hai ini karya baruku guys. aku pemula
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon upilBTS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peringatan?
Ahzel berdiri di tengah ruangan luas itu, matanyamenatap maximilian yang duduk dengan angkuh di sofa kulit hitam. pria itu tampak tak terganggu oleh ketegangan yang mengantung di udara, satukakinya disilangkan, sementara tanganya memainkan gelas whiskey yang nyaris kosong.
pelayan berlalu lalang disekitar mereka
masing masing menjalankan tugas dengan senyap. tidak ada suara lain selain dentangan halus es yang beradu dengan kaca.
"Besok malam! " suara halus max memecahkan keheningan, dalam satu kalimat, ia sudah mengendalikan keadaan "kau akan menemaniku ke pesta rekan bisnis. "
Ahzel mencengkram lenganya sendiri matanya menyipit penuh perlawanan"no, noaku tidak akan pergi. "
Maximilian mengangkat sebelah alis, seolah tak percaya ada seseorang yang cukup berani menolak perintahnya. ia menaruh gelas dimeja, lalu bangkit dengan gerakan lambat. "kau lupa siapa yang berbicara disini? ".
langkahnya membawa tubuh tinggi itu semakin dekat, membuatAhzel refleks mundur. tetapi ia segera menyadari kesalahanya_mundur berarti menunjukan kelamahan, maka ia menguatkan diri dan menegakan punggungnya. "
"Aku tidak perduli pesta macam apa itu".ucapnya tajam " aku tidak akan menjadi pajangan disisimu paham.
Maximilian terkekeh kecil. suaranya rendah mengandung ejekan yang menyusup ke darah ahzel, membakar harga dirinya. "kau memang tidak akan menjadi pajangan".katanya pelan" kau akan menjadi peringatan"
Ahzel mengerut kening"peringatan?.
maximilian mengangkat dagunya dengan ujung jari, membuatnya terpaksa melihat mata kelam itu. "ya sebuah pengingat bagi semua orang bahwa kau adalah miliku. "
Ahzel menepis tanganya gila"ya shibal aku bukan barang".
Maximilian tak tersinggung yang ada justru matanya makin gelap pandanganya makin dalam. "tidak kau lebih berharga dari itu. " ia berhenti sejenak lalu menambahkan"dan kau pikir itu hal baik.
Ahzel merasa bulu muduknya merameng. cara pria ini menatapnya bukan sekedar memiliki, ada obsesi, ada penguasaan mutlak yang menguncinya tanpa tali atau borgol.
"Aku tidak akan pergi, ulangnya dengan suara yang melengking.
Maximilian tersenyum tipis, senyum ituebih ke ancaman terselubung. " kau akan pergi ahzel dengan atau tanpa kehendakmu.
_______________________________________
Ahzel menatap bayangan di cermin besar di kamar yang disediakan untuknya. gaun malam berwarna merah tua membalut tubuhnya dengan sempurna, dengan belahan tinggi yang memperlihatkan kakinya setiap kali ia bergerak rambutnya ditata rapi meke up diwajahnya hanya sedikit polesan tapi sangat terlihat mempesona.
ia terlihat biasa saja.
"gak masalah nih kalo gini tapi gandengannya jimin BTS lah ini ck".
maximilian bersiri di ambang pintu mengenakan setelan hitam yang begitu sempurna sehingga seperti dipahat di tubuhnya.
" sudah selesai darling"tanyanya dingin.
Ahzel menatap tajam melalui tampilan cermin"punya mata? "aku bukan bonekamu max".
maximilian melangkah mazuk tanpa undangan."dan aku bukan pria yang membiarkan istrinya bertindak sesuka hati. "
Ahzel berbalik, menghadap pria itu dengan dada berdegup kencang"
istri? "katanya menekan kalimat itu seolah kata yang menjijikan.
Maximilian menimpali" yes darling wife".
"alah kau lupa kita nikah kontrak hah dan kau belum membuat surat kontraknya".
maximilian tidak membantah sebaliknya ia justru melangkah lebih dekat, hingga ahzel bisa merasakan hawa dingin yang selalu mengelilinginya"apa bedanya".
Ahzel merasakan dadanya naik turun napasnya tercekat oleh udara di sekitar mereka.
"ah itu lupakan ayo pergi".
maximilian tersenyum lalu mengikuti langkah ahzel ke parkiran dimana mobil sudah disiapkan.
Malam itu semua harus tahu bahwa wanita itu adalah milik maximalian.
Hi gyus💋
selamat membaca.