Cinta Seorang Perempuan.

Makan malam selesai mereka tidak bisa lama Karena Jesi harus kerumah sakit merawat mertuanya yang sedang sakit makanya tidak banyak berbincang dan mami Sinta bilang bahwa besok akan kerumah sakit menjenguk mama Melinda.

"Besok Tante kesana sekalian juga mau jemput mertua Tante." ucap Mami Sinta.

"Iya Tante, kami permisi dulu terimakasih banyak makan malamnya." ucap Jeni sopan dan Delia juga mengucapkan terimakasih serta pamit pada mami Sinta.

Setelah mengantar Delia dan Jeni baru lah Ramon mengantar Jesi kerumah sakit... Di perjalanan Ramon banyak berbincang pada Jesi mereka sangat nyambung dan cocok sekali kadang ada tawa dari perbincangan mereka.

"Kamu lucu ya..." ucap Jesi...

"Lalu kamu dan Vero.?" tanya Jesi.

"Ooh, aku dan Vero tidak ada hubungan apa pun Delia salah paham dia tidak mau mendengar penjelasan ku jadi ya sudah untuk apa aku jelaskan... Dan aku juga tidak tahu kalau Delia menganggap hubungan kit serius saat itu aku hanya tidak suka saja dengan FAJAR mantan Delia." ucap Ramon...

Sebelum pada Ramon ternyata Delia berhubungan dengan FAJAR kekasih dari SMA dan kuliah mengetahui Delia bangkrut ibu Fajar langsung menemui Delia untuk menjauhi putra mereka Fajar... Sampai akhirnya mama Melinda terguncang jiwanya akibat kak Agung meninggal dalam kecelakaan di saat itu Delia dan Ramon dekat...

Delia dulu pacaran pada Ramon karena Ramon sahabat kakak Delia tidak tahu Delia melihat Ramon sama Vero di sebuah mall sedang makan siang Delia pergi begitu saja tanpa mau mendengar penjelasan Ramon dan memang sejak awal Ramon hanya menganggap Delia adiknya.

"Jadi apa sekarang kamu masih mencintai Delia.?" ucap Jesi.

"Tidak, dari dulu sampai sekarang aku hanya menganggap nya adik..." ucap Ramon.

"Kamu jahat Delia selalu mengira kalian itu..." ucap Jesi.

"Makanya aku tidak tahu saat itu Delia melihat ku bersama Vero makan siang kami hanya kebetulan saja tapi Delia tidak mau mengerti ya sudah, hanya sayang sekali pertemanan mereka jadi putus begitu saja." ucap Ramon.

"Jadi aku hanya mengambil kesempatan saja manfaatin situasi." ucap Ramon lagi...

"Ya sudah kapan kapan kamu jelaskan pada Delia agar Delia dan Vero bisa baikan lagi.," ucap Jesi...

"Kamu tidak tanya sekarang aku sama siapa.?" ucap Ramon.

Mereka sudah sampai rumah sakit Ramon ikut turun menemani Jesi di rumah sakit... Mereka masih berbincang di sepanjang jalan lorong rumah sakit... Jesi tersenyum.

"Sekarang apa kamu sudah punya pacar.?" tanya Jesi...

"Kenapa kamu tanya begitu.? Apa kamu mau jadi pacar ku.?" ucap Ramon.

"Hei... Kenapa jadi seakan aku menyatakan cinta pada mu.?" ucap Jesi.

"Aku belum, aku tidak berani mendekatinya." ucap Ramon.

"Seorang Ramon Wijaya tidak berani menyatakan cinta.?" ucap Jesi...

"Karena dia wanita spesial untuk ku, aku hanya tidak mau dia mengira aku play boy sebelum semua jelas.. " ucap Ramon.

"Sudah sampai, besok aku jemput kamu." ucap Ramon.

Jesi yang melihat mertua nya sudah tidur ada suster rumah sakit jiwa untuk menemani mama Melinda karena biar bagaimana mama Melinda masih dalam pengawasan rumah sakit jiwa...

"Jesi... Kamu datang nak mana agung.?" ucap Mama Melinda.

"Mama kenapa belum tidur.?" ucap Jesi.

"Tadi mama mimpi Agung dan ayah datang memakai baju putih mama mau ikut tapi mereka tidak mau mengajak mama." ucap Mama Melinda.