Cinta Setelah Pernikahan

" Ti, tidak Daddy aku tunggu disini saja " ucap Cia melepaskan genggaman tangan Leo.

" Kamu nolak Daddy" tanya Leo dengan begitu sensitif.

" Nggak mau temenin Daddy?" tanya Leo menatap Cia yang masih duduk disofa dengan tatapan tak biasa .

" Tapi Daddykan mau ganti baju " ucap Cia menunduk karena takut melihat tatapan Leo.

Leo mencoba mengendalikan emosi yang sangat tidak stabil dan mudah naik sehingga belum apa-apa dia sudah marah duluan .

Sungguh melihat Cia bersama pria lain membuat Leo menjadi sakit hati dan terobsesi terhadap Cia bahkan Leo menjadi tidak rela melihat Cia bersama siapapun itu .

" Ya sudah kalau nggak mau temani Daddy pakai kimono ini saja " ucap Leo dengan hangat kembali duduk tepat di samping Cia.

" Kamu bawakan Daddy apa?" tanya Leo melirik paper bag di tangan Cia.

" Aku bawain makanan katanya Daddy sakit " Ucap Cia langsung kembali seperti biasa ketika merasakan kehangatan cara bicara Leo seperti dulu .

" Kepala nya panas ?" tanya Cia mendekat lalu meletakkan tangannya di kening Leo untuk merasakan suhu tubuh.

" Nggak panas , apa yang sakit Daddy ?" tanya Cia memperhatikan Leo dengan baik-baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit .

" Boleh Daddy peluk kamu ?" ucap Leo yang sedari tadi terus menatap Cia tanpa beralih sedikitpun.

" Boleh , sekalian pelukan perpisahan karena Daddy bakal berangkat keluar negri dan besok sidang terakhir perceraian kita " ucap Cia memeluk Leo dengan perasaan tenang dan lega.

" Daddy jangan lupain aku , ingat kita masih tetap jadi keluarga" ucap Cia mendongak dalam pelukan Leo.

" Nggak akan Daddy bisa lupa sama kamu " ucap Leo memegang pipi Cia dan mengelusnya.

" Daddy tau aku udah gendut sekarang" cerita Cia sambil tertawa memeluk Leo lagi dengan sedikit lebih lama karena entah kapan mereka bisa bertemu lagi .

Leo adalah orang baik yang pernah ada dalam hidup Cia namun masanya sudah habis jadi mereka akan tetap berdamai dengan keadaan.

" Ooooh iya , makin pulen " ucap Leo bisa merasakan tubuh Cia yang lebih berbentuk dari biasanya.

Leo mencuri beberapa kecupan ketika memeluk Cia untuk melepaskan rasa rindunya.

" Kok detak jantung Daddy kencang banget ?" tanya Cia semakin mendekatkan telinganya ke dada Leo.

" Daddy kenapa ?" tanya Cia khawatir karena mendengar detak jantung Leo tidak seperti orang biasa .

Drettt

Drettt

Leo melirik ponsel Cia yang bergetar diatas meja dan ekspresi wajah nya langsung berubah melihat foto profil orang itu .

" Siapa itu ?" tanya Leo menatap Cia bergantian dengan ponsel diatas meja .

" Mmmmh, itu ," Cia terlihat ragu untuk menjawab.

" Pacar kamu ?" tanya Leo yang dibalas gelengan oleh Cia yang tiba-tiba menunduk takut .

" Kenapa takut cerita lah sama Daddy banyak hal mumpung kita masih disini kalau Daddy udah pergi entah kapan kita bertemu lagi " ucap Leo dengan hangat penuh senyuman malah menyuruh Cia bercerita.

" Nanti Daddy marahin " suara kecil Cia yang takut bercerita karena Leo itu sama seperti Papi yang tidak suka Cia pacaran.

Mungkin Leo juga menyayangi Cia seperti Papi sehingga Leo tidak ingin Cia terjerus pada pergaulan bebas walaupun sebenarnya Cia bisa menjaga diri.

" Ya enggak lah buat apa Daddy marah , lagiankan setelah kita bercerai pasti kamu akan mencari pria terbaik yang kamu cintai untuk membina rumah tangga" ucapan demi ucapan Leo sungguh membuat Cia merasa nyaman hingga akhirnya bercerai karena merasa Leo mensupport nya .

" Dia itu kakak kelas aku pas SMA dan sekarang udah kuliah , 4 hari yang lalu aku ketemu dia ditaman terus kami ngobrol banyak deh sampai saling komunikasi sampai sekarang" cerita Cia yang diangguki Leo dengan antusias.

" Dia nggak ajak kamu jalan gitu?" tanya Leo memancing Cia bercerita semakin banyak walaupun tubuhnya sudah panas dingin .

" Baru kemarin kami jalan berdua , aku deg-degan Daddy dipegang tangan sama Dia" cerita Cia tersenyum malu .

" Dia cuma pegang tangan kamu?" tanya Leo seolah tidak terima karena kalau sayang pasti dia melakukan lebih .

" Peluk juga Daddy tapi pas dia minta cium aku belum mau " gadis polos itu benar-benar menceritakan semuanya pada Leo tanpa sadar karena Leo selalu mengucapkan kata-kata yang membuat Cia ingin terus menjawab .

" Ooooh, dia pengen cium juga " ucap Leo yang sudah mengepal tangan nya menahan emosi .

" Iya Daddy , tapi aku nggak mau emang aku wanita apaan di sentuh tanpa ikatan " ucap Cia lagi dengan senyum senangnya.

" Oooh begitu, kamu haus biar Daddy ambilkan air ya " ucap Leo berjalan.

" Daddy nggak usah repot-repot biar aku am," ucapan Cia terhenti.

" Duduk disana biar Daddy ambilkan dan disini kamu tamu " ucap Leo berjalan sambil merapikan ikatan kimono nya dengan gaya begitu hot .

Cia menatap Leo yang tengah membuat minuman didapur " Om Leo kok hot banget tampilan nya aku jadi merinding" ucap Cia tegang sendiri .

" Minumlah " ucap Leo kini duduk disofa dihadapan Cia setelah membuat dua gelas minuman .

Cia menatap Leo yang duduk dihadapan nya dengan posisi yang sungguh membuat mata Cia ternoda apalagi ketika dia membuka kakinya.

" Kamu tidak suka minuman nya?" tanya Leo menatap Cia.

" Kenapa beda sama yang punya Daddy ?" tanya Cia menatap minuman untuknya yang bewarna kuning .

" Ini kopi " ucap Leo menggeser minuman miliknya kearah Cia jika dia mau .

" Ooh, aku nggak suka ini aja deh " ucap Cia langsung meneguk habis minuman itu karena merasa haus .

Leo berdiri dari duduknya dan memegang tangan Cia " Ayo kekamar " ajak Leo tapi Cia tak mau berjalan.

" Aku tunggu disini aja " tolak Cia.

" Ayo kekamar temani Daddy ganti baju " ucap Leo berjalan yang diikuti Cia dengan perasaan aneh .

" Apartemen Daddy panas banget " ucap Cia yang berjalan mengikuti Leo karena merasa gerah .

" Panas ? Mau mandi dulu" tawar Leo yang dibalas gelengan oleh Cia.

" Wahhh, kamar Daddy luas dan mewah banget" kagum Cia jadi melupakan segalanya menatap keindahan didepan mata .

" Kamu suka?" tanya Leo dengan suara beratnya mengunci pintu.

" kok banyak kelopak mawar diatas ranjang" ucap Cia heran mulai bertanya-tanya dan menatap Leo dibelakang nya .

" Ehhh kok pintunya Daddy tutup ?" tanya Cia dan semakin kaget melihat kunci di tangan Leo.

" Kenapa mau pintunya terbuka?" suara berat Leo memeluk Cia dari belakang dan berucap tepat didekat telinga Cia .

" Atau mau Daddy tiduri di ruang tengah ?" bisik sensual Leo dengan tangannya yang perlahan merambat keatas .

" Daddy jangan " Cia mulai gelisah dan merasakan hal tak biasa di tubuhnya apalagi rasa gerah yang membuat dia tidak nyaman .

" Gerah?" tanya Leo mengangkat baju Cia keatas sampai lepas .

" Daddy, panas " Cia menyandarkan kepalanya didada Leo.

" Sebentar Daddy lepas lagi yang lain " ucap Leo dengan senyum lebar nya melihat Cia yang perlahan sudah pasrah Leo perlakuan.

Leo memegang pipi Cia dengan kedua tangannya lalu memberikan ciuman brutal yang membuat tubuh Cia semakin panas membara .