Karyaku yang ke 15, ga kerasa ya... Alhamdulillah
Lanjutan cerita Laras ma Bintang, menceritakan kedua anak kembarnya. Si ceriwis Zara dan tentunya si pendiam Zayd, tak lupa dengan anak-anak dari saudara dan para sahabat Laras dan Bintang.
Di cerita ini ga lepas peran orang tuanya ya, karena peran Laras tentunya sangat penting untuk dunia Mafia nya.
Semoga karya ini, diterima dengan baik. Aamiin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perayaan Ulang Tahun si Kembar
Hari ini adalah hari perayaan ulang tahun si kembar Zara dan Zayd, semua keluarga, kerabat dan sahabat berdatangan. Bayu dan Ellora sang sahabat sudah menikah, dan sekarang memiliki seorang putri berusia 2 tahun 8 bulan.
Sedang lucu-lucunya, bahkan Zara sangat menyukai anak perempuan itu. Saat bayi cantik itu baru lahir, Zara sudah memiliki niat licik mungkin. Untuk menjadikan anak dari sahabat bubunya itu, menjadi anak buahnya. hahahahah
Tadinya ia juga ingin sekali menjadikan kakak-kakak sepupunya anak buahnya. Namun tentu saja itu tidak mungkin, karena cara berpikir mereka lebih mirip dengan Zayd. Cih.. tidak seru!!
Bima kini semakin posesif pada sang istri, karena kini Raya tengah mengandung anak keduanya. Putranya yang bernama Leonard Van Houten, selalu menatap jengah sang daddy. Selain dirinya, yang tidak boleh dekat-dekat dengan ibunya. Leon juga selalu kesal bila berada di dekat Bima, pasalnya Bima selalu menatap cemburu padanya. Padahal usia Leon belum genap 5 tahun, baru 4 tahun 10 bulan. Tetapi, Leon sudah berbicara lancar.
"Yayah Bima, benal-benal menyebaltan tulasa." ucap Zayd, Leon hanya menjawab dengan anggukan
"Sama sepelti papa Ken, meleka lebay syetali." sambung Satriya Van Houten, putra pertama Ken dan Nuri. Yang belum lama ini, merayakan ulang tahunnya yang ke 4 tahun. Ken dan Nuri memiliki putra kedua, yang baru berusia 6 bulan. Mereka memberikan nama Nico Van Houten.
Ashilah menggelengkan kepalanya, mendengar percakapan itu. Ia mengelus perutnya, yang sudah masuk trimester tiga itu. Berharap akan sepintar para sepupunya, tapi jangan konyol seperti Zara dan dingin seperti ketiga bocah kecil itu. Ashilah dan Gab menikah, dan kini mereka tengah menunggu anak pertama mereka. Usia kandungan Ashilah kini sudah menginjak 7 bulan, jenis kelamin bayinya masih di rahasiakan.
Alex dan Diana juga sudah menikah, namun mereka belum di berikan keturunan. Meski keduanya tidak menunda, namun Allah memiliki rencana berbeda dengan Alex maupun Diana. Dan beruntungnya Diana, dia tidak di tekan oleh orang tua Alex mengenai keturunan. Sedangkan orang tua Diana, sudah tiada tak lama setelah acara resepsi pernikahan mereka.
Sedangkan para sahabat Bintang, selepas lulus kuliah. Mereka berpencar, karena harus meneruskan usaha mereka masing-masing.
Satria yang kini menjadi owner resto Seafood, sudah membuka cabang di beberapa kota dan provinsi. Satria menyerahkan perusahaan pada kedua kakaknya, ia lebih menikmati pekerjaannya sebagai pemilik resto. Bahkan tunangannya Aisyah, kini membuka resto nusantara. Yang mana restonya, selalu bersebelahan dengan resto seafood milik Satria.
Doni sudah menikah dengan Bianca, dan memiliki seorang putri yang cantik. Mereka memberikan nama Mereka tinggal di Singapure, dan kini datang untuk reuni.
Ammar dan Belle, tentunya memiliki putra yang kini berusia 3 tahun. Salah satu incaran Zara juga, ia ingin menjadikan Faris menjadi anak buahnya. Ammar dan Belle, memberikan nama Marcello Faris Mahatma. Memilih tinggal bersama orang tua Ammar, karena kakak Ammar memilih pisah rumah dengan istrinya.
"TAAAAAAA JAAAAAALAAAAA" pekik gadis kecil yang diberi nama Riana Cantika Rubiantoro, putri dari kedua sahabat Laras.
Zara yang sedang asyik dengan kue bolunya, menoleh dan tersenyum lebar.
"Bayi Lubah sudan datan" ucap Zara dengan wajah polosnya, membuat Ellora menatap kesal pada bocah kecil itu.
"Kenapa ia harus menuruni sifat ibunya, enak saja anakku di panggil bayi rubah." gerutu Ellora, Bayu tersenyum
"Asal Rubah ekor sembilan tidak apa-apa, bukankah itu keren. KYUBI milik Naruto" balasnya, Ellora melirik tajam pada sang suami.
"Iya kalo kyubi milik Naruto, gimana kalo rubah si swiper." tawa Laras, yang ada di belakang mereka pun pecah.
"Swiper dari film dora maksud lo El, hahaha... SWIPER JANGAN MENCURI, SWIPER JANGAN MENCURI" Ellora berbalik dan memukul kepala Laras, dengan salah satu kado di tangannya. Bukannya marah, Laras malah semakin keras tertawanya.
"Bahagia banget lu" ucap Ellora kesal
"Lagian lu pada ada-ada aja isi obrolan, film anak-anak lu bawa. Ngapa kagak bawa si Ursula sekalian, biat nanti si Sebastian ngikut. Iya ga Bay?" Laras menaik turunkan alisnya
"Lu kata gue keuyeup, bilang Sebastian tapi liat gue." tawa Laras kembali pecah, Bintang hanya menggelengkan kepalanya.
"Aku sama yang lain dulu ya, bun" ucap Bintang seraya menunjuk Ammar, Doni, Satria dan yang lainnya. Laras mengangguk, karena ia juga hendak berkumpul dengan para wanita.
"Gue ikut Bin" Bayu pun berjalan bersama Bintang
"Ayo, kita bully Aisyah." ajak Laras pada Ellora, El hanya menggelengkan kepalanya
Aisyah selalu menjadi korban, karena hanya dia yang belum menikah di antara yang lain. Alasannya masih menikmati pekerjaan mereka, bahkan ayah Aisyah sudah angkat tangan dengan keputusan Aisyah. Laras enggan ikut campur, karena mereka yang menjalaninya. Selama Satria tidak membuat masalah, Laras tidak akan mencampuri urusan mereka.
Entah apa yang membuat Aisyah ragu, padahal Satria sudah berkali-kali melamarnya. Namun hanya penolakan yang ia dapatkan, rasa jenuh tentu ada. Namun, rasa sayangnya pada Aisyah tak bisa membuatnya pergi menjauhi Aisyah.
Acara ulang tahun berjalan lancar dna juga begitu hangat, Zayd dan Zara yang mendapatkan kado dari oma-opa dan kakek-nenek nya. Belum lagi dari buyut mereka, tentu saja senang bukan main. Arjuna dan Ajeng memberi saham taman bermain, yang ada di kota tersebut. Masing-masing 10%, membuat Zara bertepuk tangan senang.
Erina dan Gavin memberikan Zara anak serigala putih, sedangkan untuk Zayd satu set komputer canggih. Dimitri dan Audrey, membelikan mereka mobil sport. Yang akan di kirimkan, saat mereka berusia 17 tahun. Mbah buyut Rum, memberikan tanah puluhan hektar, yang ada di kampung halamannya.
"Assalamu'alaikum, apa kami terlambat?" semua orang menoleh, termasuk Zara.
"Wa'alaikum salam" jawab semuanya
Zara tersenyum lebar dan menatap kedua pria itu penuh binar, ia berlari meninggalkan Ana dan Faris.
"UNCLE ELIK, UNCLE LAPA" teriak Zara, seraya menghamburkan tubuhnya pada kedua pria tampan tersebut.
Tawa Erik dan Raffa pun terdengar renyah, mereka sangat merindukan si ceriwis Zara. Raffa dan Erik diminta kembali ke Yordania, Raffa tentunya menggantikan sang ayah. Sedangkan Erik, tentunya menjadi seorang penasihat untuk kakaknya. Erik sama sekali tak keberatan, karena Raffa memang lebih pantas untuk gelar Raja.
Hanya saja, mereka belum menemukan tambatan hati mereka. Raffa masih mencari wanita yang bertabrakan dengannya, saat di kampus tempat adiknya kuliah dulu. Sella.... gadis itu memilih menerima proyek, yang diberikan ayahnya di negeri PAMAN SAM. Sedangkan Raffa, tak mengetahui hal tersebut. Laras? Tentu saja ia tau, dan tanpa Raffa tau. Laras juga mengundang Sella, di acara ulang tahun si kembar.
Sella yang sudah menyelesaikan proyek yang di berikan sang ayah, di negeri paman Sam tersebut. Seminggu yang lalu sudah kembali ke kota ini, dan Laras menemui secara langsung. Ia meminta Sella untuk hadir, di acara ulang tahun kedua anaknya. Tanpa Sella tau, ayahnya sudah menyetujui perjodohan putrinya dengan Raffa. Atas bantuan Laras, tentunya.
Dan hal ini masih menjadi sebuah rahasia, untuk Raffa. Namun tidak untuk Erik, bahkan Erik juga tau. Bila ayahnya, kini ada di salah satu kamar di rumah Laras. Hanya saja Erik, tidak tau siapa calonnya.
Bagaimana dengan Erik? Ia masih nyaman dengan kesendiriannya, sembari membuat beberapa desain.
...****************...
...Happy Reading All...