NovelToon NovelToon
Cinta Yang Kamu Pilih

Cinta Yang Kamu Pilih

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Janda / Romansa
Popularitas:729.1k
Nilai: 5
Nama Author: kenz....567

"Ceraikan suamimu dan menikahlah denganku."

Sandiwara cinta di depan layar yang Naya Andriana lakukan bersama suaminya Rayyan seorang aktor, membuat orang-orang berpikir jika rumah tangga keduanya penuh bahagia. Tanpa mereka tahu, jika rumah tangga Naya tidaklah sebahagia itu. Sering kali Rayyan berbuat kasar padanya, tanpa peduli jika dirinya sedang hamil. Kehidupan rumah tangga indah di bayangan semua orang adalah kesengsaraan baginya.

Hingga, Rayyan di penjara atas penipuan investasi yang ia lakukan. Bertepatan dengan itu, Naya terpaksa harus melahirkan sebelum waktunya. Membuat bayinya harus di rawat Di NICU. Harta di sita, dan tak ada biaya sepeserpun, Naya hampir menyerah. Sampai, pria bernama Zion Axelo datang padanya dan menawarkan sebuah bantuan.

"Karena Rayyan sangat mencintaimu, Aku ingin membalas dendamku padanya, dengan merebut cintanya." ~Zion

"Anda salah Tuan, apa yang di lihat belum tentu yang sebenarnya terjadi. Kisah cinta kami, hanya lah sandiwara." ~Naya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku ingin kamu

Naya merasa gugup saat wanita paruh baya itu meraih tangannya. Kini, ia dan sepasang suami istri itu duduk di sofa ruang tamu. Zevandra sudah berpindah gendongan, sementara Naya harus berhadapan dengan wanita paru baya bernama Sandra Cantika yang merupakan ibu angkat Raisa.

"Senang akhirnya bisa bertemu denganmu! Tau gak? Tante tuh penasaran banget sama kamu! Habis, Raisa kalau di telepon suka cerita tentang kami. Wanita yang berhasil membuat kembarannya jatuh cinta." Seru Sandra yang mana membuat Naya menunduk malu.

"Sepertinya Tante salah paham, Kak Raisa sangat berlebihan bercerita tentangku." Naya malu, ia juga merasa tak enak mendengar jika Zion mencintanya. Pasalnya, ia belum mendengarnya secara langsung dari mulut pria itu.

Sandra tersenyum, ia mengalihkan pandangannya pada sang suami yang sedang menggendong Zevan. Sepertinya Zevan bukan bayi yang sulit dekat dengan orang lain. Saat pria tak di kenal menggendongnya, bayi itu mau merentangkan tangannya. Tak takut jika seandainya dia di culik oleh orang asing.

"Kamu bisa memanggilku, Tante sandra. Zion memanggil Tante seprti itu, dia gak mau memanggil mommy pada Tante seperti halnya Raisa memanggil Tante dengan sebutan Mommy. Banyak luka yang Zion dapatkan dari seseorang yang dia panggil mama. Kata mama atau penyebutan seorang ibu, menurutnya adalah panggilan yang sangat menyakitkan untuknya." Sandra tentu tahu bagaimana kehidupan Zion dan juga Raisa.

Sandra kembali menatap Naya, sengaja ia menceritakannya karena Naya adalah istri Zion. Tak masalah jika wanita itu tahu bukan?

"Dulu, Tante dan Om Nick memutuskan untuk mengadopsi seorang anak setelah sebelas tahun menikah tak juga punya keturunan. Tapi sayangnya, saat itu finansial kami hanya mampu merawat satu anak saja. Jadi, kami memutuskan untuk mengadopsi Raisa tanpa mengadopsi Zion juga. Memang kesalahan kami, membuat keduanya berpisah lama."

Naya mengingat tentang apa yang maid katakan saat itu, memang benar jika Raisa di adopsi sementara Zion di biarkan di panti asuhan. Setelahnya, Naya tidak tahu apakah pria itu ikut di adopsi juga atau tidak. Penasaran rasanya, tapi ia takut terlalu banyak bertanya pada Sandra.

"Naya, Tante mohon ... tolong bahagiakan Zion yah. Dia pria yang baik, walau sedikit galak. Dia lebih banyak bertindak dari pada berbicara, jadi harap maklumi kamu melihatnya seperti triplek." Ucap Sandra yang menyebut kata triplek. Naya jadi tahu, dari mana kata Zira berasal.

"OMAAAA!"

Semuanya mengalihkan pandangan mereka pada Zira yang berlari ke arah mereka sembari menenteng sebuah plastik. Bocah menggemaskan itu terlihat semangat, memeluk Sandra yang merentangkan tangan padanya. Zira memang sudah sangat merindukan neneknya itu.

"Cucu Omaa, habis dari mana hm? Ikut Bunda ke rumah sakit yah?" Tanya Sandra sembari melirik Raisa yang mendudukkan tubuhnya di sebelah Naya.

"Iya Oma! Pulang beli ini, cendol!" Seru Zira memperlihatkan es cendol yang dirinya beli.

"Tadi Zira ikut denganku Mom, biasa pemeriksaan rutin. Cek pertumbuhan juga, ternyata beratnya nambah dua kilo dari bulan kemarin." Terang Raisa, ia lalu menatap Naya dan tersenyum pada adik iparnya itu.

"Cuma naik dua kilo? Astaga ... cucu cantik oma, kenapa hanya naik dua kilo? Apa kamu tidak makan dengan baik hm? Nanti ikut oma pulang yah? Akan oma ajak kamu berkeliling mencari makanan yang enak untukmu!" Ucap Sandra sembari mengelus pipi gembul Zira.

Raisa hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar spa yang Sandra katakan. Padahal, berat badan putrinya sangat baik. Justru, Zira terlihat gemuk dengan pipinya yang gembul. Tak ada drama sulit makan, Zira selalu memakan apapun kala perutnya lapar.

"Nda lah Oma, nanti Zila pelgi adek Epan cedih liat Zila nda ada. Iya kan Onty?" Zira meminta pembelaan pada Naya.

Semuanya pun tertawa mendengar celotehan Zira. Sampai, Tawa mereka terhenti saat melihat kedatangan Zion. Ruat wajah pria itu terlihat datar, tapi saat menatap Naya tatapannya langsung melunak

"Hei lihat anak nakal ini, menikah tapi tidak mengundang kita." Seru Sandra mengaadu pada suaminya.

"Benar, Zion sepertinya takut kita menghabiskan makanan di pernikahannya." Le.dek Nick yang membuat Zion berdecak kesal.

"Sudah sana Nay, urus bayi besarmu itu. Jika tidak, malam nanti dia akan merajuk seperti anak kecil." Tambah Raisa meleedek adiknya itu.

Zion berdecak kesal, ia beranjak pergi begitu saja. Baru saja Raisa katakan, pria itu sudah merajuk. Mereka hanya bisa menggelengkan kepala melihat sikap Zion yang sperti itu.

"Samperin gih," usul Raisa.

"Nanti aja lah kak," Tolak Naya, ia merasa tak enak jika harus menyusul Zion.

Jika Naya menolak, Zira justru berlari mengejar om nya. Ia melihat raut wajah kesal dari om nya itu. Saat sampai di kamar, benar saja. Zion langsung melempar bantalnya dengan kesal ke arah tembok. Bahkan, tak sengaja ia melempar bantal ke arah Zira tanpa ia sadari. Untungnya, anak menggemaskan itu dapat menghindari dari lemparan Zion.

"Kenapa sih, perempuan itu selaluuu saja membuat kesal! Sudah membuat kesal, keras kepala juga!"

"Kalau om nda mau, pacalan aja cama cetaan jeluk puluuut! Kan nda ada kepalanya, nda kelas kepala!" Celetukan Zira membuat Zion terkejut, ia langsung menatap keponakan yang sedang menatapnya kesal itu.

"Diamlah! Nanti om kasih kamu ke Om Xander!" Ancam Zion tapi tak di pedulikan oleh Zira.

"Nda lah, kebulu Om Calden Zila jual!" Zira lalu berlari pergi, meninggalkan Zion yang terlihat kesal pada tingkahnya yang sangat mengikis kesabarannya.

"Bisa-bisanya dia jadi anak kakak?! Apa ketuker di rumah sakit? Sangat mengesalkan!" Gerutu Zion.

.

.

.

Malam harinya, Zion tak keluar untuk makan malam. Pria itu sibuk di ruang kerjanya. Naya yang merasa Zion tak kunjung keluar mencoba bertanya pada Raisa yang sedang mencoba menyuapi Zira makan malamnya.

"Kak, Tuan kok belum keluar?" Tanya Naya yang mana membuat Raisa dan kedua orang tua angkatnya saling pandang.

"Nay? Kamu masih memanggil Zion Tuan?" Heran Raisa.

Naya mengangguk kaku, "Aku lebih nyaman memanggilnya seperti itu." Jawab Naya.

Raisa akan protes, tapi ia memilih mengambil waktu yang pas. "Zion ada di ruang kerja, mungkin dia tidak akan makan malam. Sudah, biarkan saja anak itu tidak makan. Lapar, nanti dia cari makanan sendiri."

"Kalau nda makan Om tliplek cudah belubah jadi cundeeel bolooong!" Sahut Zira dengan mata membulat sempurna yang mengundang tawa semuanya.

Akhirnya, setelah makan malam, Naya memilih untuk menidurkan Zevan. Jantungnya, malam itu tanpa drama ia langsung tertidur lelap. Sementara Naya yang kepikiran soal Zion yang belum makan, memilih untuk menghampiri pria itu di ruang kerjanya.

Sebelum mengetuk pintu ruang kerja Zion, Naya mencoba mengisi kekuatannya. Setelah siap, ia akan mencoba mengetuk pintu. Namun, saat tangannya akan mendarat pada pintu itu, tiba-tiba dari dalam Zion membukanya. Membuat pandangan keduanya bertemu secara tak sengaja.

"Ada apa?" Tanya Zion dengan ekspresi dingin.

"A-aah itu, kamu melewatkan makan malam bersama. Jadi aku memutuskan untuk ...,"

"Aku memang lapar." Bisik Zion sembari melangkah mendekati Naya.

Takut dengan tatapan pria itu, Naya terus melangkah mundur ke belakang. Hingga kepala belakangnya hampir terbentur tembok, tapi untungnya Zion mengulurkan tangannya dan menahan kepala Naya agar tak terbentur. Tapi sayangnya, perbuatannya itu membuat mereka saling berjarak dekat.

"Tu-tuan ...,"

Zion sedikit merendahkan wajahnya, menatap wajah sang istri yang hanya tinggal berapa cm saja dengannya. Lalu, tatapannya jatuh menatap bibir Naya yang membuat jiwanya menggebu. J4kunnya bergerak naik turun, membayangkan jika dirinya dapat menikmati bibir itu.

"Aku lapar, tapi ... aku hanya ingin memakanmu, bagaimana menurutmu hm?"

"A-aku ...,"

Brak!!

Keduanya reflek menoleh dan mendapati Zira yang baru saja menjatuhkan toples makanannya lantaran syok melihat apa yang keduanya lakukan walau Zion belum berhasil melancarkan aksinya.

"VAMPIIIIIL! OM TLIPLEK JADI VAMPIIIL MAU MAKAN OLAAAANG!" Teriak histeris Zira dan berlari masuk ke kamarnya. Tak lama, ia kembali keluar karena melupakan toples jajannya. Setelah mengambilnya, Zira pun masuk kembali ke kamarnya.

BRAK!!

Pintu kamar Zira tertutup dengan kencang. meninggalkan Zion dan Naya yang mengerjapkan mata mereka pada tingkah bocil satu itu.

"Anak itu perusak suasana! Aku harus mengungsikannya besok." Gerutu Zion dalam hatinya.

1
Entin Wartini
masih belum berani ngomong ya om calden
fee2
xander itu. ngincer kembaran mu raisa zioin... besok kamu manggil nya kak xander bukan asal panggil nama aja...
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
jujur aja ke zion xander
yumna
kka km zionnnm
titiek
Aamiin
Bunggo Sikumbang
yuk gosib di grup
Irma Juniarti
gpp thour santai aja😁
Irma Juniarti
sama anehnya sama kamu zion🤣🤣🤣
Irma Juniarti
ya kakak mu Raisa zion🤣🤣
Irma Juniarti
biar dapat restu minggat dulu ke luar negri ya om calden 🤣🤣
Irma Juniarti
kacian kali om calden,hidupnya dilema
Irma Juniarti
duh janda memang meresahkan dan terdepan🤣🤣
Irma Juniarti
tapi ini jandanya beda mama😂
Irma Juniarti
Raisa janda mama...😄
Entin Wartini
caldeeeen knp nggk berani ngungkapin cinta sm raisya
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
🤣🤣 ya ampun dilema na si bayi tue
aryuu
rameeee ceritanya 😍
TRI SRI SULANJARI
ayo semgat xander kejar restu orang tua dulu pasti jalanya mulus kalau udah ada restu,tinggal deketin raisanya ok.../Ok/
Aan Azzam
dua orang ini memiliki tantangan masing²
Zion suatu saat pasti berhadapan dg mantan Naya,,
Xander menyukai janda, yg belum pasti jga menyukainya, belum lagi keluarganya.🤔
huuu.... tunggu updatenya aja dah'.
Nur Halida
kakakmu zion...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!