Saat Kaisar Ryu telah berhasil membunuh musuh Klan Liu, Liu Ryu berniat untuk pergi ke Dunia Tiantang untuk membuat perhitungan kepada Kaisar Langit karena mereka telah mengganggu ketenangan Kekaisaran Awan juga ingin membunuh Keluarganya.
Untuk pergi ke Dunia Tiantang bukanlah perkara mudah, dimana Liu Ryu harus menjelajahi berbagai tempat karena dia bukan dari Dunia Tiantang.
Dalam perjalanan tersebut Liu Ryu menemukan pengalaman baru sehingga dia semakin kuat.
Apakah Liu Ryu berhasil pergi ke Dunia Tiantang???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kaisar Shuxiang
Setelah beberapa saat kini anggota Pasukan Semesta sudah berkumpul kembali dan berjalan menuju ke arah Ryu dan Istrinya.
" Salam Dewa Agung." Ucap Pasukan Semesta.
" Mmmm... Karena Shuijing dan Jiu sedang menyembuhkan diri di dasar lautan... Dao Luo... Aku minta bantuanmu untuk menggantung Kepala ketiga Patriak ini di depan Ibukota Kekaisaran Kabut Awan." Ucap Ryu sambil mengeluarkan tiga kepala Patriak tersebut.
" Baik Dewa Agung." Dao Luo memasukkan tiga Kepala Patriak ke Cincin miliknya lalu meninggalkan tempat tersebut dengan kecepatan tinggi.
" Sepertinya tempat ini cukup aman. Kita akan bermalam disini saja." Ucap Ryu sambil menciptakan Pelindung Yin-Yang Kura-kura mengelilingi wilayah tersebut.
Dengan anggukan kecil semua Pasukan Semesta langsung berbagi tugas, dimana sebagian mencari kayu kering sebagai Api unggun.
Sedangkan anggota Pasukan Semesta wanita tengah sibuk mempersiapkan hidangan untuk mereka.
Saat menjelang sore, kini rombongan Patriak Xiao Long sudah berada di wilayah Sekte Pedang Suci.
Ryu pun meminta kepada Wu Tian untuk memberitahukan kepada rombongan tersebut untuk berkumpul bersama Ryu dan rombongannya.
" Salam Semuanya... Aku diutus oleh Tuanku Dewa Agung untuk menjemput kalian." Ucap Wu Tian seraya menundukkan kepala.
Melihat kemunculan sosok tersebut, Xiao Long dan yang lain langsung meningkatkan kewaspadaan, meskipun sosok tersebut menyapa ramah mereka.
" Saudara Wu Tian... Akhirnya kita bertemu lagi." Huli Chen dan keempat pemuda yang sudah mengenal sosok tersebut langsung berjalan mendekatinya.
" Hao'er... Apa kamu mengenal Pemuda itu?" Tanya Xiao Long sambil menatap Xiao Hao yang juga ikut mendekati Pemuda tersebut.
" Benar Ayah... Dia adalah teman dari Kakak Ipar." Ucap Xiao Hao.
Mendengar ucapan dari Xiao Hao, mereka langsung menurunkan kewaspadaan lalu berjalan mendekati Wu Tian.
" Mari ikut denganku." Ucap Wu Tian sambil menuntun mereka ke tempat perkemahan.
Setelah beberapa mereka sudah sampai di tempat perkemahan dimana Ryu dan rombongan sedang berkumpul.
" Salam Ayah Mertua." Ryu menyambut kedatangan rombongan Xiao Long.
Satu-persatu Sheng Zhishu dan yang lain memperkenalkan diri mereka kepada Xiao Long hingga membuat rombongan tersebut membulatkan mata.
" Shi'er... Apa itu benar?" Xiao Long menatap ke arah Yinshi seakan meminta penjelasan.
Baik itu Patriak, para Tetua dan anggota Sekte yang lain kini menatap ke arah Ryu penuh selidik.
Bagaimana tidak? Sosok Pemuda itu bisa memiliki Istri sebanyak 24 dimana semua terlihat sangat cantik.
Mereka berpikir bahwa satu wanita saja yang memiliki kecantikan Dewi-Dewi seperti itu, maka akan menimbulkan banyak masalah dari kalangan bangsawan bahkan tidak menutup kemungkinan pihak Kekaisaran juga akan memperebutkan salah satu dari 24 wanita tersebut.
" Tenang saja Ayah Mertua... Aku tidak akan membiarkan siapapun yang berani mendekati Istriku, bahkan dengan tatapan nakal saja aku akan mencongkel mata mereka." Ucap Ryu yang mengetahui keraguan dari kelima Mertuanya tersebut.
Mendengar ucapan dari Ryu, para Tetua dan Murid Sekte Teratai Putih langsung menunduk berkeringat dingin karena telah berani menatap 24 Istri Ryu.
Meskipun tujuan mereka hanya sekedar memastikan keamanan dari Istrinya itu.
Seketika Xiao Long tersadar dari keraguannya mengingat salah satu nama dari Istri Ryu.
" Tuan Putri Zhishu?" Xiao Long menoleh ke arah Sheng Zhishu.
" Mmmm... Akulah Putri dari Kaisar Guan." Ucap Sheng Zhishu.
" Salam Tuan Putri Zhishu... Maaf kami tidak mengenalmu." Xiao Long berlutut di hadapan Sheng Zhishu yang diikuti rombongannya.
" Ayah tidak perlu seperti itu... Aku juga bagian dari Shi'shi anakmu." Ucap Sheng Zhishu.
" Ta... Tapi Tuan Putri." Xiao Long sedikit ragu.
" Apa Ayah tidak mengakui ku sebagai anakmu juga?" Tanya Sheng Zhishu.
" Baik Tu... Anakku." Xiao Long merasa lidahnya kaku saat menyebut Sheng Zhishu sebagai anaknya.
Meskipun begitu, Xiao Long, Huli Hei, Yun Yao, Jun Lee dan Lin Jiang mencoba untuk menerima keluarga baru mereka.
Meskipun awalnya terlihat kaku, namun secara perlahan kelima sosok Pria paruh baya tersebut mulai terbiasa.
Meskipun masih terlihat masih berusia 40 tahun, namun sebenarnya mereka sudah berusia ratusan tahun dan terlihat masih berwibawa.
Kini Dao Luo juga sudah menyelesaikan tugasnya dan bergabung bersama anggota Pasukan Semesta.
Saat hari sudah malam, Luan Hua dan Wenlie menyajikan hidangan kepada rombongan tersebut sambil menikmati kebersamaan mereka.
Dalam benak anggota Sekte Teratai Putih, mereka dapat memperkirakan bahwa bawahan Ryu sudah mencapai Pendekar Langit tahap akhir bahkan lebih dari itu.
Ryu juga mengatakan bahwa dia akan melakukan penyerangan terhadap Kekaisaran Kabut Awan seminggu lagi.
*******
Satu hari kemudian, berita kehancuran tiga Sekte Besar menyebar luas ke seluruh wilayah Kekaisaran Kabut Awan.
Namun mereka tidak dapat mengetahui siapa yang menyerang ketiga Sekte Besar tersebut.
Bahwa para Penjaga Gerbang Istana Kekaisaran Kabut Awan yang mendapatkan kiriman tiga kepala Patriak tersebut, kini langsung melapor kejadian itu kepada salah satu Jenderal.
Jenderal itupun langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Kaisar Shuxiang yang membuat mereka semakin panik.
" Jenderal.... Apa kamu tau siapa yang berani terang-terangan mengancam pihak Istana?" Tanya Sheng Shuxiang.
" Hamba tidak tau Yang Mulia Kaisar." Ucap Jenderal tersebut.
" Kirimkan beberapa Prajurit terbaik untuk memastikan kebenaran itu! Aku tidak yakin bahwa ketiga kepala itu adalah kepala Patriak Sekte Gagak Malam, Patriak Sekte Teratai Hitam dan Patriak Sekte Pedang Suci." Perintah Kaisar Shuxiang.
" Baik Yang Mulia Kaisar." Ucap Jenderal tersebut lalu meninggalkan ruangan.
" Perdana Menteri... Kabarkan berita ini kepada seluruh Sekte yang mendukung kita!" Ucap Sheng Shuxiang.
" Baik Yang Mulia Kaisar." Ucap Perdana Menteri.
" Penasehat Agung... Kumpulkan semua anggota Klan Huli, Klan Yun, Klan Jun, dan Klan Lin. Aku yakin mereka akan menyerang Istana Kekaisaran ini." Ucap Sheng Shuxiang.
" Baik Yang Mulia Kaisar." Penasehat Agung menundukkan kepala lalu meninggalkan ruangan tersebut.
" Maaf Yang Mulia Kaisar... Bagaimana dengan Klan Xin?" Tanya salah satu Jenderal yang masih berada di tempat itu.
" Semua anggota Klan Xin sudah aku penjarakan di bawah tanah bersama Sheng Guan dan Istrinya. Jadi mereka tidak akan membantu." Ucap Sheng Shuxiang.
" Apa yang dikatakan itu benar Yang Mulia Kaisar... Jika kita bebaskan anggota Klan Xin, maka kita mendapatkan tambahan kekuatan. Kita bisa saja memanfaatkan mereka di barisan terdepan." Menteri Pertama memberi usul sambil memberi isyarat kepada keempat Jenderal yang ada di tempat itu.
Mendapatkan isyarat tersebut keempat Jenderal langsung mengerti. Dimana mereka semua adalah pendukung Kaisar Guan.
Mereka ingin memanfaatkan situasi tersebut untuk menyelamatkan Kaisar Guan dan Istrinya beserta anggota Klan Xin.
Meskipun usulan tersebut tidak masuk akal, namun karena demi mempertahankan kekuasaannya, Sheng Shuxiang menyetujui hal tersebut.
" Baiklah... Untuk masalah Klan Xin, aku serahkan kepadamu! Tapi ingat, janjikan kepada mereka dengan Sumberdaya yang berlimpah, agar mereka tidak ikut memberontak." Ucap Sheng Shuxiang.
" Baik Yang Mulia Kaisar." Menteri Pertama terlihat senang.
" Jenderal Jin, Jenderal Libo, Jenderal Kaibo, Jenderal Dan... Aku perintahkan kalian agar membawa Klan Xin bersama kalian. Perlakuan mereka dengan baik." Ucap Sheng Shuxiang.
" Baik Yang Mulia Kaisar." Ucap keempat Jenderal lalu meninggalkan ruangan tersebut menuju Penjara bawah tanah.
Sesuai dengan keinginan keempat Jenderal tersebut, mereka langsung mengeluarkan semua anggota Klan Xin saat berada di Penjara bawah ranah.