NovelToon NovelToon
Reborn For Revenge

Reborn For Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kelahiran kembali menjadi kuat / Dijodohkan Orang Tua / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

⚠️Warning⚠️

Cerita mengandung beberapa adegan kekerasan


Viona Hazella Algara mendapatkan sebuah keajaiban yang tidak semua orang bisa dapatkan setelah kematiannya.

Dalam sisa waktu antara hidup dan mati Viona Hazella Algara berharap dia bisa di beri kesempatan untuk menembus semua kesalahan yang telah di perbuatnya.

Keluarga yang dicintainya hancur karena ulahnya sendiri. Viona bak di jadikan pion oleh seseorang yang ingin merebut harta kekayaan keluarganya. Dan baru menyadari saat semuanya sudah terjadi.

Tepat saat dia berada di ambang kematian, sebuah keajaiban terjadi dan dia terbawa kembali ke empat tahun yang lalu.

Kali ini, Viona tidak bisa dipermainkan lagi seperti di kehidupan sebelumnya dan dia akan membalas dendam dengan caranya sendiri.

Meskipun Viona memiliki cukup kelembutan dan kebaikan untuk keluarga dan teman-temannya, dia tidak memiliki belas kasihan untuk musuh-musuhnya. Siapa pun yang telah menyakitinya atau menipunya di kehidupa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

    Begitu Billy mendengar hal ini, amarahnya langsung meledak. "Lo bud£k, ya? Resepsionis tadi bilang dengan sangat jelas kalau gue boleh ngajak temen-temen gue masuk, karena gue punya kartu undangannya!."

    Viona menatap Billy seolah dia adalah orang bodoh. Lalu beralih menatap Resepsionis. "Mbak, apa lo bener-bener pengen buat dia nyesel?."

    

    "Apa?." Billy tidak mengerti dengan maksud Viona.

    Pada saat itu, Resepsionis akhirnya buka suara. "Anda memang boleh mengajak teman, tapi hanya satu."

    "Hanya satu orang?." Freya tak kuasa menahan diri untuk berseru. Ia membelalakkan matanya dan kembali berkata dengan marah. "Peraturan bodoh macem apa ini? Kita tadi ke sini bareng-bareng loh, mbak. Kenapa kita semua ngga boleh masuk?."

    Mendengar perkataannya, resepsionis itu membenarkan kacamata. "Maaf, tapi ini sudah menjadi aturan di Klub Starlight." Katanya dengan perlahan. Meskipun nada bicaranya masih sopan, tidak ada tanda kompromi dari raut wajahnya.

    Freya hendak mengatakan sesuatu, tetapi disela oleh Fero, yang menarik Freya dan berbisik. "Apa lo udah gila? Apa lo mau mati? Kita ngga mau sama lo!."

    Mendengar hal ini, Freya menyadari bahwa dirinya telah kehilangan ketenangannya. Ia tidak boleh membuat keributan di Klub Starlight, karena ia tidak tahu apa konsekuensi yang akan ia dapatkan jika membuat keributan di sini. Gadis itu segera menutup mulutnya dan dengan enggan kembali berdiri disamping Billy.

  Viona masih berdiri ditempatnya, menyeringai puas. "Jadi, siapa yang mau lo ajak?."

    Billy melihat ekspresi Viona, merasa frustasi sekaligus marah. Sebelumnya, lelaki itu dengan yakin berjanji bahwa dirinya akan membawa teman-temannya ke klub Starlight, tetapi semuanya tidak berjalan sesuai dengan rencananya. Suasana menjadi canggung sesaat.

    Ziya yang menyadari ketegangan dan melangkah maju, mencoba menyarankan dengan nada yang lembut. "Karena kita ngga bisa masuk kedalam, kenapa kita ngga cari tempat nongkrong lainnya? Lagipula di jakarta ada banyak, ngga cuma satu tempat ini doang."

    Ziya tahu bahwa situasinya tidak berjalan baik dan ia berpikir bahwa dengan turun tangan untuk menengahi, mungkin dirinya dapat meninggalkan kesan yang baik pada semua orang. Mengenai Klub Starlight, sebenarnya Ziya juga merasa sangat ingin masuk dan memamerkannya di media sosialnya, tetapi sayangnya Billy hanya bisa mengajak satu orang dan ia tidak dapat berbuat apa-apa.

    Setelah Ziya menyampaikan pendapatnya, Billy langsung menoleh padanya. Dalam benaknya, citra Ziya sedikit membaik. Namun, ia segera menyadari bahwa saran Ziya tidak dapat membantunya.

    Sebelum datang, Billy sudah mengunggah di berbagai platform media sosial miliknya bahwa ia akan pergi ke klub Starlight. Teman-teman satu kampusnya yang melihat postingannya ramai berkomentar agar Billy harus mengambil foto atau Video setelah masuk dan memamerkannya kepada semua orang begitu ia masuk ke klub itu.

    Billy sangat bersemangat untuk melakukannya, tetapi sekarang menyadari bahwa jika ia tidak bisa masuk, ia akan terlihat buruk. Billy tidak ingin meninggalkan teman-temannya ini di luar, sementara dirinya masuk bersama Freya. Suasana tiba-tiba menjadi tegang.

    Viona menyadari rasa malu Billy dan berkata dengan nada bercanda. "Billy, kenapa? Lo ngga mau ninggalin kita di sini dan masuk sendiri?."

   Pikiran Billy yang sebenarnya telah terungkap dan dia bereaksi seperti kucing yang diinjak ekornya. Lelaki itu berteriak karena marah. "Apa lo bilang? Kalau lo emang punya nyali yang gede, lo harus bisa buat kita semua masuk kedalam!." Tantangnya karena kesal dengan mulut Viona.

    Viona menerima tantangan itu karena ia tidak mau menyerah kalah. "Oke, kalau lo mau berjanji satu hal ke gue."

    Semua orang tercengang mendengar perkataan Viona, sekaligus keberanian gadis itu.

    Billy hampir tertawa terbahak-bahak. Ia hanya tanpa berpikir ketika mengatakan tantangan itu, tetapi ia tidak menyangka bahwa Viona akan benar-benar menyetujuinya. Sekarang ia tidak akan membiarkan Viona begitu saja.

    "Hm oke deh, asalkan lo bisa buat kita semua masuk. Gue akan setuju sama persyaratan apa pun dari lo." Jawab Billy.

    "Kalau gue bisa buat kalian semua masuk ke dalam, Billy harus minta maaf sama gue di depan semua orang dan minta maaf tiga kali sambil sujud. Gimana?."

    "Ngga masalah!." Billy bahkan tidak berpikir panjang tentang hal itu. "Tapi kalau lo ngga bisa ngelakuin itu, lo harus minta maaf dan sujud dikaki gue."

    Billy merasa jauh dari lubuk hatinya bahwa Viona tidak mungkin memiliki undangan spesial seperti miliknya. Bahkan jika Viona mungkin memilikinya, ada enam orang di sini dan dia bahkan membutuhkan tiga kartu! Billy menunggu Viona mengakui kesalahannya didepannya dan mempermalukannya.

    "Kalau gitu anggap aja udah beres." Jawab Viona, lalu berjalan menuju resepsionis.

    Ziya berdiri didekat Viona, sudut matanya berkedut. Dia dulu berpikir bahwa Viona sudah menjadi pintar setelah keluar dari rumah sakit, tetapi sekarang tampaknya Viona hanya akan mencari masalah untuk dirinya sendiri.  Namun, inilah yang sebenarnya Ziya inginkan, dia tidak sabar untuk melihat Viona mempermalukan diri sendiri. Viona mendekati resepsionis dan menyerahkan sesuatu.  Teman-temannya menjulurkan leher mereka untuk melihat dan tertawa terbahak-bahak saat melihat apa itu.

    "Viona, otak lo hari ini ketinggalan di rumah ya? Lo mau pake KTP bukannya pake kartu undangan klub? Apa lo bener-bener berpikir ini bisa buktiin kalau lo itu orang penting?." Tanya Freya, dialah orang yang pertama kali tertawa terbahak-bahak.

    Ziya menahan senyumnya dan berpura-pura memarahi Viona. "Ayolah, Viona. Apa yang mau lo lakuin? Gue ngerasa malu karena lo. Lo harus bener-bener minta maaf ke Billy. Mungkin dia kali ini ngga akan maafin lo."

    Leo yang ternyata juga ikut dan sudah berganti pakaian dengan baju baru, terlihat tidak bisa menahan diri untuk mencibir. Ia akhirnya bisa membalas dendam karena pernah dipukuli oleh Viona sebelumnya. Leo akan berbicara dengan Billy nanti dan meminta Viona untuk meminta maaf sedikit lebih lama. Dengan cara ini, Leo dapat merekam video dan mengunggahnya di media sosial juga grup kampus, agar Viona tidak berani masuk ke kampus.

    Resepsionis itu melirik ke arah KTP Viona dan kemudian tersenyum mengejek. "Apa maksudnya sama KTP ini, mbk?."

    Viona menatapnya. "Apa lo ngga kenal sama gue?."

    "Ngga." Jawab resepsionis itu sembari menggelengkan kepalanya.

    "Coba liat KTP ini dan baca namanya. Setelah itu, mbk bisa panggil manager Klub ke sini!. Dia pasti tau siapa gue." Kata Viona dengan tenang.

    Tatapan mata resepsionis itu berkilat karena tidak sabar ketika mendengar permintaan Viona. Dia berpikir bahwa Viona dan yang lainnya hanya para remaja yang tidak berpengalaman, mungkin benar mereka anak orang kaya, tetapi menurutnya mereka manja dan norak.

    Namun, omong kosong mereka ada batasnya dan resepsionis itu ingin membuat mereka sadar di mana tempat mereka seharusnya berada.

    

    "Manager kami lagi sibuk dan beliau ngga bisa dateng ke sini. Maaf, tapi kalau mbaknya ngga punya kartu undangan, sebaiknya Mbak dan teman-teman mbk bisa pergi." Katanya dengan tegas dan dia benar-benar kehilangan kesabarannya.

    Billy dengan malas kembali buka suara. "Oh, kayaknya kekuatan KTP-nya Viona udah ngga berfungsi. Jadi, dia harus minta maaf ke gue dong sebagai gantinya."

    "Atau dia mau mempermalukan dirinya sendiri?." Timpal Freya.

    "Viona lo itu cewek loh. Pasti bakal malu-maluin banget kalau lo harus minta maaf didepan banyak orang. Ck, gue seharusnya ngga ngajak lo pergi hari ini."

    "Viona udah terima tantangan dari gue dengan percaya dirinya. Dan dia harus terima konsekuensinya kalau kalah." Kata Billy.

    Sementara itu, Viona tampak tidak terpengaruh sama sekali oleh orang-orang dibelakangnya. Gadis itu justru mengernyitkan dahinya sembari memasukan kembali KTP nya ke dalam tas kecilnya dan kemudian dia mengeluarkan ponselnya untuk mencari sesuatu. Setelah beberapa saat mencari, Viona menemukan apa yang dicarinya dan menyerahkan ponselnya kepada resepsionis untuk ditunjukkan kepada mereka.

Tiba-tiba, seorang pria berjas abu-abu berlari keluar dari Klub Starlight dan berdiri tak jauh di belakang mereka. Dia tampak berusia sekitar empat puluh tahun dan, meskipun tidak terlalu tampan, memiliki aura anggun dan tatapan tajam yang membuatnya tampak mengesankan.

Resepsionis itu segera menundukkan kepalanya dan menyapanya, "Manajer, apa yang membawa Anda ke sini?"

    Manajer itu meliriknya. "Serahkan saja urusan mereka padaku. Kau bisa kembali bekerja."

    Resepsionis itu tampak bingung, tetapi dia tetap mengangguk dan pergi. Beberapa orang yang bersama Viona tercengang. Manajer Klub Starlight sudah keluar? Mereka menyadari bahwa perilaku Viona mungkin telah membuat ketidakpuasan di antara para staf klub. Dengan pemikiran seperti itu, tiba-tiba mereka semua berjalan mundur dan menjauhkan diri dari Viona.

    Mereka tidak mau di hukum karena perbuatan Viona.

    "Gimana kalau Viona ternyata udah bikin marah orang-orang di klub Starlight? Kalau mereka tanya, kita harus pura-pura ngga kenal sama dia." Kata Veyra dengan nada ketakutan.

    Freya memutar matanya. "Biarin aja dia! Dia selalu bikin masalah sama kita. Ngga ada yang boleh nolongin dia."

    "Tapi, kayaknya manager itu keliatannya ngga marah deh." Kata Fero sembari mengusap dagunya.

    Mereka menoleh dan melihat ekspresi Manager Klub Starlight saat berjalan menghampiri Viona. Pria itu sedikit membungkuk untuk memberi hormat. "Permisi, apa anda Nona Viona Hazella Algara?."

    "Ya." Viona menganggukkan kepalanya. "Bapak harus tau siapa saya."

    "Ya, Nona. Saya tidak menyangka kalau anda akan datang!." Kata manager itu, lalu tersenyum sopan.

    Teman-teman Viona yang berdiri tak jauh dari mereka kembali tercengang. Apa yang sudah terjadi? Apakah Viona punya hubungan khusus dengan manager ini?

    "Saya dateng ke sini karena mereka." Kata Viona melirik ke arah teman-temannya sembari memasukan ponselnya kedalam tasnya. Viona baru saja menemukan dokumen yang dapat membuktikan identitasnya, tetapi sekarang sepertinya dia tidak perlu menunjukkannya.

    "Permisi, bapak kenal sama Viona?." Tanya Ziya mendekat dengan heran.

    Manager itu menganggukkan kepalanya. "Dia adalah Nona Viona Hazella Algara, tamu yang paling terhormat di Klub kami."

    "APA?!." Mata semua orang terbelalak dan menarik napasnya dalam-dalam, mengira bahwa mereka salah dengar.

    "Apa bapak bercanda? Gimana bisa Viona jadi tamu VIP di sini?." Ziya menegang. Ada rumor bahwa pemilik Klub Starlight punya banyak kekuasaan. Tetapi, bagaimana mungkin orang seperti Viona akan terlibat dengan pemiliknya?.

    "Saya tidak bercanda. Tolong tunjukkan rasa hormat pada Nona Viona." Kata manager itu, tatapannya menunjukkan sedikit penekanan.

    Ziya terkejut dan terlalu takut untuk berbicara lagi.

    "Saya mau ajak mereka masuk."

    "Baiklah, saya akan menyiapkan ruang VIP terbaik di Klub ini untuk anda." Jawab sang manager dengan bersemangat.

    Viona menggelengkan kepalanya. "Ngga perlu, pak manager. Ruang biasa aja udah cukup. Bapak bisa mengurus hal lain, saya bisa mengurus keperluan mereka."

    "Baik, Nona. Ini kartu nama saya. Kalau Nona Viona butuh sesuatu, hubungi saya." Manager itu menyerahkan sebuah kartu pada Viona. Kemudian, dengan khidmat dia memberikan kartu lainnya pada Viona. "Dengan kartu ini, tidak akan ada yang berani mengganggu Anda saat Anda di dalam."

    Viona menundukkan kepalanya untuk melihat. Tidak seperti kartu milik Billy yang berwarna putih dengan mawar merah.

    Kartu yang diberikan pada Viona berwarna hitam dengan bunga biru yang disulam dengan benang emas. Kartu itu berat, dengan kilau yang aneh dan Viona tidak tahu itu terbuat dari apa.

    Viona memegang kartu di tangannya dan menatap manajer itu, tatapannya menangkap senyum pria itu. Dari tatapannya, Viona merasakan ada yang tidak beres. Dia merasa ragu dan bertanya-tanya apakah Varell telah mengetahui keberadaannya di sini dan mengatur ini untuknya?.

     Tetapi Varell ada di New York, bagaimana dia bisa tahu apa yang terjadi di sini? Tidak mungkin dia yang mengatur ini, bukan?

1
Devi Sri lestari
bgs
R@3f@d lov3😘
takut Billy 🤣🤣🤣Padahal cuma diisengin Viona
R@3f@d lov3😘
udah kalah juga masih sombong 😏😤billy"
R@3f@d lov3😘
🤣🤣🤣dikerjain habis" an itu Leo
R@3f@d lov3😘
kasihan kamu Freya 😏punya teman kayak ziya sampah dan penghianat
R@3f@d lov3😘
lanjut kak
R@3f@d lov3😘
padahal ceritanya bagus,,malah gak ada yang baca🙄tenang ja kak aq sukaaaaaaaa 🤗 ceritanya
Violetta Gloretha: maaciww kak😘🤭
total 1 replies
R@3f@d lov3😘
cinta varell sangat tulus sama Viona 😍
R@3f@d lov3😘
buat viona lebih tegas kak
R@3f@d lov3😘
emang enak dicuekin 😂🤣
R@3f@d lov3😘
ternyata ada benalu dan sampah 😏 dirumah Viona
R@3f@d lov3😘
menarik
R@3f@d lov3😘
menarik 🤪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!