NovelToon NovelToon
Berteman Dengan Arwah Leluhur

Berteman Dengan Arwah Leluhur

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Hantu / Ilmu Kanuragan / Pendamping Sakti
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Karena hendak mengungkap sebuah kejahatan di kampusnya, Arjuna, pemuda 18 tahun, menjadi sasaran balas dendam teman-teman satu kampusnya. Arjuna pun dikeroyok hingga dia tercebur ke sungai yang cukup dalam dan besar.

Beruntung, Arjuna masih bisa selamat. Di saat dia berhasil naik ke tepi sungai, tiba-tiba dia dikejutkan oleh sebuah cincin yang jatuh tepat mengenai kepalanya.

Arjuna mengira itu hanya cincin biasa. Namun, karena cincin itulah Arjuna mulai menjalani kehidupan yang tidak biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menggoda Juna

Axel terperanjat. Dengan gemetar, dia segera mengecek di bawah gedung, keadaan wanita yang baru saja dia dorong sudah tergeletak membentur aspal dan terlihat tak bergerak.

Axel pun langsung panik sampai dia terduduk karena lututnya tiba-tiba terasa lemas. Nafasnya seketika terpacu kencang, dengan jantung bertetak lebih cepat.

"Tidak, aku tidak sengaja melakukannya. Aku tidak sengaja," dengan gemetar, dia terus bergumam, menyangkal perbuatan yang baru saja lakukan.

Axel celingukan, memperhatikan tempat sekitar. "Aman, nggak ada yang lihat. Sebaiknya aku segera pergi," anak muda itu bergegas pergi, meninggalkan tempat yang memamg sepi tanpa mempedulikan wanita yang baru saja terdorong olehnya.

Setelah sampai di bawah, Axel kembali memperhatikan wanita tersebut. Posisinya masih sama, tidak ada pergerakan sama sekali. Rasa panik Axel bertambah dan tanpa pikir panjang, Axel langsung masuk ke dalam mobil, meninggalkan tempat itu.

####

Di tempat lain, tepatnya di dua tempat yang berbeda, dua teman Axel justru sedang dilanda takut yang luar biasa. Secara bergantian, mereka diteror oleh makhluk tak kasat mata, agar segera mengakui perbuatannya.

"Siapa kamu, hah! Siapa1" teriak Brian dengan mata jelalatan mencari sosok yang mengganggunya. Meski wajahnya pucat, Brian mencoba memberanikan diri untuk menghadapi sosok misterius.

"Aku tahu, kamu pasti hanya orang yang ingin mengerjai aku, kan? Tunjukan wajahmu, bedebah!" teriak Brian emosi.

Brian pun terus bersikap waspada sembari melangkah perlahan menuju pintu kamar. Begitu sampai, Brian langsung meraih gagang pintu dan membukanya.

Namun, Brian kembali dibuat terkejut. Ternyata pintu itu tidak bisa dibuka. Brian mencoba menarik gagang pintu dengan sekuat tenaga, tapi tidak berhasil. Pintu tidak bergerak sedikitpun.

"Tidak, tidak, tolong! Tolong! Mami, Papi!" Brian semakin panik.

Di saat bersamaan, mata Brian melebar, kala melihat selimut di atas kasur, perlahan naik ke atas.

"Hantu! Mami! Papi! Tolong! Ada hantu! Mami!" Teriakan Brian begitu melengking dan berhasil mengundang semua penghuni rumah untuk mendatanginya.

"Ada apa, Brian?" Sang Mami bertanya dengan raut wajah heran begitu masuk ke kamar anaknya.

"Ada hantu, Mi, ada hantu," Brian langsung mendekap erat Ibunya.

"Hantu? Hantu apaan?" Mami pun tak percaya begitu saja.

"Serius, Mi, tadi ada. Tadi selimut itu bergerak sendiri."

"Kamu ngigau kali," celetuk sang Papi.

"Sumpah, Pi, aku serius," Brian benar-benar meyakinkan.

"Jangan ngarang kamu lah!" Hardik kakaknya Brian. "Orang dari dulu rumah ini aman-aman aja kok," wanita itu pun langsung pergi.

"Sumpah, Mi, Pi, aku nggak bohong. Tadi hantunya bahkan terus berbisik di telingaku," Brian terlihat sangat frustasi.

"Mungkin kamu hanya mimpi, Sayang. Dah, tidur lagi, biar Mami temenin sampai kamu tertidur," ujar Mami.

"Astaga! Aku nggak mimpi, Mi. Ini fakta."

"Iya, iya, Mami percaya," akhirnya Mami mengalah. Wanita itu segera menuntun anaknya untuk kembali ke ranjang.

Nasib yang hampir sama, juga dialami oleh sahabat Brian yang akrab dipanggil Marvin. Anak muda itu dibuat kalang kabut, sampai tidak berani tidur di dalam kamarnya sendiri.

Tentu saja, keluarga Marvin juga tidak mempercayai pengakuan anaknya begitu saja. Marvin benar-benar dibuat frustasi sampai dia memutuskan untuk tidak tidur di kamarnya malam ini.

#####

Keesokan harinya, Juna, terlihat bangun lebih pagi. Anak muda itu memang sengaja bangun pagi, untuk berolah raga sekaligus berlatih ilmu bela diri bersama sosok tak kasat mata.

Juna juga kembali mencoba belajar mengendalikan benda dari jarak jauh. Namun sayang, Juna selalu gagal meski berkali kali mencobanya.

"Istirahat dulu lah, capek," Juna nyerah dan dia langsung duduk di atas rumput tanah lapang tempat Juna berlatih.

Klawing pun tersenyum dan sosok yang sedang merasuki tubuh seseorang itu, ikutan duduk. "Baru juga belajar satu jam, masa udah capek?" ledek Klawing.

"Satu jam juga udah lumayan banget tahu," sungut Juna. "Eh, kamu dapat tubuh ini dimana sih? Kok tumben, kamu merasuki tubuh wanita cantik?"

Klawing tersenyum. Saat ini dia memang merasuki tubuh seorang wanita. Juna bahkan tadi sempat kaget waktu Klawing muncul menyusulnya.

Awalnya Juna mengira itu wanita biasa yang hendak berolahraga juga. Tapi seiring berjalannya waktu, Juna dibuat heran, karena wanita itu terus berada di dekatnya dan selalu senyum kepadanya.

Apa lagi saat melihat bajunya. Juna seperti mengenal baju yang dipakai wanita itu karena baju yang dikenakan mirip dengan milik Juna.

Karena penasaran, Juna pun iseng menyapa wanita itu. Namun lama kelamaan ngobrol sama dia, Juna merasa aneh dengan sikap wanita tersebut. Hingga tak lama kemudian, dari keanehan yang dirasakan Juna, akhirnya dia menyimpulkan kalau sosok wanita itu sedang dirasuki Klawing.

"Tadi pagi, di sekitar pertokoan yang menuju ke arah pasar," jawab Klawing. "Cantik yah?"

Juna mengangguk. "Tapi kasihan, cantik-cantik malah jadi orang gila," ucap pemuda itu. "Harusnya tadi kamu nggak perlu mandiin dia?"

"Kalau nggak mandi, kamu mana mau dekat-dekat gini," balas Klawing.

"Tapi kan kalau dia bersih begini, takutnya mengundang niat jahat orang lain. Kasihan kan, udah gila, malah dijahatin," ujar Juna.

"Iya juga yah? Hahaha.... maaf, saya nggak kepikiran sampai sana," balas klawing. "Tapi sebagai laki-laki, apa kamu tidak penasaran, pengin lihat aset pribadi wanita ini?"

Mata Juna langsung melebar. "Jangan ngaco kamu."

"Hahaha.... siapa yang ngaco? Saya penasaran, sebagai laki-laki, kamu tuh lurus banget gitu, nggak ada nakal-nakalnya," ujar Klawing. "Yang saya tahu, setiap laki-laki pasti memiliki sisi nakal. Tapi kamu..."

"Jangan mikir yang aneh-aneh, aku cowok normal," sungut Juna agak kesal.

"Yang bilang kamu nggak normal siapa? Hahaha..." Klawing malah terbahak. "Saya cuma lagi heran aja."

Juna sontak mencebikan bibirnya.

"Kamu tahu nggak, Jun. Aset pribadi wanita ini, uh, mantap. Dadanya kenyal dan empuk. Terus hutan dibawah perutnya sangat lebat. Lubangnya pun tembem banget. Gemesin pokoknya."

"Klawing!" hardik Juna tapi Klawing malah terbahak.

Untuk sesaat obrolan ringan pun terhenti dan meraka masing-masing melempar pandangan ke arah yang berbeda.

"Oh iya, Wing, bagaimana kalau tubuh wanita ini kita manfaatkan?" ucap Juna tiba-tiba.

"Maanfaatkan?" kening Klawing sampai berkerut mendengar usulan Juna. "Manfaatkan bagaimana? Memanfaatkan sebagai pelampiasan hasrat kamu, kalau lagi kepengin."

"Bukan," bantah Juna agak kesal. "Kita manfaatkan untuk mendekati majikan kamu. Bukankah kamu bilang kalau majikan kamu suka gonta ganti perempuan. Kenapa kita nggak manfaatkan saja, wanita ini, untuk ngambil cincin satunya?"

Dengan kening yang masih berkerut, Klawing mencerna usulan anak muda yang masih ada garis keturunan dengannya.

"Benar juga," sahut Klawing. "Tapi, kita harus keluar modal, agar wanita ini semakin menarik. Paling tidak dia harus berpenampilan seksi. Nggak kaya gini, memakai baju kamu."

"Itu sih urusan gampang," ujar Juna sembari bangkit dari duduknya. "Kita pulang dulu, nanti kita bahas rencana kita dilapak aja."

"Oke!" Klawing pun segera bangkit dan melangkah mengikuti Juna yang berjalan duluan.

1
ichcha
lanjut kak
Apriyanti
lanjut thor 🙏💪
Apriyanti
lanjut thor
Was pray
biar tidak ketahuan kamu menyamar waktu menolong bratawali juna bisa minta tlng klawing utk merubah wajah kamu atau memakai topeng ,jadi ntar aman terkendali
Yuliana Purnomo
betuuull dugaan Juna
Was pray
kenapa klawing gak ngasih tau juna kl tarminem nencari cincin itu dan resikonya jika sampai cincin itu bisa diambil oleh tarminem? bego' banget kamu wing wing ...
Apriyanti
lanjut thor
ichcha
lanjut
Hardware Solution
koq Klawing nggak terus terang saja ya?
Yuliana Purnomo
cerdas juga mereka punya pemikiran andai tarmini berkhianat ke mereka berdua,,emng harus antisipasi
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Apriyanti
makin seru cerita nya ni
lanjut thor 🙏
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Yuliana Purnomo
Klawing pasti terkejut kalau ibunya Juna anaknya mantan boznya
Yuliana Purnomo
Klawing firasat mu gak salah lagi,, cepat balik kerumah Juna,, takutnya geng tarmini bikin ulah di rumah juna
Yuliana Purnomo
kapooookkk diciduk polisi Axel
Yuliana Purnomo
siapa lagi yg jadi korban Heng anak manja itu lah,, kasian nya gadis itu
ichcha
lanjut
ichcha
lanjut kak
Apriyanti
lanjut thor 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!