, yeahh. Udah sayang, aku mau keluar." Ucap Randi meminta Dina berganti posisi.

Karena Dina kini sudah menjadi kekasih Randi, Randi pun mengganti panggilannya dari gue elo jadi aku kamu.

Kini Dina gantian berada di bawah Randi. Randi langsung mengarahkan pusakanya ke goa Dina.

Blush!

Dengan cepat Randi memompa gerakannya karena dia sudah tak tahan lagi ingin menyem-burkan mayonesnya.

"Heg aahhhhhhhh." Dengan sekali hentakan Randi pun klimaks.

Randi ambruk diatas tubuh Dina.

Drrrttt!! Drrrttt!! Drrrttt!!

"Dari tadi ponselmu berdering, coba kamu lihat siapa tau penting." Ucap Dina.

Ponsel Randi berdering. Arya bangkit dari ranjang dan mengambil ponselnya yang berada diatas meja. Dilihatnya panggilan dari Afi sekretarisnya.

"Buset, ini anak ngapain sedari tadi manggil gue. 19 panggilan tak terjawab." Gerutu Randi.

"Kenapa sayang?" Tanya Dina yang masih setia terbaring diatas ranjang.

"Ini sekretarisku. Sebentar ya sayang, aku hubungi dia dulu." Jawab Randi.

Randi lalu menekan tombol panggil.

[Halo, Pak Randi. Bapak sedari tadi dimana? Saya dari tadi menghubungi bapak.] Ucap Afi di seberang telepon.

"Ada apa? Kan udah ku kasih tau kalau aku ada keperluan." Jawab Randi.

[Pak Jonathan tadi mencari bapak diruangan bapak. Dan bapak diminta untuk segera menghadap CEO.] Ucap Afi.

"Apa? Keruanganku? Baik, aku akan segera kesana." Jawab Randi.

Lalu Randi mematikan sambungan telepon.

"Sial!! Ada apa Jonathan mencari gue sampai keruangan gue. Gue jadi ketahuan bolosnya." Gerutu Randi.

Randi gegas mengenakan pakaiannya dan pamit kepada Dina tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.

*****

Singkat waktu Randi sudah berada di Kantor dan sekarang berada di ruangannya bersama Afi.

"Kamu ini bodoh atau gimana? Seharusnya kamu bisa memberikan alasan yang lebih logis. Kalau begini aku dapat nilai jelek dari atasan." Ucap Randi memarahi Afi.

"Maaf, Pak." Hanya itu yang Afi ucapkan.

"Maaf, maaf. Awas saja kalau sampai aku tahu kamu memberikan alasan yang melebih-lebihkan, ku pastikan kamu akan aku pecat secepatnya." Ucap Randi sambil menunjuk jari telunjuk ke arah Afi. Randi langsung pergi keluar meninggalkan Afi dan naik ke atas dimana ruang CEO berada.

Sampai di depan pintu David. Randi dihentikan oleh Jonathan.

"Sebentar. Kamu tunggu disini." Ucap Jonathan menyuruh Randi untuk menunggu, sementara Jonathan masuk terlebih dahulu.

Tak lama Jonathan keluar dan menyuruh Randi masuk ke dalam.

Huft.

Randi membuang nafas.

Randi membuka pintu dan berjalan menghadap David.

"Selamat pagi, pak." Ucap Randi menyapa.

"Hm." Jawab David dengan wajah dinginnya.

"Apa benar yang dikatakan sekretaris saya, kalau bapak meminta saya untuk menghadap bapak?"

"Ya, benar. Apa kamu baru saja melakukan olahraga maraton? " Ucap David menanyakan perihal penampilan Randi yang berantakan.

Randi hanya diam menunduk.

Lalu David mengambil map yang Jonathan berikan tadi pagi.

"Baca ini." Ucap David memberikan map kepada Randi.

Randi mengangguk dan langsung mengambil map tersebut dan membacanya.

Mata Randi melotot. Mendadak tangannya bergetar. Disekitar dahinya sudah di penuhi keringat dingin.

"Ap-apa ini, Pak?" Tanya Randi gemetar.

"Kamu bisa membaca kan? Kenapa tanya saya?"

"I-in-ni ga-gak bener, pak. Pasti ada yang mem-fitnah saya." Ucap Randi mengelak.

"Oh ya? Siapa yang mem-fitnah kamu? Apa kamu mempunyai bukti?"

Randi hanya diam. Keringatnya sudah semakin membasahi dirinya.

"Kamu sekarang pilih. Pilih mengembalikan uang yang kamu ambil tanpa meminta ijin atau yang kamu curi itu, atau kamu saya pecat secara tidak hormat dan saya penjarakan kamu? Apa kamu tahu, uang yang kamu curi hampir 1M. Oh, meski itu hanya 5000 rupiah pun, saya tak ikhlas jika uang itu kamu curi." Terang David membuat Randi semakin bergetar.

"Akan saya kembalikan uang bapak. Tapi, beri saya waktu." Jawab Randi yang tak ingin dipenjara. Bisa hancur namanya jika sampai dia dipenjara.

"Oke, saya beri waktu dua hari. Tak lebih, silahkan tinggalkan ruangan saya." Jawab David.

"Tap-"

Ucapan Randi terpotong oleh gerakan tangan David. Randi sudah tak bisa berkutik. Randi pun pergi meninggalkan David dengan langkah gontai. Dia bingung, darimana uang segitu bisa dia dapatkan dalam waktu 2 hari. Bahkan menjual apartemen dan mobil Dina saja tak cukup.

Randi pikir dia tak akan ketahuan. Karena Randi bermain mulus. Sudah hampir setengah tahun ini kenapa dia malah ketahuan. Yah apesnya si Randi.

1
Galuh Setya
Luar biasa
AgviRa: Terima kasih, Kak. Semoga suka ya.🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!