NovelToon NovelToon
ARAKA

ARAKA

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat / Cintamanis / Teen School/College
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mae_jer

Hubungan Ara dan Ravel sih aktor terkenal yang juga adalah kakak kandungnya berubah semenjak mama mereka meninggal. Kakaknya menjadi sangat dingin padanya.

Meskipun begitu, Ara tumbuh menjadi gadis yang ceria. Ia juga banyak teman di sekolah dan suka berbuat onar.

Suatu hari, ketika ia sedang menjalani hukuman, sekolah mereka tiba-tiba diserang preman. Hari sudah gelap dan semua orang sudah sudah pulang, hanya ada Ara dan cowok yang berpapasan dengannya tadi,

Karrel, cowok populer di sekolah itu yang terkenal dingin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

Setelah berhasil mengeluarkan obat dari mulutnya, Karrel menarik tangan Ara keluar dari situ. Raut wajahnya terlihat marah. Ia menatap Ara dalam-dalam ketika mereka sudah berada ditempat sunyi yang hanya ada mereka berdua. Ara balas menatapnya kesal. Ia heran kenapa pria itu suka sekali ikut campur.

"Berhenti minum obat itu." ucapnya dengan suara rendah. Ada nada perintah dalam suaranya. Ara mencibir. Ia mendadak tidak suka kalau ada orang yang tiba-tiba terlihat peduli padanya. Bukannya menolak, hanya saja ia merasa terusik.

"Kamu bukan mamaku kita bahkan bukan teman, kenapa tiba-tiba peduli padaku begitu?" Karrel berdecak kesal menatap Ara. Gadis keras kepala ini membuatnya benar-benar pusing.

"Berhenti melawanku Ara. Aku bukan orang yang bisa kau lawan." balasnya dingin. Ara tersenyum sinis. dalam hati ia membenarkan perkataan pria itu. Entah kenapa saat berhadapan dengan pria itu ia seperti tidak bisa berbuat apa-apa. Seperti sekarang ini, ia bahkan tidak tahu bagaimana harus membalas perkataan itu.

Suasana hening beberapa saat. Ara tidak menyadari jarak Karrel sudah sangat dekat dengannya. Ia baru sadar ketika tangan pria itu menggapai wajahnya. Ia merasa perih saat pipi bagian kirinya di sentuh. Gadis itu meringis kesal. Gimana sih, udah tahu sakit, tapi masih di sentuh juga.

"Ayo obati wajah kamu." gumam Karrel lembut. Alis Ara terangkat. Dasar aneh. Tadi dingin sekarang tiba-tiba lembut. Yang anehnya lagi ia malah merasa nyaman, ia bahkan membiarkan Karrel menggenggam pergelangan tangannya dan mengikuti kemana pria tampan itu membawanya.

Ara menatap dengan wajah terheran-heran ke tenda lumayan besar yang terletak di bawah pohon dekat danau. Cukup jauh dari tenda lainnya. Ketika Karrel membawanya masuk ke dalam, Ara merasakan udara sejuk yang menyegarkan. Mulutnya terbuka lebar saat melihat isi tenda Karrel. Dari luar tenda itu terlihat tidak begitu besar tapi ketika masuk ternyata sangat luas. Ada tempat tidur, Sofa dan meja. Semuanya lengkap. Kapan pria itu mempersiapkan semua ini? Sungguh, ini terlalu berlebihan untuk orang yang bercamping. Sekalian aja pindah rumah. Meski begitu gadis itu suka.

"Tutup mulutmu kalau nggak pengen lalat masuk." ucap Karrel menyadarkan Ara. Gadis itu mencebik. Tendanya sih bagus tapi pemiliknya menyebalkan. Sama saja. Sekarang ini suasana hatinya telah kembali ceria seperti biasanya, entah itu karena pria didepannya ini atau  perubahan hatinya sendiri ia tidak peduli. Pokoknya sekarang ia harus bersenang-senang di tenda ini. Gadis itu membanting tubuhnya ke sofa sambil menutup mata menikmati benda empuk itu.

Karrel membungkus beberapa es batu yang diambilnya entah darimana lalu ditempelkan ke wajah Ara untuk menurunkan lebamnya.

"Aww, pelan-pelan dong." ringis Ara sebal. Karrel menatapnya datar. Mereka sempat saling beradu tatap tapi kegiatan itu terhenti ketika Devin dan Bintang masuk ke dalam tenda. Mata mereka tidak lepas dari dua pasangan itu. Heran, tentu saja.

"Ternyata kalian disini." seru Devin mencairkan suasana. Bintang memilih duduk di kasur tapi pandangannya tidak lepas dari Ara, gadis itu sudah ceria lagi, pikirnya.

"Kalian bertiga setenda?" tanya Ara dengan mata berbinar-binar. Devin mengiyakan.

"Bagaimana? tendanya bagus bukan?" Ara mengangguk kuat.

"Bisakah kalian menambah satu orang lagi?"

Tiga pria itu sama-sama menatap Ara.

"Siapa?"tanya Devin.

"Aku." sahut Ara enteng dengan senyuman polos diwajahnya tapi senyumnya mendadak hilang saat Karrel tiba-tiba menoyor kepalanya.

"Aduh, kenapa denganmu? Dari tadi terus saja membuatku dongkol." rengut Ara kesal. Sebelah tangannya mengelus-elus kepalanya.

"Ara." pandangan gadis itu beralih ke Bintang.

"Bukannya kami menolak, tapi kamu itu seorang gadis. Sesuai peraturan, perempuan dan laki-laki dilarang tidur setenda." jelas Bintang.

"Tapikan kita nggak ngapa-ngapain, lagian aku malas tidur dengan kedua nenek lampir itu. Bisa-bisa bukan badanku saja yang lebam tapi gigiku juga diompongin. Malah tendanya gitu amat juga. Kalau kalian kan aku udah kenal, meski nyebelin, tapi nggak apa-apa." balasnya lagi panjang lebar. Kali ini tawa Devin meledak dan Karrel menatap gadis itu takjub karena mulai berandai-andai sesuatu yang tampaknya konyol.

"Memangnya kenapa dengan tenda kamu?" tanya Bintang ingin tahu.

"Kecil, jelek, dalamnya panas dan gadis-gadis itu juga sangat memusuhiku, Lihat saja wajahku yang cantik ini." jawab Ara malas, di sela-sela itu tetap saja  membanggakan dirinya sendiri.

Ketiga pria dalam tenda itu malah menertawai rasa percaya dirinya yang tinggi.

"Gimana, kalian mau kan nerima aku pindah kesini? suasananya aku suka." serunya lagi dengan wajah ceria sambil menatap tiga pria itu bergantian. Karrel kembali menoyor kepala gadis itu dan membuat gadis itu lagi-lagi menatapnya dongkol sambil mengelus-elus kepalanya.

"Nggak usah ngorbanin kepalaku begitu juga kan, dasar jelek wleee." ketus Ara menatap Karrel gondok. Ia menjulurkan lidahnya ke pria itu. Bintang dan Devin tertawa. Lucu juga melihat dua pasangan itu.

"Kamu nggak bisa tidur disini." ucap Karrel datar.

"Kenapa?"

"Kita bukan teman seperti katamu." balasnya

"Tapi aku berteman dengan mereka." tunjuk gadis itu ke Bintang dan Devin yang setia menonton perdebatan mereka.

"Tenda ini milikku." balas Karrel. Ara terdiam. Tak lama kemudian ia mendapat ide. Ia mendekati pria itu dan merangkul bahunya meski sedikit kesulitan karena pria itu jauh lebih tinggi darinya.

"Ya sudah, mulai sekarang kita temenan. Lihat dirimu. Kau sangat tampan, mana mungkin aku menolak pria setampanmu menjadi temanku." ucapnya dengan senyum lebar. Tanpa sadar Karrel tersenyum. Gadis disampingnya ini membuatnya merasa gemas, tapi itu hanya senyum sesaat, raut wajahnya kembali datar seperti semula.

"Rayuanmu nggak mempan." katanya.

Ara langsung membuang muka sebalnya yang membuat Karrel tidak mampu menyembunyikan senyumnya lagi. Tapi tetap tidak bisa mengijinkan gadis itu tidur di tenda mereka. Dia masih waras.

Devin maju mendekati Ara berniat membujuk gadis itu yang sekarang merajuk seperti anak kecil dengan kedua tangan bersedekap dada dan raut wajah cemberut.

"Begini saja. Kamu bisa istirahat disini siang hari, tapi malamnya kamu harus tidur di tendamu, bagaimana?" tawar pria itu. Bintang dan Karrel tidak berkomentar, mereka setuju dengan tawaran Devin.

"Nggak perlu, aku sudah terlanjur kecewa, hmph." tolak Ara membuang muka lagi

"Ini jaketmu, kukembalikan." gadis itu menyodorkan jaket yang dipinjamkan Bintang tadi lalu keluar dari tenda itu.

Bintang, Devin dan Karrel saling menatap.

"Kamu nggak pengen kejar dia?" tanya Devin ke Karrel.

"Biarin aja. Besok dia pasti datang lagi." ucap Karrel pasti. Devin menatapnya jahil.

"Oh, jadi ini pertengkaran suami istri." ledeknya. Karrel melirik sebentar lalu melemparinya dengan bantal sofa. Bintang malah tertawa melihat kekonyolan mereka.

"Sepuluh menit lagi kumpul di luar." katanya kemudian setelah melihat jam. Ia keluar tenda duluan.

                               

1
lailitq
Luar biasa
kala
❤️😍
Dinara Syafira Ahmad
Kecewa
Dinara Syafira Ahmad
Buruk
Humay Uum
lanjuuuuttt
Hera
👍🏻
Erni Fitriana
mlipir
Elfam KumalaSari
kerenn , benar2 tdk terlintas dipkiranku ceritanya akan seperti ini thor
mantapp sekali
karyaku: hi kk mampir yuk "transmigrasi menjadi istri mafia" jangan lupa y
total 1 replies
Anne139
laaanjuuutt thor...
Ratna Rachman
sangat luar biasa.is the best
rin Wulandari
kak izin ya, aku mau dibuat drama sakura🙏
Nurtisya Natra
Luar biasa
Anonymous
aaA
Alvaro
Kecewa
Bebby_Q'noy
🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣🤣
Bebby_Q'noy
😂😂😂😂😂😂
Bebby_Q'noy
sudah kuduga
Bebby_Q'noy
🥺😭😭😭
Bebby_Q'noy
🥺😭😭
Bebby_Q'noy
😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!