Memiliki latar belakang yang tidak megah membuat Angrek tidak terlalu banyak berharap pada hubungan asmara. Tapi sesuai namanya Angrek, pesonanya memukau banyak orang yang memandangnya. Mungkin bagi setiap wanita mendambakan pesona tang Angrek miliki.
Wajah cantik , putih, tinggi semampai dan menonjol di tempat yang tepat tentu impian setiap wanita, dan itu ada pada diri Angrek. Angrek tentu saja sangat mensyukuri kelebihan yang Allah berikan padanya. Tapi siapa sangka wanita cantik itu bernasip malang.
Tepat di hari pernikahannya dengan salah seorang anak pengusaha terpandang di negerinya. Anggrek harus menerima pahitnya sebuah cinta. Bahkan pada saat bahtera rumah tangga itu baru di mulai, pelaminan yang seharusnya menjadi saksi akan kebahagiaan mempelai malah harus menyaksikan kisah pilu seorang Anggrek.
Penasaran? Yuk ikuti kisah perjalanan Anggrek dengan judul cerita Luka di Pelaminan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tindek_shi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tragedi
"Ya Allah, apakah harus seperti ini akhirnya diriku?" tanya Anggrek seraya memukul-mukul dadanya.
Anggrek menggeret koper besar yang berisikan pakaian sehari-hari yang dia kenakan. Entah Anggrek harus bersyukur atau menangis sambil melolong karena kekecewaan yang di lakukan oleh keluarganya.
Melihat pondok ronda kecil di samping jalan yang di tempuhnya, Anggrek segera menepi berteduh. Dia sudah kepalang hancur di hari pernikahannya.
"Aku tidak tahu harus bagaimana, sekarang aku sendiri!"
"Jikapun aku memberi tahu jika itu semua perbuatan Mawar siapa yang akan perduli?" tanya Anggrek pada dirinya sendiri.
Dengan menggunakan handphone pintarnya wanita muda itu memesan taksi untuk menginap semalam di hotel, sebelum dia menata hatinya yang sudah hancur tidak berbentuk.
"Ke Queen Hotel ya Pak!" kata Anggrek ketika memasuki taksi online yang di pesan melalui handphone pintarnya.
"Iya Mbak,"
Tidak ada pembicaraan berarti selama di mobil, Anggrek memilih diam seraya memandang jauh ke depan tanpa berniat melakukan apapun.
"Sudah tiba Mbak, di hotel Queen," kata sang sopir taksi membuyarkan lamunan wanita yang masih mengenakan pakaian pengantin itu.
Setelah tiba dan berterima kasih, Anggrek berlalu ke loby hotel. Anggrek memesan kamar untuk dirinya selama 3 hari ke depan. Anggrek tidak memesan kamar yang mewah hanya saja tatap memiliki fasilitas yang nyaman untuknya karena hotel itu adalah hotel bintang 5.
"Kapan kau akan kembali ke USA?" tanya seseirqng dari seberang sana.
"Entahlah, setidaknya aku ingin bernafas sejenak di sini dahulu!" kata Anggrek menjawabnya.
"Kau masih berniat bergalau-galau ria dengan nasib yang menimpamu itu?"
"Hello! Kau harus bangkit Girl, jangan biarkan masa depan mu yang cerah terenggut dari mu! Ingat kau punya peluang besar di sini, saatnya kembali!" kata seseorang masih mengingatkannya.
"Tapi... Aku rasanya belum mampu untuk bangkit dalam waktu secepat itu! Kau tahu ini tidak mudah bagiku, aku sudah membayangkan akan memiliki suami impianku tapi mengapa menjadi seperti ini. Dua bulan memang sebentar tapi tidak bisa di pungkiri rasa itu ada Amanda," curahan hati Anggrek pada sahabat dan juga rekan kerja nya di USA yang bernama Amanda.
"Kau terlalu bodoh telah menangisi pria yang mudah terhasut seperti dirinya!..." perkataan Amanda terpotong oleh Anggrek.
"Sebentar Amanda, sepertinya ada room service yang mengantarkan makanan pada ku. Tadi aku memesan makanan," kata Anggrek yang menduga jika yang datang adalah petugas room service yang memang memesan makanan.
"Iya tunggu sebentar," kata Anggrek dari dalam.
Gadis muda itu seolah lupa jika ruangan hotel yang dia tempati adalah ruangan kedap suara.
Saat pintu terbuka, betapa terkejutnya Anggrek saat di serang oleh seorang pria mabuk memaksa masuk ke dalam ruangannya.
Pria itu langsung menutup pintu dengan kasar dan pintu itu terkunci otomatis.
Pria yang dalam keadaan mabuk itu menatap Anggrek dengan lapar.
"Siapa kau? Kau salah kamar, hei jangan mendekat..." perkataan Anggrek terpotong karena pria yang tadi datang menyatukan paksa bibir keduanya.
Ciuman yang penuh dengan keterpaksaan itu terjadi, sekeras apapun Anggrek menolak pria itu tetap memaksa menciumi Anggrek dengan kasar.
Dengan tatapan tajamnya seolah sudah terlatih pria yang berperawakan Blasteran itu melucuti pakaian Anggrek dengan mudah, hingga saat ini Anggrek hanya mengenakan celana training dan branya saja.
"Tolong, kau salah orang jangan lakukan ini padaku!"
"Tidak! Tolong lepaskan aku Tuan!" teriak Anggrek seraya memohon ampun agar pria yang sekarang ingin menggaulinya sadar jika dia salah sasaran.
"Berhenti sok suci *******! Aku tahu kau haus akan belaian laki-laki bukan, heh! Apa selama ini aku tidak sanggup memuaskan dirimu, hingga kau tega bermain gila di belakang ku!" Pria Blasteran itu mencengkram pipi dan tangan Anggrek dengan erat.
"Jika memang kau ingin melakukannya aku sudah berkali-kali mengajak mu untuk menikah, tapi kau tergila-gila dengan karir sialan mu itu! Kau bilang ini dan itu padahal kau main gila di belakang ku! Hah!" Pria yang dalam kondisi mabuk berat itu menampar Vania dengan kencang hingga membuat gadis muda itu merasa kepalanya teramat pusing dan darah mengalir dari pipi dan hidung.
"Kau selalu menghindar jika aku mengajak hubungan kita lebih serius padahal kau hampir setiap malam bermain kuda-kudaan dengan kekasih gelap mu itu hingga kau hamil! Bajingan kau! Wanita murahan! Harusnya aku tahu jika kau itu bukan wanita baik-baik! Harusnya aku mendengar peringatan Ibu ku jika kau bukan wanita baik-baik!" teriak Pria itu di depan wajah Anggrek yang sudah di tampar oleh pria mabuk itu 2 kali.
Di mata Anggrek, pria yang nampak marah-marah tampak menjadi 3 bagian di mata Anggrek. Kepalanya mulai memberat hingga tidak kuasa banyak melawan lagi.
"Ini kan yang kau suka hah!" teriak pria yang dalam keadaan mabuk itu.
"Jangan menangis Honey! Aku akan memberikan kenikmatan yang selama ini kau cari! Bukan kah kau selalu melakukan ini dengan kekasih gelap mu!" teriak pria itu melakukan hal yang tidak terduga.
"Nikmati sayang, ini yang kau inginkan bukan!" teriaknya tapi tidak ada ranggapan dari gadis yang di kuasainya itu.
Anggrek telah memejamkan matanya rapat, ya wanita cantik itu jatuh pingsan dan tidak lagi perawan. Dia di perkosa oleh pria tidak di kenal tepat di hari yang seharusnya menjadi malam pengantinnya bersama sang suami.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di sebuah rumah megah terlihat wanita paruh baya yang tidak terlihat tua meski usianya telah lebih dari angka 50.
"Andi, kau sudah temukan posisi Tuan Muda?" tanyanya pada orang suruhannya itu.
"Tuan tadi di sebuah club malam Nyonya. Tuan Muda tampak sangat kacau setelah mengetahui perselingkuhan Nona Jessika bersama Nico,"
"Saya juga kehilangan jejak Tuan Muda, Nyonya. Tapi Nyonya jangan khawatir saya akan menemukan Tuan Muda," kata pria yang bernama Andi itu melalui saluran telepon.
"Ya Allah, Arjuna kamu di mana sih Nak!" gumam lirih wanita itu.
Dia sangat mengkhawatirkan kondisi sang putra semata wayang. Anggaraksa Arjuna Wicaksana, meski dengan usia yang memasuki angka 36 tapi sang Mommy masih sangat memanjakan dirinya.
Tring...Tring...Tring
"Iya, bagaimana Andi? Apa ada kabar tentang Tuan Muda?" tanya Mommy dari Arjuna itu.
"Tuan muda ada di hotel Queen Nyonya, tapi tidak ada pesanan kamar yang menggunakan namanya. Tapi melalui ruangan Cctv ada rekaman yang menunjukkan jika Tuan Muda memasuki sebuah kamar nomer xxx," kata Andi menyampaikan laporan.
"Baikalah, coba kau chek di resipsionis, siapa yang menginap di kamar itu. Saya khawatir tentang kondisinya," kata sang Nyonya besar.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sedangkan di kamarnya Anggrek tengah di gauli oleh seorang pria tidak di kenali dan Aggrek tidak sadarkan diri dengan darah yang mengalir dari hidung, mulut dan telinga. Entah kenapa kemalangan datang bertubi-tubi pada gadis malang itu, entah bagaimana dia menanggapi keadaan saat tersadar nanti, terlebih tragedi ini teramat mengerikan bagi seorang Anggrek.
...----------------...