Gadis culun berkacamata, berkepang satu dan memakai kaus lebar tidak ada satupun yang mau meliriknya.
Dijodohkan dengan ceo tampan, arogant, dingin dan mukanya rusak serta lumpuh.
Banyak orang yang berusaha memisahkan hubungan mereka, sanggupkah mereka menjalani pernikahannya ? atau berujung perpisahan ?
Karya novelku yang ke tiga semoga suka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Operasi Candra Berhasil
Candra berjanji dalam hatinya untuk belajar mencintai Cantika karena hutang budi. Walau hanya ada rasa suka dan nyaman tapi Candra akan berusaha untuk melindungi dan tidak menyakiti hatinya.
Singkat cerita, sesuai jadwal hari ini perban yang menutupi wajah Candra. Elisabeth, Candra dan Cantika berdebar - debar hatinya saat dibuka perbannya.
Selesai dibuka Elisabeth dan Cantika terkejut dan tersenyum bahagia. Seorang perawat mengambil cermin dan diberikan kepada Candra.
Candra terkejut dan sangat bahagia wajahnya kini lebih tampan. Candra bangun dan berdiri menghampiri Cantika dan langsung memeluknya.
Terima kasih, berkatmu wajahku kembali seperti semula
Elisabeth tersenyum bahagia anaknya kini kembali seperti dulu dan berharap mereka segera menikah.
Kini mereka pulang ke rumah Candra, seperti biasa Cantika melakukan terapi pada kaki Candra, kaki Candra sudah mulai bisa digerak - gerakkan sedikit.
Cantika, kapan papamu pulang dari luar kota?
Lusa tante, papa sudah pulang, ada apa tante?
Berarti lusa tante dan Candra main ke rumah sekalian silahturami sudah lama tidak bertemu
Benarkah tante? kami tunggu kedatangan tante dan kak Candra
Cantika, kaki kakak obati lagi ya? kakak ingin cepat jalan..
Baik kak, aku lanjutin lagi.
Cantika duduk dibawah lantai dan menaruh kaki Candra ke paha Cantika dan mulai memijat. Candra kakinya semakin tambah enak dan sudah mulai bisa digerakkan. Cantika mulai memberhenti memijat kaki Candra.
Kak Candra, mau belajar jalan?
Apakah bisa?
Aku bantu memapahnya, kita kebun belakang yuk kak?
Merekapun pergi ke kebun belakang, di kebun belakang Cantika mendekati Candra dan memeluknya untuk berdiri. Jantung mereka berdetak dengan cepat. Harum aroma bunga mawar membuat Candra merasa nyaman.
Candra mulai berjalan setapak demi setapak dengan memegang bahu Cantika.
Sudah cukup kak kita istirahat dulu
Ok
Cantika mendudukkan kembali Candra. Mereka berdua bercerita dan tertawa bersama. Semua yang dilakukan mereka berdua tidak luput dari Elisabeth yang melihatnya di balkon di lantai dua.
Elisabeth bersyukur anaknya mau dijodohkan dengan Cantika. Karena menurutnya Cantika yang pantas mendampingi anaknya terlebih berkat Cantika anaknya sudah mulai kembali tersenyum bahagia.
Kebahagian orangtua adalah melihat anaknya mempunyai pasangan yang baik saling memberi dan menerima tanpa syarat.
Tidak terasa hari sudah sore, Cantika dan Candra masuk ke dalam rumah.
Cantika masak kin donk aku ingin makan masakan buatanmu
Ok sambil tersenyum
Candra duduk di ruang meja makan sambil melihat Cantika memasak. Candra melamun memandingkan Valen dengan Cantika.
Valen :
Tidak bisa masak
Hobbynya belanja sering menghambur - hamburkan uang membeli barang - barang branded
Sangat seksi sampai adik kecinya tegang tapi berusaha ditahan karena Candra ingin merasakan itu nanti dimalam pertama mereka
Tidak setia, melihatku cacat dan terluka malah menghinaku
Cantika :
Pintar masak, Candra sangat suka masakannya apalagi nanti kalau menikah tiap hari betah makan di rumah.
Dilihat Cantika memakai barang kebanyakan itu - itu aja bisa dihitung jumlah barang dibeli bukan tipe orang yang suka menghamburkan uang
Tapi sayang badannya seperti tidak seksi melihat bajunya sangat lebar kemungkinan badannya mirip 🐘 oh tidak. Candra menggeleng - gelengkan kepalanya membayangnya badan ngeri sendiri
Tidak pernah menghinaku walau wajahku waktu itu cacat dan lumpuh, Cantika selalu memberiku semangat.
Candra memutuskan lebih baik memilih Cantika walau nanti sesuai kenyataannya tubuhnya mirip gajah kan bisa di suruh olah raga biar kurus tidak gendut
Tidak terasa selesailah masakan Cantika dan langsung menatanya. Elisabeth turun karena mencium aroma masakan.
Wah sepertinya enak, tahu aja tante lapar
Mari tante kita makan
Merekapun makan bersama tanpa bersuara. Elisabeth dan Candra sampai nambah makanannya.
Selesai makan mereka berjalan menuju ruang tamu dan mengobrol sedangkan peralatan makan dicuci oleh nelayan.
Cantika masakanmu memang enak, pantas saja Candra sekarang terlihat lebih gemuk
Terima kasih tante suka dengan masakan saya, oh ya sudah sore Cantika pulang dulu ya?
Menginaplah di rumah tante besok baru pulang kan lusa papamu baru pulang
Tapi tante Cantika tidak membawa pakaian
Tante masih menyimpan pakaian waktu tante masih gadis. Kamu bisa memakainya
Kapan - kapan saja tante ( bisa gawat kalau mereka melihat siapa aku sebenarnya )
Ayolah Cantika, tante merasa sepi kamu tidur sama tante saja. Dari dulu tante ingin punya anak perempuan, tante mohon
Baiklah tante sambil membuang nafas berat ( biar yang terjadi terjadilah Cantika hanya bisa pasrah batin Cantika)
Klo ada yg mau paling liat bawah nya ( jaman sekarang meh nyari perawan susah/Facepalm//Facepalm/)
a